“AKTIVA”
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FADHIL MUBAROK (21220011)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
“AKTIVA”
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penyusun bermaksud mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah
ini masih terdapat kekurangan, dengan penuh kerendahan hati penulis menerima kritik dan
saranyang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
ini.Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kitasemua.
PENDAHULUAN
Aktiva merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan, selain digunakan sebagai modal kerja,
aktiva tetap biasanya juga digunakan sebagai alat investasi jangka panjang bagi perusahaan.
Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan aktiva tetap adalah untuk modal kerja dan tidak untuk
diperjual belikan, sehingga proses pengadaan serta cara perolehannya juga harus diperhitungkan
dengan tepat. Keputusan perusahaan untuk mengadakan investasi melalui pembiayaan aktiva tetap
menjadi hal yang menarik untuk dilakukan, namun seringkali perusahaan dihadapkan pada masalah
bagaimana cara memperoleh barang-barang modal atau aktiva tetap yang dibutuhkan dengan biaya
seminimal mungkin. Bagi perusahaan besar dengan modal yang besar pula hal itu mungkin tidak
menjadi masalah, bahkan dengan modal yang besar perusahaan dapat memperoleh barang-barang
modal atau aktiva tetap dengan cara pembiayaan secara tunai. Akan tetapi tidak demikian dengan
perusahaan kecil dan menengah. Bagi mereka, kebutuhan dana tersebut tidak akan terpenuhi jika
hanya menggunakan modal sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
Aktiva (Assets) merupakan salah satu elemen pada neraca dalam perusahaan. Berikut ini
merupakan pengertian aktiva menurut Al Haryono Jusup (2012:28) adalah sebagai berikut :
“Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam
satuan uang”.
Sedangkan pengertian aktiva menurut Soemarso S.R. (2009:44) adalah sebagai berikut :
“Aktiva adalah bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan dan merupakan sumber daya
(resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha. Sumber pembelanjaan menunjukan siapa
yang membelanjakan kekayaan, maka aktiva harus selalu sama dengan sumber
pembelanjaannya. Pihak yang menyediakan sumber pembelanjaan mempuyai hak klaim
terhadap aktiva perusahaan”.
“Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan pada pihak lain, atau untuk tujuan administrative, diharapkan untuk
Dari pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa aktiva memiliki tiga
2. Suatu badan usaha tertentu dapat memperoleh manfaatnya dan mengawasi manfaat tersebut.
Aktiva tetap (Fixed Assets) merupakan salah satu elemen dari aset pada neraca yang digunakan
dalam perusahaan. Pada umumnya setiap perusahaan memiliki aktiva tetap untuk menunjang kegiatan
usahanya. Aktiva tetap dapat memberikan masukan sehingga menghasilkan pendapatan. Menurut
Weygandt, Kieso dan Kimmel yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah dan Rangga
Handika (2009:566), menyatakan bahwa: “Asset tetap adalah sumber daya yang memiliki tiga
karakteristik: memiliki bantuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan dalam kegiatan
operasional dan tidak untuk dijual ke konsumen.” Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 16 paragraf 06 (2011:16) aktiva tetap adalah : ”Aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain,
atau untuk tujuan administrative dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.
Selanjutnya menurut Firdaus (2010 : 177) menyatakan bahwa : “Aktiva tetap adalah asset yang diperoleh
untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak
dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang
nilainya besar atau material”.
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa aktiva tetap dapat disebut aktiva tetap apabila memiliki
karakteristik berupa wujud fisik, bersifat permanen, digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual kembali dan memiliki nilai manfaat lebih dari satu tahun.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Mengacu pada pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa aktiva memiliki
peran yang sangat krusial dalam keberhasilan dan kelangsungan suatu bisnis. Aktiva mencakup
segala sesuatu yang dimiliki dan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Dalam mengevaluasi dan mengelola aktiva, perusahaan perlu memahami perbedaan antara aktiva
lancar dan aktiva tetap, serta menerapkan strategi yang sesuai dengan setiap jenisnya.
Analisis aktiva lancar, seperti kas, piutang, dan persediaan, memungkinkan perusahaan untuk
mengukur tingkat likuiditas dan efisiensi operasionalnya. Di sisi lain, aktiva tetap, seperti
properti, peralatan, dan aset tetap lainnya, memerlukan perencanaan dan strategi pengelolaan
jangka panjang untuk memaksimalkan nilai investasi dan meminimalkan risiko.
Strategi pengelolaan aktiva mencakup perencanaan aktiva, pengukuran dan penilaian aktiva,
serta optimalisasi penggunaan aktiva. Dalam perencanaan aktiva, perusahaan perlu menetapkan
tujuan yang jelas dan kriteria investasi yang sesuai dengan visi dan misi bisnisnya. Pengukuran
dan penilaian aktiva harus dilakukan secara teratur dengan menggunakan metode yang sesuai
untuk memastikan nilai yang akurat dan relevan.
Saran
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan informasi yang bermanfaat
bagi teman-teman serta pembaca pada umumnya dan dapat mengetahui tentang keamanan sistem
informasi, ancaman dan kelemahan.Penulis berharap pada pembaca yang budiman untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah dikesempatan