Anda di halaman 1dari 15

MODAL KERJA DAN MANAJEMEN MODAL KERJA

DISUSUN OLEH :

INDRA AL HAKIM 200260045


ANNISA AULIA 200260039
SYARIFAH STELLA 200260017
TRIYANI 200260015
SUSLAWATI 200260003
SUSI MAHNILA 200260036
SAFRIDANI 190260006
CUT MUTIA 200260028
SHARIEN ANISSYAH PUTRI 200260046

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan


nikmat serta karunianya kepada kami, serta salam dan sholawat semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta para keluarga, sahabat dan kita
semua selaku para pengikutnya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul "Manajemen Modal Kerja." Makalah ini penulis
buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian pada pembelajaran mata
kuliah Keuangan Bisnis. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan makalah ini tidak lain atas berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
dari berbagai pihak sehingga kendala kendala yang kami hadapi dapat teratasi.

Penulis sebagai penyusun makalah ini, pasti tidak pernah lepas dari sebuah
kesalahan. Begitupula dalam penyusunan makalah ini juga memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan masukan yang
membangun. Serta penulis mohon maf atas segala kekurangan dan semoga makalah
ini dapat menadi sebuah referensi pembelajaran atau pembuatan tntang materi ini
ke depanya.

Lhokseumawe, 21 Maret 2023

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 2

1.4 Manfaa Penelitian ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3

2.1 Pengertian Modal Kerja ........................................................................................3

2.2 Tujuan Modal Kerja ..............................................................................................3

2.3 Jenis-Jenis Modal Kerja ........................................................................................4

2.4 Konsep Modal Kerja ..............................................................................................5

2.5 Komponen Modal Kerja ........................................................................................5

2.6 Penentuan Bsarnya Jumlah Modal Kerja ..........................................................7

Contoh soal dan penyelesaian .....................................................................................8

BAB III PENUTUP. .....................................................................................................11

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen modal kerja merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Banyak perusahan yang berskala besar atau kecil akan mempunyai
perhatian yang besar di bidang manajemen, terutama dalam perkembangan dunia usaha
yang semakin maju. Analisis manajemen modal kerja akan membantu manajer
keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal menentukan jumlah
dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal sumber dana itu diperoleh.
Manajemen modal kerja memiliki peranan besar dalam peningkatan probabilitas dan
profitabilitas. Pengkajian tentang modal kerja pada prinsipnya mengarah pada dua hal
terpenting, yakni current assets atau aktiva lancar dan current liabilities atau hutang
lancar. Aktiva lancar berhubungan dengan kas, marketable securities (surat-surat
berharga), piutang dan inventori. Sedangkan hutang lancar terdiri dari hutang-hutang
jangka pendek seperti hutang wesel, hutang perniagaan dan hutang hutang pada bank
lainnya yang berusia kurang dari satu tahun. Kedua unsur inilah yang merupakan aspek
terpenting dalam manajemen modal kerja bidang perbankan. Aktiva lancar akan sangat
berpengaruh pada likuiditas. Jika setiap aktiva lancar dikelola secara efisien, akan
dapat mempertahankan likuiditas badan usaha pada taraf yang aman. Sebaliknya jika
tidak dikelola secara efisien akan berdampak pada penurunan aktivitas badan usaha dan
mempengaruhi tingkat resiko likuiditas yang cukup tinggi. oleh karena itu,manajemen
dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan,baik yang berasal dari lingkungan
sendiri maupun yang berasal dari luar.

Dalam menjalankan usaha, perusahaan tidak akan terlepas dari masalah


permodalan perusahaan yaitu pemenuhan modal kerja maupun investasi. Bahkan
apabila perusahaan tersebut telah mencapai posisi tertentu yang dapat dikatakan cukup
baik sesuai dengan tujuan yang ada, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan
akan tetap melakukan ekspansi atau perluasan usaha. Dalam melakukan ekspansi
tersebut pasti suatu perusahaan tidak akan terlepas dari kebutuhan akan modal.
Perusahaan akan selalu membutuhkan dana baik untuk membiayai kegiatan operasional
sehari- hari maupun untuk mebiayai investasi jangka panjangnya agar tetap hidup dan
berkembang. Pemenuhan kebutuhan modal tersebut biasanya dilakukan dengan

1
berbagai cara, yaitu bisa dengan modal sendiri yang terdiri dari saldo laba, modal dari
pemegang saham dan dapat pula dari sumber lainnya yang berupa modal pinjaman atau
dapat pula diperoleh dengan mengkombinasikan keduanya. Dana yang dikeluarkan
untuk membiayai kegiatan operasional tersebut dinamakan modal kerja atau working
capital

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini yaitu, sebagai berikut:

1. Apa pengertian modal kerja?


2. Apa tujuan manajemen modal kerja?
3. Apa saja jenis-jenis modal kerja?
4. Bagaimana konsep mnajemen modal kerja?
5. Terdiri dari apa saja komponen modal kerja?
6. Bagaimana menentukan jumlah modal kerja?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari makalah yang dibuat pada makalah ini yaitu, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui defenisi manajemen modal kerja


2. Untuk mengetahui tujuan manajemen modal kerja
3. untuk mengetahui jenis-jenis modal kerja
4. untuk mengetahui dan memahmi konsep manajemen modal kerja
5. untuk mengetahui apa saja komponen modal kerja
6. untuk mengetahui bagaimana menentukan jumlah modal kerja
1.1
1.2
1.3
1.4 Manfaat Penelitian

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan


secara komprehensif mengenai Manajemen Modal Kerja.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modal Kerja

Model kerja mempunyai dua kosakata atau elemen dasar yakni aktiva lancar
(current aset) dan utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja
memerlukan kedua elemen ini untuk menentukan bagaimana kegiatan operasional
kantor agar pengelolaannya berjalan dengan baik. Manajemen modal kerja (Working
Capital Management) menurut Harjito dan Martono merupakan manajemen dan
elemen elemen aktiva lancar dan elemen elemen hutang lancar.

Modal Kerja adalah sebuah strategi dalam akuntansi yang fokusnya pada
pemeliharaan keseimbangan current asset (aktiva lancar) dan current liabilities (utang
lancar) pada perusahaan. Manajemen modal kerja juga melibatkan hubungan antara
aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Dalam hal seperti ini
berhubungan pada pengelolaan kas, persediaan dan hutang piutang.

Suatu analisis dalam modal kerja sangat penting, bagi analisis internal ataupun
analisis eksternal, karena ada hubungan yang berkesinambungan antara modal kerja
dan juga kegiatan sehari hari di sebuah perusahaan. Jikalau pengurusan modal kerja
tidak dilakukan sesuai prosedur, maka dapat menyebabkan kegagalan pada perusahaan
Dalam pengoperasiannya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian contoh untuk
membayar gaji para karyawan, membeli bahan baku mentah, membayar biaya
transportasi, membayar biaya lastrik dan sebagainya.

2.2 Tujuan Modal Kerja

Tujuan manajemen modal kerja adalah agar sebuah bisnis bisa mengelola aset
lancar dan utang lancar, jadi bisa mendapatkan modal kerja neto yang bagus dan bisa
menjamin tingkat likuiditas bisnis. Aktiva lancar ini dapat berupa kas, sekuritas,
piutang, persediaan, dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung aset lancar.
Tujuan manajemen modal kerja lainnya ialah memeriksa jalannya suatu perusahaan

3
dalam melengkapi kewajiban jangka pendeknya dan mengetahui sejauh mana kegiatan
perusahaan dapat didanai dari sumber pendanaan yang ada. Adapun tujuan lain dari
manajemen modal kerja antara lain:

 Memenuhi laba atau rugi bisnis,


 Mengoptimalkan pengeluaran dalam sebuah tingkatan penjualan
 Memperoleh dana dari investor karena memiliki rasio keuangan yang positif
 Dapat menghargai modal kerja sehingga pembayaran kebutuhan selalu dilakukan
tepat waktu
 proteksi dari krisis modal kerja
2.3 Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut ahli W.B taylir mengatakan ada dua jenis modal kerja yang
dikelompokan yaitu:

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)


Merupakan modal kerja yang wajib dan harus selalu ada dalam perusahaan agar
perusahaan tersebut dapat menjalankan setiap kegiatannya untuk melancarkan
usaha dan memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis modal kerja permanen dibagi
menjadi dua, yaitu:
 Modal kerja primer (Primary working capital).
Modal kerja primer merupakan modal kerja yg minimal harus ada dalam
perusahaan agar fungsinya untuk menjamin perusahaan agar tetap beroperasi.
 Modal kerja normal (Normal Working Capital). Modal kerja normal merupakan
modal kerja yang wajib dan harus ada agar perusahaan terbiasa hanya untuk bisa
beroperasi dengan tingkat produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital).
Modal kerja variabel merupakan modal kerja yg jumlahnya berubah-ubah
menyesuaikan dengan setiap perubahan kegiatan maupun keadaan yang bisa
mempengaruhi perusahaan atau bisa berfluktuasi dengan berdasarkan peningkatan
volume dari penjualan atau produksi.
Modal kerja variabel, terdiri dari:
 Modal kerja siklus (Cyclical Working Capital).
Merupakan suatu modal kerja yang tingkat fluktuasi konjungturnya dipengaruhi
oleh

4
jumlah kebutuhan.
 Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Merupakan jumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk antisipasi jika ada
fluktuasi di setiap kegiatan perusahaan.
 Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Dalam modal kerja ini jumlah di setiap kebutuhannya akan dipengaruhi oleh setiap
keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
2.4 Konsep Modal Kerja

Menurut Bambang Riyanto (2001) ada tiga konsep modal kerja yang umum
dipergunakan, yaitu:

1. Konsep Kuantitatif.
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur
aktiva lancar atau aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau
dana yang tertanam akan bebas lagi dalam jangka waktu yang pendek. Dimana
dapat disimpulkan bahwa modal kerja dalam makna ini sering juga disebut modal
kerja bruto (gross working capital).
2. Konsep Kualitatif.
Pada konsep kualitatif modal kerja berhubungan dengan jumlah utang lancar atau
utang yang pembayarannya harus segera dilakukan. Maka, sebagian aktiva lancar
harus tersedia untuk membiayai kewajiban finansial perusahaan yang harus segera
dilakukan, tidak boleh dipergunakan untuk membiayai operasional. Tujuannya agar
perusahaan bisa menjaga likuiditasnya guna untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Modal kerja kualitatif disebut juga dengan modal kerja neto (net
working capital)
3. Konsep Fungsional.
Dasar dari konsep fungsional adalah dana yang tertanam sebagai modal dan dana
yang dikeluarkan memiliki fungsi untuk mendapatkan pendapatan bagi bisnis.
Konsepnya yaitu sebagian dana digunakan untuk bisa menghasilkan pendapatan di
periode akuntansi tersebut atau current income dan sebagian dana lain digunakan
untuk menghasilkan pendapatan untuk periode akuntansi selanjutnya atau future
income.
2.5 Komponen Modal Kerja

5
Dalam komponen modal kerja terdapat dua jenis didalamnya, yaitu:

1. Aktiva lancar
Menurut ahli, Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau
dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam
perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Yang termasuk aktiva lancar adalah:
 Kas (Cash). Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan.
 Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment). Obligasi pemerintah, obligasi
perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan saham perusahaan lain yang
dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka pendek
 Wesel Tagih (Notes Receivable) Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang
dinyatakan dalam suatu promes
 Piutang Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan
tagihan atas langganan perseorangan yang timbul karena penjualan barang
dagangan atau jasa secara kredit.
 Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan yang
sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa jasanya kepada pihak
lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.
 Persediaan Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual
kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca
 Biaya Yang dibayar dimuka (Prepaid Expense). Pengeluaran untuk memperoleh
jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari
pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang
berjalan.
2. Hutang lancar

Menurut ahli Munawir hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan
dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan
kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau

6
utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Dan yang
termasuk hutang lancar adalah:

 Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman yang
timbul karena pembelian barang barang dagangan atau jasa secara kredit.
 Penghasilan yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima
terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belu menjadi hak
perusahaan.
 Hutang Dividen (divident Payable) merupakan bagian laba perusahaan yang
diberikan sebagai deviden kepada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika
neraca disusun.
2.6 Penentuan Besarnya Jumlah Modal Kerja

Modal bisa mengalami perubahan karena ada perubahan penjualan. Misalnya


kalau mengalami peningkatan penjualan, maka modal kerja juga menjadi besar. Tetapi
jumlah modalnya tergantung tiap aset lancar. Umumnya, jumlah kebutuhan modal
kerja suatu bisnis tergantung dari dua hal, yaitu:

 Jumlah operasi pokok atau penjualan, artinya semakin besar operasi pokok atau
penjualan, maka kebutuhan modal bisnisnya juga makin besar, demikian pula
sebaliknya.
 Perputaran modal kerja, artinya modal kerja yang berputar semakin cepat maka
modal kerja yang dibutuhkan juga relatif besar. Sebaliknya, kalau perputaran
modalnya lambat, modalnya pun akan sedikit.

Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada dua faktor yaitu:
Periode perputaran atau terikatnya modal kerja dan pengeluaran kas rata-rata setiap
harinya Dengan jumlah pengeluaran setiap hari yang tetap, tetapi dengan makin
lamanya perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin besar.

7
8
9
10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Modal Kerja merupakan sebuah strategi dalam akuntansi yang berfokus pada
pemeliharaan keseimbangan current asset dan current liabilities pada perusahaan yang
bertujuan mengelola aset lancar dan utang lancar, jadi bisa mendapatkan modal kerja
neto yang bagus dan bisa menjamin tingkat likuiditas bisnis. Modal Kerja mempunyai
komponen yang terdiri dari Aktiva lancar dan Hutang lancar. Umumnya, jumlah
kebutuhan modal kerja suatu bisnis tergantung dari dua hal, yaitu: Jumlah operasi
pokok atau penjualan dan Perputaran modal kerja. Jumlah operasi pokok atau
penjualan, artinya semakin besar operasi pokok atau penjualan, maka kebutuhan modal
bisnisnya juga makin besar, demikian pula sebaliknya sedangkan Perputaran modal
kerja, artinya modal kerja yang berputar semakin cepat maka modal kerja yang
dibutuhkan juga relatif besar. Sebaliknya, kalau perputaran modalnya lambat,
modalnya pun akan sedikit.Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada
Periode perputaran atau terikatnya modal kerja dan pengeluaran kas rata rata setiap
harinya. Dengan jumlah pengeluaran setiap hari yang tetap, tetapi dengan makin
lamanya perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin besar.
Modal kerja juga bis mengalami perubahan yang disebabkan oleh salah satunya yaitu
adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan dimana modal kerja
akan bertamah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. R. Heru Kristanto HC, M. S. (2020). PENGELOLAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN. Yogyakarta:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Khoirun Nisa Nurul Muslimah, M. E. (2020). Journal of Applied Islamic Economicsand Finance.
Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan PerusahaanManufaktur di
Indeks Saham Syaria, 54-70.

Tnius, N. (2018). PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HANJAYA
MANDALA SAMPOERNA TBK. JURNAL SEKURITAS, 66-79.

12

Anda mungkin juga menyukai