Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INVESTASI SAHAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan

Dosen : Ibu Khusnul Khuluqi S.E., M.Ak.

Disusun Oleh : Gilang Mahasena P 211011250275

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya yang berjudul “Rangkuman Investasi Saham”.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas untuk mata kuliah
Akuntansi Keuangan. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih karena telah bersedia membantu dalam mengerjakan makalah ini.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat dosen
pengampu, Ibu Khusnul Khuluqi S.E., M.Ak.. atas bimbingan beliau, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk tugas ini, supaya tugas ini menjadi tugas yang lebih baik lagi

Semoga dengan adanya makalah ini, akan menambah informasi dan


wawasan bagi para pembaca. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan
pada tugas ini Penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya.

Tangerang Selatan, 02 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 1
(INVESTASI SAHAM) ...................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG INVESTASI SAHAM .......................................................... 1
1.2 PENGERTIAN INVESTASI SAHAM ..................................................................... 3
1.3 TUJUAN INVESTASI SAHAM............................................................................... 4
1.3 RESIKO INVESTASI SAHAM................................................................................ 4
1.3 PASAR MODAL ...................................................................................................... 5
1.4 KONDISI PASAR MODAL DI INDONESIA ......................................................... 7
(BURSA SAHAM) ............................................................................................................. 8
2.1 PENGERTIAN BURSA SAHAM ............................................................................ 8
2.2 PERAN BURSA SAHAM TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA ........... 8
2.3 INDEKS SAHAM ..................................................................................................... 8
(MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM).................................................................... 9
3.1 INDEKS SAHAM ..................................................................................................... 9
3.2 MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA ..... 10
BAB II ............................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................13
LAMPIRAN - LAMPIRAN .............................................................................................. 14

iii
BAB I
PEMBAHASAN
(INVESTASI SAHAM)

1.1 LATAR BELAKANG INVESTASI SAHAM

Perkembangan ekonomi pada era digital seperti sekarang memberikan


banyak manfaat dalam dunia bisnis. Perkembangan iklim bisnis yang pesat
berdampak pada mengingkatnya daya saing antar perusahaan sehingga
perusahaan dituntut untuk beradaptasi dengan inovasi strategi bisnisnya. Salah
satu cara perusahaan untuk menunjang kinerjanya adalah bergabung di pasar
modal. Pasar modal mempunyai peran krusial dalam pembangunan ekonomi suatu
negara, dengan adanya pasar modal, investor ritel maupun badan usaha dapat
menyalurkan dana yang dimiliki untuk diinvestasikan di pasar modal, dan para
pengusaha dapat memperoleh tambahan modal untuk memperluas cakupan usaha
dan perbaikan kinerja perusahaan (Yuliana, 2010:34). Disisi lain investor juga
telah dimudahkan untuk memilih metode investasi apa yang sesuai kebutuhan.
Ketersediaan informasi mengenai jenis-jenis dan cara investasi bisa ditemukan
melalui media internet maupun media telekomunikasi lain. Guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, investasi merupakan salah satu instrumen
pembangunan yang dibutuhkan negara (Hardianto dan Suherman, 2009:184). Dari
berbagai macam jenis investasi, sektor pasar modal di Bursa Efek
Indonesia sekarang banyak diminati masyarakat karena mudah diakses oleh
masyarakat. Investasi merupakan salah satu cara untuk mandiri secara finansial,
namun tidak sedikit dari investor individu mengalami kegagalan. Clarysse et al
(2014) menyatakan bahwa penyebab utama kegagalan investasi adalah mereka
belum memiliki tujuan spesifik mengenai instrumen investasi yang digunakan dan
kurang adanya motivasi dalam melakukan investasi. Investor pemula pada
umumnya memiliki tujuan memperoleh keuntungan, keamanan dana investasi dan
pertumbuhan nilai akan suatu investasi. Maka dari itu penting bagi investor untuk
melakukan analisa tentang faktor yang dapat memengaruhi kondisi emiten. Hal
tersebut bertujuan supaya investor lebih mengetahui kondisi perusahaan dari
bermacam sisi, apakah perusahaan mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang.
Dalam melakukan analisis dan memilih saham, ada dua (2) analisis
atau pendekatan yang sering digunakan, yaitu analisis teknikal dan analisis
fundamental. (Lastari, 2004). Analisis teknikal adalah suatu metode yang
digunakan untuk menilai saham, dimana dengan metode ini para analis melakukan
penilaian saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas
perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi. Dengan berbagai-
macam grafik yang ada serta pola-pola grafik yang terbentuk, analisis teknikal
mencoba memprediksi arah pergerakan harga saham selama periode waktu
tertentu (Darmadji dan Hendy, 2006). Analisis fundamental merupakan alat yang
digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga
dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis fundamental

1
juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas,
pendapatan, pemanfaatan aset dan kewajiban perusahaan (Munawir, 2004).
Keputusan investasi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan teliti bagi
investor saham karena ketidakpastian yang tinggi. Mengurangi tingkat kerugian
dan milimalisasi resiko merupakan tuntutan pengambil keputusan dalam
menentukan pilihan (Naiborhu, 2008). Nofsinger (2005) menyatakan
pengambilan keputusan keuangan konvensional menggunakan 2 asumsi yaitu
keputusan rasional dan tidak bias akan prediksi masa depan. Namun dalam
prakteknya, pengambilan keputusan rasional tidak bisa sepenuhnya dilakukan
karena keterbatasan kemampuan berpikir (bounded rationality), maka selain
melakukan analisa teknikal dan fundamental saham diperlukan juga ilmu
keuangan berbasis perilaku (Behavioral finance).
Behavioral finance melihat keberhasilan dan kegagalan investasi dari
segi analisa portofolio dan faktor psikologi individu dalam melakukan kegiatan
investasi. Behavioral finance menjelaskan fenomena psikologi mempengaruhi
perilaku keuangan. Behavioral finance menjelaskan tentang pola-pola dari
investor termasuk faktor emosional dan derajat dari aspek tersebut mempengaruhi
proses pengambilan keputusan (Ricciardi dan Simon, 2000). Beberapa studi
terdahulu yang menjelaskan hubungan informasi akuntansi dan nilai pasar dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien
determinasi ( ) relatif kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan informasi akuntansi dalam
menjelaskan variasi nilai relatif kecil. Tandelilin (1997) menunjukkan sebesar
15,78%, Puspitaningtyas (2006) menunjukkan sebesar 12,6%, Ulusoy (2008)
menunjukan nilai sebesar 8,4%. Informasi akuntansi merupakan variabel yang
terkandung dalam laporan keuangan dan mencerminkan kualitas kinerja
manajemen. Informasi tersebut meliputi current ratio, debt equity ratio, return on
investment dan sebagainya (Puspitaningtyas, 2006). Namun demikian, beberapa
studi terdahulu yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan informasi akuntansi
dan nilai-nilai pasar dengan menggunakan analisis regresi linier berganda hasil
yang tidak konsisten.
Studi empirik tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap risiko
investasi saham yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang tidak konsisten atau
terdapat perbedaan hasil mengenai variabel-variabel akuntansi yang berpengaruh
terhadap risiko investasi saham (sebagai nilai pasar). Jika studi empirik
membuktikan bahwa relevansi nilai informasi dan nilai pasar adalah tidak
konsisten. Lalu, apakah informasi akuntansi tersebut dapat tetap dipertimbangkan
investor dalam pengambilan keputusan investasi?
Hal ini terkait dengan perilaku investor, yaitu bagaimana proses
pengambilan keputusan investasi oleh investor. Dengan dipertimbangkannya
aspek perilaku investor tersebut, maka aspek psikologis investor menjadi sangat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi.
Fenomena diatas dapat dijelaskan melalui penelitian Wijayanthi (2015)
mengatakan bahwa pengambilan keputusan investor pasti akan melibatkan
emosinya. Keterlibatan aspek psikologis dalam pengambilan keputusan

2
menyebabkan investor menjadi irasonal. Investor yang irasional hanya melakukan
investasi berpedoman pada naluri, tidak terbiasa melakukan analisa tentang situasi
sektor bisnis (Natapura, 2009).
Pengambilan keputusan yang hanya berdasar pada pertimbangan
irasional maka akan menghasilkan hasil yang tidak rasional, lalu apakan investor
individu di Malang rasional dalam mengambil keputusan investasi, dengan
mempertimbangan fundamental perusahaan (informasi akuntansi) dan pergerakan
data historis nilai saham. Ataukah investor di Malang cenderung irasional dalam
pengambilan keputusan dengan mengedepankan aspek psikologi investor seperti
regret theory, theory of mental accounting, over/under reacting theory dan
overconfidence.

1.2 PENGERTIAN INVESTASI SAHAM

Investasi saham adalah penanaman modal dengan bentuk


penyertaan dana oleh seseorang maupun badan usaha di suatu perusahaan. Dengan
menggunakan instrumen tersebut, mereka mempunyai klaim atas aset serta
keuntungan dari perusahaan. Bahkan, jika kita menggenggam saham, meskipun
dengan persentase sedikit, investor berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).misalnya berbagai bentuk surat berharga seperti saham, obligasi
ataupun reksadana. Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung
risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada
aset-aset finansial yang lebih berisiko lainnya yang lebih kompleks, seperti
warrants, option, dan futures maupun ekuitas internasional.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi biasanya disebut
investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor
individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institutional
investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan
aktivitas investasi. Misalkan, si Basir yang menginvestasikan dananya dalam
bentuk saham akan disebut sebagai investor individual. Sedangkan investor
institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpan dana (bank dan lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun
maupun perusahaan investasi. Lembaga seperti ini biasanya mengumpulkan uang
dari para anggotanya (nasabahnya) dan selanjutnya menggunakan uang tersebut.
sebagai modal untuk investasi pada reksadana tertentu ataupun bisa juga dibelikan
saham atau obligasi.
Investasi juga bisa dilihat sebagai salah satu cabang ilmu yang
mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor’s wealth).
Dalam konteks investasi, istilah kesejahteraan investor berarti kesejahteraan yang
sifatnya moneter, bukannya kesejahteraan rohaniah yang sering kali sulit diukur.
Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh hasil penjumlahan pendapatan yang
dimiliki saat ini dan nilai saat ini (present value) pendapatan diperoleh masa
datang.

3
1.3 TUJUAN INVESTASI SAHAM
Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk ‘menghasilkan sejumlah
uang’ di kemudian hari. Semua orang mungkin setuju dengan pernyataan tersebut.
Tetapi pernyataan tersebut tampaknya terlalu sederhana sehingga kita perlu mencari
jawaban yang lebih tepat tentang tujuan orang berinvestasi. Seperti telah disinggung
sebelumnya, tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter,
yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini
pendapatan yang diperoleh di masa datang.
Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang
melakukan kegiatan investasi, antara lain sebagai berikut ini.
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa datang Seseorang
yang bijaksana akan berpikir bagaimana mening-katkan taraf hidupnya dari
waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan
tingkat pendapatan-nya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang
akan datang.
2. Mengurangi dampak inflasi Dengan melakukan investasi dalam pemilikan
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko
penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

1.3 RESIKO INVESTASI SAHAM


Dalam berinvestasi apa pun, berbagai risiko yang bisa memengaruhi tingkat
keuntungan (return) atau mengalami kerugian selalu akan menjadi pertimbangan
bagi investor. Sebanyak mungkin faktor risiko yang mungkin akan memengaruhi
return dalam investasi saham harus selalu dideteksi agar seluruh gerak pasar bisa
diantisipasi.
Investor akan mempertimbangkan risiko dan return investasi sebelum
memutuskan untuk menginvestasikan dananya dengan membeli sekuritas yang
diperdagangkan di pasar modal.
Risiko investasi didefInisikan sebagai penyimpangan antara return yang
diharapkan (expected return) dengan return yang diperoleh (actual return), atau
dengan kata lain, terdapatnya kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak
menguntungkan terhadap investasinya. Semakin besar penyimpangannya berarti
semakin besar tingkat risikonya. Investasi dalam saham mengandung tingkat risiko

4
yang lebih tinggi dibandingkan sekuritas-sekuritas lain yang diperdagangkan di
pasar modal.
Prediksi risiko investasi saham merupakan hal yang tidak mudah
dilakukan. Prediksi tingkat risiko dalam investasi saham diperlukan untuk
meminimalkan kerugian yang akan terjadi atau pun mengoptimalkan tingkat return
dengan memanfaatkan trend pergerakan atau perubahan variabel-variabel yang
memengaruhinya. Karena itu, berbagai pendekatan dan analisis perlu
dikembangkan.Risiko investasi saham tecermin pada variabilitas return saham, baik
return saham individual maupun return saham secara keseluruhan (market return)
di pasar modal.
Besar kecilnya risiko investasi pada saham dapat diukur dengan varians
atau standar deviasi dari return saham tersebut. Risiko ini disebut risiko total yang
terdiri dari risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis
(unsystematic risk). Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dihilangkan
melalui diversifi kasi dalam portofolio dan memengaruhi satu (sekelompok kecil)
perusahaan. Sumbernya berasal dari faktor internal perusahaan (mikro), seperti
terjadinya pening katan penjualan perusahaan yang lebih rendah dari yang di
harapkan, pemogokan buruh, tuntutan oleh pihak lain, dan studi yang tidak berhasil.
Sebaliknya, risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat
dihilangkan melalui diversifikasi dalam portofolio dan memengaruhi semua
(banyak) perusahaan. Sumber risiko ini berasal dari faktor eksternal perusahaan
(makro), seperti terjadinya inflasi, perubahan tingkat suku bunga, perubahan kurs
valuta asing, dan perubahan kebijakan pemerintah.

1.3 PASAR MODAL


Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan
investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam
bentuk modal sendiri atau hutang yang berupa sekuritas atau lembar-lembar saham
atau obligasi. Menurut Suhartono dan Fadillah (2009) pasar modal adalah kegiatan
yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik
yang diterbitknya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau
dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal
sendiri, yang dalam penggunaannya dana dapat dialokasikan sebagai suatu
investasi, di mana investasi di sini dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk
satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Sehubungan dengan investasi pada pasar modal, pemerintah Indonesia
beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung
percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar
modal menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor)

5
yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang produktif dengan harapan sektor
tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan perkerjaan yang baru bagi
masyarakat.
Peran pasar modal bagi individu, perusahaan, maupun perekonomian,
maka suatu negara harus memiliki pasar modal yang baik (sehat). Pasar modal akan
berjalan dengan baik jika informasi yang diperlukan oleh pihak yang terlibat
didalamnya dapat diperoleh dengan cepat, tepat, akurat, kontinu, dan efisien. Pasar
modal yang dapat berfungsi dengan baik (sehat) akan dapat meningkatkan kinerja
ekonomi melalui peningkatan pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja,
dan meratanya hasil-hasil pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu aspek yang akan dinilai oleh investor adalah kinerja keuangan.
Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan, maka akan meningkatkan permintaan saham tersebut, sehingga pada
gilirannya akan meningkatkan pula harga saham perusahaan. Harga pasar saham
merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, 3 yaitu seberapa jauh manajemen
telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Dengan demikian
harga saham dipasar modal merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana
meningkatkan kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan
secara umum.
Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk
menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja
perusahaan, karena laba merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana. Jika suatu perusahaan
memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan menanamkan modalnya,
karena bisa dipastikan akan memperoleh keuntungan dari penanaman modal
tersebut. Penilaian kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi yang
dilakukan disebut sebagai rasio profitabilitas.
Pemakaian rasio keuangan dalam mewakili kinerja keuangan berdasarkan
pada hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat pengaruh dan
hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan perubahan harga saham, dan
kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja keuangan.
Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi
keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga
saham. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan
utamanya memberikan suatu indikasi kinerja perusahaan yang akan datang.
Menurut Fahmi (2012) investasi pada pasar modal adalah investasi yang
bersifat jangka pendek. Ini dilihat pada imbal hasil (return) yang diukur dengan laba
modal (capital gain). Sebelum para pemodal (investor) melakukan transaksi di pasar
modal, baik pasar perdana maupun sekunder. Para investor terlebih dahulu

6
melakukan penilaian terhadap emiten (perusahaan) yang menerbitkan
(menawarkan) saham di bursa efek. Salah satu aspek yang yang menjadi penilaian
bagi pemodal adalah kemampuan emiten dalam menghasilkaan laba. Apabila laba
meningkat, secara teoritis harga saham juga meningkat.
Salah satu bentuk investasi dalam pasar modal yaitu pada saham. Sebelum
melakukan investasi saham, individu atau organisasi harus memastikan bahwa
investasi yang dilakukan adalah tepat. Artinya ia harus menilai dari berbagai
alternatif yang akan mendatangkan pengambilan positif di waktu yang akan datang,
baik dalam bentuk dividen yaitu pengambilan atau penghasilan yang berdasarkan
pada keuntungan yang diperoleh perusahaan yang sahamnya kita miliki, maupun
dalam bentuk capital gain yaitu kelebihan harga jual dari harga beli saham (Saleh,
2009). Dalam melakukan investasi dipasar modal apakah investor akan
mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan, seperti kinerja perusahaan
yang diproksikan dengan rasio keuangan untuk memperkirakan harga yang akan
diterima dimasa yang akan datang. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio
profitabilitas yaitu ROA, ROE, dan NPM.
1.4 KONDISI PASAR MODAL DI INDONESIA
Sementara upaya edukasi pasar modal perlu terus dilakukan, upaya
pembenahan di bursa saham juga harus terus dilakukan, karena masih banyak
praktik pelanggaran etika yang dilakukan oleh para emiten. Berikut ini kasus-kasus
pelanggaran etika yang terjadi di pasar modal Indonesia. Beberapa emiten saham di
Indonesia melakukan tindakan yang tidak etis, seperti melakukan window dressing
sebelum IPO, mempublikasikan laporan keuangan yang menyesatkan, terlibat kasus
penyuapan, melakukan corporate action yang mengakibatkan Unusual Market
Activity (UMA) atau aktivitas perdagangan yang tidak biasa, melakukan insider
trading, dan perdagangan semu.
Saham yang diperdagangkan di bursa saham Indonesia tidak semuanya
layak melakukan Initial Public Offering (IPO). Hal ini nampak jelas bahwa sebelum
pelaksanaan IPO, sebagian emiten melakukan window dressing, sehingga kinerja
keuangan emiten kelihatan sangat baik. Namun setelah proses IPO berlangsung,
kinerja emiten seperti mengalami penurunan. Padahal itulah kinerja yang
sebenarnya. Dengan kata lain, sebagian saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia sebenarnya tidak layak untuk melakukan IPO (Neraca, 2012).
Tindakan emiten yang tidak etis dalam bentuk mempublikasikan laporan
keuangan yang menyesatkan ditunjukkan oleh PT. Indofarma Tbk (Bloomberg:
INAF.JK) pada tahun 2002, membukukan laba hingga kuartal ketiga tahun sebesar
Rp 80 miliar. Namun setelah laporan keuangan diaudit oleh KAP Hans Tuanakota
Mustofa (Afiliasi Deloitte Touche Tohmatsu), laporan keuangan INAF
menunjukkan rugi sebesar Rp 59 miliar (Nugroho, Kumaladewi, & Arthanto, 2010).

7
(BURSA SAHAM)

2.1 PENGERTIAN BURSA SAHAM


Pengertian bursa saham adalah sebuah institusi yang menyediakan tempat
untuk perdagangan saham. Bursa saham merupakan pasar dimana perusahaan yang
telah go public, atau sudah menjual sahamnya kepada masyarakat, dapat menjual
dan membeli kembali sahamnya.

Perdagangan saham di bursa saham dilakukan oleh para pelaku pasar,


seperti perusahaan, individu, atau lembaga keuangan, dengan menggunakan sistem
perdagangan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh bursa saham
tersebut. Bursa saham memfasilitasi pertukaran saham antara penjual dan pembeli,
serta menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pelaku pasar untuk
membuat keputusan investasi yang tepat. Bursa saham juga bertindak sebagai
penjamin atas keabsahan transaksi yang terjadi di pasar.

2.2 PERAN BURSA SAHAM TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA


Pasar modal memiliki fungsi vital dan utama dalam sebuah perekonomian.
Kehadiran pasar modal berkontribusi dalam menentukan efisiensi sebuah
perekonomian dan menawarkan kapitalisasi yang lebih tinggi dan mempengaruhi
kualitas investasi (Andries, 2009). Semakin maju suatu bursa akan ikut
berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Selain itu semakin
banyak jumlah emiten yang tercatat dan ditransaksikan sahamnya di bursa, maka
akan semakin tinggi likuiditas perdagangan di bursa dan sekaligus potensi untuk
sumber pendanaan bagi perusahaan yang selanjutnya akan menopang performa
keuangan perusahaan-perusahaan go publik yang pada akhirnya akan berkontribusi
terhadap perkembangan perekonomian suatu negara.
Bursa saham Indonesia dalam jangka panjang berhubungan dengan
variabel-variabel makroekonomi, seperti Gross Domestic Product, suku bunga, dan
nilai tukar. Kondisi ini berdampak pada saat terjadinya capital flight ketika terjadi
krisis moneter tahun 1997. Selain itu setiap peristiwa yang terjadi di bursa saham
Amerika Serikat berdampak secara tidak langsung terhadap bursa saham Indonesia
melalui jalur pasar keuangan global (Purnomo & Rider, 2011). Selanjutnya pada
tahun 2008, terjadi volatilitas harga saham yang tinggi sebagai akibat terjadinya
penurunan likuiditas saham di bursa saham Indonesia (Hudiyono & Husodo, 2013).

2.3 INDEKS SAHAM


Indeks saham sendiri dapat digunakan untuk mengukur kinerja pasar
modal dan produk investasi. Indeks saham memiliki sejumlah manfaat untuk
investor. Misalnya, untuk mengetahui gambaran pergerakan harga saham secara
keseluruhan melalui IHSG, menjadi acuan kinerja portofolio saham dan dapat
digunakan untuk mengukur keuntungan. Gambaran Pergerakan Harga Saham
Secara Keseluruhan Manfaat pertama adalah mengetahui gambaran pergerakan

8
harga saham. Anda dapat mengetahui seperti apa pergerakan saham dengan
memantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Jika IHSG naik maka dapat disimpulkan bahwa harga saham yang naik
lebih banyak dari harga saham yang turun, begitu pun sebaliknya. Acuan Kinerja
Portofolio Saham Selain itu, indeks saham juga dapat Anda gunakan untuk menjadi
acuan portofolio aktif. Penilaian kinerja portofolio saham tentu memerlukan acuan
untuk pembanding. Contohnya, jika Anda ingin menginvestasikan saham Anda
pada sektor keuangan, maka indeks yang lebih tepat untuk Anda gunakan adalah
indeks sektor keuangan, bukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika Anda
ingin berinvestasi saham secara syariah, Anda juga dapat melirik saham-saham
yang termasuk di dalam daftar indeks saham syariah seperti Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) atau Jakarta Islamic Index (JII). Sebelum memilih ingin
berinvestasi di saham syariah yang mana, Anda dapat menggunakan ISSI atau JII
sebagai acuan kinerja portofolio saham Anda. Pengukur Tingkat Keuntungan
Indeks saham juga dapat Anda gunakan untuk mengukur tingkat keuntungan.
Investasi saham dapat Anda lakukan untuk jangka panjang, misalnya selama 5
tahun. Dengan demikian, investor dapat mengukur rata-rata kenaikan harga saham
per tahun dengan melihat indikator IHSG dalam lima tahun. Contohnya, IHSG pada
tahun 2013 adalah 5.225 sedangkan IHSG pada tahun 2018 adalah 6.187, berarti
terdapat kenaikan 18,41% atau tumbuh 3,68% per tahun. Dengan menghitung rata-
rata kenaikan IHSG tersebut, Anda dapat mengevaluasi portofolio saham Anda,
apakah imbal hasil yang Anda peroleh dari saham Anda berada di atas, setara atau
di bawah rata-rata imbal hasil IHSG

(MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM)

3.1 INDEKS SAHAM


Perdagangan di masa ini tidak hanya dilakukan di pasar konvensional. Kini
perdagangan surat berharga, valuta asing dan saham lainnya pun telah dilakukan
oleh banyak orang. Secara umum pengertian pasar modal merupakan pasar abstrak
sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang
bersifat abstrak, danbentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa
efek. Adapun setiap individu atau perusahaan yang ingin bergabung pada pasar atau
bursa ini tidak bebas keluar masuk seperti pada pasar-pasar lainnya, setiap
perusahaan atau individu yang ingin bergabung harus memenuhi beberapa
persyaratan. Seperti telah diatur dalam pasal 30 ayat 1 UU tentang Perizinan
Perusahaan Efek yang isinya bahwa “Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
Perusahaan Efek ialah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam”,
dan persyaratan tersebut terdapat di ayat 3 yang isinya “Pihak yang

9
melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek,
dan Manajer Investasi hanya untuk Efek yang bersifat utang yang jatuh temponya
tidak lebih dari satu tahun, sertifikat deposito, polis asuransi, Efek yang diterbitkan
atau dijamin Pemerintah Indonesia, atau Efek lain yang ditetapkan oleh Bapepam
tidak diwajibkan memperoleh izin usaha sebagai Perusahaan Efek”. Untuk
memperjelas ketentuan yang dimaksud dalam undang-undang tersebut maka Ketua
Bapepam mengeluarkan keputusan bernomor Kep- 02 /PM/1996, tanggal 17
Januari 1996 tentang perizinan bursa efek.
3.2 MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK
INDONESIA
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa porsi kepemilikan
domestik di pasar saham Indonesia meningkat cukup pesat. Kepemilikan domestik
di pasar saham sebesar 37,08 persen diatahun 2013, sementara itu investor asing
mendominasi sebanyak 62,94 persen. Akan tetapi, Pada tahun 2017 dan 65%
ditahun 2020. porsi kepemilikan asing di pasar saham sudah menyusut menjadi
52,23 persen. Meskipun data diatas menunjukan tren kenaikan, tetapi percepatan
program BEI dalam memsyarakatkan pasar modal perlu ditingkatkan terutama
dengan mitra Galeri Investasi BEI yang tersebar di beberapa perguruan tinggi di
Indoensia. Salah satu factor yang diduga kuat mempengaruhi tren peningkatan
kepemilikan investor domestic adalah deregulasi aturan perdagangan pasar saham
yang dilakukan oleh BEI. Salah satunya adalah penurunan jumlah transaksi LOT
saham yang semula 500 lembar per lot, menjadi 100 lembar per lot. Pengurangan
ini sangat memungkiankan bahwa pembelian saham dalam jumlah minimal satu lot
dapat terjangkau oleh lapisan ekonomi menengah bahkah menengah ke bawah. Hal
tersebut juga diperkuat dengan adanya program BEI “Sahamku 100 ribu”. Program
tersebut dibuka khususnya untuk pelajar dan mahasiswa yang dapat memulai
berinvestasi dengan membuat akun investasi hanya dengan dana Rp. 100.000,-.
Galeri Investasi BEI yang dibentuk oleh BEI di beberapa perguruan tinggi
Indonesia menjadi salah satu komitmen BEI dalam memasyarakatkan investasi di
pasar modal melalui jalur pendidikan. Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI)
adalah sarana untuk memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia
akademisi. Galeri Investasi BEI berkonsep 3 in 1 yang merupakan kerjasama antara
BEI, Perguruan Tinggi dan Perusahaan Sekuritas diharapkan tidak hanya
memperkenalkan Pasar Modal dari sisi teori saja akan tetapi juga prakteknya (PT
Bursa Efek Indonesia, 2018). Lebih lanjut dijelaskan bahwa Galeri Investasi BEI
yang menyedikan real time information untuk belajar menganalisa aktivitas
perdagangan saham, diharapkan dapat menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu
pengetahuan beserta prakteknya di pasar modal.
Galeri Investasi BEI menyediakan semua publikasi dan bahan cetakan
mengenai pasar modal yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia termasuk
peraturan dan UndangUndang Pasar Modal. Informasi dan data yang ada di Galeri
Investasi BEI dapat digunakan oleh civitas akademika untuk tujuan akademik,
bukan untuk tujuan komersial dalam hal transaksi jual dan beli saham. Galeri

10
Investasi BEI diharapkan dapat saling memberikan manfaat bagi semua pihak
sehingga penyebaran informasi pasar modal tepat sasaran serta dapat memberikan
manfaat yang optimal bagi mahasiswa, praktisi ekonomi, investor, pengamat pasar
modal maupun masyarakat umum di daerah dan sekitarnya baik untuk kepentingan
sosialisasi dan pendidikan/edukasi pasar modal maupun untuk kepentingan
ekonomis atau alternatif investasi.
Tugas dan fungsi GI BEI sebagaimana yang disampikan diatas adalah
searah dengan tugas tri dharma perguruan tinggi utamanya pada program
pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikkian, kegiatan pengabdian kepada
masyarakat utamanya mengambil tema memberikan pengathuan tentang efek
dipasar modal sejak dini kepada masyarakat Indonesia merupakan kewajiban GI
BEI. Dukungan berupa media pembelajaran dipersiapkan atas kerja sama BEI
dengan Galeri Investasi BEI dalam rangka memasyarakatkan investasi di pasar
modal sejak dini. Media pembelajar tersebut antara lain: buku sekolah pasar modal,
data historis harga saham dan instrument pasar modal yang lain, data laporan
keuangan, data laporan keuangan yang ada pada web TICMI dan program
sertifikasi Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE). Media simulasi perdangan
saham secara online juga dipersiapkan oleh BEI berupa akun virtual untuk belajar
melakukan transaksi saham (IDX Virtual Trading). Selaian itu, simulasi
perdagangan saham juga dilakukan dalam bentuk permainan kartu yang disebut
Stock Lab Card. Permainan kartu ini memberikan simulasi tentang beberapa hal
yang seringkali terjadi di perdagangan pasar saham termasuk memberikan simulasi
bagaimana investor menjual dan membeli saham.

BAB II
KESIMPULAN
Saham merupakan alternatif investasi bagi investor dalam melakukan
portofolio investasi mereka. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh investor untuk
menentukan seberapa menarik suatu saham. Sebagai investor yang rasional dalam
melakukan transaksi, faktor return dan risiko saham merupakan komponen
pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi pada pasar modal. Para
investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh return yang optimal dengan
memperhatikan faktor resiko yang mereka hadapi. Investor berusaha untuk dapat
memperoleh return saham yang maksimal dengan tingkat resiko tertentu atas
investasi yang mereka lakukan atau memperoleh return tertentu pada tingkat resiko
yang minimal.

Kyle (1985, dalam Joon Chae, 2005) memprediksi volume perdagangan


justru akan meningkat selama ada information asymmetry karena informed trader
akan menggunakan private information yang dimilikinya untuk mendapatkan

11
keuntungan sebesar-besarnya. Volume akan turun karena liquidity trader akan
menunda transaksinya sampai ada kejelasan situasi (information asymmetry
hilang). Hasil penelitian tersebut mengkorfirmasi penelitian Admati dan Pfleiderer
(1988) dan Foster dan Viswanathan (1990) dalam penelitian Joon Chae (2005).

Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sahamnya
merefleksikan informasi yang ada di pasar dan dapat menyesuaikan dengan cepat
terhadap informasi baru. Bentuk efisiensi pasar terbagi menjadi efisiensi bentuk
lemah, setengah kuat dan bentuk kuat (Fama, 1970). Efisiensi pasar bentuk setengah
kuat dapat dikembangkan menjadi efisiensi pasar setengah kuat secara informasi
dan secara keputusan (Hartono, 2000). Suatu pasar dideskripsikan sebagai efisien
bentuk lemah bila tidak mungkin membuat keuntungan abnormal (kecuali secara
kebetulan) dengan menggunakan harga-harga yang terjadi di masa lalu untuk
memformulasikan keputusan membeli dan menjual (Sharpe, 1995).

12
DAFTAR PUSTAKA

https://money.kompas.com/read/2023/01/06/140135626/apa-itu-investasi-
saham-tips-risiko-dan-
keuntungannya?page=all#:~:text=Mari%20bahas%20pengertian%20invest
asi%20saham,badan%20usaha%20di%20suatu%20perusahaan.&text=Den
gan%20menggunakan%20instrumen%20tersebut%2C%20mereka,aset%20
serta%20keuntungan%20dari%20perusahaan.
https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=867501&val=6
467&title=PERILAKU%20INVESTOR%20INDIVIDU%20DALAM%20PE
NGAMBILAN%20KEPUTUSAN%20INVESTASI%20SAHAM%20Studi%
20Kasus%20Pada%20Investor%20Saham%20Individu%20di%20Malang
https://eprints.ums.ac.id/30621/2/BAB_I.pdf
https://repository.petra.ac.id/17549/1/Prosiding_Seminar_Nasional_UNIBA_2016.pdf
https://dailysocial.id/post/investasi-saham

Surat Pernyataan SPM 12 Oktober 2023 FIX.pdf

13
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai