Anda di halaman 1dari 17

2

MAKALAH

Aspek Keprilakuan Pada Pengendalian Manajemen Dan Keuangan

Dikumpul Sebagai Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keprilakuan Program


Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Disusun oleh :
1. Putri Sriwahyuni (90400120087)

2. Amelia ( 90400120103)

3. Yuliani ( 90400120102)

4. Ummi Rezki Amalia (90400120111)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2022
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Keprilakuan. Adapun makalah ini berisi mengenai “Aspek
Keperilakuan Pada Pengendalian Manajemen dan Keuangan”
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Gowa, 14 Oktober 2022

Hormat Kami,

Kelompok I
4

DAFTAR ISI

Sampul
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 5

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 5

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3. Tujuan ..................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

2.1. Pentingnya Manajemen Keuangan ........................................................... 4

2.2. Fungsi Keuangan ........................................................................................ 6

2.3. Definisi Pengendalian Keuangan .............................................................. 6

2.4. Pengendalian Terpadu ............................................................................... 7

2.5. Faktor-Faktor Kontekstual ....................................................................... 8

2.6. Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan ............................................. 10

2.7. Pengendalian Dalam Era Pemberdayaan ............................................. 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 21

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22


5

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Batas-batas akuntansi begitu luas karena teknologi dan tuntutan baru dari para
klien yang mencari dukungan akuntansi. Pertumbuhan signifikan pada jasa
konsultasi manajemen yang disediakan oleh kantor akuntan publik dan munculnya
departemen-departemen baru tentang sistem informasi dalam organisasi
merupakan bukti dari tuntutan klien tersebut. Klien membutuhkan dukungan
untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian
keuangan. Pembahasan pada modul ini akan befokus pada isu-isu yang
berhubungan dengan topik-pengendalian yang mempengaruhi desain dan
implementasi sistem pengendalian keuangan. pengendalian keuangan dapat
dipahami secara baik melalui penekanan pada pentingnya asu.msiasumsi
keperilakuan. Tetapi tidak semua desain pengendalian berhubungan dengan
keperilakuan. Aplikasi mekanikal dari pengendalian, seperti halnya pada
thermostatyang mengatur suhu ruangan, menekankan umpan balik mekanik
daripada respon-respon keperilakuan. Tentu saja, peralatan mekanik dan
elektrik serfs metode-metode dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku
manusia. Sebuah alarm peringatan telah dipasang sebagai sarana pengaman untuk
mencegah kecelakaanatau sebuah desain sistempassword untuk mencegah orang-
orang yang tidakberhak dapat menggunakan komputer
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa Saja Pentingnya Manajemen Keuangan
2. Apa Fungsi Keuangan
3. Apa Definisi Pengendalian Keuangan
4. Apa Itu Pengendalian Terpadu
5. Apa Saja Faktor-Faktor Kontekstual Faktor-Faktor Kontekstual
6. Apa Saja Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan
7. Bagaimana Pengendalian Dalam Era Pemberdayaan
6

1.3.Tujuan
1. Menjelaskan Pentingnya Manajemen Keuangan
2. Mengetahui Fungsi Keuangan
3. Menjelaskan Pengendalian Keuangan
4. Menjelaskan Pengendalian Terpadu
5. Menjelaskan Faktor Kontekstual Faktor-Faktor Kontekstual
6. Menjelaskan Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan
7. Menjelaskan Pengendalian Dalam Era Pemberdayaan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pentingnya Manajemen Keuangan


Sebuah perusahaan dapat dikatakan berkembang dengan baik jika
perusahaan tersebut memiliki manajemen keuangan yang teratur dan baik
pula. Terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini, suatu perusahaan dituntut
untuk memiliki manajemen keuangan yang sesuai dengan standart kode etik yang
berlaku agar perusahaan tersebut dapat bersaing secara ketat denganperusahan-
perusahaan lainnya. Manajemen keuangan sendiri merupakan aktivitas yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mendapatkan dana sebagai modal untuk
bekerja dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif serta mengelola aset-aset
yang dimiliki oleh perusahaan secara teratur untuk mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Manajemen keuangan berfungsi sebagai pengelola keuangan dimana
dilakukan penyusunan rencana pemasukan dan pengeluaran dana dalam
periode tertentu.
2. Manajemen keuangan berfungsi sebagai penyimpanan keuangan dimana
dana-dana dalam perusahaan dikumpulkan lalu disimpan secara aman.
3. Manajemen keuangan dapat berfungsi sebagai pengendali keuangan yaitu
dengan melakukan evaluasi atau memperbaiki sistem kondisi keuangan
dalam suatu perusahaan.
4. Manajemen keuangan berfungsi sebagai pemeriksa keuangan yaitu
dengan melakukan audit internal terhadap keuangan pada perusahaan
sehingga tidak ada penyalahgunaan dana dalam perusahaan.
5. Manajemen keuangan berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan
informasi tentang keuangan dalam suatu perusahaan.
Manajemen keuangan sangat dibutuhkan dan merupakan sesuatu yang
penting dalam setiap perusahaan apapun jenis perusahaannya. Dengan adanya

4
5

manajemen keuangan, bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat


berjalan secara maksimal sehingga perusahaan tersebut bisa memperoleh
keuntungan yang besar. Jika perusahaan memiliki manajemen keuangan yang
buruk maka perusahaan tersebut akanmengalami kegagalan dalam menjalankan
bisnisnya. Dengan adanya manajemen keuangan yang maksimal maka perusahaan
dapat mengetahui aset mana yang akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan
saat melakukan pembelian aset tersebut. Jumlah pendapatan yang dihasilkan dari
pembelian aset harus diseimbangkan dengan jumlah pendapatan
yang akandikeluarkan sehingga perusahaan dapat melakukan pertimbangan dalam
keuangan untuk modal belanja yang akan dilakukan perusahaan. Jika pengeluaran
modal dikelola secara efektif maka perusahaan tidak harus terpaksa dalam
meminjam modal yang besar untuk aset yang tidak akan memberikan pendapatan
yang cukup bagi perusahaan.
Perusahaan dengan manajemen yang baik akan memiliki pengelolaan arus
kas yang baik pula sehingga perusahaan akan selalu memiliki kas yang cukup
untuk membayar sewa, asuransi, telepon, gaji karyawan, dan
sebagainya. Perusahaan dapat membandingkan tanggal jatuh tempo pada piutang
bisnis dengan tanggal jatuh tempo pada tagihan yang terutang. Arus kas dapat
dikelola dengan mempersingkat waktu yang telah ditetapkan kepada pelanggan
dalam membayar tagihan atau dapat melakukan negosiasi terhadap tanggal jatuh
tempo kepada vendor.
Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap bisnis suatu
perusahaan yaitu menjaga biaya agar tetap rendah.Perusahaan bisa meminta
vendor untuk merendahkan harga, mengurangi pemakaian listrik, maupun
membeli persediaan dalam jumlah yang banyak sehingga memperoleh diskon
dalam pembelian tersebut. Jika biaya tidak dikelola dan dipantau dengan baik,
perusahaan akan sering meningkatkan harga penjualan kepada konsumen demi
membayar kenaikan harga yang terus terjadi. Lama-kelamaan konsumen dapat
pindah ke perusahaan lain yang jauh lebih murah dan perusahaan pun dapat
mengalami kegagalan bisnis.
6

Manajemen keuangan dapat membantu perencanaan pajak pada sebuah


perusahaan. Perencanaan pajak yang dilakukan dapat membantu perusahaan
dalam membuat estimasi perpajakan. Dengan demikian, perusahaan dapat
menyiapkan dana lebih untuk membayar pajak secara tepat waktu sehingga
menghindari adanya pembayaran denda pajak ketika terlambat dalam pembayaran
pajak.

2.2. Fungsi Keuangan


Fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi,
penghitungan biaya, dan deviden untuk suatu organisasi. Tujuan manajer
keuangan adalah memuat rencana guna memperoleh dan memnggunakan
dana serta memaksimalkan nilai organisasi. Berikut beberapa kegiatan
yang terlibat :
 Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan
para eksekutif yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan perencanaaa
strategis umum
 Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasi
dan perhitungan biaya serta segala hal yang berkaitan dengan nya.
 Manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya agar
perusahaan dapat beroperasi sefisien mungkin.
 Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar
modal.

2.3. Definisi Pengendalian Keuangan


1. Umpan balik Mekanikal VS Respon Perilaku.
Fokus utama dalam pengendalian keuangan adalah perilaku dari orang-
orang yang ada dalam organisasi dan bukan pada mesin. Aplikasi mekanikal dari
pengandalian seperti termometer yang mengendalikan temperature tubuh, lebih
menekankan pada sifat mekanikal dari pada sifat perilaku.
2. Perluasan Konsep-Konsep Tradisional.
7

Konsep-konsep pengendalian dalam akuntansi sering kali berarti hasil dari


informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Ketika sistem
pengandalian dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi yang akurat
dan andal, fokus sistem pengambilan secara tradisional terletak pada tujuh
faktor berikut :
 Memperkerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggung jawabnya
dengan kompeten dan penuh integritas.
 Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dan
tanggung jawab.
 Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga
kesesuaian dari suatu transaksi dilksanakan dan dapat dievaluasi.
 Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah
dicatat dengan akurat.
 Memastikan bahwa dokumentasi memadai
 Menjaga aset dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap aset
 Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.

2.4. Pengendalian Terpadu


Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu
kofigurasi yang saling melengkapi, yaitu sub-sistem formal yang didukung proses
administratif. Untuk dapat diformalkan suatu sub-sistem pengendalian seharusnya
terstruktur dan berkelanjutan, serta didesain dengan suatu proses yang tepat untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Untuk bisa menjadi pengendalian yang
komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup aktivitas
perencanaan, operasional, dan fungsi umpan balik.
1. Perencanaan.
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku
penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah
dasar dari organisasi dan komunikasi. Masalah pokok dari perencanaan dapat
menjadi kunci pengendalian yang efektif. Suatu perencanaan yang terlalu teknis
atau terlalu dapat menimbulkan kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang
8

kurang waspada, karena tidak ada perhatian yang utuh pada implikasi
pengendalian terhadap implementasi rencana.
2. Operasi.
Dalam organisasi yang terstruktur, fungsi-fungsi organisasi menyadari
keberadan dari rencana manajemen walaupun perencanaan tersebut bersifat tidak
formal atau tidak tertulis.Batasan operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-
aktivitas organisasi termasuk didalamnya provisi atau jasa pelayanan dan produksi
produk yang sama pentingnya dengan menjagafungsi operasi. Pengendalian
operasi merupakan proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-
aktivitas operasi prosesimplementasi atas rencana-rencana manajemen.
3. Umpan Balik.
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal
yang disusun dari komunikasi non-verbal.Komunikasi tersebut dihasilkan secara
rutin dari statistic yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi
penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian
sanksi dan perubahan atas prose perencanaan serta operasi sebagai akibat dari
umpan balik.
4. Interaksi Pengendalian.
Perencanaan, operasi dan aktivitas-aktivitas umpan balik telah
diindentifikasi sebaga tiga aspek dari proses administratif yang sangat didukung
oleh rancangan system pengendalian terpadu. Hubungan ini dapat ditata untuk
menciptakan kumpulan besar jika suatu organisasi dapat menghubungkan sub-
subsistem pengendalian deng baik guna mendukung perencanaan, operasi dan
umpan balik.

2.5. Faktor-Faktor Kontekstual


Konteks dapat menjadi menjadi penting untuk keberhasilan dalam
mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Konteks
mengacu serangkaian karakteristik yang menentukan susunan empiris dalam
sistem pengendalian yang akan ditetapkan. Proses dalam mengindentifikasikan
faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat
9

temporer, seperti apakah pendapat seorang manajer lebih penting daripada


pendapat manajer lainnya? Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis
merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh.
1. Ukuran.
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan juga suatu
hambatan. Ukuran dipandang sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan
sebagai strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan apabila
pertumbuhan ekonomi menyebabkan eliminasi terhadap strategi
pengendalian. Ketika ukuran menjadi suatu yang penting satu varibel
saja. Sebagai contoh stuktur-struktur stabilitas lingkungan dan proses
dapat dikaitkan dengan ukuran.
2. Stabilitas Lingkungan.
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari
desain pengendalian dari lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dari
lingkungan eksogen dapat dilihat dari kekuatan gerakan yang secara
eksternal menghasikan produk-produk yang memerlukan suatu tanggapan. Suatu
lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan
system biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya.Dengan
membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar yang ditetapkan, sub
sistem biaya standar menjadi penting untuk di tinjau.
3. Motif Keuntungan.
Keberadaan motif keuntungan tentunya bukanlah suatu penghalang
untuk menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi
terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian yang
didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran provitabilitas seringkali tidak dapat
diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non-profit).
4. Faktor-Faktor Proses.
Organisasi dapat menjadi penting bagi tujuan pengendalian, sementara
karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan tidak membuat
perbedaan. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun
biaya tetap diperlihatkansecara singkat. Proses sederhana adalah salah satu yang
10

dapat dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab akibat secara baik.


Suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat
dipahami dengan baik. Biaya-biaya yang sulit dihindari terjadi pada unit-unit
dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan, pemasaran, dan administrasi
karyawan. Hal ini sering menjadi kesulitan dalan mendesain inisiatif-inisiatif
pengendalianterhadap aplikasi biaya tidak bisa dihindari karena ketidak pastian
dalam pengaruh pengendalian.

2.6. Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan


Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu inisiatif karena diyakini
bahwa kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan tinggi. Untuk
memperbaiki kemungkina keberhasilan, para desainer akan mencari cara untuk
menghubungkan yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan.
1. Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis.
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen
inti dalam mendesain pengendalian.Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi
seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan
apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Suatu pengendalian akanberhubungan
dengan hasil atau konsekuensi baik yang tepat maupun tidak. Pertimbangan-
Pertimbangan Rancangan Perilaku pekerja yang rasional, dapat diprediksi dan
logis merupakan konsekuensilogis yang sering dikaitkan terhadap pengenalan
dengan sistem biaya standar. Para manajer yang berpengalaman seringkali
mengantisipasi berbagai output yang berkaitan dengan proses pengendalian yang
mereka pahami. Salah satu hal yang sangat berharga dari desntralisasi atau
pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan adalah jika seorang
manajer mendelegasikan suatu keputusan kepada seorang karyawan, maka
karyawan tersebut dapat mengambil keputusan yang berbeda dengan manajernya.
2. Relevansi dengan teori agensi
Teori agensi menyangkut persoalan biaya, dimana suatu pendelegasian
dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak nyata atau dipengaruhi
secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata. Ide-ide mengenai teori agensi
11

dapat diilustrasikan dengan perjalanan seorang tenaga penjualan yang secara terus
menerus berada jauh dari kantor. Manajer penjualan akan memiliki sedikit
gagasan mengenai tingkat usaha yang dilakukan oleh agen tersebut, oleh karena
itu perjajian kerja dari tenaga penjualan akan didasarkan pada prestasi penjualan.
3. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan
rancangan rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian
untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih
dilema bisnis. Suatu tantangan yang lebih logis dan lebih menimbulkan
ketegangan adalah ketika manaje tidak tanggap terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi. Banyak organisasi menggunakan konsultan dari luar atau fungsi
audit internalnya sebagai bagian dari pengendalian yang baru. Dalam jangka
panjang akanmemelihara lingkungan pengendalian lewat suatu proses perubahan
dan kompensasi.

2.7. Pengendalian Dalam Era Pemberdayaan


Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang
banyak harus mengandalkan inisiatif karyawan guna mencari peluang dan
merespon kebutuhan konsumen.Namun mengejar peluang dapat menempatkan
bisnis pada resiko besar atau menimbulkan kebiasaan yang menghancurkan
integritas perusahaan.Untuk melindungi perusahaannya para manajer senior
didorong untuk mendefinisikan ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-
tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa bawahan harus mendorong
para karyawannya untuk memprakarsai proses dan cara-
cara baru merespon kebutuhan konsumen, tetapi masih dalam batasan yang dapat
dikendalikan.
Para manajer cenderung mengartikan pengendalian secara sempit, seperti
mengukur kemajuan terhadap rencana untuk menjamin pencapaian tujuan yang
telah di rencanakan. Suatu sistem pengendalian diagnostik (diagnostic system)
hanya merupakan salah satu dari unsur pengendalian, tiga unsur lainnya
yang sama penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini adalah sistem kepercayaan
12

(believe system), sistem batasan (boundary system) dan sistem pengendalian


interatif (interaktif system).
1. Sistem Pengendalian Diagnotik.
Para manajer menggunakan sistem pengendalian diagnotik untuk
memonitor tujuan dan profitabilitas serta memastikan kemajuan kearah target,
seperti pertumbuhan laba dan pangsa pasar. Secara berkala, para manejer menilai
output dan membandingkan dengan stand kinerja pada saat itu. Umpan balik
memungkinkan manajemen untuk menyusuaikan dan proses sehingga ke
depannya lebih mendekati tujuan. Namun sistem pengendalian diagnotik tidak
cukup untuk memastikan pengendalian yang efektif. Pada kenyataannya , sistem
ini menciptakan tekanan yang dapat menimbulkan kegagalan
pengendalian bahkan krisis. Salah satu tujuan utama sistem penilain diagnotik
adalah menghilangkan beban terhadap pengawasan yang konstan. Sekalipun
tujuan ditetapkan dan penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
2. Sistem Kepercayaan.
Perusahaan menggunakan sistem kepercayaan selama bertahun tahun
dalam upayanya untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang di inginkan oleh para
manejer. Namun, para manejer yang menggunakan misi mereka sebagai
dokumen bagian dari sistem untuk menuntun pola kebiasaan menemukan alat
pengendalian yang rapuh.
3. Sistem Batasan.
Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen sederhana,tetapi mendasar
yang dapat disebut kekuatan pemikiran negatif.Sistem batasan tidaklah selalu jelas
bagi para manejer senior.Banyak aturan main ditetapkan setelah skandal publik
atau penyelidikan internal atas tindakan yang dipertanyakan selama bertahun-
tahun. General Electric menerapkan aturan main bisnis yang melarang aktivitas
yang berkenaan dengan pembayaran,penetapan harga,dan alokasi biaya terhadap
kontrak pemerintah yang sesuai.
4. Sistem Pengendalian Interaktif.
Sistem pengendalian interaktif merupakan sistem informasi formal yang
digunakan oleh para manejer untuk melibatkan diri secara terus menurus dan
13

personal dalam keputusan bawahan. Para manejer senior menjadwalkan


pertemuan mingguan untuk membahas informasi terbaru, menantang bawahan
untuk menjelaskan perubahan situasi, dan meninjau ulang rencana tindakan
(action plan) yang telah disusun oleh para bawahan guna menghadapi masalah dan
kesempatan.sistem pengendalian interaktif
Memiliki empat karakteristik yang membedakannya dari sistem
pengendalian diagnotik. Memfokuskan pada informasi yang berubah secara
konstan dan diidentifikasikan oleh paramanejer puncak sebagai informasi yang
potensial bersifat strategis. Informasi menuntut perhatian rutin yang cukup
signifikan dari para manejer operasidi seluruh tingkatan organisasi. Data yang
dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat langsung yang dihadiri oleh
para penyedia, bawahan, dan rekan sejawat. Debat hanya akan berlangsung
mengenai data,asumsi,dan tindakan perencanaan.
5. Penyeimbangan Pemberdayaan Dan Pengendalian
Manajer yang efektif akan memberdayakan organisasinya karena mereka
percaya pada potensi dasar manusia untuk melakukan inovasi dan menambah
nilai. Secara kolektif, keempat jenis pengendalian tersebut disusun
dalam kekuatan yang saling mendukung karena organisasi menjadi lebih
kompleks, Para manejer akan selalu berhubungan dengan kesempatan dan
kekuatan kompetitif yang bertambah serta penurunan dalam waktu dan perhatian
untuk mencapai keuntungan dari inovasi dan kreativitas yang tidak dapat dicapai
dengan mengorbankan pengendalian. Secara kolektif, keempat jenis pengendalian
tersebut disusun dalam kekuatan yangmendukung. Karena organisasi menjadi
lebih kompleks, para manajer akan selalu berhubungan dengan kesempatan dan
kekuatan kompetitif yang bertambah serta penurunan dalam waktu dan perhatian
untuk mencapai keuntungan dari inovasi dan kreativitas yang
tidak dapat dengan mengorbankan pengendalian.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Manajemen keuangan sendiri merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan dalam mendapatkan danasebagai modal untuk bekerja dan
mengalokasikan dana tersebut secara efektif serta mengelola aset-aset yang
dimiliki oleh perusahaan secara teratur untuk mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Manajemen keuangan berfungsi sebagai pengelola keuangan dimana
dilakukan penyusunan rencana pemasukan dan pengeluaran dana dalam periode
tertentu. Kemudian, dibuatnya anggaran dana yang masuk maupun keluar secara
terperinci sehingga penggunaan dana dapat berjalan secara maksimal.
Perusahaan dengan manajemen yang baik akan memiliki pengelolaan arus
kas yang baik pula sehingga perusahaan akan selalu memiliki kas yang cukup
untuk membayar sewa, asuransi, telepon, gaji karyawan, dan
sebagainya. Perusahaan dapat membandingkan tanggal jatuh tempo pada piutang
bisnis dengan tanggal jatuh tempo pada tagihan yang terutang. Arus kas dapat
dikelola dengan mempersingkat waktu yang telah ditetapkan kepada pelanggan
dalam membayar tagihan atau dapat melakukan negosiasi terhadap tanggal jatuh
tempo kepada vendor.

21
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan. 2009. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba


Empat.
Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan: Teori Dan
Implementasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
https://Www.Slideshare.Net/Ti_Ash/Bab-8-Akuntansi-Perilaku
https://Dexsuar.Blogspot.Co.Id/2013/07/Pengendalian-Keuangan-
Akuntansi.Htm
https://Www.Academia.Edu/16902606/Tugas_Akuntansi_Keprilakuan
https://Ukirama.Com/Blogs/Pentingnya-Manajemen-Keuangan-Bagi-Bisnis-
Perusahaan#:~:Text=Manajemen%20keuangan%20berfungsi%20sebag
ai%20penyimpanan,Kondisi%20keuangan%20dalam%20suatu%20perus
ahaan.

22

Anda mungkin juga menyukai