DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
i
KATA PENGANTAR
Penulis sebagai penyusun makalah ini, pasti tidak pernah lepas dari sebuah
kesalahan. Begitupula dalam penyusunan makalah ini juga memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan masukan yang
membangun. Serta penulis mohon maf atas segala kekurangan dan semoga makalah
ini dapat menadi sebuah referensi pembelajaran atau pembuatan tntang materi ini
ke depanya.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Manajemen modal kerja merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Banyak perusahan yang berskala besar atau kecil akan mempunyai
perhatian yang besar di bidang manajemen, terutama dalam perkembangan dunia usaha
yang semakin maju. Analisis manajemen modal kerja akan membantu manajer
keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal menentukan jumlah
dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal sumber dana itu diperoleh.
Manajemen modal kerja memiliki peranan besar dalam peningkatan probabilitas dan
profitabilitas. Pengkajian tentang modal kerja pada prinsipnya mengarah pada dua hal
terpenting, yakni current assets atau aktiva lancar dan current liabilities atau hutang
lancar. Aktiva lancar berhubungan dengan kas, marketable securities (surat-surat
berharga), piutang dan inventori. Sedangkan hutang lancar terdiri dari hutang-hutang
jangka pendek seperti hutang wesel, hutang perniagaan dan hutang hutang pada bank
lainnya yang berusia kurang dari satu tahun. Kedua unsur inilah yang merupakan aspek
terpenting dalam manajemen modal kerja bidang perbankan. Aktiva lancar akan sangat
berpengaruh pada likuiditas. Jika setiap aktiva lancar dikelola secara efisien, akan
dapat mempertahankan likuiditas badan usaha pada taraf yang aman. Sebaliknya jika
tidak dikelola secara efisien akan berdampak pada penurunan aktivitas badan usaha dan
mempengaruhi tingkat resiko likuiditas yang cukup tinggi. oleh karena itu,manajemen
dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan,baik yang berasal dari lingkungan
sendiri maupun yang berasal dari luar.
1
berbagai cara, yaitu bisa dengan modal sendiri yang terdiri dari saldo laba, modal dari
pemegang saham dan dapat pula dari sumber lainnya yang berupa modal pinjaman atau
dapat pula diperoleh dengan mengkombinasikan keduanya. Dana yang dikeluarkan
untuk membiayai kegiatan operasional tersebut dinamakan modal kerja atau working
capital
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini yaitu, sebagai berikut:
Adapun tujuan dari makalah yang dibuat pada makalah ini yaitu, sebagai berikut:
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Model kerja mempunyai dua kosakata atau elemen dasar yakni aktiva lancar
(current aset) dan utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja
memerlukan kedua elemen ini untuk menentukan bagaimana kegiatan operasional
kantor agar pengelolaannya berjalan dengan baik. Manajemen modal kerja (Working
Capital Management) menurut Harjito dan Martono merupakan manajemen dan
elemen elemen aktiva lancar dan elemen elemen hutang lancar.
Modal Kerja adalah sebuah strategi dalam akuntansi yang fokusnya pada
pemeliharaan keseimbangan current asset (aktiva lancar) dan current liabilities (utang
lancar) pada perusahaan. Manajemen modal kerja juga melibatkan hubungan antara
aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Dalam hal seperti ini
berhubungan pada pengelolaan kas, persediaan dan hutang piutang.
Suatu analisis dalam modal kerja sangat penting, bagi analisis internal ataupun
analisis eksternal, karena ada hubungan yang berkesinambungan antara modal kerja
dan juga kegiatan sehari hari di sebuah perusahaan. Jikalau pengurusan modal kerja
tidak dilakukan sesuai prosedur, maka dapat menyebabkan kegagalan pada perusahaan
Dalam pengoperasiannya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian contoh untuk
membayar gaji para karyawan, membeli bahan baku mentah, membayar biaya
transportasi, membayar biaya lastrik dan sebagainya.
Tujuan manajemen modal kerja adalah agar sebuah bisnis bisa mengelola aset
lancar dan utang lancar, jadi bisa mendapatkan modal kerja neto yang bagus dan bisa
menjamin tingkat likuiditas bisnis. Aktiva lancar ini dapat berupa kas, sekuritas,
piutang, persediaan, dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung aset lancar.
Tujuan manajemen modal kerja lainnya ialah memeriksa jalannya suatu perusahaan
3
dalam melengkapi kewajiban jangka pendeknya dan mengetahui sejauh mana kegiatan
perusahaan dapat didanai dari sumber pendanaan yang ada. Adapun tujuan lain dari
manajemen modal kerja antara lain:
Menurut ahli W.B taylir mengatakan ada dua jenis modal kerja yang
dikelompokan yaitu:
4
jumlah kebutuhan.
Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Merupakan jumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk antisipasi jika ada
fluktuasi di setiap kegiatan perusahaan.
Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Dalam modal kerja ini jumlah di setiap kebutuhannya akan dipengaruhi oleh setiap
keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
2.4 Konsep Modal Kerja
Menurut Bambang Riyanto (2001) ada tiga konsep modal kerja yang umum
dipergunakan, yaitu:
1. Konsep Kuantitatif.
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur
aktiva lancar atau aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau
dana yang tertanam akan bebas lagi dalam jangka waktu yang pendek. Dimana
dapat disimpulkan bahwa modal kerja dalam makna ini sering juga disebut modal
kerja bruto (gross working capital).
2. Konsep Kualitatif.
Pada konsep kualitatif modal kerja berhubungan dengan jumlah utang lancar atau
utang yang pembayarannya harus segera dilakukan. Maka, sebagian aktiva lancar
harus tersedia untuk membiayai kewajiban finansial perusahaan yang harus segera
dilakukan, tidak boleh dipergunakan untuk membiayai operasional. Tujuannya agar
perusahaan bisa menjaga likuiditasnya guna untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Modal kerja kualitatif disebut juga dengan modal kerja neto (net
working capital)
3. Konsep Fungsional.
Dasar dari konsep fungsional adalah dana yang tertanam sebagai modal dan dana
yang dikeluarkan memiliki fungsi untuk mendapatkan pendapatan bagi bisnis.
Konsepnya yaitu sebagian dana digunakan untuk bisa menghasilkan pendapatan di
periode akuntansi tersebut atau current income dan sebagian dana lain digunakan
untuk menghasilkan pendapatan untuk periode akuntansi selanjutnya atau future
income.
2.5 Komponen Modal Kerja
5
Dalam komponen modal kerja terdapat dua jenis didalamnya, yaitu:
1. Aktiva lancar
Menurut ahli, Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau
dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam
perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Yang termasuk aktiva lancar adalah:
Kas (Cash). Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan.
Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment). Obligasi pemerintah, obligasi
perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan saham perusahaan lain yang
dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka pendek
Wesel Tagih (Notes Receivable) Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang
dinyatakan dalam suatu promes
Piutang Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan
tagihan atas langganan perseorangan yang timbul karena penjualan barang
dagangan atau jasa secara kredit.
Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan yang
sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa jasanya kepada pihak
lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.
Persediaan Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual
kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca
Biaya Yang dibayar dimuka (Prepaid Expense). Pengeluaran untuk memperoleh
jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari
pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang
berjalan.
2. Hutang lancar
Menurut ahli Munawir hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan
dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan
kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau
6
utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Dan yang
termasuk hutang lancar adalah:
Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman yang
timbul karena pembelian barang barang dagangan atau jasa secara kredit.
Penghasilan yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima
terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belu menjadi hak
perusahaan.
Hutang Dividen (divident Payable) merupakan bagian laba perusahaan yang
diberikan sebagai deviden kepada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika
neraca disusun.
2.6 Penentuan Besarnya Jumlah Modal Kerja
Jumlah operasi pokok atau penjualan, artinya semakin besar operasi pokok atau
penjualan, maka kebutuhan modal bisnisnya juga makin besar, demikian pula
sebaliknya.
Perputaran modal kerja, artinya modal kerja yang berputar semakin cepat maka
modal kerja yang dibutuhkan juga relatif besar. Sebaliknya, kalau perputaran
modalnya lambat, modalnya pun akan sedikit.
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada dua faktor yaitu:
Periode perputaran atau terikatnya modal kerja dan pengeluaran kas rata-rata setiap
harinya Dengan jumlah pengeluaran setiap hari yang tetap, tetapi dengan makin
lamanya perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin besar.
7
8
9
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modal Kerja merupakan sebuah strategi dalam akuntansi yang berfokus pada
pemeliharaan keseimbangan current asset dan current liabilities pada perusahaan yang
bertujuan mengelola aset lancar dan utang lancar, jadi bisa mendapatkan modal kerja
neto yang bagus dan bisa menjamin tingkat likuiditas bisnis. Modal Kerja mempunyai
komponen yang terdiri dari Aktiva lancar dan Hutang lancar. Umumnya, jumlah
kebutuhan modal kerja suatu bisnis tergantung dari dua hal, yaitu: Jumlah operasi
pokok atau penjualan dan Perputaran modal kerja. Jumlah operasi pokok atau
penjualan, artinya semakin besar operasi pokok atau penjualan, maka kebutuhan modal
bisnisnya juga makin besar, demikian pula sebaliknya sedangkan Perputaran modal
kerja, artinya modal kerja yang berputar semakin cepat maka modal kerja yang
dibutuhkan juga relatif besar. Sebaliknya, kalau perputaran modalnya lambat,
modalnya pun akan sedikit.Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada
Periode perputaran atau terikatnya modal kerja dan pengeluaran kas rata rata setiap
harinya. Dengan jumlah pengeluaran setiap hari yang tetap, tetapi dengan makin
lamanya perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin besar.
Modal kerja juga bis mengalami perubahan yang disebabkan oleh salah satunya yaitu
adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan dimana modal kerja
akan bertamah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. R. Heru Kristanto HC, M. S. (2020). PENGELOLAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN. Yogyakarta:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Khoirun Nisa Nurul Muslimah, M. E. (2020). Journal of Applied Islamic Economicsand Finance.
Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan PerusahaanManufaktur di
Indeks Saham Syaria, 54-70.
Tnius, N. (2018). PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HANJAYA
MANDALA SAMPOERNA TBK. JURNAL SEKURITAS, 66-79.
12