Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh :

Chaerunnisa

02220210210

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep Dasar
Manajemen Keuangan" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen


Keuangan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nurfadila S.E., M.Si.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 11 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1


A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan.........................................3
B. Perkembangan Teori Keuangan...............................................................4
C. Tujuan Manajemen Keuangan.................................................................6
D. Bentuk Badan Usaha................................................................................6
E. Etika dalam usaha...................................................................................9

BAB III PENUTUP .................................................................................................8


A. Kesimpulan .............................................................................................8
B. Saran .......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan
aktivitas hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka diharapkan semua
aktivitas dapat dilakukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga
mendapatkan hasil yang baik. Sebuah organisasi atau pun perusahaan tentunya
membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar
dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan mendapatkan hasil kerja yang
baik. Salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan
dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai
dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh
dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya
penganalisisan sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun
internal.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut.
1. Apa pengertian dan fungsi dari manajemen keuangan?
2. Sebutkan dan jelaskan tentang perkembangan teori keuangan!
3. Apa tujuan dari manajemen keuangan?
4. Jelaskan pengertian badan usaha perseorangan dan perseroan terbatas serta
sebutkan kelebihan dan kekurangannya!
5. Sebutkan etika dalam usaha?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan fungsi manajemen keuangan
2. Mengetahui perkembangan teori keuangan
3. Mengetahui tujuan manajemen keuangan
4. Mengetahui bentuk badan usaha perseorangan dan perseroan terbatas
5. Mengetahui etika dalam bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan
mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain
manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai
bagaimana memperoleh aset, mendanai aset, dan mengelola aset untuk
mencapai tujuan perusahaan.

Ada 3 fungsi utama dalam manajemen keuangan yaitu:


1. Keputusan investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan
dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan keputusan
yang paling penting di antara ketiga fungsi lainnya. Hal ini karena
keputusan investasi ini berpengaruh secara langsung terhadap besarnya
rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang
akan datang.
2. Keputusan pendanaan
Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal. Pertama, keputusan
mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi
tersebut dapat berupa utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan
modal sendiri. Kedua, penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik
atau sering disebut struktur modal yang optimum.
3. Keputusan pengelolaan aktiva
Manajer keuangan bersama manajer-manajer lain di perusahaan
bertanggung jawab terhadap berbagai tingkatan operasi dari aset-aset yang
ada. Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan
pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab manajer keuangan.

3
B. Perkembangan Teori Keuangan
1. Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
Asumsi penting dalam teori keuangan adalah asumsi pasar modal
yang efisien. Efisienpasar modal ini bukan efisien dari administrasi
keuangannya, tetapi efisien yang dimaksud adalah efisien secara informal.
Artinya bahwa harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal
mencerminkan informasi relevan yang mempengaruhi harga sekuritas
tersebut.
2. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)
Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Teori mengenai struktur modal pertama
kali dikenalkan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller tahun 1958.
Modigliani dan Miller mempublikasikan teori struktur modal ini dalam
hubungannya dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di
masa yang akan datang (future earning). Mereka mengemukakan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa datang tidak
dipengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada pajak).
Jika teori ini benar, maka manajer keuangan tidak perlu memikirkan
perencanaan besarnya struktur modal karena tidak berpengaruh terhadap
kemampuan perusahaan memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba
ini nantinya akan mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagikan
kepada pemegang saham akan naik.
3. Teori dividen (Dividend Theory)
Modigliani-Miller mengemukakan bahwa dengan asumsi
pasar modal efisien dan tidak ada pajak, kebijakan dividen tidak relevan
dengan konsep nilai perusahaan (harga saham). Hal ini disebabkan karena
setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan sebagai dividen mengharuskan
perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat emisi saham baru,
maka nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham lama menjadi
semakin kecil. Ini artinya pembagian dividen tidak mempengaruhi
kemakmurannya.

4
4. Teori Diskonto Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
Teori ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang (time
value of money). Aliran kas yang akan diterima pada masa depan dapat
dinilai sekarang menggunakan faktor diskonto. Faktor diskonto ini
misalnya berupa bunga. Proses penilaian aliran kas di masa depan tersebut
dinamakan pendiskonoan aliran kas (cashflow discounted). Pendiskontoan
kas ini dimaksudkan untuk menilai aliran kas di masa depan yang dinilai
sekarang (present value).
5. Teori Agen (Agent Theory)
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para
pemegang saham yang diterjemahkan sebagai memaksimumkan harga
saham. Dalam kenyataannya tidak jarang manajer perusahaan memiliki
tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama tersebut.
Karena manajer diangkat oleh pemegang saham, maka idealnya mereka
bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Namun paxa
prakteknya sering terjadi konflik antara kedua pihak tersebut yang
dinamakan agency problem.
6. Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
Kita tahu bahwa manajer perusahaan pastilah lebih mengetahui
tentang informasi berkaitan dengan kondisi dan prospek perusahaan
dibanding dengan investor atau analis. Kondisi seperti ini disebut
asymetric information. Artinya antara manajer dan pemilik mempunyai
informasi yang berbeda tentang perusahaan. Dampak yang mungkin
muncul dengan adanya asymetric information adalah kegagalan pasar.
7. Teori Portofolio (Portfolio Theory)
Teori portofolio menyatakan bahwa risiko dapat dikurangi
dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu portofolio. Investor
dapat mengurangi risiko atas investasinya dengan caramenanamkan
dananya pada berbagai saham di berbagai pasar saham atau berbagi saham
disuatu pasar saham (bursa).

5
8. Teori Opsi (Option Theory)
Opsi merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset
dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Suatu model penilaian
opsi telah diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Fisher Black dan
Myron Scholes

C. Tujuan Manajemen Keuangan


Tujuan manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan di bidang
keuangan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Secara lebih luas tujuan
ini juga merupakan salah satu tujuan perusahaan. Tujuan memaksimumkan
nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan
karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya
kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan.

D. Bentuk badan usaha


1. Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah Suatu jenis perusahaan yang dijalankan
oleh satu orang pemilik. Pemilik mempunyai tanggung jawab tak terbatas.
Badan usaha yang mengelola perusahaan itu disebut Badan Usaha
Perorangan, yang oleh masyarakat umum lebih dikenal dengan
sebutan Perusahaan Perseorangan.

Kelebihan perusahaan perseorangan:

 Perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti halnya PT


atau Partnership (Firma).
 Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi
bagian dari manajemen sehingga pengendalian internal tidak terlalu
kompleks dan mudah diawasi oleh pemilik langsung.

6
 Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang bekerja
didalam perseorangan adalah si pemilik usaha.
 Tidak melalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks,
biasanya hanya sampai akte notaris, dan surat keterangan domisili dari
kelurahan saja. tidak perlu melalui proses pembuatan SIUP, atau TDP
ataupun hingga membutuhkan surat keputusan dari Menkeh dan HAM.
 Proses pembentukan yang sangat cepat.
 Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka kompensasi
kerugian dapat dimasukan dalam perhitungan pajak penghasilan
pemilik.
 Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan
memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan
perusahaan.
 Kepuasan Pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang baik
untuk mengambil keputusan.
 Kebebasan dan Fleksibilitas. Pemilik perusahaan perseorangan tidak
perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan
 Sifat Kerahasiaan. Tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi
yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan
demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
 Peraturan minim. Jika pada persekutuan dengan firma, komanditer, PT,
terdapat banyak peraturan-peraturan pemerintah yang harus dituruti
maka perusahaan perseorangan hanya sedikit peraturan yang
dikenakan.
 Dorongan perusahaan. Pengusaha perusahaan perseorangan selalu
berusaha sekuat tenaga agar perusahaannya mendapatkan keuntungan
tanpa memperhatikan lamanya waktu bekerja dalam perusahaan.
 Lebih mudah memperoleh kredit. Perusahaan perseorangan lebih
mudah mendapatkan kredit karena tanggung jawab atau jaminannya
tidak terbatas pada modal usaha sendiri saja tetapi juga kekayaan
pribadi dari pemilik maka resiko kreditnya lebih kecil.

7
Kekurangan perusahaan perseorangan:
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan
pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang
perusahaan.
 Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka
usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya
bergantung pada kemampuannya.
 Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian,
penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya
dipegang oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen
dipegang oleh beberapa orang.
 Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau
pemilik, bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha ini
berhenti kegiatannya.

2. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki
bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan
perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Kelebihan dari perusahaan perseroan terbatas:


 Modal yang dikumpulkan lebih besar
 Kemudahan dalam perluasan usaha
 Tanggung jawab pemilik terbatas
 Kelangsungan perusahaan terjamin
 Aset pribadi lebih terlindungi
 Membuka kesempatan bisnis yang luas
 Meningkatkan kredibilitas
 Saham dapat diperjualbelikan secara bebas

8
Kekurangan perusahaan perseroan terbatas:

 Biaya yang dikeluarkan cukup besar. Tidak hanya untuk modal namun
juga pajak.
 Pemegang saham terlalu mementingkan dividen. Pemegang saham
kurang peduli dengan kondisi perusahaan.
 Pengambilan keputusan lambat. Keputusan diambil melalui RUPS.
 Peraturan yang meningkat. Terdapat regulasi pemerintah yang
mengikat badan usaha.

E. Etika dalam Usaha

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen keuangan sangat diperlukan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu tujuan ataupun
barang yang akan dicapai dengan baik dan maksimal, dan dengan adanya
manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan
dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan merupakan manajemen fungsi keuangan yang
terdiri atas keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan
keputusan pengelolaan aset. Adapun tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham) yang diukur dari harga saham perusahaan.

B. Saran
Manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka
menjaga kesehatan keuangan organisasi atau perusahaan. Untuk itu dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk
mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.

10

Anda mungkin juga menyukai