Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

ANALISIS PASAR / MARKET ANALYSIS

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nama Kelompok:
1. Riyan Ardiansyah (001)
2. Wahyu Setyo Utomo (006)
3. Dimas Armando Wiyono (008)
4. Adinda Putri Damayanti (010)
5. Afina Fariha Sadida (012)

PRODI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2022
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah dengan judul “Market Analysis / Analisis Pasar” ini dapat tersusun hingga selesai tepat
waktu.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pasar Modal dan
Pasar Uang. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, SE., M.Si., Akt., CA selaku
Dosen mata kuliah Pasar Modal dan Pasar Uang yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami menyadari, makalah yang telah kami kerjakan ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca.

Semarang, 26 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.........................................................................................................................................i

Kata Pengantar............................................................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan.....................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................2

1.3 Tujuan...................................................................................................................................................2

Bab 2 Pembahasan......................................................................................................................................3

2.1 Konsep Analisis Ekonomi....................................................................................................................3

2.2 Analisis Pemilihan Sektor Industri.......................................................................................................4

2.3 Company Analysis................................................................................................................................11

2.4 Technical Analysis................................................................................................................................13

Bab 3 Penutup.............................................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................................17

3.2 Saran.....................................................................................................................................................17

Daftar Pustaka.............................................................................................................................................18

iii
.BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan
dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal
dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua
pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, reksa dana, dan lainlain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana
yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.
Investor yang berinvestasi diportofolio saham menggunakan berbagai strategi untuk memperoleh
kinerja yang sebanding atau melebihi kinerja pasar. Tandelilin (2007) menjelaskan bahwa ada dua
strategi yang dapat dipilih investor dalam membentuk portofolio saham, yaitu strategi portofolio aktif
dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif pada dasarnya akan meliputi tindakan investor
secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan
pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan abnormal
return..Pasar modal memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara, dimana secara
ekonomi makro, pasar modal dapat berfungsi sebagai sarana dalam pemerataan pendapatan. Bagi
investor, pasar modal merupakan tempat berinvestasi yang menarik karena dapat memberikan return
yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Sedangkan bagi emiten, pasar modal dapat memberikan
alternatif pemenuhan kebutuhan pendanaan. Pasar modal dapat berupa efek, surat hutang berjangka,
deposito, reksa dana, saham, obligasi, dan lainlain. (Tandelilin, 2010). Dalam pengambilan keputusan
investasi di pasar modal investor seringkali melakukan analisis independen maupun non independen ,
independen dengan contoh seperti analisis teknikal dan fundamental perusahaan/emiten serta anilisis
makro ekonomi untuk analisis yang non independen dengan contoh memilih sekuritas dan manajer
investasi untuk menyerahkan pengelolaan dana di pasar modal , rangkaian analisis yang dilakukan oleh
investor memiliki tujuan agar mendapatkan informasi yang cukup untuk mengambil keputusan dalam
pasar modal sehingga mendapat output dalam bentuk profit yang maksimal dan tentunya dengan
persentase loss yang kecil. Dalam melakukan analisis ada faktor faktor yang mempengaruhi keputusan
dalam ber investasi di pasar modal diantaranya faktor
-faktor ekonomi makro suatu negara, sektor Industri yang bergerak dalam pasar modal, cash flow dan
valuasi saham, dalam materi kali ini sangat berkaitan dengan Analisis Ekonomi, Teknikal,
Fundamental dan Analisis Sektor industri . Analisis Ekonomi terkait dengan harga saham di pasar
modal yang dinyatakan dalam HUBUNGAN PERUBAHAN KONDISI EKONOMI DAN
HARGA SAHAM ,
Siegel (1991), menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi
iv
makro, dan perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi.
Mengapa demikian? Beberapa penelitian yang dilakukan oleh siegel menjawab dengan teori harga
saham yang

v
sudah terbentuk akan merefleksikan ekspektasi investor atas kondisi ekonomi di masa datang dan yang
kedua kinerja pasar modal akan bereaksi lebih dahulu terhadap perubahan-perubahanekonomi makro
yang akan terjadi seperti perubahan tingkat bunga, inflasi, ataupun jumlah uang beredar, selain itu
Beberapa variabel ekonomi makro yang bisa berpengaruh terhadap kinerja dan prospek perusahaan
misalnya adalah Produk Domestik Bruto ,Tingkat Pengangguran, Inflasi , Tingkat Bunga. Penelitian
tersebut menyimpulkan pentingnya analisis ekonomi saat kita melakukan investasi di Pasar Modal
karena banyak variable-variable makro yang koheren atau Berkaitan dengan Harga Saham di Pasar
Modal . Selain itu Hal yang tidak kalah penting dari Analisis Ekonomi yaitu Analisi Sektor Industri
dan Analisis Perusahaan. Secara umum, sektor adalah definisi yang lebih luas, dan dapat mencakup
beberapa industri yang berbeda. Suatu industri, pada gilirannya, dapat mencakup beberapa sub-industri
yang berbeda. Pada dasarnya, suatu industri terdiri dari sekelompok perusahaan yang terutama
bergerak dalam memproduksi atau menangani produk yang sama atau memberikan layanan yang
sama. Sistem Klasifikasi Industri Standar (SIC) adalah dasar untuk pengumpulan dan analisis ekonomi
AS selama lebih dari 60 tahun dan digunakan untuk menyusun analisis statistik komprehensif dari
suatu industri. Kode SIC membantu secara signifikan dalam menertibkan masalah klasifikasi industri
dengan memberikan dasar yang konsisten untuk menggambarkan industri dan perusahaan dalam cara
yang luas, atau spesifik, sesuai keinginan. Sektor dan industri, serta pasar dan perusahaan, dianalisis
melalui studi tentang berbagai data, termasuk penjualan, pendapatan, dividen, struktur modal, lini
produk, regulasi, inovasi, dan sebagainya. Langkah pertama yang digunakan adalah menganalisis
industri dalam kaitannya dengan tahapan dalam siklus hidup untuk menilai kesehatan umum dan
posisi industri saat ini. Langkah kedua melibatkan analisis kualitatif karakteristik industri yang
dirancang untuk membantu investor dalam menilai prospek masa depan suatu industri. Dengan kita
mengetahui prospek masa depan suatu industri kita dapat merinci dengan detail data kualitatif dan
kuantitatif apa saja yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan berinvestasi di pasar modal.
Untuk Analisis Teknikal seringkali diasosiasikan dengan analisis mayoritas yang dilakukan oleh trader
, analisis teknikal sering digunakan oleh trader dikarenakan menunjukkan data berupa grafik ,candle,
angka/kuantitatif dalam waktu aktual
, pada fakta nya analisis teknikal juga dilakukan oleh semua investor karena Analisis Teknikal Dapat
diaplikasikan pada agregat harga dan saham individual Menggunakan grafik dan indikator teknis
Harga saham dan volume perdagangan menjadi alat yang penting dalam analisis teknikal dan grafik
menjadi mekanisme yang paling penting untuk menunjukkan informasi ini. Dengan menggunakan
grafik, analis teknikal dapat mengidentifikasi trend dan pola harga saham yang dapat memberikan
informasi signal perdagangan. Data volume perdagangan digunakan untuk menjelaskan kondisi umum
yang terjadi di pasar dan dapat membantu menilai trendnya. Bukti bukti menunjukkan peningkatan
(penurunan) harga pasar biasanya berkaitan dengan peningkatan (penurunan) volume perdagangan.
Dari penjelasan singkat mengenau jenis analisis dan definisi singkatnya, seorang investor memerlukan
pengetahuan dalam mengetahui analisis pasar serta analisis dan strategi dalam pemilihan saham agar
dicapai suatu Investasi yang maksimal atau ideal dengan kata lain memaksimalkan return dan
meminimalkan resiko, sehingga makalah ini dibuat guna memberikan informasi yang lebih dalam

vi
mengenai penilaian, analisis dan strategi pada Investasi saham

vii
1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Penilaian Ekonomi

2. Bagaimana Analisis Pemilihan Sektor Industri/Industry Analysis?

3. Apa saja yang termasuk komponen Analisis Perusahaan/Company Analysis?

4. Apa itu teori behavioral finance?

1.3 Tujuan

1. Mampu memahami dan menjelaskan konsep Analisis Ekonomi

2. Mampu memahami dan mengambil keputusan pada Konsep Analisis & Pemilihan
Sektor Industri

3. Mampu memahami dan menjelaskan Komponen – Komponen Analisis Perusahaan

4. Mampu memahami dan menjelaskan Technical Analysis dan Karakteristiknya


serta perbedaannya dengan Fundamental Analysis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Market Analysis / Analisis Pasar

PENILAIAN EKONOMI

Ukuran dasar kegiatan ekonomi adalah Gross Domestic Product (GDP), yang didefinisikan sebagai
nilai pasar barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh suatu perekonomian untuk beberapa periode
waktu (biasanya satu tahun). Ini terdiri dari jumlah pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi,
pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto. Konsumsi sekarang terdiri dari 70 persen atau lebih dari
GDP. GDP mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam batas suatu negara bahkan jika
mereka diproduksi oleh entitas asing. Sebaliknya, Gross National Product (GNP) adalah nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh entitas domestik meskipun terjadi di luar negeri. Dengan demikian, nilai
barang yang dihasilkan oleh bisnis milik asing di tanah Indonesia adalah bagian dari GDP Indonesia
tetapi bukan bagian dari GNP Indonesia. Sebaliknya, keuntungan yang diperoleh dari investasi asing
oleh penduduk Indonesia adalah bagian dari GNP Indonesia tetapi bukan bagian dari GDP Indonesia.
Sebagian besar analis percaya bahwa GDP lebih akurat mencerminkan kesehatan ekonomi, dan
dengan demikian, GDP cenderung menerima lebih banyak perhatian dari para ekonom daripada GNP.
Angka GDP disiapkan setiap tiga bulan dan dirilis beberapa minggu setelah akhir kuartal. GDP
merupakan ukuran dasar kesehatan ekonomi dan kekuatan ekonomi. GDP dapat diukur baik secara
nominal maupun riil (disesuaikan dengan inflasi).

Siklus Bisnis
Siklus bisnis mencerminkan pergerakan aktivitas ekonomi secara keseluruhan; namun, kegiatan
ekonomi terdiri dari banyak bagian yang beragam. Keragaman suku cadang memastikan bahwa siklus
bisnis itu unik. Namun, siklus memang memiliki kerangka kerja yang sama, dengan awal (mulai dari
palung), puncak, dan akhir (palung baru). Dengan demikian, kegiatan ekonomi dimulai dalam kondisi
tertekan, berkembang dalam fase ekspansi, dan berakhir dengan penurunan, hanya untuk memulai
lagi. Kata "palung" digunakan untuk menunjukkan ketika ekonomi telah mencapai titik terendah.
• Periode dari puncak ke palung adalah resesi.
• Periode dari palung ke puncak adalah ekspansi.
Siklus bisnis tidak dapat dikategorikan dengan rapi berdasarkan panjang dan titik balik pada saat
terjadinya; hanya di belakang dapat membuat perbedaan yang tepat seperti itu. Biro Riset Ekonomi
Nasional, sebuah organisasi nirlaba swasta, mengukur siklus bisnis dan secara resmi memutuskan
"titik balik" ekonomi, tanggal di mana ekonomi beralih dari mode ekspansi ke mode kontraksi, dan
sebaliknya.Titik balik dari siklus bisnis biasanya ditentukan dengan baik setelah fakta, sehingga
pengamat tidak tahu pada basis saat ini, setidaknya secara resmi, kapan puncak atau palung telah
tercapai.

3
Prakiraan Ekonomi
Prakiraan ekonomi yang bagus memiliki nilai yang signifikan bagi investor, tetapi seberapa baik
prakiraan yang dibuat tersedia? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prakiraan yang dibuat oleh
peramal terkemuka sangat mirip dan perbedaan dalam akurasi sangat kecil, menunjukkan bahwa
investor dapat menggunakan salah satu dari sejumlah prakiraan tersebut. Jelas, tidak semua peramal
sama akuratnya, dan semua peramal membuat kesalahan. Kabar baiknya adalah bahwa akurasi
perkiraan tampaknya telah meningkat dari waktu ke waktu.
Investor dapat menemukan prakiraan ekonomi dari berbagai sumber. Beberapa di antaranya adalah
apa yang disebut sebagai prakiraan “konsensus”. Sebagai contoh,Indikator Ekonomi Blue Chip adalah
publikasi yang mengkompilasi prakiraan konsensus dari peramal ekonomi terkenal dari variabel
ekonomi penting seperti GDP riil, harga konsumen, dan suku bunga. Dengan demikian, investor dapat
menemukan prakiraan ekonomi yang bereputasi dan dilakukan secara konsisten (tetapi tidak selalu
akurat) untuk setidaknya satu tahun ke depan.

Dampak dari The Fed


Banyak investor memantau dengan cermat tindakan The Fed karena perannya dalam kebijakan
moneter dan dampaknya terhadap suku bunga. Ketika ketua Fed bersaksi di depan Kongres atau
membuat pernyataan publik, pasar keuangan meneliti setiap kata untuk petunjuk tentang masa depan
ekonomi dan pasar keuangan. Selama masa ekonomi normal, The Fed menjalankan kebijakan moneter
melalui apa yang dikenal sebagai "mandat ganda".

Wawasan dari Kurva Hasil


Kurva imbal hasil menggambarkan hubungan antara imbal hasil obligasi dan waktu hingga jatuh
tempo. Kurva menunjukkan bagaimana imbal hasil obligasi jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang berhubungan satu sama lain.8Ini berisi informasi berharga karena mencerminkan
pandangan pedagang obligasi tentang arah suku bunga masa depan dan ekonomi secara umum.
Misalnya, kurva hasil yang miring ke atas menunjukkan bahwa pedagang obligasi percaya bahwa
suku bunga akan meningkat di masa depan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurva imbal
hasil sangat berguna dalam membuat prakiraan ekonomi. Banyak investor percaya bahwa bentuk
kurva imbal hasil terkait dengan tahap siklus bisnis. Pada tahap awal ekspansi, kurva hasil cenderung
rendah dan miring ke atas, dan saat puncak siklus mendekat, kurva hasil cenderung tinggi dan miring
ke bawah. Lebih spesifik:
 Kurva hasil yang curam menunjukkan bahwa ekonomi mengalami percepatan dalam hal
aktivitas.
 Ketika kurva imbal hasil menjadi lebih datar, ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi
melambat.
 Bagi banyak orang, kurva imbal hasil terbalik membawa pesan yang tidak menyenangkan —
ekspektasi perlambatan ekonomi (setiap resesi sejak Perang Dunia II telah didahului oleh

4
kurva imbal hasil yang miring ke bawah).

5
Pasar Saham dan Ekonomi
Pasar saham adalah bagian penting dan vital dari perekonomian secara keseluruhan. Jika ekonomi
lemah, sebagian besar perusahaan akan berkinerja buruk, seperti juga pasar saham. Sebaliknya, jika
ekonomi makmur, sebagian besar perusahaan akan melakukannya dengan baik, dan pasar saham akan
mencerminkan kekuatan ekonomi ini. Hubungan antara ekonomi dan pasar saham, bagaimanapun,
tidak kebetulan karena harga saham umumnya memimpin perekonomian. Secara historis, pasar saham
adalah indikator paling sensitif dari siklus bisnis (ini adalah salah satu indikator utama). Pasar dan
ekonomi terkait erat, tetapi harga saham biasanya berbalik sebelum ekonomi. Seberapa andal
hubungan antara pasar saham dan siklus bisnis ini? Meskipun umumnya dianggap dapat diandalkan,
diketahui secara luas bahwa pasar telah memberikan sinyal palsu tentang aktivitas ekonomi masa
depan, terutama yang berkaitan dengan resesi. Menyadari bahwa pasar tidak selalu memimpin
ekonomi dengan cara yang diprediksi, pertimbangkan apa yang ditunjukkan oleh pemeriksaan catatan
sejarah:
• Harga sering mencapai puncaknya kira-kira satu tahun sebelum dimulainya resesi.
• Kemampuan pasar untuk memprediksi pemulihan sangat baik.
• Harga saham hampir selalu naik tiga sampai lima bulan sebelum pemulihan, dengan empat
bulan yang sangat khas.
Singkatnya, meskipun hubungan utama antara pasar saham dan ekonomi jauh dari sempurna, investor
harus memperhitungkannya.
- Biasanya, pada saat investor dengan jelas mengenali apa yang sedang dilakukan perekonomian,
seperti memasuki resesi atau keluar dari resesi, pasar saham telah mengantisipasi peristiwa tersebut
dan bereaksi.

Pasar saham adalah bagian penting dan vital dari perekonomian secara keseluruhan. Jika
ekonomi lemah, sebagian besar perusahaan akan berkinerja buruk, seperti juga pasar saham.
Sebaliknya, jika ekonomi makmur, sebagian besar perusahaan akan melakukannya dengan baik,
dan pasar saham akan mencerminkan kekuatan ekonomi ini. Hubungan antara ekonomi dan pasar
saham, bagaimanapun, tidak kebetulan karena harga saham umumnya memimpin perekonomian.
Secara historis, pasar saham adalah indikator paling sensitif dari siklus bisnis (ini adalah salah satu
indikator utama).

- Pasar dan ekonomi terkait erat, tetapi harga saham biasanya berbalik sebelum ekonomi.
Seberapa andal hubungan antara pasar saham dan siklus bisnis ini? Meskipun umumnya dianggap
dapat diandalkan, diketahui secara luas bahwa pasar telah memberikan sinyal palsu tentang
aktivitas ekonomi masa depan, terutama yang berkaitan dengan resesi.

Menyadari bahwa pasar tidak selalu memimpin ekonomi dengan cara yang diprediksi,
pertimbangkan apa yang ditunjukkan oleh pemeriksaan catatan sejarah:

 Harga sering mencapai puncaknya kira-kira satu tahun sebelum dimulainya resesi.
 Kemampuan pasar untuk memprediksi pemulihan sangat baik.
 Harga saham hampir selalu naik tiga sampai lima bulan sebelum pemulihan, dengan empat
bulan yang sangat khas.
6
Singkatnya, meskipun hubungan utama antara pasar saham dan ekonomi jauh dari sempurna,
investor harus memperhitungkannya.

- Biasanya, pada saat investor dengan jelas mengenali apa yang sedang dilakukan perekonomian,
seperti memasuki resesi atau keluar dari resesi, pasar saham telah mengantisipasi peristiwa
tersebut dan bereaksi.

Ekonomi dan Pasar Saham Meningkat

Seharusnya tidak mengherankan bahwa dalam ekonomi yang kompleks, hubungan yang tepat
tidak dapat ditentukan. Namun demikian, berdasarkan analisis masa lalu, beberapa pedoman yang
jelas telah muncul. booming pasar saham (pasar banteng) umumnya terjadi selama periode
pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat. Pertumbuhan produktivitas juga dikaitkan dengan
ledakan pasar; namun, ada sedikit bukti yang menghubungkan kinerja pasar saham dengan
pertumbuhan yang tidak biasa dalam jumlah uang beredar atau kredit agregat. Pasar banteng telah
terjadi selama periode deflasi, stabilitas harga, dan inflasi.

Perlambatan Ekonomi dan Pasar Bearish / Uptrend

Apa yang terjadi pada pasar saham ketika aktivitas ekonomi melambat, misalnya dalam resesi?
Akal sehat menunjukkan dampak negatif pada pasar, dan itulah yang telah terjadi secara historis.
Pada pertengahan Juli 2008, indeks pasar utama semuanya telah turun setidaknya 20 persen,
definisi klasik dari pasar bearish. Dan, tentu saja, perekonomian berada dalam kekacauan besar
akibat bencana subprime, rekor harga minyak, kegagalan bank, dan sebagainya.

Menurut Standard & Poor's, sejak Perang Dunia II, 11 pasar bearish telah terjadi hingga tahun
2009. Pasar bearish ini berlangsung rata-rata 16 bulan. Butuh rata-rata sembilan bulan untuk
penurunan untuk menembus tanda 20 persen yang mendefinisikan pasar beruang.

Hipotesis yang masuk akal untuk menjelaskan penurunan pasar saham ketika ekonomi melambat
adalah bahwa investor menjadi lebih menghindari risiko dan menuntut pengembalian yang lebih
tinggi untuk memegang saham. Campbell dan Cochrane memformalkan ide ini dalam sebuah
model. Dengan ekonomi masuk ke, atau ke, resesi, investor kurang bersedia menanggung risiko
keuangan. Untuk mendorong investor memegang saham daripada sekuritas Treasury, premi risiko
ekuitas harus meningkat, yang mengakibatkan arus kas saham didiskontokan pada tingkat
diskonto yang lebih tinggi. Dengan demikian, harga saham jatuh selama resesi.

Memahami Pasar Saham

Model Harga Saham Agregat

𝑃0
𝑃0 = ( ) × 𝐸1
𝐸1 𝐴

Di mana

𝐸1 = Penghasilan yang diharapkan


𝑃0
( ) = Price-earnings ratio yang sesuai atau multiplier
𝐸1 𝐴

Kami mempertimbangkan masing-masing variabel ini secara bergantian.

7
Aliran Pendapatan

Memperkirakan pendapatan (keuntungan) untuk tujuan menilai pasar tidaklah mudah.


Keuntungan perusahaan berasal dari penjualan perusahaan, yang pada gilirannya terkait dengan
GDP. Analisis fundamental ekonomi / pasar yang terperinci dan top-down melibatkan estimasi
GDP, kemudian penjualan perusahaan, menghitung pendapatan perusahaan sebelum pajak, dan
akhirnya ke pendapatan perusahaan setelah pajak. Masing-masing langkah ini bisa memakan
waktu dan membosankan. Namun, bukti mendukung nilai proses karena pertumbuhan pendapatan
riil (yang disesuaikan dengan inflasi) berkorelasi baik dengan pertumbuhan GDP riil dalam
jangka panjang. Saat memperkirakan pertumbuhan pendapatan riil untuk masa depan, panduan
terbaik mungkin adalah pertumbuhan GDP riil yang diharapkan.

The Multiplier atau Rasio P/E

The Multiplier yang akan diterapkan pada estimasi pendapatan adalah bagian lain dari kerangka
penilaian. Investor terkadang secara keliru mengabaikan the multiplier dan hanya berkonsentrasi
pada estimasi pendapatan. Namun pertumbuhan pendapatan tidak selalu menjadi faktor utama
dalam perubahan harga yang signifikan di pasar. Sebaliknya, suku bunga rendah dapat
menyebabkan rasio P/E tinggi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan banyak perubahan harga
pasar.

Menyatukan Keduanya

Menilai pasar agregat tidak mudah karena pasar selalu melihat ke depan. Tidak ada yang tahu
pasti seberapa jauh pasar melihat ke depan, dan tidak ada yang tahu pasti apa yang pasar akan
bersedia bayar untuk satu dolar pendapatan. Selain itu, analis industri terkenal optimis ketika
memperkirakan pendapatan pasar lebih dari seperempat, seperti pendapatan untuk tahun depan
untuk S&P 500.

Terlepas dari kesulitannya, intinya adalah ini — untuk mendapatkan perkiraan nilai pasar,
investor harus menganalisis kedua faktor yang menentukan harga saham: pendapatan perusahaan
dan the multiplier.

Membuat Prakiraan Pasar

Fokus Pada Variabel

Penting

Telah lama diketahui bahwa harga saham berkaitan erat dengan pendapatan perusahaan dan
bahwa suku bunga memainkan peran utama dalam mempengaruhi harga obligasi dan harga
saham. Pertimbangkan wawancara dengan Warren Buffett. Buffett diminta untuk mengomentari
kemungkinan skenario pasar.

Buffett berpendapat bahwa pergerakan harga saham dalam jangka panjang disebabkan oleh
perubahan signifikan dalam "dua variabel ekonomi kritis":

1. Suku bunga
2. Keuntungan perusahaan yang diharapkan

Jika investor ingin memahami pasar saham dan membuat penilaian yang masuk akal tentang
pergerakan harga saham di masa depan, mereka harus hati-hati menganalisis tingkat suku bunga
dan keuntungan perusahaan yang diharapkan.

Pendapatan Perusahaan, Suku Bunga, dan Harga Saham


8
Suku bunga dan rasio P/E umumnya berbanding terbalik. Ketika sekuritas pendapatan tetap

9
membayar tingkat yang relatif rendah, investor bersedia membayar lebih untuk saham; oleh
karena itu, rasio P / E lebih tinggi. Harga saham naik kuat karena pendapatan naik dan suku bunga
tetap rendah.

Suku bunga adalah komponen dasar dari tingkat diskonto, dengan keduanya biasanya bergerak
bersama. Ada hubungan terbalik antara pergerakan suku bunga dan harga saham.

- Ketika suku bunga naik (turun), harga saham turun (naik), hal-hal lain sama.

Jika tingkat suku bunga meningkat, tingkat pengembalian tanpa risiko, tingkat bebas risiko (RF),
meningkat. Oleh karena itu, hal lain dianggap sama, tingkat pengembalian yang diminta (tingkat
diskonto) meningkat karena tingkat tanpa risiko adalah salah satu dari dua komponennya; yang
lainnya adalah premi risiko.

Menggunakan Siklus Bisnis Untuk Membuat Peramalan Pasar

Sebelumnya kami menetapkan bahwa indeks komposit tertentu dapat membantu dalam
memperkirakan atau memastikan posisi siklus bisnis. Namun, harga saham merupakan salah satu
indikator utama, cenderung memimpin titik balik perekonomian, baik puncak maupun palung.
Hubungan utama antara harga saham dan ekonomi ini harus diperhitungkan dalam
memperkirakan kemungkinan perubahan harga saham.

Harga saham umumnya menurun dalam resesi, dan semakin curam resesi, semakin curam
penurunannya. Namun, investor perlu memikirkan titik balik siklus bisnis berbulan- bulan
sebelum terjadi agar dapat menangani titik balik di pasar saham. Jika penurunan siklus bisnis
tampaknya akan terjadi di masa depan, pasar juga akan cenderung turun beberapa bulan
menjelang penurunan ekonomi.

Kita bisa sedikit lebih tepat tentang peran utama harga saham. Harga saham hampir selalu naik
karena siklus bisnis mendekati palung. Peningkatan ini sangat besar, sehingga investor
melakukannya dengan baik selama periode ini. Selanjutnya, harga saham seringkali tetap stabil
atau bahkan turun secara tiba-tiba saat siklus bisnis memasuki fase awal pemulihan.

Analisis di atas menyarankan:

 Jika seorang investor dapat mengenali bottoming out dari perekonomian sebelum terjadi,
kenaikan pasar dapat diprediksi sebelum bottom dipukul. Dalam resesi sejak Perang
Dunia II, pasar mulai naik sekitar setengah jalan antara GDP mulai menurun dan mulai
tumbuh lagi.
 Keuntungan rata-rata pasar selama 12 bulan setelah titik terendahnya adalah sekitar 36
persen.
 Saat ekonomi pulih, harga saham bisa turun atau bahkan turun. Oleh karena itu,
 pergerakan signifikan kedua di pasar dapat diprediksi.
 P/E pasar biasanya naik tepat sebelum akhir kemerosotan ekonomi. Kemudian tetap kira-
kira tidak berubah selama tahun depan.

Rasio E/P dan Hasil Obligasi Treasury

Praktisi di Wall Street terkadang menggunakan model penilaian yang membandingkan hasil
pendapatan dengan hasil nominal pada obligasi Treasury jangka panjang. Model ini, sering
disebut sebagai "model Fed," didasarkan pada premis sederhana bahwa investor beralih antara
saham dan obligasi, berdasarkan aset yang menawarkan hasil yang lebih tinggi. Misalnya, ketika
imbal hasil obligasi relatif rendah, investor beralih dari obligasi ke saham mendorong harga
saham naik dan harga obligasi turun.

1
2.2 Sector/Industry Analysis (Analisis Sektor Industri)

RUANG LINGKUP INDUSTRI & ANALISIS SEKTOR INDUSTRI

Secara umum, sektor adalah definisi yang lebih luas, dan dapat mencakup beberapa industri
yang berbeda. Suatu industri, pada gilirannya, dapat mencakup beberapa sub-industri yang berbeda.
Pada dasarnya, suatu industri terdiri dari sekelompok perusahaan yang terutama bergerak dalam
memproduksi atau menangani produk yang sama atau memberikan layanan yang sama.

Pengklasifikasian Industri
Sistem Klasifikasi Industri Standar (SIC) adalah dasar untuk pengumpulan dan analisis ekonomi
AS selama lebih dari 60 tahun dan digunakan untuk menyusun analisis statistik komprehensif dari
suatu industri. Kode SIC membantu secara signifikan dalam menertibkan masalah klasifikasi
industri dengan memberikan dasar yang konsisten untuk menggambarkan industri dan perusahaan
dalam cara yang luas, atau spesifik, sesuai keinginan.

The Naics Classification System


The North American Industry Classification System (NAICS) adalah perubahan yang signifikan
untuk menganalisis kegiatan ekonomi. Ini dikembangkan menggunakan kerangka kerja konseptual
berorientasi produksi; oleh karena itu, perusahaan diklasifikasikan ke dalam industri berdasarkan
aktivitas di mana mereka terutama terlibat. NAICS sekarang menjadi standar yang digunakan oleh
agen statistik federal untuk mengklasifikasikan bisnis.

Klasifikasi Industri Lainnya


Pada sektor pengelolaan uang, beberapa perusahaan penasihat investasi terkenal telah berkembang
pengelompokan industri mereka sendiri. Sejak Maret 2002, S&P menggunakan sistem baru yang
dikenal sebagai Global Industry Classification Standard (GICS). Sistem GICS S&P, yang
dikembangkan bersama dengan Morgan Stanley Capital International (MSCI), memberikan lebih
banyak detail daripada sistem klasifikasi S&P sebelumnya. Hal ini akan memungkinkan pengguna
untuk menyesuaikan portofolio dan indeks dengan lebih mudah.

1
PENTINGNYA ANALISIS SEKTOR/INDUSTRI

Why Sector/Industry Analysis Is Important Over The Long Run


Analisis sektor dan industri penting bagi keberhasilan investor karena dalam jangka panjang,
perbedaan yang sangat signifikan terjadi dalam kinerja industri dan sektor ekonomi utama
perekonomian. Analisis industri membayar karena kinerja industri sangat berbeda dalam periode
waktu yang lebih lama dan kinerja portofolio akan secara signifikan dipengaruhi oleh industri
tertentu yang direpresentasikan dalam portofolio investor.

Industry Performance Over Shorter Periods


Sektor energi berkinerja kira-kira 20 kali lebih baik daripada sektor Industri dalam hal laju
perubahan tahunan. Peralatan komunikasi mengalami tingkat perubahan tahunan -22,6%, perangkat
lunak dan layanan internet tumbuh hampir +21% pertahun. Dalam periode waktu yang lebih
singkat, seperti satu tahun atau beberapa tahun, sektor dan industri di dalam sektor menunjukkan
kinerja yang sangat bervariasi.

How One Industry Can Have A Major Impact On Investors—The Telecom Industry
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap apa yang terjadi pada industri telekomunikasi
adalah sejumlah besar uang yang mengalir ke industri tersebut setelah industri itu lepas landas.
Telecom runtuh, dan kemungkinan besar, merupakan ledakan gelembung terbesar di satu sektor
dalam sejarah dalam hal kerugian total dolar.

Cross-Sectional Volatility Has Increased


Pertimbangan indikasi lain memperhatikan bahwa kinerja relatif industri dan sektor adalah penting.
Sebuah studi oleh Perusahaan Frank Russell mengukur "volatilitas lintas bagian," atau variasi dalam
pengembalian di berbagai sektor pasar. Sektor-sektor di sini merujuk pada kelompok perusahaan
seperti utilitas, perusahaan ritel, perusahaan keuangan, dan sebagainya.

MENGANALISIS SEKTOR/INDUSTRI

Sektor dan industri, serta pasar dan perusahaan, dianalisis melalui studi tentang berbagai data,
termasuk penjualan, pendapatan, dividen, struktur modal, lini produk, regulasi, inovasi, dan
sebagainya. Langkah pertama yang digunakan adalah menganalisis industri dalam kaitannya dengan
tahapan dalam siklus hidup untuk menilai kesehatan umum dan posisi industri saat ini. Langkah kedua
melibatkan analisis kualitatif karakteristik industri yang dirancang untuk membantu investor dalam

1
menilai prospek

1
masa depan suatu industri.

Tahap - Tahap Perkembangan Industri


Banyak pengamat percaya bahwa industri berkembang melalui empat tahap, yaitu:
1. Tahap Perintisan
Dalam tahap perintisan, terjadi pertumbuhan permintaan yang pesat. Meskipun sejumlah
perusahaan dalam industri yang sedang berkembang akan gagal pada tahap ini karena mereka
tidak dapat bertahan dalam tekanan persaingan, sebagian besar mengalami pertumbuhan
penjualan dan pendapatan yang cepat, mungkin dengan laju yang meningkat.

2. Tahap Ekspansi
Pada tahap ekspansi siklus, industri meningkatkan produk mereka dan mungkin menurunkan
harga. Mereka lebih stabil dan solid, dan pada tahap ini mereka sering menarik dana investasi
yang cukup besar. Investor lebih ingin berinvestasi di industri-industri ini sekarang karena
potensinya telah ditunjukkan dan risiko kegagalan telah menurun. Kebijakan keuangan
menjadi kokoh pada tahap ini. Basis modal diperlebar dan diperkuat. Margin keuntungan
sangat tinggi. Dividen seringkali menjadi hutang, yang selanjutnya meningkatkan daya tarik
perusahaan- perusahaan ini kepada sejumlah investor.

3. Tahap Stabilisasi
Industri akhirnya berkembang ke tahap stabilisasi (kadang-kadang disebut sebagai tahap
kematangan), di mana pertumbuhan mulai melambat. Ini mungkin bagian terpanjang dari
siklus hidup industri. Produk menjadi lebih terstandarisasi dan kurang inovatif, pasar penuh
dengan pesaing, dan biaya stabil daripada menurun melalui pergerakan efisiensi, misalnya.
Kemampuan manajemen untuk mengontrol biaya dan menghasilkan efisiensi operasional
menjadi sangat penting dalam hal mempengaruhi margin keuntungan perusahaan secara
individu. Industri pada tahap ini terus bergerak tetapi biasanya tingkat pertumbuhan industri
sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

4. Tahap Penurunan
Pertumbuhan penjualan suatu industri dapat menurun karena produk baru dikembangkan dan
terjadi pergeseran permintaan. Pikirkan industri radio rumah dan televisi hitam-putih.
Beberapa perusahaan dalam suatu industri yang mengalami penurunan menghadapi
keuntungan atau bahkan kerugian yang jauh lebih rendah. Tingkat pengembalian modal yang
diinvestasikan akan cenderung rendah.

MENGANALISIS SIKLUS HIDUP INDUSTRI

Klasifikasi siklus hidup industri


1
Klasifikasi siklus hidup industri dari perkembangan industri membantu investor untuk menilai
potensi pertumbuhan berbagai perusahaan dalam suatu industri. Berdasarkan tahapan industri,
mereka dapat menilai dengan lebih baik potensi perusahaan yang berbeda dalam suatu industri. Ini
membantu dalam memperkirakan potensi pengembalian, dan risiko, perusahaan. Ada batasan untuk
jenis analisis ini. Pertama, ini hanya generalisasi, dan investor harus berhati-hati untuk tidak
mencoba mengkategorikan setiap industri, atau semua perusahaan dalam industri tertentu, ke dalam
kategori rapi yang mungkin tidak berlaku. Kedua, bahkan kerangka umum mungkin tidak berlaku
untuk beberapa industri yang tidak dikategorikan oleh banyak perusahaan kecil yang berjuang
untuk bertahan hidup. Akhirnya, intinya dalam analisis keamanan adalah harga saham, fungsi
aliran manfaat yang diharapkan dan risiko yang terlibat. Siklus hidup industri cenderung berfokus
pada penjualan dan pangsa pasar serta investasi dalam industri. Meskipun semua faktor ini penting
bagi investor, mereka bukanlah item terakhir yang menarik.
Tahap perintis mungkin menawarkan potensi keuntungan tertinggi, tetapi juga memiliki risiko
terbesar. Beberapa perusahaan dalam industri tertentu akan gagal atau berkinerja buruk. Risiko
tersebut mungkin sesuai untuk beberapa investor, tetapi banyak yang ingin menghindari risiko
yang melekat pada tahap ini. Investor yang tertarik terutama pada capital gain harus menghindari
tahap jatuh tempo. Perusahaan pada tahap ini mungkin memiliki pembayaran dividen yang relatif
tinggi karena mereka memiliki prospek pertumbuhan yang lebih sedikit. Perusahaan-perusahaan ini
sering menawarkan stabilitas berkelanjutan dalam pendapatan dan pertumbuhan dividen. Jelas,
perusahaan dalam tahap keempat dari siklus hidup industri, penurunan, biasanya harus dihindari.
Investor harus mencari industri dalam tahap ini dan menghindarinya.

Analisis Aspek Kualitatif Industri


Analis atau investor harus mempertimbangkan beberapa faktor kualitatif penting yang dapat
menjadi ciri industri. Mengetahui tentang faktor-faktor ini akan membantu investor untuk
menganalisis industri tertentu dan akan membantu dalam menilai prospek masa depannya.
1. Kinerja Historis
Beberapa industri berkinerja baik dan ada pula yang buruk dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun kinerja tidak selalu konsisten dan dapat diprediksi berdasarkan masa lalu, rekam
jejak suatu industri tidak boleh diabaikan. Investor harus mempertimbangkan catatan sejarah
penjualan, pertumbuhan pendapatan dan kinerja harga. Meskipun masa lalu tidak bisa begitu
saja diekstrapolasikan ke masa depan, ini memberikan beberapa informasi yang berguna.
2. Persaingan
Sifat dari kondisi persaingan yang ada dalam suatu industri dapat memberikan informasi yang
berguna dalam menilai masa depannya. Apakah industri dilindungi dari masuknya pesaing baru
sebagai akibat dari penguasaan bahan baku, biaya pembangunan pabrik yang mahal, tingkat
produksi yang dibutuhkan untuk beroperasi secara menguntungkan, dan sebagainya?

1
Menurut Michael Porter terdapat Intensitas persaingan dalam suatu industri menentukan bahwa
kemampuan industri untuk mempertahankan keuntungan di atas rata-rata. Intensitas ini bukan
masalah keberuntungan, tetapi cerminan dari faktor-faktor yang mendasari yang menentukan
kekuatan lima faktor kompetitif dasar:
1. Ancaman pendatang baru
2. Daya tawar pembeli
3. Persaingan antara pesaing yang ada
4. Ancaman produk atau layanan pengganti
5. Daya tawar pemasok
Lima kekuatan kompetitif menentukan profitabilitas industri karena ini mempengaruhi
komponen laba atas investasi. Kekuatan dari masing-masing faktor tersebut adalah fungsi dari
struktur industri. Investor harus menganalisis struktur industri untuk menilai kekuatan lima
kekuatan kompetitif, yang pada gilirannya menentukan profitabilitas industri.

3. Pengaruh Pemerintah
Peraturan dan tindakan pemerintah dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap industri.
Investor harus mencoba untuk menilai hasil dari efek ini atau, paling tidak, menyadari bahwa
efek tersebut ada dan mungkin berlanjut.
4. Perubahan Struktural
Faktor keempat yang perlu diperhatikan adalah perubahan struktural yang terjadi dalam
perekonomian. Ketika Amerika Serikat terus bergerak dari masyarakat industri ke masyarakat
komunikasi informasi, industri besar akan terpengaruh. Industri baru dengan potensi luar biasa
sedang, dan akan, sedang muncul, sedangkan beberapa industri tradisional, seperti baja,
mungkin tidak akan pernah pulih ke posisi semula.

MENGGUNAKAN ANALISIS SEKTOR/INDUSTRI SEBAGAI INVESTOR

Industri Menilai Siklus Bisnis Prosedur yang berguna bagi investor untuk menilai prospek industri
adalah menganalisis industri menurut kemampuan operasi mereka dalam kaitannya dengan
perekonomian secara keseluruhan. Artinya, beberapa industri berkinerja buruk selama resesi,
sedangkan yang lain mampu bertahan dengan cukup baik. Beberapa industri bergerak erat dengan
siklus bisnis, mengungguli industri rata-rata pada saat baik dan berkinerja buruk di saat buruk.
Investor, dalam menganalisis industri, harus menyadari hubungan ini. Sebagian besar investor telah
mendengar dan biasanya mencari, perusahaan yang sedang berkembang. Dengan pertumbuhan
industri, pendapatan diharapkan jauh di atas rata-rata semua industri, dan pertumbuhan tersebut
dapat terjadi terlepas dari kemunduran ekonomi. Jelas, salah satu tujuan utama dari analisis
keamanan fundamental adalah untuk mengidentifikasi industri yang sedang tumbuh di masa depan
yang dekat dan jauh. ndustri siklus paling tidak stabil, dalam hal ini biasaya bisnis bekerja dengan
sangat baik ketika ekonomi berkembang dan kemungkinan besar akan sangat buruk ketika

1
ekonomi goyah.

1
Barang tahan lama adalah contoh bagus dari produk yang terlibat dalam industri siklus. Mobil,
lemari es, dan alat berat, misalnya, mungkin sangat dicari pada saat-saat yang baik, tetapi
pembelian semacam itu dapat ditunda selama resesi, karena konsumen sering kali puas dengan unit
lama. Berlawanan dari siklus industri, industri pertahanan adalah yang paling sedikit terpengaruh
oleh resesi dan kesulitan ekonomi. Jika ekonomi sedang menuju resesi, industri siklis kemungkinan
besar akan terpengaruh lebih dari industri lain, sedangkan industri pertahanan paling kecil
kemungkinannya terpengaruh. Mengapa demikian? Karena contohnya di makanan. Orang harus
makan, dan mereka harus minum, sesegera mungkin, entah apapun keadaan ekonominya.

1
2.3 Company Analysis (Analisis Perusahaan)

ANALISIS PERUSAHAAN

Ada beberapa komponen yang dapat kita jadikan pijakan awal sebelum melakukan company analysis.
Analisanya mirip seperti kita menganalisa sebuah bisnis walaupun ada perbedaan dengan analisa
bisnis biasa. Ketika kita melakukan analisa terhadap suatu perusahaan, ada baiknya kita
memperhatikan hubungan antara kinerja perusahaan dengan perilaku sahamnya di bursa. Seperti yang
telah diutarakan sebelumnya, dalam jangka pendek kemungkinan besar terjadi discrepancy antara
value dengan harga sahamnya. Dengan mengetahui prospek suatu bisnis dan true value-nya, kita bisa
mendapatkan imbal hasil yang memuaskan. Beberapa hal mendasar yang digunakan untuk
menganalisa suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

Nature dari bisnisnya


Pada tahap ini kita pelajari bagaimana suatu bisnis dijalankan. Apa saja produknya, siapa
segment marketnya, siapa saja pesaingnya, bagaimana potensi kesinambungan bisnisnya,
bagaimana manajemennya. Pendeknya, kita mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu
perusahaan beroperasi. Mengenai hubungan antara bisnis dengan manajemennya, ada
beberapa kemungkinan. Terkadang kita akan menemui suatu bisnis yang begitu bagusnya
sehingga meskipun manajemennya biasa-biasa saja tetap saja perusahaan tetap untung.

The base: Permodalan


Ketika muncul suatu ide bisnis, langkah selanjutnya adalah mencari modal. Terdapat 2 cara
utama. Yang pertama adalah mencari investor yang mau menyertakan modal dalam bentuk
kepemilikan bisnis. Jika perusahaan go public, maka tanda kepemilikan itu disebut dengan
saham. Semakin besar keuntungan perusahaan, maka semakin besar pula keuntungan yang
diperoleh investor saham. Cara kedua adalah dengan meminjam dana. Karena berbentuk
utang, maka suatu saat harus dikembalikan. Kreditur akan secara berkala menerima bunga
dengan jumlah tertentu. Di pasar, utang ini disebut dengan obligasi. Di neraca keuangan,
modal yang berasal dari saham disebut dengan equity dan modal yang berasal dari
obligasi/utang disebut dengan liabilities.

Profit
Sekuat apapun struktur modal suatu bisnis, tetap tidak akan ada artinya jika tidak bisa
menghasilkan keuntungan. Pada sebuah bisnis yang bagus, kita akan melihat profit yang tidak
hanya besar namun juga terus meningkat dengan mantap. Yang perlu diperhatikan adalah
konsistensi perusahaan untuk dapat meningkatkan labanya dari tahun ke tahun. Laba yang
besar dalam 1 tahun namun diikuti dengan kerugian pada tahun-tahun selanjutnya sangat tidak
diinginkan. Begitu pula dengan konsistensi peningkatan laba (growth). Laba yang naik turun
akan mempersulit kita untuk memperkirakan bagaimana prospek suatu bisnis ke depannya.
1
Bagi saya akan sangat menyenangkan jika memiliki bisnis yang labanya konsisten naik dari
tahun ke tahun, Pengecualian bisa diberikan untuk perusahaan yang berpotensi untuk
turnaround. Perusahaan jenis ini terlihat sangat buruk terlihat saat ini. Namun jika kita jeli,
perusahaan tersebut berpotensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar di masa depan.
Menemukan perusahaan seperti ini lebih sulit daripada menemukan perusahaan yang secara
nyata berkinerja excellent.

Cash Flow
Cash flow (arus kas) adalah darah bagi suatu bisnis. Laba yang besar namun tidak dibarengi
dengan adanya cash inflow akan menjadi tanda tanya besar? Apakah hal tesebut mungkin
terjadi? Sangat mungkin. Banyaknya piutang yang tertunda pembayarannya atau malah tidak
tertagih, ekspansi yang tidak terukur dengan baik, biaya operasional yang tinggi adalah
penyebabnya.

Nilai Saham
Jika kita merasa yakin telah menemukan perusahaan yang bagus setelah melakukan analisa
point 1-4, sebelum membelinya kita harus memastikan bahwa harga yang ditawarkan tidak
terlalu mahal. Proses ini dinamakan dengan valuasi. Seringkali harga saham menjadi terlalu
mahal ketika terjadi bubble di bursa. Market menjadi over optimistic dan melambungkan
harga saham terlalu tinggi. Bukan posisi yang bagus bagi kita untuk membeli. Jika kita sabar,
akan tina saatnya market berlaku sebaliknya. Harga saham dijatuhkan dan menjadi sangat
mudah mencari saham yang dijual dengan harga kelewat murah. Contohnya adalah tahun
2008 saat terjadi krisis global.

2.4 Technical Analysis / Analisis Teknikal

ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal Saham


Analisis teknikal adalah suatu pendekatan analisa harga yang mempelajari aktivitas pasar dengan
menggunakan data-data historis harga, termasuk grafik harga, yang telah terjadi di masa lalu, untuk
memprediksi dan mengantisipasi pergerakan harga yang akan datang. Dalam hal ini tentunya analis
teknikal harus mempunyai data dan grafik harga. Data-data historis yang digunakan dalam analisis
teknikal antara lain seperti informasi harga pembukaan, penutupan, tertinggi, terendah, serta
volume perdagangan. Dalam analisis teknikal, banyak dikenal indikator-indikator yang berfungsi
untuk memberitahukan kapan waktu untuk bertransaksi. Data-data diolah menjadi berbagai
indikator tersebut, dan disajikan dalam grafik bersamaan dengan data pergerakan harganya.

2
Prinsip Dasar Analisis Teknikal

Analisis teknikal memiliki 3 prinsip utama. Prinsip ini bila dipahami dan dikuasai, dapat diterapkan
di berbagai instrumen trading. Baik itu saham, forex, futures, komoditi, maupun opsi, jika ingin
diperjualbelikan dalam jangka waktu yang pendek, selalu menggunakan analisa teknikal sebagai
panduan bertransaksi. Tiga prinsip tersebut adalah:

1. Market Action Discounts Everything

Asumsi yang menjadi dasar analisis teknikal adalah bahwa segala hal yang mempengaruhi
pergerakan pasar (baik fundamental, politik, bencana alam, dan faktor psikologis pelaku pasar)
telah tercermin dalam pergerakan pasar. Dari asumsi tersebut, maka pengambilan
keputusan trading Anda dapat Anda dasarkan pada pergerakan harga itu sendiri.

Robert A. Levy, pendiri CDA Investment Technologies, mengemukakan ada beberapa asumsi
yang menjadi dasar analisis teknikal, 4 di antaranya adalah:

A. Nilai pasar, ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran.

B. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor rasional
maupun faktor yang tidak rasional.

C. Harga-harga efek secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung bergerak
mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang.

D. Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan
permintaan dan penawaran.

Dalam asumsi yang dikemukakan tersebut, semua mendasarkan pada interaksi yang terjadi di
pasar, baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung, baik yang rasional
maupun irasional. Asumsi inilah yang menjadi dasar analisis teknikal menempatkan harga yang
tertera di atas segalanya.

2. Prices Move in Trend

Pada prinsip ini, asumsi yang mendasarinya adalah bahwa pergerakan harga tidak bergerak
secara acak. Pergerakan harga pasar berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus
berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakannya berhenti dan berbalik
arah.Arah trend yang dimaksud di sini bisa dalam trend naik, trend turun, atau
dalam trend sideways (mendatar). Dengan mengetahui trend harga pasar sebuah
instrumen trading, maka Anda akan bisa mengambil keputusan yang tepat dalam

2
bertransaksi.Trend pergerakan harga juga dicoba dijelaskan oleh Charles H. Dow dalam The
Dow Theory. Teori ini bertujuan untuk mengidentifikasi trend harga pasar saham dalam jangka
panjang dengan berdasarkan pada data-data historis harga pasar saham di masa lalu.Teori ini
pada dasarnya menjelaskan bahwa pergerakan harga saham bisa dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:

1. Primary Trend yaitu pergerakan harga dalam jangka waktu yang lama (beberapa tahun).

2. Secondary Trend atau Intermediate Trend yaitu pergerakan harga yang terjadi selama
pergerakan harga dalam primary trend.

3. Minor trend atau Day-to-Day Move merupakan fluktuasi harga yang terjadi setiap hari.

Untuk menggambarkan pola pergerakan harga dalam primary trend, dikenal adanya dua istilah
utama yaitu:

1. Bull Market, yaitu pasar dalam kondisi bergairah. Bull market terjadi ketika pergerakan
harga-harga saham dalam primary trend cenderung bergerak naik.

2. Bear Market, yaitu pasar yang lesu. Bear market menunjukkan pergerakan harga
dalam primary trend cenderung turun.
3. History Repeats Itself

Prinsip ketiga adalah bahwa pasar selalu bergerak dalam sebuah siklus. Para penganut analisis
teknikal berpendapat bahwa dalam kenyataannya harga bergerak dalam suatu trend tertentu atau
mengikuti pola-pola tertentu.

Pola-pola ini pun memiliki kecenderungan berulang dari masa ke masa. Ada kecenderungan
kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini
dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar.

Seperti definisi analisis teknikal di atas, para penganut analisis teknikal percaya bahwa mereka
bisa mengetahui pola-pola pergerakan harga di masa datang dengan berdasarkan pada observasi
pergerakan harga di masa lalu.

Dengan demikian, berulangnya pola-pola tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan


arah pergerakan harga selanjutnya. Selengkapnya mengenai pergerakan siklus pasar dapat
dibaca di artikel ini.

Hal yang Diperhatikan dalam Analisis Teknikal


Beberapa hal penting yang terkait dengan analisa teknikal yang patut diperhatikan antara lain:

2
1. Grafik Harga dan Volume

2
Grafik harga mewakili data-data historis perdagangan instrumen trading. Ada 3 model grafik harga
yang digunakan dalam perdagangan, yaitu grafik garis, grafik bar, dan grafik candlestick. Di antara 3
jenis grafik tersebut, grafik candlestick-lah yang paling populer. Selain grafik harga, juga penting
memperhatikan volume perdagangan. Volume perdagangan mengindikasikan tingkat likuiditas
saham tersebut, dan seberapa fluktuatif instrumen tersebut diperjualbelikan oleh pelaku pasar.

2. Trend dan Indikator

Hal selanjutnya yang juga penting diperhatikan adalah trend dan indikator. Trend yang sedang
berlangsung diibaratkan seperti musim dalam cuaca. Sementara indikator dapat diibaratkan sebagai
tanda-tanda yang menunjukkan arah cuaca.

Dalam penerapannya, penggunaan analisis teknikal selalu menggunakan berbagai indikator.


Indikator ini berfungsi sebagai penanda pola atau trend yang sedang berlangsung, sekaligus sinyal
jual beli, seperti halnya melihat tanda-tanda jenis cuaca tertentu.

Dengan adanya indikator ini memungkinkan trader untuk mendapatkan gambaran yang lebih
kompleks. Diharapkan dengan adanya indikator yang melengkapi grafik, muncul sebuah perspektif
atau prediksi dalam analisa. Trader pun dapat membuat keputusan transaksinya.

Dalam perdagangan di pasar finansial, terdapat banyak sekali indikator, bisa ratusan, namun tidak
semua penting atau cocok dengan diri tiap trader. Beberapa indikator yang umum digunakan
adalah: Moving Average, MACD, Support Resistance, Elliot Wave, Fibonacci Retracements, Pivot
Point, Stochastic, Relative Strength Index, dan lain-lain.

Klasifikasi Analisis Teknikal

Secara umum, analisis teknikal digolongkan ke dalam beberapa kelas. Menutu Sulistiawan dan
Liliana, (2014: 12) penggolongan analisis teknikal pada 2 (dua) kelas utama dibedakan, sebagai
berikut:

1. Analisis Teknikal Klasik


Pengguna analisis teknikal ini biasa disebut sebagai chartist. Penggunanya percaya bahwa
trend an sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola tertentu
dari grafik harga saham. Bentuk lain dari analisis ini adalah penggunaan garis penganalisis
yang diaplikasikan pada grafik harga menurut opini individual masing – masing pengguna.
Oleh karena itu, dasar pengambilan keputusan transaksi biasanya juga ditentukan berdasarkan
judgement dan interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang
sangat subyektif, maka analsiis ini lebih banyak mengandung seni/art dari pada unsur lainnya.
2. Analisis Teknikal Modern
Pengguna analisis ini biasa juga disebut sebagai technician. Penggunanya percaya bahwa
trend an sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik yang

2
ditentukan atau diindikasikan dari perhitungan kuantitatif, bukan interpretasi subyektif
terhadap suatu grafik.

2
20 Mengingat sifatnya yang bersifat kuantitatif, maka metode ini secara ilmiah bisa diuji
kemampuan dan kinerjanya dalam emnghasilkan keuntungan bagi investor. Factor lain yang
menguntungkan dari analisi teknikal modern ini adalah bawha indikatornya bisa deprogram
secara otomatis melalui computer.

Kerangka Kerja Analisis Teknikal

Dapat diaplikasikan pada agregat harga dan saham individual Menggunakan grafik dan indikator
teknis Harga saham dan volume perdagangan menjadi alat yang penting dalam analisis teknikal dan
grafik menjadi mekanisme yang paling penting untuk menunjukkan informasi ini. Dengan
menggunakan grafik, analis teknikal dapat mengidentifikasi trend dan pola harga saham yang dapat
memberikan informasi signal perdagangan. Data volume perdagangan digunakan untuk menjelaskan
kondisi umum yang terjadi di pasar dan dapat membantu menilai trendnya. Bukti bukti menunjukkan
peningkatan (penurunan) harga pasar biasanya berkaitan dengan peningkatan (penurunan) volume
perdagangan

2
2
BAB III
PENUTU
P

3.1 Kesimpulan
Analisis Ekonomi dan Pasar Modal memiliki orientasi tujuan dapat membuat keputusan
alokasi penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negeri dalam bentuk saham,
obligasi ataupun kas. Analisis Industri memiliki orientasi tujuan hasil dari analisis ekonomi
dan pasar, dapat mententukan jenis-jenis industri mana saja yang menguntungkan dan mana
yang tidak berprospek baik. Analisis Perusahaan memiliki orientasi tujuan, dapat
menentukan perusahaan-perusahaan mana dalam industri terpilih yang berprospek baik.

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Apabila ada saran dan kritik dapat disampaikan kepada kami dan apabila terdapat
kesalahan mohon dimaafkan dan dimaklumi, karena kami sejatinya manusia yang tidak
luput dari khilaf dan lupa.

2
DAFTAR PUSTAKA

Jones Charles P. and Gerald R. Jensen. 2016. INVESTMENTS: Analysis and Management 13th
Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai