Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK ANALISIS SAHAM MENGGUNAKAN

METODE FUNDAMENTAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan dan Investasi
Dosen pengampu Ibu Sumayyah, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Yuli Yana 222301024


Hendiko Armanda Karunia 222301034
Pramuditya Stya Novanto 222301051

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah


SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Teknik Analisis
Saham menggunakan Metode Fundamental dapat diselesaikan dengan baik. Kami
berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Sumayyah,
S.E., M.Ak. telah membimbing dan memberikan pengetahuan.
Demikian makalah ini kami tulis, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan maupun materi yang kami angkat, kami mohon maaf. Kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran dari rekan-rekan, agar kami dapat menulis
makalah dengan lebih baik lagi.

Yogyakarta, 15 Desember 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAI ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAI ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

A. Latar Belakang ......................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan ....................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ................................................................................................ 6

A. Analisis Fundamental ............................................................................... 6

B. Debt to Equity Ratio (DER) ..................................................................... 7

C. Return on Asset ( ROA) ........................................................................... 7

D. Price to Book Value (PBV)....................................................................... 8

BAB III ................................................................................................................... 9

KESIMPULAN...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal menjadi Solusi bagi orang-orang untuk berinvestasi.
Dimana seseorang bisa mendapatkan return yang menjanjikan, dan pasar
modal juga mengalami tren pertumbuhan setiap tahunnya. Investasi memiliki
banyak instrumen salah satunya jenisnya yang paling diminati adalah saham.
Dibandingkan dengan obligasi, saham memiliki expect run yang lebih tinggi
tetapi juga memiliki resiko yang lebih tinggi pula dibandingkan dengan
obligasi. Saham sering mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu.
Saham yang berpotensi memberikan return yang tinggi juga berpotensi
memiliki resiko yang tinggi. Maka sebelum berinvestasi investor perlu
mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan keuntungan yang besar atau bisa
jadi mendapat kerugian yang besar pula. Untuk mendapatkan sedikit rasa aman
serta jaminan untuk tidak mendapatkan rugi besar maka investor harus jeli
dalam memilih dan menganalisa saham yang ingin dimilikinya tersebut.
Pemilihan saham ini juga berdasarkan potensi perusahaan tersebut
menghasilkan keuntungan baik sekarang maupun di masa mendatang dengan
pertimbangan kemungkinan mendapat rugi(Wbba & Pratomo, 2013).
Dalam menganalisis saham terdapat dua metode yang dapat dilakukan,
yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental juga bisa
disebut sebagai level Perusahaan termasuk didalamnya melakukan analisis
variable laporan keuangan untuk mengestimasi nilai intrinsik
Perusahaan(Harwaningrum, 2016). Analisi fundamental digunakan untuk
menganalisis investasi jangka Panjang, karena dalam jangka panjang kinerja
perushaan dapat berubah (Wbba & Pratomo, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis fundamental pada investasi saham ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi analisi fundamental ?
3. Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam metode fundamental ?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Teknik analisis saham
2. Untuk mengetahui perngertian dari metode fundamental pada investasi
saham
3. Untuk mengetahui apa saja komponen yang dibutuhkan dalam metode
fundamental

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan
kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan.
Analisis fundamental menitik beratkan pada data-data kunci dalam laporan
keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah
diapresiasikan secara akurat. Analisis fundamental merupakan metode analisis
saham dengan menganalisa data-data atau informasi yang berhubungan dengan
kinerja perusahaan, umumnya laporan keuangan menjadi sumber utama dalam
analisis ini termasuk penggunaan rasio-rasio saham seperti laba per lembar
saham atau Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan lain-lain
(Fakhruddin & Hendy, 2008)
Perubahan harga saham setiap waktu tidak dapat diprediksi apabila
pelaku investasi, khususnya perusahaan, tidak melakukan suatu analisis.
Analisis yang paling sesuai dengan harga saham adalah analisis fundamental,
karena dengan analisis fundamental perusahaan, akan memperhitungkan risiko
dan harga saham yang terjadi maupun yang sedang terjadi. Analisis
fundamental diperlukan untuk memperhitungkan risiko dan keuntungan yang
bisa diterima berupa dividen atau capital gain.
Inti dari analisis fundamental adalah menemukan apakah harga
saham saat ini terlalu mahal (overprice) atau cukup murah (underprice)
sehingga menentukan keputusan jual atau beli saham (Jefferson &
Sudjatmoko, 2013 dalam Pandaya et al., 2020). Analisis fundamental menurut
Jones (2014) terdiri dari tiga tahap, yakni analisis ekonomi, analisis industri
dan analisis perusahaan.
Analisis ekonomi memberikan jawaban bagi investor beberapa negara
atau dalam negeri yang akan dipilih untuk berinvestasi. Analisis industri
bertujuan untuk membantu investor menentukan industri apa saja yang
menguntungkan dan berprospek baik. Analisis perusahaan bertujuan untuk
membantu investor(Dwialesi & Darmayanti, 2016). Analisis fundamental

6
merupakan metode analisis saham dengan menganalisa data-data atau
informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan, umumnya laporan
keuangan menjadi sumber utama dalam analisis ini termasuk penggunaan
rasio-rasio saham seperti laba per lembar saham atau Earning Per Share (EPS),
Price Earning Ratio (PER), dan lain-lain(Rully Movizar & Yosep Arie Pargogo
Manurung, 2022)
B. Debt to Equity Ratio (DER)
DER merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio berarti modal sendiri semakin
sedikit dibanding dengan hutangnya (Zulkarnain et al., 2021). Rasio DER
menunjukan persentase penyedian dana oleh pemegang saham terhadap
pemberi pinjaman. Para investor cenderung menghindari saham-saham yang
memiliki nilai DER yang tinggi karena nilai DER yang tinggi mencerminkan
risiko perusahaan yang relative tinggi (Ang, 1997 dalam(Suarjaya & Rahyuda,
2013). Utang perusahaan yang tinggi akan menyebabkan perusahaan tersebut
mendapat penilaian yang buruk dari investor. Penilaian yang buruk akan
menyebabkan investor kurang berminat melakukan pembelian saham
makaharga saham mengalami penurunandanreturn yang diterima investor juga
menurun(Dwialesi & Darmayanti, 2016). Menurut Fahmi (2013:128) Dalam
persoalan total debt to equity ratio yang perlu dipahami bahw, tidak ada bataan
berapa total debt to equity ratio yang aman bagi suatu Perusahaan, namun
untuk konservativ biasanya total debt to equity yang lewat 66% atau 2/3 sudah
dianggap beresiko.
C. Return on Asset ( ROA)
Return on asset adalah salah satu bentuk dari ratio probabilitas yang
dimaksudkan dapat mengukur kemampuan Perusahaan dengan keseluruhan
dana yang digunakan untuk operasinya perushaan untuk menghasilkan laba .
(Munawir, 2016:89 dalam(Zulkarnain et al., 2021). Semakin tinggi ROA suatu
perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh
perusahaan. ROA berperan sebagai indikator efesiensi perusahaan dalam
menggunakan aset untuk memperoleh laba (Stoner & Sirait, 1994:126 dalam

7
Aditya, 2023). Dengan demikian pemegang saham maupun calon investor akan
menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Dengan banyaknya
investor yang menginginkan saham perusahaan tersebut, maka akan
berdampak pada kenaikan harga saham.(Aditya, 2023)
Penilaian yang baik akan menarik investormelakukan pembelian saham
makaharga sahamnaik dan return yang diterima investor meningkat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Malintan (2010), Aziz (2012) dan
Prabowo (2013) ROA terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham.(Dwialesi & Darmayanti, 2016)
D. Price to Book Value (PBV)
Price to book value (PBV) adalah rasio yang digunakan untuk
membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio price to
book value yang lebih kecil dari 1 dapat mengindikasikan saham perusahaan
adalah murah karena masih lebih rendah dari nilai buku. Jika rendahnya price
to book ratio memperlihatkan bahwasanya lebih murahharga saham
tersebut,dan apabilaharga saham di bawah nilai buku, ada kecenderungan
minimal tidak berbeda dari nilai bakunya. Oleh karenanya saham ini
memiliki potensi besar untuk meningkat serta bisa memberi return
tinggi(Mutiarani et al., 2019). Harga saham yang semakin tinggi di pasar akan
mendapat penilaian baik dari investor. Penilaian yang baik akan menarik
investor melakukan pembelian saham sehingga harga saham meningkat dan
return yang diterima investor meningkat. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Arista (2012), Putri (2012) dan Sugiarto (2011) PBV terbukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. PBV juga
merupakan rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini
mengukur nilai yang diberikan pasarkeuangan kepada manajemen dan
organisasi sebagai perusahaan yang terus tumbuh. PBV juga menunjukkan
seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan
yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi
rasio PBV dapat diartikan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai
bagi pemegang saham(Sirait et al., 2021).

8
BAB III
KESIMPULAN
Analisis Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi
perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisis
fundamental merupakan metode analisis saham dengan menganalisa data-data atau
informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan, umumnya laporan
keuangan menjadi sumber utama dalam analisis ini. Inti dari analisis fundamental
adalah menemukan apakah harga saham saat ini terlalu mahal (overprice) atau
cukup murah (underprice) sehingga menentukan keputusan jual atau beli
saham.
DER merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding
dengan hutangnya. Para investor cenderung menghindari saham-saham yang
memiliki nilai DER yang tinggi karena nilai DER yang tinggi mencerminkan risiko
perusahaan yang relative tinggi.
Return on asset adalah salah satu bentuk dari ratio probabilitas yang
dimaksudkan dapat mengukur kemampuan Perusahaan dengan keseluruhan dana
yang digunakan untuk operasinya perushaan untuk menghasilkan laba. Semakin
tinggi ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
oleh perusahaan. ROA berperan sebagai indikator efesiensi perusahaan dalam
menggunakan aset untuk memperoleh laba. Dengan demikian pemegang saham
maupun calon investor akan menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut.
Dengan banyaknya investor yang menginginkan saham perusahaan tersebut,
maka akan berdampak pada kenaikan harga saham.
Price to book value (PBV) adalah rasio yang digunakan untuk
membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio price to book
value yang lebih kecil dari 1 dapat mengindikasikan saham perusahaan adalah
murah karena masih lebih rendah dari nilai buku. Harga saham yang semakin tinggi
di pasar akan mendapat penilaian baik dari investor. Penilaian yang baik akan
menarik investor melakukan pembelian saham sehingga harga saham meningkat
dan return yang diterima investor meningkat

9
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, K. (2023). Analisis return on asset (roa) dan debt to equity ratio (der)
terhadap harga saham pada perusahan perbankan yang terdaftar di bursa
efek indonesia (bei) periode 2019-2022. 3(2), 144–149.
Dwialesi, J. B., & Darmayanti, N. P. A. (2016). PENGARUH FAKTOR-
FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM INDEKS
KOMPAS 100 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ),
Bali , Indonesia Perekonomian Indonesia kini tengah berkembang pesat .
Perkembangan ekonomi Indonesia men. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(4),
2544–2572.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/download/17838/13205
Harwaningrum, M. (2016). Perbandingan Penilaian Saham Dengan Metode
Analisis Fundamental Dan Analisis Tehknical, Penggorengan Saham, Serta
Keputusan Penilaian Saham Jika Hasil Berlawanan Arah Untuk Kedua
Metode Analisis Pada Saham Bakrie Group Untuk Periode 2005- 2009.
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 138.
Pandaya, P., Julianti, P. D., & Suprapta, I. (2020). Pengaruh Faktor Fundamental
Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi, 9(2), 233–243.
https://doi.org/10.37932/ja.v9i2.156
Rully Movizar, & Yosep Arie Pargogo Manurung. (2022). Analisis Faktor
Fundamental Saham Pt Aneka Tambang Tbk. Periode 2016 – 2020. Jurnal
Akuntansi Dan Manajemen Bisnis, 2(2), 85–93.
https://doi.org/10.56127/jaman.v2i2.191
Sirait, S., Sari, E. N., & Rambe, M. F. (2021). Pengaruh current ratio, debt to
equity ratio dan return on assets terhadap price to book value dengan divident
payout ratio sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur sub
sektor farmasi. Jurnal Akmami, 2(2), 287–299.
https://jurnal.ceredindonesia.or.id/index.php/akmami/article/view/168

10
Suarjaya, W. A., & Rahyuda, H. (2013). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bei. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, 2(3), 248862.
Wbba, A., & Pratomo, W. A. (2013). Analisis Fundamental dan Resiko Sistematik
terhadap Harga Saham perbankan yang terdaftar Pada Indeks LQ 45. Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan , 1(3), 205–219.
Zulkarnain, Mursalim Laekkeng, & Asdar Djamereng. (2021). Pengaruh Current
ratio, Return on equity, Earning per share dan Debt To Equity Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tata Kelola, 8(2), 249–267.
https://doi.org/10.52103/jtk.v8i2.610

11

Anda mungkin juga menyukai