Anda di halaman 1dari 53

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKITEMANUEL

Nomor : 0200 A/RSE.SK/MJM/VIII/2018


Tanggal : 1 Agustus 2018
Tentang : SK Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi

RUMAH SAKIT EMANUEL


Telp: (0286) 479 030 | Fax: (0286) 479 032

Email: rsemanuelklampok@gmail.com

Web: rsemanuel.com

PEDOMAN PELAYANAN
INSTALASI RADIOLOGI
Rumah Sakit Emanuel

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN : Pedoman Pelayanan

UNIT KERJA : Instalasi Radiologi

NO DOKUMEN : 0200A/RSE.SK/MJM/XII/17

TANGGAL TERBIT DOKUMEN : 1 Agustus 2018

SAH UNTUK DITERBITKAN :

TANDA TANGAN
PENANGGUNG JAWAB NAMA LENGKAP
DOKUMEN

PEMBUAT DOKUMEN dr. Yoan Budiman, Sp.Rad

PENGELOLA DOKUMEN
Tatap Lasmaria A.Sitoroes
AKREDITASI

WAKIL DIREKTUR
Dra. Yasinta MSE, Apt, M.M
PENUNJANG MEDIS

DIREKTUR
dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM
RS EMANUEL

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi iii


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

SURAT PENGESAHAN

Direktur RS Emanuel dengan ini mengesahkan dan memberlakukan buku


PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EMANUEL
untuk dapat dipergunakan sebagai PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN
PELAYANAN INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EMANUEL

Demikian Pedoman ini diterbitkan dan dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan


sebagaimana mestinya.

Purwareja Klampok, 1 Agustus 2018


Direktur RS Emanuel

(dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM)

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi iv


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karean atas kasih-
Nya maka Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi ini dapat diselesaikan sesuai dengan
kebutuhan Pelayanan di Rumah Sakit Emanuel.
Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi ini disusun sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Emanuel dan sebagai acuan
pelayanan di unit kerja minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maka diperlukan suatu pedoman yang
dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang bersangkutan dan semua sumber daya manusia
(pemberi layanan) yang tekait dalam melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit Emanuel
sesuai dengan gugus tugas, fungsi dan standar pelayanan yang benar.
Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi disusun dan dibuat dengan mengacu
kepada standar pembuatan Pedoman Pelayanan yang telah ditetapkan oleh Manajemen
Rumah Sakit Emanuel.
Pedoman ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Emanuel
Pedoman ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Emanuel.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada tim yang dengan segala upayanya telah berhasil menyusun Pedoman Pelayanan
Instalasi Radiologi yang merupakan hasil kerja sama yang baik dari semua pihak yang
telah terlibat di dalamnya.

Purwareja Klampok, 1 Agustus 2018


Direktur RS Emanuel

(dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM)

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi v


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS EMANUEL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II STANDAR KETENAGAAN 7
BAB III STANDAR FASILITAS 15
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN 19
BAB V LOGISTIK 27
BAB VI KESELAMATAN PASIEN 31
BAB VII KESELAMATAN KERJA 34
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 39
BAB IX DAFTAR WAKTU PEMERIKSAAN RADIOLOGI 43
BAB X PENUTUP 46

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi vi


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan radiologi sebagai bagian yang terintergrasi dari pelayanan
kesehatan secara menyeluruh merupakan bagian dari amanat UUD 1945 dimana
kesehatan adalah hak fundamental setiap rakyat dan amanat UU No 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan. Bertolak dari hal tersebut serta makin meningkatnya kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah
selayaknya memberikan pelayanan yang berkualitas.
Penyelenggaraan pelayanan radiologi umumnya dan radiologi diagnostik
khususnya telah dilaksanakan di berbagai sarana pelayanan kesehatan, mulai dari
sarana pelayanan kesehatan sederhana, seperti puskesmas dan klinik-klinik swasta,
maupun sarana pelayanan kesehatan yang berskala besar seperti rumah sakit kelas A.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa
ini telah memungkinkan berbagai penyakit dapat dideteksi dengan menggunakan
fasilitas radiologi diagnostik yaitu pelayanan yang menggunakan radiasi pengion
dan non pengion. Dengan berkembangnya waktu, radiologi diagnostik juga telah
mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik dari peralatan maupun metodanya.

B. Tujuan
Tujuan umum : mewujudkan pemerataan pelayanan radiologi yang prima, bermutu,
dan aman
Tujuan khusus:
1. Tercapainya kebutuhan standar minimal tenaga profesional di bidang radiologi
2. Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan radiologi sesuai standar yang
berlaku
3. Tercapainya penyelenggaraan pelayanan radiologi yang sesuai dengan standar
akreditasi
Seperti ijin operasional alat dan masalah penanganan proteksi radiasi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 1


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup Instalasi Radiologi RS. Emanuel meliputi Radiodiagnostik,
dan Imejing Diagnostik. Pelayanan radiodiagnostik adalah pelayanan untuk
melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain
pelayanan X-ray konvensional, dan Computed Tomography Scan/CT Scan.
Sedangkan Pelayanan imejing diagnostik adalah pelayanan untuk melakukan
diagnosis dengan menggunakan radiasi non pengion yaitu pemeriksaan
Ultrasonografi.

D. Batasan Operasional
1. Radiologi
Radiologi adalah merupakan cabang dari ilmu kedokteran yang menggunakan
energi radiasi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang
diagnostik imajing, yang meliputi energi pengion yang dihasilkan oleh generator
seperti sinar-X serta energi lain (non pengion) seperti Ultrasonografi.
2. Radiodiagnostik Imaging
Radiodiagnostik imaging adalah cabang dari Ilmu Radiologi dalam bidang
diagnostik yang menggunakan alat-alat yang memancarkan energi radiasi pengion
maupun non pengion yang dihasilkan oleh generator yang menghasilkan citra
(image) dari morfologi tubuh manusia dan faal tubuh manusia untuk diagnosis
medis
3. Pelayanan Radiologi Sederhana (konvensional)
Adalah pelayanan penunjang untuk diagnostik dengan menggunakan peralatan
radiologi sederhana yang meliputi pemeriksaan radiologi dasar /non kontras
(Thorak, ekstremitas, abdomen dll)
4. Standar Pelayanan Radiologi
Adalah sumber yang berlaku sesuai dengan tingkat atau kelas rumah sakit dan
sarana pelayanan kesehatan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan radiologi
5. Pesawat X-ray sederhana
Adalah peralatan radiodiagnostik sederhana yang meliputi radiografi dan
flouroskopi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 2


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

6. Tenaga Profesional/ Formal Radiologi


Adalah tenaga Radiologi yang mencakup : Dokter spesialis Radiologi
(Radiologist) Radiografer dan Fisikawan Medik
7. Tenaga Penunjang Radiologi
Adalah Tenaga radiologi yang mencakup : dokter umum, asisten radiografer dan
petugas administrasi
8. Standar Prosedur Operasional (SPO)
Adalah kumpulan instruksi/langkah-langkah yang telah dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu
9. Foto Rontgen
Adalah pemeriksaan organ tubuh manusia yang menggunakan sinar X,
10. Flouroskopi
Adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan sinar X dimana petugas dapat
secara langsung melihat obyek dengan menggunakan layar monitor
11. Ultrasonografi ( USG )
Adalah alat pemeriksaan tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara
12. Computer Tommografi Scanning ( CT Scan )
Adalah suatu alat pencitraan dengan menggunakan sinar X yang bergerak secara
memutar yang menghasilkan gambar potongan tubuh dengan jarak tertentu serta
dapat diolah secara digital dengan menggunakan komputer.
13. Informed Concent
Adalah surat persetujuan pasien / keluarga untuk pelaksanaan tindakan medis
14. Apron
Adalah Alat pelindung diri dari radiasi sinar X
15. Grid
Adalah Alat bebentuk lempengan berisi kisis-kisi, yang berfungsi untuk
menghilangkan sinar hambur yang mengenai kaset
16. Marker
Adalah tanda atau kode yang terbuat dari bahan tidak tembus sinar X yang
berguna untuk identifikasi organ.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 3


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

17. Kaset
Adalah Alat yang digunakan untuk menyimpan data hasil penyinaran x ray
terhadap organ tubuh yang nantinya diolah oleh komputer dijadikan sebuah
gambar organ
18. Computer Radiografi (CR)
Adalah alat untuk prosesing data yang tersimpan pada kaset untuk dijadikan
gambar organ tubuh yang diperiksa dengan bantuan komputer dan software
19. Pemeriksaan khusus dengan media kontras
Adalah pemeriksaan baik rontgen maupun CT Scan yang menggunakan media
kontras antara lain IVP, Colon In Loop, Cystografi, uretrografi, CT abdomen, CT
Thorak dll
20. Proyeksi
Adalah Bagian dari tehnik pemeriksaan yang memerlukan penempatan posisi dan
arah sinar tertentu untuk mendapatkan gambar obyek yang baik antara lain AP
(Antero posterior), Lateral, Oblique , LLD dll.
21. Instruksi kerja
Adalah pedoman langkah-langkah kerja teknis di radiologi

E. Landasan Hukum
1. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi
diagnostik di sarana pelayanan kesehatan.
Menimbang :
a. Bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran
telah banyak memberikan manfaat dalam membantu pengobatan yaitu salah
satunya melalui penggunaan radiologi diagnostik yang dapat mendeteksi
berbagai jenis penyakit.
b. bahwa penggunaan radiologi diagnostik yang tidak sesuai dengan prinsip
dasar keselamatan radiasi dapat membahayakan kesehatan pasien, tenaga
kesehatan, maupun masyarakat di sekitarnya.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 4


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

c. bahwa untuk mengantisipasi bahaya kesehatan akibat penggunaan radiologi


diagnostik dan untuk menjaga mutu pelayanan radiologi diagnostik di sarana
pelayanan kesehatan, perlu disusun standar pelayanan radiologi diagnostik di
sarana pelayanan kesehatan yang ditetapkan dengan keputusan menteri
kesehatan.
Mengingat :
1. UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3495)
2. UU No 10 Tahun 1997 tentang ketenaganukliran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3676)
3. UU No 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3699)
4. UU No 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431)

2. Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)


Sesuai dengan PERMENKES No:290/MEN.KES/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut. Tindakan medik adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien
berupa diagnostik atau terapeutik. Semua tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap pasien harus mendapat persetujuan. Persetujuan dapat diberikan secara
tertulis maupun lisan.
Di RS Emanuel hal mengenai keputusan pasien (atau wali) dapat
dikemukakan dengan 2 cara, yang lazim dikenal dengan persetujuan meliputi:

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 5


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

a) Persetujuan langsung, berarti pasien/wali segera menyetujui usulan tindakan


diagnostik yang ditawarkan pihak rumah sakit. Persetujuan dapat dalam
bentuk lisan atau tulisan.
b) Persetujuan secara tak langsung, berarti tindakan pengobatan dilakukan
dalam keadaan darurat atau ketidakmampuan mengingat ancaman terhadap
nyawa pasien.
Hal ini sesuai PERMENKES No:575/Men.Kes/Per/IX/1989 pada pasal 3
bahwa setiap tindakan medik yang mengandung risiko tinggi harus dengan
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan.
Dan pada pasal 4 disebutkan informasi tentang tindakan medik harus
diberikan kepada pasien, baik diminta maupun tidak diminta.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 6


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Dalam upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang handal, perlu
kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia
yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
1. Kepala Instalasi Radiologi
a. Syarat jabatan : S2 Kedokteran/ Spesialis Radiologi
b. Tugas pokok
1) Membuat dan mengevaluasi sistem, pedoman, SPO, Juknis kegiatan
pelayanan radiologi
2) Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan,
mengevaluasi kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan
3) Mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan tenaga
dan fasilitas unit kerja dengan berorientasi pada mutu pelayanan
4) Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga dan
fasilitas Instalasi Radiologi
5) Mengawasi perawatan dan ijin penggunaan alat-alat radiologi
6) Membuat, memeriksa, memberi paraf dan atau menandatangani surat, nota
dinas
7) Menyusun program kerja dan anggaran Instalasi Radiologi
8) Membuat dan mengatur jadwal dinas petugas radiologi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 7


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

9) Melaporkan adanya pelanggaran disiplin atau peraturan Rumah Sakit


10) Menangani dokumen sesuai kewenangan yang dimiliki, antara lain laporan
bulanan, permintaan fasilitas rutin
11) Menyelenggarakan dan memimpin rapat radiologi
12) Bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di
radiologi

2. Kepala Pelaksana Pelayanan Instalasi Radiologi


a. Syarat jabatan : Minimal DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
b. Tugas pokok
1) Mengelola pelaksanaan pelayanan radiologi
2) Membantu Kepala Instalasi dalam membuat dan mengevaluasi sistem,
SPO, dan petunjuk teknis pelayanan radiologi
3) Membantu Kepala Instalasi merencanakan sumber daya untuk
pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi kebutuhan sumber daya yang
dibutuhkan
4) Memberikan petunjuk, membagi tugas serta mengawasi pelaksanaan tugas
staf, mengatur shift dinas, jadwal cuti, libur, membuat permintaan
kebutuhan sumber daya, ATK, ART, serta kebutuhan lain untuk
pelaksanaan kegiatan Instalasi Radiologi
5) Membuat laporan kegiatan pelayanan
6) Membantu Kepala Instalasi dalam pengelolaan fasilitas radiologi serta
proses perijinan alat-alat radiologi bersama dengan petugas proteksi.
7) Melaporkan adanya pelanggaran disiplin atau peraturan Rumah Sakit
8) Menandatangani dokumen sesuai kewenangan yang di miliki antara lain
laporan bulanan, permintaan fasilitas rutin.

3. Penanggung jawab Administrasi


a. Syarat jabatan : Minimal SMA atau yang sederajat
b. Tugas pokok

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 8


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

1) Menyusun langkah-langkah kegiatan penerimaan / pendaftaran pasien dan


kegiatan pencatatan registrasi
2) Membuat laporan kegiatan yang berhubungan dengan administrasi
3) Membuat laporan kegiatan pelayanan radiologi
4) Melakukan pengawasan terhadap stok barang logistik administrasi
5) Mendistribusikan dan mengatur pengarsipan surat menyurat radiologi
6) Menyiapkan kelengkapan bacaan ekpertisi serta melakukan dokumentasi
hasil pemeriksaan radiologi

4. Fisikawan Medis / Petugas Proteksi Radiasi


a. Syarat jabatan : S1 Fisika Medis atau Minimal DIII Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi yang memiliki SIB
b. Tugas Pokok
1) Membuat program proteksi radiasi
2) Melakukan pengelolaan dan pengadaan TLD (alat ukur radiasi petugas)
serta melakukan pencatatan hasil ukur TLD
3) Melakukan perawatan dan penyediaan alat proteksi radiasi.
4) Membantu kepala Instalasi dalam penyelenggaraan proses perijinan alat-
alat radiologi.

5. Penanggung jawab Radiologi Konvensional


a. Syarat jabatan : Minimal DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
b. Tugas pokok
1) Melakukan pengawasan terhadap kebersihan alat-alat radiologi
2) Membuat dan mengatur laporan jadwal kalibrasi pesawat X-Ray
3) Membuat dan mengatur jadwal perawatan alat-alat di ruang X-Ray
4) Memberikan arahan pada pelaksanaan pemeriksaan radiografi
konvensional
5) Melaporkan pada unit terkait apabila terjadi kerusakan peralatan radiologi
6) Menjamin tersedianya peralatan dan obat-obatan yang terkait dengan
pemeriksaan radiologi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 9


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

7) Menjaga kelengkapan, kerapian dan kebersihan peralatan di ruang X-Ray


8) Membuat laporan dan pengawasan terhadap persediaan barang-barang
logistik radiologi
9) Mengatur jadwal pemeriksaan khusus
10) Melaksanakan tugas lain dari atasan

6. Penanggung jawab CT Scan


a. Syarat jabatan : Minimal DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
b. Tugas pokok
1) Melakukan pengawasan terhadap kebersihan alat-alat di ruang CT Scan
2) Membuat dan mengatur program dan jadwal kalibrasi serta warming up
pesawat CT Scan
3) Membuat laporan dan pengawasan terhadap persediaan barang-barang
logistik CT Scan
4) Mengatur jadwal pemeriksaan CT Scan
5) Melaksanakan tugas lain dari atasan

7. Penanggung jawab USG


a. Syarat jabatan ; Minimal DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
b. Tugas pokok
1) Melakukan pengawasan terhadap kebersihan alat USG
2) Membuat dan mengatur jadwal kalibrasi alat USG
3) Membuat laporan dan pengawasan terhadap persediaan barang-barang
logistik USG
4) Mengatur jadwal pemeriksaan USG
5) Memberi arahan pelaksanan asisten USG
6) Melaporkan pada unit terkait apabila terjadi kerusakan alat
7) Menjamin tersedianya peralatan maupun obat-obatan di ruang USG
8) Menjaga kelengkapan, kerapian dan kebersihan yang ada di ruang USG
9) Melaksanakan tugas lain dari atasan

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 10


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

8. Pelaksana Radiografi Konvensional


a. Syarat jabatan : DIII Radiodiagnostik dan Radioterapi
b. Tugas pokok
1) Menghidupkan dan mematikan alat serta charging (mengisi) baterai X-
Ray
2) Mengerjakan pemeriksaan foto polos
3) Mengerjakan pemeriksaan foto kontras bersama dokter radiologi atau atas
perintah dokter radiologi
4) Memberi penjelasan pada pasien maupun keluarganya tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
5) Menyiapkan blangko informed concent bila diperlukan
6) Menjaga kebersihan dan kerapian di ruang pemeriksaan
7) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait
8) Menerapkan prosedur proteksi radiasi
9. Pelaksana CT Scan
a. Syarat jabatan : DIII Radiodiagnostik dan Radioterapi
b. Tugas pokok
1) Menghidupkan dan mematikan alat
2) Mengerjakan pemeriksaan CT Scan polos
3) Mengerjakan pemeriksaan CT Scan kontras bersama dokter radiologi atau
atas perintah dokter radiologi
4) Memberi penjelasan pada pasien maupun keluarganya tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
5) Menyiapkan blangko informed consent bila diperlukan
6) Menjaga kebersihan dan kerapian di ruang pemeriksaan
7) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait
8) Menerapkan prosedur proteksi radiasi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 11


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

B. Kebutuhan Ketenagaan
Rata-rata kunjungan pasien radiologi 30 orang perhari dan 5 fasilitas peralatan
radiologi serta distribusi pasien shift pagi 40% shift sore 40% shift malam 20%, dapat
dihitung kebutuhan tenaga sebagai berikut :
STANDAR
KUALIFIKASI SDM SEKARANG KEKURANGAN
KEBUTUHAN

 Shift pagi  Shift pagi 1 Radiografer


 2 orang 1 Dr radiologi 1 Dr radiologi untuk shift sore
Dr Radiologi 2 Radiografer 2 Radiografer
 4 orang 1 orang admin (1 tenaga
Radiografer infal)
 3 orang admin  Shift Sore 1 orang admin
2 orang  Shift Sore
radiografer 1 Dr radiologi
1 orang admin 1 Radiografer
1 orang admin
 Shift malam  Shift malam
1 orang 1 orang
radiografer radiografer

C. Distribusi Ketenagaan
Dengan jumlah tenaga 1 orang Dokter Radiologi, 4 orang Radiografer dan 3
orang tenaga Administrasi , untuk meningkatkan efisiensi tenaga maka dilakukan
distribusi tenaga sebagai berikut :
NO NAMA PENDIDIKAN DISTRIBUSI JABATAN
1 Dr. Markus B.R, Spesialis Radiologi Dokter pelaksana part time
2 Dr. Yoan Budiman Spesialis Radiologi Kepala Instalasi
Dokter pelaksana full time
3 Sakino DIV Teknik  Pelaksana CT dan RO
Radiologi  PJ CT Scan dan IT

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 12


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

4 Dyah Jati W. DIII Teknik  Kepala Pelaksana


Radiologi  Pelaksana CT dan RO
5 Tofa Nur Pamungkas DIII Teknik  PJ Radiografi
Radiologi Konvensional
 Pelaksana CT dan RO
6  PJ Ultrasonografi
Tri Yuli Setyani. S I Fisika Medis  PPR
 Pelaksana CT dan RO
7  PJ Admin
Wakino
SMA  Pelaksana CT dan RO
8 Pratikno SMP  Pelaksana Admin
9 Kustamto SD  Pelaksana Admin

D. Pengaturan Jaga
NO SHIFT JAGA PETUGAS WAKTU
1 Pagi 1 radiografer 07.00-13.00
1 administrasi 07.00-14.00
2 Sore 1 radiografer 13.00-19.00
1 administrasi 13.00-20.00
3 Infal 1 radiografer  Saat jam sibuk
 Menyesuaikan sisa
jam kerja
4 Malam 1 radiografer 19.00-07.00
Keterangan :
 Dokter Markus BR, SpRad, sebagai dokter part time, hanya melayani pembacaan
radiograf/ekspertisi yang dikirim melalui online.
 Ada petugas infal yang masuk pada saat jam sibuk dengan lama jam kerja
menyesuaikan sisa jam kerja.

E. Pembinaan

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 13


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Pembinaan dilakukan melalui penilaian, reward, dan peningkatan kompetensi.


Penilaian dilakukan secara periodik 1 tahun sekali dengan materi penilaian meliputi
penilaian karakter dan penilaian ketrampilan / skill
Peningkatan kompetensi dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern di luar rumah sakit
Pelatihan yang diikuti meliputi bidang manajemen radiologi, pelatihan teknis
radiologi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 14


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
1,0 m 2,65 m 2,5 m 4,0 m

RUANG KONTROL
DAN RUANG
2,3 m
CR
RUANG USG 5,3 m

H
WC RUANG
X-RAY I A
5,5 m L RUANG
PENDAFTARAN
L 4,5 m
RADIOLOGI

KM
2,5 m GANTI RUANG TUNGGU
2,6 m
RADIOLOGI

1,6 m KAMAR
KAMAR
GANTI GANTI

1,0 m
RUANG X-RAY RUANG
RUANG KAMAR KONTROL
2,0 m KONTROL I GELAP RUANG CT SCAN CT
6,70 m
1,6 m 2,7 m

4,0 m

RUANG 1,0 m
U KEPALA RUANG
RAPAT
3,5 m INSTALASI
RADIOLOGI KAMAR
WC JAGA 2,25 m

1,0 m 2,0 m 3,0 m 2,5 m

RUANG X-RAY
II
Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 15
Rumah Sakit Emanuel
KM
Rumah Sakit Emanuel

B. Fasilitas Ruangan
NO RUANGAN JUMLAH
1. Ruang Radiologi Konvensional 2
2. Ruang CT Scan 1
3. Ruang Ekspertisi dan Ultrasonografi 1
4. Ruang Pendaftaran dan Arsip 1
5. Ruang CR 1
6. Ruang Kepala Instalasi 1
7. Ruang Tunggu 1
8. Ruang Ganti Pasien 3
9. Ruang Jaga 1
10. Ruang Rapat 1
11. Kamar mandi petugas 1
12. Kamar mandi pasien 1
13. Gudang 1

C. Fasilitas Peralatan
NO ALAT JUMLAH
1 USG Logic P7 1
2 CT Scan GE® Brightspeed 8 1
3 Rontgen Toshiba® Winmind 1
®
4 Rontgen Hitachi 1
5 Rontgen Belmont® 1
CR (Computer Radiografi)
6 1
Kodak®
7 Dry View Kodak® 2
8 Work Station Kodak® 2

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 16


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

D. Perlengkapan Asesoris Radiodiagnostik dan imaging


NO ASESORIS JUMLAH
1 Kaset 13
2 Grid 5
3 Injektor 1
4 Lampu baca 2
5 Cassete stand 2
6 Tabung O2 3
7 Lampu HSG 1
8 Meja Instrumen 1
9 Tensi automatic 1
10 Timbang badan 2

E. Peralatan Proteksi Radiasi


NO ALAT PROTEKSI JUMLAH
1 Apron 4
2 TLD 7

F. Peralatan Kantor
NO PERALATAN KANTOR JUMLAH
1 Meja kerja 4
2 Kursi 8
3 Kursi tunggu 2 set
4 Lemari 3 laci 1
5 Lemari kaca 2
6 Filling cabinet 1
7 Telpon 2
8 AC 9
10 Jam Dinding 2
11 Komputer 3 set

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 17


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

G. Peralatan Rumah Tangga


NO Peralatan Rumah Tangga JUMLAH
1 Dispenser 1
2 TV 14 inci I

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 18


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan
dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS Emanuel. Dapat dikatakan
bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di
rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara
penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari
pelayanan rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana
dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung
jawab.
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat dibedakan menjadi :
1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke RS untuk keperluan
berobat.
2. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya ke RS untuk keperluan
berobat.
Kedatangan pasien ke RS dapat terjadi karena :
1. Dikirim oleh dokter praktek di luar RS
2. Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan lainnya.
3. Datang atas kemauan sendiri.

Adapun tatalaksana pelayanan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Emanuel adalah


sebagai berikut :

A. Pendaftaran
1. Pasien datang dari Rawat jalan, Rawat inap dan IGD
2. Perawat / petugas pendaftaran menyerahkan surat permintaan pemeriksaan
radiologi beserta kartu periksa / kartu opname pasien kepada petugas radiologi.
3. Petugas administrasi melakukan registrasi ke dalam buku register

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 19


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

4. Untuk pasien dengan pemeriksaan lanjut dan canggih sebelum dilakukan


pemeriksaan harus menandatangani surat persetujuan pembiayaan di Administrasi
Keuangan (AK) dan persetrujuan tindakan pemeriksaan radiologi,
5. Pasien menunggu giliran untuk dilakukan pemeriksaan (pasien gawat darurat
didahulukan)

B. Jenis Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Rutin ( Non Kontras )
1 Kepala 7 Gigi 13 Vert. Thorakal
2 SPN 8 Abdomen 14 Vert. Lumbal
3 Mastoid 9 Thorak 15 Coxygeus
4 Mandibulla 10 Pelvis 16 Extremitas atas
5 Maxilla 11 Vert. Cervikal 17 Thorak
6 BNO 12 Babygram 18 CT Scan polos

2. Pemeriksaan khusus ( dengan media kontras / dengan persiapan )


1 BNO-IVP 4 OMD 7 HSG
2 Colon In Loop 5 Uretrografi 8 Appendicogram
3 Fistulografi 6 Cystografi 9 CT Scan Kontras

C. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Radiologi rutin ( Tanpa kontras )
a. Petugas radiologi membaca formulir pemeriksaan untuk kros cek identitas
dan jenis pemeriksaan
b. Pasien ganti baju dan melepas benda logam pada tempat yang akan
diperiksa.
c. Mempersiapkan peralatan radiologi.
d. Menejelaskan prosedur pemeriksaan dengan singkat kepada pasien.
e. Penunggu disuruh keluar ruang pemeriksaan, jika diperlukan untuk
membantu harus memakai apron.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 20


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

f. Pasien dilakukan pemeriksaan sesuai formulir pemeriksaan sesuai SPO


g. Melakukan pencetakan hasil radiograf pada CR sesuai SPO

2. Pemeriksaan Radiologi dengan kontras


a. Pemeriksaan dengan kontras Intravena
1) Petugas radiologi membaca formulir pemeriksaan untuk kroscek
identitas dan jenis pemeriksaan.
2) Mengecek kembali persiapan pasien.
3) Pasien dan keluarga pasien di beri penjelasan oleh radiolog dan menanda
tangani inform consent
4) Pasien ganti baju dan melepas benda logam pada tempat yang akan
diperiksa.
5) Mempersiapkan peralatan pemeriksaan.
6) Menejelaskan prosedur pemeriksaan dengan singkat kepada pasien.
7) Penunggu / keluarga disuruh keluar ruang pemeriksaan, jika diperlukan
untuk membantu harus dipakaikan Apron
8) Melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan test alergi (oleh
perawat)
9) Pasien dilakukan pemeriksaan sesuai formulir pemeriksaan sesuai SPO
10) Dilakukan penyuntikan media kontras (dilakukan oleh perawat dalam
pengawasan dokter)
11) Melakukan pencetakan hasil radiograf pada CR sesuai SPO
b. Pemeriksaan dengan kontras peroral
1) Petugas radiologi membaca formulir pemeriksaan untuk kroscek
identitas dan jenis pemeriksaan
2) Mengecek kembali persiapan pasien.
3) Pasien dan keluarga pasien di beri penjelasan oleh radiolog dan menanda
tangani informed consent
4) Pasien ganti baju dan melepas benda logam pada tempat yang akan
diperiksa.
5) Mempersiapkan peralatan pemeriksaan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 21


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

6) Menejelaskan prosedur pemeriksaan dengan singkat kepada pasien.


7) Penunggu / keluarga disuruh keluar ruang pemeriksaan, jika diperlukan
untuk membantu harus dipakaikan Apron.
8) Pasien diposisikan pada meja pemeriksaan.
9) Pasien diinstruksikan minum media kontras yang telah disediakan
10) Mengatur Central Ray, central point, FFD dan kolimasi.
11) Dilakukan eksposi sesuai waktu yang dibutuhkan.
12) Input data pada CR
13) Barcode kaset yang sudah diekposi.
14) Melakukan editing hasil radiograf pada CR
15) Hasil radiograf dicetak setelah diedit.

3. Pemeriksaan CT Scan tanpa kontras.


a. Menyiapkan alat CT Scan dan alat penunjang lainnya.
b. Petugas radiologi membaca formulir pemeriksaan untuk kroscek identitas
dan jenis pemeriksaan.
c. Pasien ganti baju dan melepas benda logam pada tempat yang akan
diperiksa.
d. Menjelaskan prosedur dengan singkat dan jelas.
e. Penunggu / keluarga disuruh keluar ruang pemeriksaan, jika diperlukan
untuk membantu harus dipakaikan Apron.
f. Pasien diposisikan pada meja pemeriksaan CT Scan, diatur sesuai dengan
jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
g. Imput data pada konsul CT Scan
h. Dipilih menu pemeriksaan yang akan dilakukan.
i. Dilakukan Scanning sesuai parameter yang sudah diatur
j. Melakukan editing radiograf hasil scanning
k. Radiografi dicetak setelah diedit.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 22


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

4. Pemeriksaan CT Scan dengan kontras.


a. Menyiapkan alat CT Scan dan alat penunjang lainnya
b. Petugas radiologi membaca formulir pemeriksaan untuk kroscek identitas
dan jenis pemeriksaan.
c. Pasien dan keluarga pasien di beri penjelasan oleh radiolog dan menanda
tangani informed consent
d. Pasien ganti baju dan melepas benda logam pada tempat yang akan
diperiksa.
e. Menjelaskan prosedur dengan singkat dan jelas.
f. Penunggu / keluarga disuruh keluar ruang pemeriksaan, jika diperlukan
untuk membantu harus dipakaikan Apron.
g. Pasien diposisikan pada meja pemeriksaan CT Scan, diatur sesuai dengan
jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
h. Input data pada konsul CT Scan.
i. Dipilih menu pemeriksaan yang akan dilakukan.
j. Dilakukan Scanning sesuai parameter yang sudah diatur.
k. Memasukkan media kontras IV langsung (oleh perawat) atau dengan
injektor dilakukan dalam pengawasan Radiolog
l. Melakukan Scanning ulang setelah memasukan media kontras dengan
parameter yang sama dengan sebelumnya (pre kontras).
m. Melakukan editing radiograf hasil scanning.
n. Radiografi dicetak setelah diedit.

5. Pemeriksaan Ultrasonografi ( USG )


a. Petugas membaca formulir pemeriksaan untuk kroscek identitas dan jenis
pemeriksaan.
b. Pasien tidur diatas meja pemeriksaan
c. Menjelaskan prosedur dengan singkat dan jelas.
d. Imput data pada konsol USG.
e. Daerah yang akan diperiksa dibebaskan dari benda-benda yang mengganggu
pemeriksaan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 23


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

f. Tranducer diberi jelly demikian juga daerah yang akan diperiksa


g. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter radiologi sesuai permintaan dokter
pengirim
h. Gambar dicetak sesuai kebutuhan
i. Bersihkan jelly pada tubuh pasien dan tranducer setelah pemeriksaan
selesai.

D. PENGGUNAAN CR (Computed Radiografi)


1. Imput data pasien yang akan di periksa.
2. Kaset di barcode setelah dieksposi
3. Kaset dimasukan kedalam slot reader CR.
4. Setelah muncul hasil radiograf, gambar diedit
5. Setelah diedit gambar dikirim ke work station.
6. Jika diperlukan gambar diedit ulang di work station selanjutnya dicetak.

E. PELAYANAN PEMERIKSAAN DAN EXPERTISI (PEMBACAAN)


RADIOLOGI
Pelayanan pemeriksaan ultrasonografi, radiografi dengan media kontras dan MSCT
scan dengan media kontras, sebagai berikut:
1. Di dalam jam kerja :
Senin – Rabu : pukul 08.00 – 12.30 WIB
Kamis : pukul 09.00 – 12.30 WIB
Jumat – Sabtu : pukul 08.00 – 12.00 WIB
Untuk pemeriksaan USG diberikan expertise langsung setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter Radiologi.

2. Diluar jam kerja


a. Setelah jam kerja atau pada hari libur dan tanggal merah untuk pembacaan
rontgen dilakukan melalui online, sedangkan untuk CT Scan dibaca pada hari
berikutnya

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 24


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

b. Jika dalam kondisi Cyto (segera) / libur lebih dari 1 hari untuk ekspertisi CT
Scan, dilakukan dengan mengantar dalam bentuk CD, dan ekspertisi dikirim
melalui online.
c. Untuk pelayanan USG pada kasus cyto dapat di delegasikan pada dokter yang
berkompeten dalam tindakan Ultrasonografi.
3. Dokumen ekspertisi disediakan rangkap 3 yaitu untuk arsip radiologi,arsip rekam
medis dan untuk pasien dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Rontgen : lembar warna putih untuk rekam medis, warna merah untuk
pasien dan warna kuning untuk arsip radiologi
b. USG : 2 lembar warna putih untuk rekam medis dan untuk pasien, warna
hijau untuk arsip radiologi
c. CT Scan : lembar warna putih untuk rekam medis, warna merah untuk
pasien dan warna biru untuk arsip radiologi

F. PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN


1. Rawat jalan
a. Hasil radiograf dan bacaan akan diberikan kepada pasien setelah dibaca dokter
radiologi.
b. Jika dibutuhkan, hasil radiograf sebelum dibaca (expertise) dapat dipinjam
dokter pengirim ke rawat jalan seperlunya kemudian dikembalikan untuk di
bacakan
c. Pasien dapat menuggu sampai selesai pembacaan atau ditinggal untuk diambil
hari berikutnya atau pada saat kontrol berikutnya dengan menunjukkan bukti
pembayaran / identitas kartu pasien dari Rumah Sakit.
d. Untuk pemeriksaan ultrasonografi hasilnya akan langsung diserahkan ke
pasien lewat kasir setelah selesai pembayaran.

2. Rawat Inap
a. Hasil radiograf, USG dan bacaan akan diambil oleh petugas rawat inap setelah
di baca dokter radiologi.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 25


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

b. Jika dibutuhkan, hasil radiograf sebelum dibaca (expertise) dapat dipinjam


seperlunya kemudian dikembalikan untuk di bacakan.
c. Hasil radiograf, USG dan bacaan akan diberikan ke pasien setelah selesai
masa perawatan (pulang).

G. PELAYANAN PEMERIKSAAN DENGAN PERJANJIAN


Pelayanan dengan perjanjian adalah pelayanan yang dilakukan oleh petugas
radiologi dengan melakukan perjanjian terlebih dahulu. Hal itu dilakukan karena jenis
pemeriksaanya membutuhkan persiapan / perencanaan khusus sesuai dengan prosedur
yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan pemeriksaan dengan perjanjian adalah sebagai
berikut :
1. Petugas rawat jalan / rawat Inap mendaftarkan pemeriksaan ke Radiologi
2. Dokter Radiologi atau Petugas Radiologi secara langsung atau melalui petugas
ruangan (Rawat Inap dan Rawat Jalan) menjelaskan persiapan pemeriksaan
kepada pasien / keluarga pasien.
3. Petugas Radiologi mencatat program pemeriksaan dalam buku laporan dan buku
program pemeriksaan khusus.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 26


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB V

LOGISTIK

Untuk menunjang kelancaran jalannya pelayanan di Instalasi Radiologi


dibutuhkan barang-barang dan obat-obatan penunjang pemeriksaan Radiologi. Barang-
barang maupun obat-obatan tersebut antara lain :
1. Obat-obatan dan bahan habis pakai
2. Barang Rumah Tangga dan alat tulis kantor.

A. Obat-obatan dan bahan habis pakai


1. Alur

PJ PELAYANAN
PELAKSANA FARMASI
/KA. PELAKSANA

2. Jenis dan stock obat-obatan serta bahan habis pakai

NO OBAT DAN BAHAN JUMLAH STOCK


1 Barium (BaSO4) 200 gr 5
2 Iopamiro 30 cc 7
3 Iopamiro 50 cc 7
4 Spuit injektor 4
5 Spuit 50 cc 20
6 Spuit 20 cc 20
7 Spuit 10 cc 8
8 Spuit 5 cc 8

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 27


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

9 Spuit 1 cc 20
10 Jarum no 19 20
11 Jarum no 22 10
12 Abbocath no 14 4
13 Abbocath no 20 4
14 DC no 18 1
15 DC no 20 1
16 Alkohol 70 % dan 96 % @1 ltr
17 Aquades 25 cc 10
18 Leukomed 30
19 Surflow no 18 dan no 20 @4
20 Hanscun Disposible 4
21 Hanschun steril ( M ) 5
22 Plester besar 4
23 Masker 4
24 Film CR kecil 1
25 Film CR besar 1
26 Film CT Scan 1
27 Film Dental 2
28 USG Jelly 1
29 USG papper 2
30 Hypavic 5x5 2
31 Nasal O2 Dewasa dan anak @3

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 28


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

B. Barang Rumah Tangga dan Alat Tulis Kantor


1. Alur

PELAKSANA PJ PELAYANAN
LOGISTIK
/KA. PELAKSANA

2. Jenis Barang Rumah Tangga dan Alat Tulis Kantor


NO BARANG/ALAT JUMLAH NO BARANG/ALAT JUMLAH
1 Dispenser 1 15 Buku register 4
2 Piring 3 16 Buku laporan 1
3 Gelas 3 17 Buku distribusi 17
4 Sendok 2 18 Formulir bacaan 100
5 Tempat tidur 2 19 Formulir 100
pemeriksaan
6 Kasur 1 20 Formulir ACC 100
medis
7 Bantal 1 21 Pengantar AK 100
8 Sandal 2 22 Amplop 200
9 Tissue Gulung 1 23 Label 5
10 Lap tangan 5 24 Perforator 1
11 Baju ganti pasien 20 25 Staples 2
12 Sprei 1 26 Isi Staples 2
13 Kom irigasi 1 27 Klip 1
14 Klem 2 28 Kertas A4 5

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 29


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

C. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan dilakukan tiap tahun dengan dasar pengajuannya adalah
jumlah pemakaian tahun ini ditambah 10%

D. Permintaan
Permintaan dilakukan secara periodik / sesuai kebutuhan ke bagian farmasi atau
bagian logistic ( sesuai barang yang diminta ). Apabila ada kebutuhan mendesak dan
stock barang kosong, permintaan dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja.

E. Penyimpanan
Penyimpanan barang diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan baik di almari
kaca maupun di gudang.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 30


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Saat ini isu penting dan global dalam Pelayanan Kesehatan adalah Keselamatan
Pasien (Patient Safety). Keselamatan pasien adalah suatu disiplin baru dalam pelayanan
kesehatan yang mengutamakan pelaporan, analisis, dan pencegahan medical error yang
sering menimbulkan Kejadian Tak Diharapkan (KTD) dalam pelayanan kesehatan.
Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum, diatur dalam:
1. Pasal 53 (3) UU No.36/2009 “Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus mendahulukan
keselamatan nyawa pasien.”
2. Pasal 32 UU No.44/2009 “Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
3. Pasal 58 UU No.36/2009
a. “Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam Pelkes yang diterimanya.”
b. “…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan
nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.”

Tanggung jawab rumah sakit diatur dalam :


1. Pasal 29b UU No.44/2009 ”Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan Rumah Sakit.”
2. Pasal 46 UU No.44/2009 “Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap
semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di
RS.”
3. Pasal 45 (2) UU No.44/2009 “Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan
tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.”

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 31


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Hak pasien diatur dalam :


1. Pasal 32d UU No.44/2009 “Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional”
2. Pasal 32e UU No.44/2009 “Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi”
3. Pasal 32j UU No.44/2009 “Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan”
4. Pasal 32q UU No.44/2009 “Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau
menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana”
5. Pada tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Permenkes 1691 tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit sebagai pedoman bagi penerapan
Keselamatan Pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes 1691 tahun 2011 dinyatakan
bahwa rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib
melaksanakan program dengan mengacu pada kebijakan nasional Komite Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
a. Setiap rumah sakit wajib membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(TKPRS) atau tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang
ditetapkan oleh kepala rumah sakit sebagai pelaksana kegiatan keselamatan
pasien
b. TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada kepala
rumah sakit.
c. Keanggotaan TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
manajemen rumah sakit dan unsur dari profesi kesehatan di rumah sakit.
d. TKPRS melaksanakan tugas:
1) Mengembangkan program keselamatan pasien di rumah sakit sesuai dengan
kekhususan Rumah Sakit tersebut;
2) Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien
Rumah Sakit;

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 32


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

3) Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi,


pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan
(implementasi) program keselamatan pasien Rumah Sakit;
4) Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan Rumah Sakit untuk
melakukan pelatihan internal keselamatan pasien Rumah Sakit;
5) Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta
mengembangkan solusi untuk pembelajaran;
6) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada kepala rumah sakit dalam
rangka pengambilan kebijakan keselamatan pasien Rumah Sakit; dan
7) Membuat laporan kegiatan kepada kepala Rumah Sakit.
Dalam pelaksanaannya, Keselamatan Pasien akan banyak menggunakan prinsip
dan metode manajemen risiko mulai dan identifikasi, asesmen dan pengolahan risiko.
Diharapkan, pelaporan & analisis insiden keselamatan pasien akan meningkatkan
kemampuan belajar dan insiden yang terjadi untuk mencegah terulangnya kejadian yang
sama di kemudian hari.
Keselamatan pasien dalam melakukan prosedur radiodiagnostik dapat
ditingkatkan dengan cara :
1. Memastikan identifikasi pasien sebelum pemeriksaan
2. Komunikasi yang benar saaat serah terima pasien
3. Pastikan tindakan sesuai prosedur dan kaidah proteksi radiasi yang benar.
4. Gunakan alat injeksi sekali pakai
5. Membuang alat injeksi pada tempatnya
6. Menghindari adanya kontak sekresi tubuh seperti darah dan feses
7. Adanya informed consent dan persetujuan pasien tentang resiko prosedur
radiodiagnostik (pemeriksaan khusus).
8. Penyuntikan bahan kontras dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan dalam
pengawasan yang ketat setelah penyuntikan kontras
9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.
10. Pasien tidak boleh sendirian saat prosedur diagnostik dilakukan (selalu dalam
pengawasan)
11. Mengurangi resiko pasien terjatuh (memakaikan perlengkapan pengaman pasien)

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 33


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

UU No 23 tahun 1992 menyatakan bahwa tempat kerja wajib menyelenggarakan


upaya kesehatan kerja adalah tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan,
mudah terjangkit penyakit atau mempunyai paling sedikit 10 orang. Rumah Sakit adalah
tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti disebut di atas, berarti wajib
menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan dan
kesehatan kerja di Instalasi Radiologi bertujuan melindungi karyawan dan pelanggan
dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam rumah sakit.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa “Setiap
warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang
memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari
perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit Radiologi dan perlindungan
terhadap Rumah Sakit. Pegawai adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai dan
meningkatkan produktivitas rumah sakit.
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan semua usaha-usaha
masyarakat. Pemerintah berkepentingan melindungi masyarakatnya termasuk para
pegawai dari bahaya kerja. Sebab itu Pemerintah mengatur dan mengawasi pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:
1. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
2. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 34


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan
pada tiga kelompok, yaitu :
1. Kondisi dan lingkungan kerja
2. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
3. Peranan dan kualitas manajemen

Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dapat terjadi bila :
1. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus;
2. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi;
3. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas
atau terlalu dingin.
4. Tidak tersedia alat-alat pengaman.
5. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dll.

A. Klasifikasi Kecelakaan kerja


1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
a. Terpapar Radiasi
b. Terjatuh
c. Terbentur
d. Terkena sengatan listrik dll
2. Klasifikasi menurut penyebabnya
a. Alat-alat radiologi ( kejepit, terpapar radiasi, tersengat listrik, terbentur )
b. Lingkungan kerja ( ruang panas, pencahayaan kurang)
3. Klasifikasi menurut jenis luka
a. Efek paparan radiasi
b. Luka sengatan listrik
c. Patah tulang dll

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 35


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

B. Pencegahan kecelakaan kerja


Pencegahan kecelakaan kerja di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Emanuel adalah
sebagai berikut :
1. Desain ruangan
a. Luas ruangan sesuai dengan aturan yang berlaku
b. Dinding, pintu serta penyekat dilapisi dengan timbal / pb sesuai ketentuan
proteksi radiasi
c. Ruangan dilengkapi AC
d. Kamar mandi dilengkapi keset.

2. Pengoperasian alat
a. Alat yang menggunakan listrik dipasang grounding
b. Disediakan panduan operasional alat (prosedur manual)

3. Proses pelaksanaan tindakan / pemeriksaan


a. Dilakukan sesuai prosedur ( SPO)
b. Sumber daya manusia yang profesional (sesuai kompetensi dan keahlian)
4. Pemeliharaan dan Monitoring
a. Dilakukan kalibrasi secara rutin
b. Dilakukan maintenance alat rutin baik oleh teknisi sendiri maupun pihak
luar.

5. Pengawasan
a. Evaluasi SDM berdasarkan hasil kerja
b. Evaluasi pelaksanaan pemeriksaan melalui SPO
c. Evaluasi program pemeliharaan alat

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 36


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

C. Proteksi Radiasi
Dalam proses Pelayanan di Instalasi Radiologi banyak memanfaatkan sumber
radiasi (radiasi pengion) yang mempunyai efek / resiko bahaya radiasi baik terhadap
petugas, pasien maupun lingkungan. Untuk meminimalkan bahaya yang ditimbulkan
karena radiasi diperlukan tindakan pengamanan yang sesuai dengan kaidah proteksi
radiasi yaitu :
1. Bangunan / ruangan
Ruangan X-Ray dan CT Scan didesain dengan menggunakan lapisan timbal (Pb)
sesuai dengan persyaratan Depkes RI untuk menghindari paparan radiasi.
2. Proteksi bagi petugas
a. Menggunakan alat pelindung radiasi pada saat melakukan pemeriksaan yang
berhubungan langsung dengan radiasi.
b. Berlindung dibalik tabir / sekat pelindung radiasi pada saat melakukan eksposi.
c. Menggunakan alat deteksi radiasi / TLD untuk monitoring radiasi
3. Proteksi bagi pasien
a. Mengatur luas kolimasi sesuai obyek yang diperiksa saja.
b. Menggunakan faktor eksposi sesuai kebutuhan
c. Menggunakan pelindung radiasi ( wanita hamil )
d. Tidak melakukan pengulangan foto
4. Proteksi terhadap lingkungan
a. Dipasang tanda bahaya radiasi pada setiap ruangan X-Ray (gambar dan lampu
merah).
b. Pengunjung / keluarga tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang pemeriksaan
X-Ray.
c. Jika sangat diperlukan pendampingan harus menggunakan alat pelindung proteksi
radiasi (APRON)
5. Pemeliharaan dan Kalibrasi X-Ray
Peralatan X-Ray dilakukan perawatan dan kalibrasi secara periodik untuk
memastikan kesesuaian keluaran radiasi pada pesawat radiologi.sehingga aman dan
layak untuk dimanfaatkan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 37


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

6. Petugas Proteksi Radiasi


PPR bertugas mengelola dan mengawasi pelaksanaan proteksi radiasi di Instalasi
Radiologi, sehingga hal-hal yang terkait dengan proteksi radiasi akan mendapat
perhatian khusus baik penyediaan alat proteksi, pelaksanaan prosedur proteksi
maupun kejadian yang terkait dengan bahaya radiasi.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 38


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

A. Pengertian
Merupakan upaya yang dilakukan untuk dapat mengendalikan mutu pelayanan
berdasarkan atas indikator dan standart mutu pelayanan yang telah ditetapkan.

B. Indikator Mutu pelayanan Radiologi yaitu :


a. Ketepatan waktu Pelaporan hasil kritis radiologi
(INDIKATOR WAJIB YAKKUM)
1. Judul indikator Ketepatan Waktu Pelaporan Hasil Kritis Radiologi
2. Dasar pemikiran - Kebijakan Rumah Sakit
- Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Kepmenkes
129/ Menkes/SK/II/2008
- Buku Pedoman penyusunan Standar Pelayanan
Minimal RS tahun 2012
3. Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan pasien
4. Tujuan Untuk mengetahui ketepatan waktu pelaporan nilai
kritis sehingga mempercepat diagnose dan terapi
sehingga kematian pasien akibat keterlambatan
diagnosa dan terapi dapat terhindar
5. Definisi operasional Ketepatan Waktu Pelaporan Hasil Kritis Radiologi
adalah Laporan hasil kritis pemeriksaan radiologi yang
ditetapkan oleh RS yang dilaporkan kurang dari 60
menit setelah hasil pemeriksaandibaca/dinyatakan oleh
spesialis radiologi ke perawa truangan
 Pernyataan dokter bias berdasarkan melihat langsung
radiograf atau melihat fotoradiograf yang dikirim
melalui WA atau email
 Terhadap hasil kiriman foto radiograf dokter bias
menyatakan kritis, tidak kritis, atau ragu-ragu.
6. Jenis indikator Proses dan outcome
7. Numerator Jumlah Pelaporan Hasil Kritis tepat waktu dalam satu
bulan
8. Denominator Jumlah semua Laporan hasil Kritis dalam bulan
tersebut

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 39


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

9. Target pencapaian 100 %


10. Kriteria
11. Inklusi 1. Hasil Pemeriksaan Kritis, meliputi : Hasil CT Scan
Kepala adanya perdarahan dengan tekanan intracranial
yang tinggi, stroke tromboemboli, hiperakut stroke,
EDH, massa yang menimbulkan pergeseran garis
tengah lebih dari 0,5 cm.
 Hasil radiodiagnostik ileus obstruktivus dengan
perforasi, trauma dengan perdarahan yang
hebat/perforasi, trauma denganhematothorax,
pneumothorax, failchest, kontusiopulmonum, fraktur
tulang panjang.
 Hasil USG Abdomen trauma dengan cairan bebas intra
abdomen, app dengan cairan bebas intra abdomen
pasienkritis.
2. Permintaan Pemeriksaan cito untuk pasienkritis :
12. Exklusi Hasil Kritis Pasien Rujukan
13. Formula

14. Sumber data Register Laporan Hasil Kritis


15. Frekuensi Mingguan dan bulanan
pengumpulan data
16. Periode analisis Bulanan dan 3 bulanan
17. Cara pengumpulan Retrospektif
data
18. Sample Total populasi setiap bulan
19. Rencana analisis Menggunakan diagram garis
20. Instrumen Formulir sensus harian dan rekapitulasi mingguan
pengambilan data
21. Penanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 40


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

b. Keterlambatan waktu tunggu foto rawat jalan


1. Judul Indikator Keterlambatan waktu tunggu foto rawat jalan
2. Dasar pemikiran Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Kepmenkes
129/ Menkes/SK/II/2008
3. Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan, Efektifitas dan Efisiensi
4. Tujuan Tergambarnya Kecepatan Pelayanan Radiologi,
khususnya pemeriksaan rontgen non kontras
5. Definisi Operasional Prosentase keterlambatan hasil ekspertise pemeriksaan
rontgen non kontras rawat jalan pada jam kerja dokter
spesialis radiologi ( > 3 jam )
6. Jenis indikator Proses
7. Numerator Jumlah kumulatif keterlambatan hasil ekspertise
pemeriksaan rontgen non kontras rawat jalan dalam satu
bulan
8. Denumerator Jumlah seluruh rontgen non kontras rawat jalan dalam
bulan tersebut
9. target 0%
10. Kriteria Inklusi Foto rontgen non kontras rawat jalan pada jam kerja
11. Kriteria Eksklusi Pemeriksaan radiologi, selain foto rontgen non kontras
rawat jalan pada jam kerja
12. Formula

13. Sumber Data Harian dari register di Inst. radiologi


14. Frekuensi Mingguan dan bulanan
Pengumpulan Data
15. Periode Analisa
Restrospektif
16. Jumlah Sample Semua Populasi
17. Cara Pengumpulan Diagram garis
Data
18. Rencana analisa Register Pasien Radiologi ( PencatatanWaktu )
19. Instrumen Formulir sensus harian dan rekapitulasi
pengambilan data
20. Penanggungjawab Kepala Instalasi Radiologi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 41


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

c. Penolakan Ekspertise
1. Judul indikator Penolakan ekspertise
2. Dasar pemikiran Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Kepmenkes
129/ Menkes/SK/II/2008
3. Dimensi mutu Kompetensi Klinis, Kesinambungan Pelayanan,
Efektifitas dan Efisiensi
4. Tujuan Tergambarnya pelayanan ekspertise oleh Radiolog
5. Definisi operasional Ekspertise adalah hasil baca pemeriksaan radiologi
(radiografi, ultrasonografi dan ct scan ) yang dilakukan
oleh dokter yang mempunyai kompetensi, yaitu dokter
spesialis radiologi.
Penolakan ekspertise dimaksud karena adanya
penolakan dari dokter pengirim yang disebabkan
ketidakjelasan dari hasil ekspertise.
6. Jenis indikator Proses dan Outcome
7. Numerator Jumlah ekspertise yang ditolak dalam 1 bulan.
8. Denominator Jumlah seluruh ekspertise radiologi dalam 1 bulan
9. Target pencapaian ≤2%
10. Kriteria
 Inklusi Semua Pasien Radiologi

 Exklusi Data penolakanhasilekspertise


11. Formula

12. Sumber data Register radiologi


13. Frekuensi
pengumpulan data Mingguan dan bulanan
14. Periode analisis Bulanan dan 3 bulanan
15. Cara pengumpulan Restrospektif
data
16. Sample SemuaPopulasi
17. Rencana analisis Diagram garis
18. Instrumen Formulir Data Penolakan Ekspertise Radiologi
pengambilan data
19. Penanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 42


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB IX

DAFTAR WAKTU PEMERIKSAAN RUTIN


DI INSTALASI RADIOLOGI RS EMANUEL PURWAREJA KLAMPOK

A. PEMERIKSAAN KONVENSIONAL
LAMA
NO KEGIATAN KEGIATAN
(Menit )
1 RO MANUS 10

2 RO WRIST JOINT 10

3 RO ANTEBRACHI 12

4 RO ELBOW JOINT 14

5 RO HUMERUS 15

6 RO CLAVIKULA 15

7 RO TARSALIA 18

8 RO ANKLE JOINT 14

9 RO CRURIS 15

10 RO KNEE JOINT 15

11 RO FEMUR 17

12 RO PELVIS 15

13 RO VERTEBRA CERVICAL 20

14 RO VERTEBRA THORACAL 20

15 RO VERTEBRA THORACO LUMBAL 20

16 RO VERTEBRA LUMBAL 20

17 RO VERTEBRALUMBO SACRAL 18

18 RO THORAX 15

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 43


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

19 RO POLOS ABDOMEN 18

20 RO CRANIUM 20

21 RO MASTOID 20

22 RO MANDIBULA 20

23 RO NASAL 20

24 RO TEMPORO MANDIBULA JOINT 18

25 RO SINUSPARANASAL 20

26 RO GIGI GELIGI 10

B. PEMERIKSAAN KONVENSIONAL DENGAN KONTRAS


LAMA
NO KEGIATAN KEGIATAN
(Menit )
1 RO INTRAVENA PYELOGRAFI 50

2 RO URETHRO CYSTOGRAFI 30

3 RO URETHROGRAFI 30

4 RO OESOPHAGUS 25

5 RO LAMBUNG DAN DUODENUM 35

6 RO COLON IN LOOP 45

7 RO APENDIKOGRAFI 25

8 RO HSG 30

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 44


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

C. PEMERIKSAAN CT-SCAN NON KONTRAS


LAMA
NO KEGIATAN KEGIATAN
(Menit )
1 CT-SCAN KEPALA POLOS 25

2 CT-SCAN THORAX POLOS 30

3 CT-SCAN ABDOMEN POLOS 35

4 CT-SCAN SINUS PARANASAL 30

5 CT-SCAN VERTEBRA 35

6 CT-SCAN EXTREMITAS 30

D. PEMERIKSAAN CT-SCAN KONTRAS


LAMA
NO KEGIATAN KEGIATAN
(Menit )
CT-SCAN KEPALA DENGAN
45
1 KONTRAS

CT-SCAN THORAX DENGAN


50
2 KONTRAS

CT-SCAN ABDOMEN DENGAN


50
3 KONTRAS

CT-SCAN EXTREMITAS DENGAN


40
4 KONTRAS

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 45


Rumah Sakit Emanuel
Rumah Sakit Emanuel

BAB X

PENUTUP

Pedoman pelayanan radiologi ini diharapkan dapat menjawab tantangan pada


masa sekarang ini yaitu mewujudkan pelayanan radiologi yang prima, bermutu dan aman.
Pelayanan radiologi diharapkan dapat memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
dan profesional dalam bidangnya. Selain itu, sarana dan prasarana yang dimiliki juga
selain selalu mengikuti perkembangan jaman, tapi juga memikirkan unsur-unsur
keselamatan radiasi bagi pelaksana maupun pasien. Sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan dalam pelaksanaan pelayanan radiologi, baik dari pihak pelaksana maupun
pihak pasien.
Dengan adanya pelayanan radiologi ini, diharapkan pelayanan radiologi selalu
berbenah dan mengevaluasi diri supaya ke depannya akan menjadi lebih baik lagi, baik
dari segi sarana dan prasarana maupun dari segi pelayanan.
Pedoman pelayanan radiologi ini semoga dapat digunakan sebaik-baiknya dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelayanan radiologi di RS
Emanuel.

Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 46


Rumah Sakit Emanuel

Anda mungkin juga menyukai