ANALISIS MODAL
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun Oleh :
- ERIX FIRMANSYAH
- FAUZI ASRURI
- FEBRIAN RENALDI
- ROBI ROFIUDIN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Keuangan dengan pokok bahasan mengenai “Struktur Modal” ini
dengan baik. Danjuga kami berterima kasih pada Ibu Ana Santika ,M.E
selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Universitas An-Nur yang
telah memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami sampai saat ini.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata, pengejaan maupun materi
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang
................................
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Perumusan Masalah...................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pendekatan Teoritis atas Struktur Modal...............................................2
a. Pengertian Modal dan Struktur Modal.............................................2
b. Teori Struktur Modal........................................................................2
c. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal........................4
B. Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal...................4
BAB III PENUTUP
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ..................................5
a. Analisis terhadap variable yang berpengaruh terhadap struktur..........5
b. Pendekatan dalam Teori Struktur Modal..............................................6
c. Studi kasus dalam Struktur Modal........................................................7
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan..................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-
rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos
modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang
dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2001). Modal pada dasarnya
terbagi atas dua bagian yaitu modal Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal
sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun
dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga
dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal adalah perimbangan / perbandingan hutang jangka panjang dengan
modal sendiri ( Riyanto, 2001 ). Struktur modal merupakan cermin dari kebijaksanaan
perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena masalah struktur
modal adalah erat hubungannya dengan masalah kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis
funds yang membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya. Keputusan struktur modal
berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar,
sangat mempengaruhi nilai perusahaan.
Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana
yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik
perusahaan. Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga
memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Sruktur modal yang optimal adalah
struktur modal yang mengoptimalkan kesimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga
memaksimumkan harga saham ( Brigham dan Houston, 2001).
2
mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Biaya yang ditimbulkan dari
pengawasan yang dilakukan oleh manajemen disebut biaya agensi.
2) Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah suatu tindakan yang
diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap
modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang
melebihi target struktur modal yang normal.
1. Para manejer mengetahui lebih banyak tentang perusahaan daripada investor luar,
namun mereka enggan untuk menerbitkan saham ketika percaya saham mereka adalah
undervalued.
2. Investor memahami bahwa para manajer mengetahui lebih banyak dan mereka
mencoba menerbitkan sesuai waktu yang tepat.
3. Para manejer menginterpresentasikan keputusan untuk menerbitkan ekuitas sebagai
bad news, dan perusahaan dapat menerbitkan ekiutas hanya pada harga discount.
4. Perusahaan yang bekerja berdasarkan filosofi pecking order theory dan membutuhkan
ekuitas eksternal kemungkinan tidak akan memanfaatkan kesempatan investasi yang
baik, karena saham tidak dapat dijual pada “fair Price”.
3
c. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
1. Tingkat Penjualan
Perusahaan dengan penjualan stabil, cashflow relatif stabil, shg dpt menggunakan hutang
relatif besar
2. Struktur Aktiva
Perusahaan dg aktiva tetap besar (sbg kolateral) dpt menggunakan hutang relatif besar
3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi.
4. Profitabilitas
Pecking order theory menyatakan, bahwa urutan pembiayaan ; laba
ditahan → hutang → jual saham baru (utk menghindari pengawasan eksternal)
5. Variabel Laba & perlindungan pajak (tax shield)
Jika variabilitas laba kecil, besar kemampuan menanggung beban tetap dari hutang.
Penggunaan hutang memberi manfaat perlindungan pajak.
6. Skala perusahaan
Perusahaan besar memiliki akses besar masuk pasar modal, shg ada korelasi positif antara
skala perusahaan dg debt to book value of equity ratio.
7. Kondisi intern perusahaan & ekonomi makro
Saat yg tepat menjual saham/obligasi; tingkat bunga pasar rendah & pasar bursa
sdgbullish (lawan dari bearish)
2. Teori pendekatan laba operasi bersih ( operating net income approach ) NOI
Teori ini diasumsikan biaya modal rata-rata tertimbang ( Ke ) konstan, berapapun
jumlah utang perusahaan tetap. Dalam teori ini para investor mempunyai sudut pandang yang
berbeda-beda
a. Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih
b. Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Struktur modal optimum menurut pendekatan konservatif adalah struktur modal yang
menggunakan modal pinjaman maksimum 50% dari total modal. Sedangkan menurut
pendekatan biaya modal struktur modal optimum adalah struktur modal yang dapat
meminimumkan rata-rata biaya modal perusahaan. Metoda biaya modal ini dapat dianalisis
dengan berbagai pendekatan, dan pendekatan yang dipilih pada persoalan ini adalah
Pendekatan Tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal optimum akan terjadi pada
kondisi rata-rata biaya modal minimum dan nilai perusahaan maksimum.
1. Variabel yang dominan terhadap struktur modal dengan menggunakan Analisa Faktor.
2. Menentukan nilai perusahaan yang maksimum.
• Menurut Maness (1988), ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur
modal yang optimal, yaitu :
1. Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih
banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2. Operating Leverage
Perusahaan yang mengurangi leverage operasinya lebih mampu untuk menaikkan
penggunaan leverage keuangan ( hutang ).
3. Corporate Taxes
Karena bunga tax-deductable, ada sebuah keuntungan jika menggunakan hutang.
Marginal tax rate perusahaan yang lebih tinggi, maka keuntungan menggunakan hutang akan
lebih tinggi, semua yang lainnya dianggap sama.
5
meminta tingkat bunga yang lebih tinggi dan rating agencies akan mulai menurunkan rating
pada tingkat hutang perusahaan.
7. Pengendalian
Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat hutangnya dan memulai dengan
menerbitkan hutang baru hingga repurchase outstanding commonstock. Tujuan dari
peningkatan hutang tersebut adalah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi
8. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi seperti sekarang ini dan juga kondisi pada pasar keuangan dapat
mempengaruhi keputusan struktur modal.
12. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, dan penggunaan internal financing yang
lebih besar dapat menurunkan penggunaan hutang (rasio hutang).
6
2. Pendekatan Traditional (Traditional Approach)
Diasumsikan terjadi perubahan struktur modal dan peningkatan nilai total perusahaan
melalui penggunaan financial leverage (hutang dibagi modal sendiri).
Contoh : I
1. PT”ABC” semula hutang sebesar Rp 30.000.000 dengan bunga 5% dan laba operasi
bersih Rp 10.000.000,- Misalkan tingkat kapitalisasi modal sendiri(tingkat kapitalisasi
berarti tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk modal sendiri sebesar 11%. Kalau kita
hitung penilaian perusahaan sebagai berikut :
Sehingga sekarang obligasi dibelanjai dengan modal sendiri semuanya, maka tingkat
keuntungan yang disyaratkan menjadi lebih rendah yaitu 10%. Maka besarnya ko (tingkat
kapitalisasi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut :
7
O Laba operasi Rp 10.000.000
F Bunga Rp 0 (-)
E Laba tersedia untuk Rp 10.000.000
pemegang saham
ke Tingkat kapitalisasi MS 0,10 (:)
S Nilai pasar saham Rp100.000.000
B Nilai pasar obligasi Rp 0 (+)
V Nilai keseluruhan persh Rp100.000.000
8
BAB IV
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah di tulis maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
2. Dari faktor-faktort tersebut mempunyai pengaruh satu dengan yang lainnya. Sehing
dengan demikian Para Investor, Kreditor maupun Managemen Perusahaan hendaknya
memberikan perhatian yang lebih kepada informasi atas faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10