Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CAPITAL MARKET
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan
Dosen Pengampu: Nuryaman, Dr. H, S.E., M.Si., Ak., C.A.

Disusun oleh:
Tsani Aina Fritriah (0120101122)
Estrada Febrianti (0120101126)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – AKUNTANSI S1


UNIVERSITAS WIDYATAMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Capital
Market.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Akuntansi
Keuangan. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Capital Market. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah tugas ini terdapat kekurangan baik dari segi
materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun kekurangan yang ada.
Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan
rahmat untuk kita semua. Sekiranya ada kesalahan, keterbatasan dan kekurangan dalam
bentuk apapun yang ada dalam tugas ini penulis memohon maaf.

Bandung, 7 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Akuntan, Pasar Modal, dan Jasa Akuntan..................................................................6
2.2 Riset Berkenaan Dngan Pasar Modal...........................................................................................7
2.3 Kandungan Informasi Akuntansi..................................................................................................8
2.4 Kualitas Informasi........................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar modal (capital market) merupakan suatu pasar yang digunakan untuk berbagai
transaksi jual beli instrumen keuangan jangka panjang (sekuritas), berupa surat utang
(obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain. Pasar modal dapat menjadi salah satu alternatif
yang dapat digunakan untuk mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan ataupun
institusi lainnya (misalnya pemerintah) dan sebagai sarana investasi bagi para investor.
Fungsi pasar modal bagi perusahaan yaitu sebagai sarana mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor) untuk pendanaan usaha perusahaan. Fungsi lain pasar modal bagi
masyarakat yaitu sebagai tempat berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan melalui
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain sesuai karakteristik
keuntungan dan risiko dari masing-masing instrumen.
Instrumen pasar modal yang paling dikenal di masyarakat pemodal adalah saham.
Saham merupakan surat tanda bukti atau kepemilikan bagian modal pada perusahaan.
Perusahaan yang telah mengeluarkan saham di pasar modal disebut dengan perusahaan
terbuka (go public). Perusahaan go public terdiri dari berbagai jenis perusahaan, salah satu
perusahaan yang paling banyak terdaftar di Bursa Efek Indonesia di bandingkan perusahaan
lain adalah perusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah suatu industri yang kegiatannya membutuhkan modal
dari investor, sehingga perusahaan manufaktur harus bisa menjaga likuiditas atau kesehatan
keuangan perusahaan. Apabila terjadi kesulitan keuangan pada perusahaan manufaktur, maka
akan timbul pengaruh yang sangat besar terhadap perusahaan. Sehingga diperlukan analisis
agar kesulitan keuangan (financial distress) dan kemungkinan kebangkrutan dapat diketahui
lebih dini dan perusahaan dapat menentukan keputusan atau kebijakan untuk arah perusahaan
selanjutnya
Investor yang telah melakukan investasi di pasar modal dengan membeli saham
perusahaan akan mengharapkan return saham yang tinggi di waktu yang akan datang dari
investasi saham yang telah ditanamkan pada pasar modal. Cara yang sering digunakan oleh
investor dalam menilai harga saham dari perusahaan yaitu dengan melihat kinerja keuangan
perusahaan yang telah menerbitkan sahamnya dalam pasar modal. Maka dari itu, return
saham perusahaan sangatlah penting untuk investor dan merupakan tolak ukur dalam
pengambilan keputusan untuk menginvestasikan hartanya
Informasi lain yang dapat menjadi pertimbangan para investor menginvestasikan
hartanya adalah informasi tentang kinerja perusahaan dan persepsi mereka terhadap
kewajaran harga sekuritas (saham). Kinerja perusahaan dapat dinilai dari perbandingan rasio
fundamental pada perusahaan tersebut. Sedangkan persepsi terhadap kewajaran harga
sekuritas (saham) yaitu apabila pasar modal efisien secara informasional, harga sekuritas-
sekuritasnya merupakan semua informasi yang relevan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akuntan, Pasar Modal, dan Jasa Akuntan
2. Bagaimana riset berkenaan dengan pasar modal
3. Bagaimana Kandungan Informasi Akumntasi
4. Bagaimana Kualitas Informasi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Akuntan, Pasar Modal, dan Jasa Akuntan
2. Untuk mengetahui riset berkenaan pasar modal
3. Untuk mengetahui kandungan informasi akuntansi
4. Bagaimana kualitas informasi

1.4 Manfaat Penulisan


Penulis dapat mengetahui pengertian Akuntan, Pasar Modal, dan Jasa
Akuntan, riset Pasar Modal dan Kualitas Informasi. Dengan adanya penulisan
makalah ini, akan menambah wawasan penulis mengenai Capital Market.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntan, Pasar Modal, dan Jasa Akuntan


Berdasarkan KBBI, akuntan adalah gelar akademis yang diberikan bagi lulusan
perguruan tinggi jurusan akuntansi. Sedangkan berdasarkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan),
definisi akuntan adalah orang yang punya keahlian dalam bidang akuntansi. 
Akuntan adalah julukan atau gelar yang diberikan untuk seseorang ketika menempuh
jenjang perguruan tinggi di fakultas ekonomi di jurusan akuntansi. Tak hanya itu, akuntan
juga harus lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPak) sebelumnya. 
Ketika sudah menyandang profesi ini, maka seorang akuntan bisa disejajarkan dengan
profesi ahli hukum, insinyur, dsb. Hal ini karena tugas dari akuntan sendiri adalah berfungsi
untuk membuat laporan keuangan, menghitung, dan melakukan pengawasan keuangan untuk
lembaga, instansi, sampai dengan perusahaan. 
Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan
sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti
saham dan obligasi.
Sedangkan menurut UU No 8 Tahun 1995 Pasar Modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
Efek.
Menurut situs resmi Indonesia Stock Exchange (IDX), Pasar Modal merupakan pasar
untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal menjalankan dua fungsi. Pertama, sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana
yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi,
penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-
lain.
Jasa akuntansi adalah layanan atau aktivitas yang diberikan oleh seorang akuntan atau
perusahaan akuntansi kepada klien mereka terkait pengukuran, proses hingga penjelasan
konsultasi informasi keuangan tentang akuntansi keuangan, manajemen, biaya,
perpajakan, jasa audit, dan sistem informasi akuntansi.
2.2 Riset Berkenaan Dengan Pasar Modal
Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam
fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan,
yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana
(emiten).
Pesatnya perkembangan riset pasar modal di Indonesia sangat berkaitan dengan dinamika
perekonomian dan pertumbuhan pasar modal Indonesia sebagai emerging market atau pasar
modal yang sedang berkembang.
Faktor-faktor pendorong perkembangan riset pasar modal di Indonesia Peran vital pasar
modal dalam sebuah perekonomian telah dikaji oleh berbagai literatur ilmiah dan praktis.
Na’im (1997) menyatakan bahwa pasar modal berperan sebagai saluran likuiditas dalam
kegiatan ekonomi. Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan pasar modal menjalankan
mekanisme alokasi dana masyarakat adalah melalui pengukuran efisiensi pasar.
Pasar modal Indonesia mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah pada akhir era
70an. Meski demikian, iklim investasi masa itu belum cukup baik. Hal tersebut tampak pada
jumlah emiten yang hanya 24 perusahaan dalam lebih dari sepuluh tahun (1977-1988). Salah
satu faktor yang diduga menghilangkan daya tarik pasar modal adalah tingginya pajak
penghasilan atas penerimaan dividen (sekitar 15%). Jika dibandingkan dengan pembebasan
pajak atas bunga deposito, investasi di pasar modal jelas sangat tidak menarik. Bagi pemilik
dana, pemanfaatan jasa perbankan akan mem-berikan keuntungan yang lebih besar. Periode
ini sering dikenal sebagai periode tidur.
Pasar modal Indonesia mulai tampak pada awal era 90an, dan mencapai puncaknya
sekitar tahun 1994-1995, saat jumlah emiten mencapai 225 perusahaan. Jika dibandingkan
periode sebelumnya, dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun sejak 1989-1994 terjadi
lebih dari 200 IPO. Periode ini disebut sebagai IPO boom. Otomatisasi transaksi Bursa Efek
Jakarta pada tahun 1995 atau yang dikenal sebagai JATS (Jakarta Automated Trading
System) menjadi pendukung pesatnya perkembangan pasar modal Indonesia. Sistem ini
meningkatkan total volume transaksi sekitar 25%, dengan nilai transaksi yang melonjak
sekitar 30%, dan jumlah transaksi yang juga mengalami peningkatan hampir 40%. Selain
meningkatkan kinerja bursa, penggunaan sistem berbasis komputer dalam transaksi pasar
modal juga memberikan manfaat bagi kalangan akademisi, khususnya berkaitan dengan
penyediaan rekaman data dalam pita elektronik yang dapat digunakan untuk kepentingan riset
pasar modal.
Ketika krisis ekonomi melanda negara-negara Asia, nilai Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) di BEJ mengalami penurunan hingga menembus angka di bawah 300 poin
(September 1998). Sejak saat itu, nilai IHSG menjadi lebih volatil, dan akhirnya pada bulan
Desember 2002 IHSG berhasil kembali ke kisaran sebelum krisis dengan nilai 420,90 dan
terus mengalami peningkatan. Pada bulan Desember 2007 IHSG ditutup pada nilai 2.745,
826. Periode ini dikenal sebagai periode bullish atau kondisi terbaik pasar modal Indonesia.
Selain Bursa Efek Jakarta, Indonesia juga memiliki Bursa Efek Surabaya. Keduanya
bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia pada bulan Oktober 2007. Berdasarkan informasi di
situs resmi Bursa Efek Indonesia, sampai bulan April 2013 tercatat jumlah emiten 455
perusahaan, dengan jumlah saham yang diperdagangkan lebih dari tiga milyar lembar, dan
bernilai hampir lima trilyun Rupiah.
Berdasarkan perkembangan pasar modal Indonesia diatas dapat kita amati bahwa
terindikasi setidaknya tiga faktor utama pendorong berkembangnya riset pasar modal di
Indonesia. Penjelasan ketiga faktor tersebut sebagai berikut.
 Perkembangan teori keuangan dunia
Kemajuan teori keuangan dunia mendorong rasa ingin tahu para cendekiawan,
khususnya kalangan akademisi, untuk menginvestigasi keterterapan teori tersebut
dalam konteks yang berbeda. Sebagian besar teori keuangan dikembangkan dalam
konteks perekonomian yang relatif mapan, dengan dukungan pasar modal yang sudah
maju. Kondisi tersebut berbeda dengan konteks pasar modal Indonesia yang sedang
berkembang. Selain itu, perbedaan kondisi perekonomian secara makro maupun
lingkungan legal formal yang berbeda, ditengarai akan mempengaruhi kemampuan
dan ketepatan suatu teori menjelaskan suatu fenomena atau masalah.
 Kebutuhan pengetahuan atau informasi spesifik mengenai pasar modal Indonesia
Perkembangan perekonomian dapat menjadi faktor pendorong berkembangnya pasar
modal di suatu negara. Kondisi perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik bersumber dari dalam maupun akibat paparan (exposure) suatu masalah
yang mendunia. Perubahan kondisi perekonomian tersebut akan berpengaruh pada
kondisi pasar modal, baik langsung maupun tidak. Agar para pelaku pasar dapat
beradaptasi, mereka membutuhkan pengetahuan atau informasi yang spesifik
mengenai pasar modal Indonesia. Pengetahuan spesifik yang logis dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah hanya dapat diperoleh melalui penelitian
 Ketersediaan data kegiatan pasar modal dan alternatif sumber informasi Kemajuan
teknologi informasi dan komputer merupakan faktor lain yang mendukung
berkembangnya riset pasar modal. Studi mengenai karakter pasar modal hanya dapat
dilakukan apabila tersedia rekaman perilaku pasar pada waktu lampau. Perilaku pasar
dapat diamati melalui berbagai aktivitas dan transaksi pasar modal selama periode
tertentu. Itulah sebabnya studi pasar modal mayoritas merupakan studi arsip (archival
study). Para pelaku pasar diharapkan mampu menginferensi perilaku pasar
berdasarkan data historikal yang tersedia. Bursa Efek Indonesia telah lama
menerapkan sistem transaksi berbasis komputer, sehingga rekaman transaksi pasar
telah tersedia, meskipun belum dikelola dengan baik.

2.3 Kandungan Informasi Akuntansi


Para investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk mengambil
keputusan dalam menanamkan modalnya. Informasi yang dibutuhkan oleh para investor
terdapat pada laporan keuangan perusahaan. Pada laporan keuangan, para investor dapat
melihat informasi laporan arus kas dan laba perusahaan. Hal ini dapat dijadikan sebagai tolok
ukur investor untuk mengambil keputusan.
1. Laba Akuntansi
Perhitungan laba rugi penting karena menyediakan informasi kepada investor dan
kreditor yang membantu mereka untuk meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
arus kas masa depan. Ramalan yang akurat atas arus kas masa depan menentukan
profitabilitas dari pembayaran kembali klaimnya terhadap perusahaan. Perhitungan rugi laba
membantu pemakai laporan keuangan meramalkan arus kas masa depan.
2. Arus Kas
Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan dasar yang melaporkan kas yang
diterima, kas yang dibayarkan, dan perubahannya, dari kas yang dihasilkan dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan dari bisnis selama satu periode dalam sebuah format yang
menyatakan saldo kas awal dan akhir. Arus kas mengekspresikan laba bersih ditambah
depresiasi, yang secara aktual didistribusikan kepada investor, yakni setelah perusahaan
menanamkan invesatasi di fixed assed dan modal kerjanya yang penting untuk kelanjutan
operasi. Jadi nilai perusahaan berhubungan dengan kemampuannya menghasilkan arus kas.
Sehingga jika arus kasnya meningkat nilai perusahaan akan naik, yang selanjutnya juga akan
menaikkan harga saham.
- Arus Kas Aktivitas Operasi: meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk
dalam determinasi penentuan laba bersih. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
meliputi arus kas yang timbul karena adanya pengiriman atau produksi barang untuk dijual
dan penyediaan jasa, serta pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas yang
mempengaruhi pendapatan.
- Arus Kas Aktivitas Investasi: merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka panjang, seperti pabrik dan
peralatan. Yakni pengunaaan dan perolehan kas untuk penjualan surat utang atau ekuitas dari
kesatuan lain, penjualan dan pembelian harta tetap, penjualan dan pembelian
pabrik,peralatan, tanah, dan sebagainya.
- Arus Kas Aktivitas Pendanaan: meliputi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal
perusahaan.

2.4 Kualitas Informasi


Informasi adalah sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan pengetahuan
untuk membantu pengambilan keputusan.Kualitas dari suatu informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada
waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas informasi dari tiga pilar
utama yakni; akurat, tepat pada waktunya, dan relevan. Namun selain tiga hal diatas ada juga
yang menambahkan dua elemen lagi yaitu kelengkapan dan kejelasan informasi.
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Informasi tersebut harus jelas mencerminkan maksudnya
karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,
karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Kualitas informasi menentukan apakah suatu informasi berguna atau tidak. Informasi
dapat berguna jika baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu, yaitu:
1. Isi informasi
2. Waktu penyajian
3. Bentuk penyajian
Ketiga penentu tersebut dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga manajemen harus
menjaga agar penentu (variabel) tersebut dapat meningkatkan kualitas informasi.
1. Isi Informasi
Isi informasi adalah berbagai hal yang menjadi pokok laporan. Syarat-syarat isi
infomasi yang baik antara lain:
 Akurasi atau ketepanan (accuracy), yaitu ketepatan informasi dengan objek
yang diwakilinya.
 Relevansi (relevance), yaitu kesesuaian antara informasi dengan masalah yang
akan dipecahkan berdasarkan informasi tersebut.
 Kelengkapan (completeness), yaitu cukup tidaknya informasi jika digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan.
 Ringkas (conciseness), yaitu jumlah informasi yang harus ditampilkan tanpa
berlebihan.
 Lingkup atau cakupan (scope), artinya informasi yang disampaikan harus
dapat meliputi semua objek yang harus disampaikan.
 Kinerja informasi (performance), artinya seberapa sering informasi dapat
berguna bagi pembuat keputusan.
2. Waktu Penyajian
Dalam penyajian informasi, harus memperhatikan waktu penyajiannya. Informasi
yang terlambat disajikan tidak ada gunanya lagi. Waktu penyajian informasi yang baik harus
memenuhi beberapa syarat, antara lain:
a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi disampaikan saat informasi tersebut
diperlukan dalam pengambilan keputusan. Biasanya saat paling baik adalah saat akan
dilakukan analisis.
b. Keterkinian (currency) informasi, artinya informasi harus benar-benar mencerminkan
keadaan paling baru. Misalnya laporan penjualan minggu ini, meliputi Senin hingga
Minggu, untuk dirapatkan pada Senin berikutnya. Informasi harus menunjukkan
penjualan hingga menit-menit terakhir took tutup pada hari minggu, bukan informasi
hingga minggu pagi ketika took baru buka.
c. Frekuensi (frequency) penyampaian informasi harus sesuai dengan frekuensi
pengambilan keputusan oleh manajemen. Bila informasi terlalu sering disampaikan,
juga belum tentu baik bagi manajemen, karena hanya akan menyebabkab biasnya
informasi. Apabila manajemen membuat keputusan seminggu sekali, maka informasi
juga perlu disediakan seminggu sekali sebelum pembuatan keputusan dilakukan.
d. Cakupan waktu (time period) harus sesuai dengan informasi yang diperlukan. Untuk
pembuatan keputusan strategis, informasi yang diperlukan adalah informasi jangka
panjang. Sebaliknya, untuk keputusan sederhana (yang bersifat operasional, misalnya
memindahkan lokasi barang dagangan), tidak diperlukan informasi yang mencakup
rentang waktu lama.
3. Bentuk Informasi
Karakteristik informasi antara satu dengan yang lain berbeda-beda sehingga bentuk
penyajiannya juga berbeda. Sebagai contoh, informasi yang berkaitan dengan rentang waktu
akan lebih mudah dipahami jika disajikan dengan grafik yang berbentuk kurva. Informasi
hasil polling/voting mengenai suatu hal akan lebih mudah dipahami dan lebih menarik jika
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran atau batang. Pemilihan bentuk penyajian informasi
akan sangat mempengaruhi keberhasilan pembaca informasi dalam memahami informasi
tersebut. Syarat-syarat bentuk penyajian informasi yang baik antara lain:
a. Kejelasan (clarity), adalah seberapa jelas dan seberapa tajam infromasi dapat
dipahami pembaca. Misalnya biaya gaji saja, mungkin belum jelas bagi manajemen,
melainkan harus dipisahkan biaya gaji pokok, biaya gaji variabel, dan biaya lembur.
b. Rincian (detail) laporan, artinya laporan harus dapat ditampilkan atau dapat
disediakan bila diperlukan oleh pembacanya. Biasanya manajemen hanya
memerlukan informasi secara garis besar saja, misalnya total penjualan.
c. Urutan (order) penyajian informasi, artinya penyajian informasi harus memperhatikan
urutan dari informasi yang disajikan sehingga dapat mempermudah pembaca
informasi. Urutan bisa ditentukan dari urutan nama (abjad) atau urutan angka, atau
urutan tanggal. Sebagai contoh untuk mencari informasi dari seorang mahasiswa lebih
mudah dilakukan jika data tersebut diurutkan berdasarkan nomor induk atau nama
mahasiswa.
d. Cara penyajian (presentation), artinya penyajian informasi harus melihat kecocokan
informasi dengan cara penyajiannya. Cara penyajian informasi ada berbagai cara
antara lain dengan grafik, warna, kata-kata, perbandingan, garis runtutan, dan
sebagainya.
e. Sarana (media) pelaporan yang tepat
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi di negara yang
menganut ekonomi pasar. Pasar modal menjadi tempat terbaik dalam hal berinvestasi karena
dapat saling menguntungkan pihak yang terkait. Investasi dapat dalam bentuk saham, mata
uang asing (valas), atau emas. Di sisi lain, harga saham dipengaruhi oleh ekonomi makro
yang terdiri dari nilai kurs dan harga emas.
Investasi dalam bentuk saham paling banyak diminati di Indonesia karena dengan
modal awal yang sedikit mendapatkan prospek return yang besar. Tetapi investasi paling
aman adalah dalam bentuk emas karena sifatnya yang safe haven dan harganya selalu naik
sehingga return yang didapat definitif naik. Pada investasi valas di mana nilai mata uang yang
fluktuatif lebih memberi margin yang lebih besar dalam keadaaan mata uang mengalami
apresiasi.
Kualitas informasi menentukan apakah suatu informasi berguna atau tidak. Informasi
dapat berguna jika baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu, yaitu:
a. Isi informasi
b. Waktu penyajian
c. Bentuk penyajian
DAFTAR PUSTAKA

https://glints.com/id/lowongan/akuntan-accountant-adalah/#apa-itu-akuntan
https://ppmschool.ac.id/profesi-akuntan/#:~:text=Berdasarkan%20KBBI%2C
%20akuntan%20adalah%20gelar,punya%20keahlian%20dalam%20bidang
%20akuntansi
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1995/8tahun~1995uu.htm#:~:text=13.,profesi
%20yang%20berkaitan%20dengan%20Efek
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-kupang/baca-artikel/13817/Aktivitas-Pasar-
Modal-Indonesia-Di-Era-Pandemi.html

Anda mungkin juga menyukai