Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS MODAL
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh :

Kelompok 7 : - ERIK RIALDI RISWANTO

- ERIX FIRMANSYAH

- FAUZI ASRURI

- FEBRIAN RENALDI

- ROBI ROFIUDIN

UNIVERSITAS ISLAM AN-NUR (UNISAN)


LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Keuangan dengan pokok bahasan mengenai “Struktur Modal” ini
dengan baik. Danjuga kami berterima kasih pada Ibu Ana Santika ,M.E
selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Universitas An-Nur yang
telah memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami sampai saat ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya


dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang . Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata, pengejaan maupun materi
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang

Jati Agung, 10 mei 2023


Kelompok 7

................................
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Perumusan Masalah...................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pendekatan Teoritis atas Struktur Modal...............................................2
a. Pengertian Modal dan Struktur Modal.............................................2
b. Teori Struktur Modal........................................................................2
c. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal........................4
B. Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal...................4
BAB III PENUTUP
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ..................................5
a. Analisis terhadap variable yang berpengaruh terhadap struktur..........5
b. Pendekatan dalam Teori Struktur Modal..............................................6
c. Studi kasus dalam Struktur Modal........................................................7
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan..................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-
rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Arti penting laporan keuangan ?
2. Apakah tujuan analisis laporan keuangan ?
3. Bagaimana metode analisis laporan keuangan ?
4. Siapa saja pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya ?

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pendekatan Teoritis atas Struktur Modal

a. Pengertian Modal dan Struktur Modal

            Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos
modal  (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang
dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2001). Modal pada dasarnya
terbagi atas dua bagian yaitu modal Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
            Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal
sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun
dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga
dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal adalah perimbangan / perbandingan hutang jangka panjang dengan
modal sendiri ( Riyanto, 2001 ). Struktur modal merupakan cermin dari kebijaksanaan
perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena masalah struktur
modal adalah erat hubungannya dengan masalah kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis
funds yang membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya. Keputusan struktur modal
berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar,
sangat mempengaruhi nilai perusahaan.
Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana
yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik
perusahaan. Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga
memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Sruktur modal yang optimal adalah
struktur modal yang mengoptimalkan kesimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga
memaksimumkan harga saham ( Brigham dan Houston, 2001).

b. Teori Struktur Modal

1). Agency Theory


Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun
1976 ,yang menyebutkan bahwa manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai
pemilik perusahaan. Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan

2
mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Biaya yang ditimbulkan dari
pengawasan yang dilakukan oleh manajemen disebut biaya agensi.

2) Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah suatu tindakan yang
diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap
modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang
melebihi target struktur modal yang normal.

3) Pecking Order Theory


Pecking order theory mengasumsikan bahwa perusahan bertujuan untuk
memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Model pecking order theory memfokuskan
pada motivasi manejer korporat, bukan pada prinsip-prinsip penilaian pasar modal. Pecking
order theory mencerminkan persoalan yang diciptakan oleh asimetrik informasi. Dasar
pemikirannya didasarkan pada penjelasan berikut ini, (Meyers, 1984 dalam Perminas
Pangeran, 2004) :

1. Para manejer mengetahui lebih banyak tentang perusahaan daripada investor luar,
namun mereka enggan untuk menerbitkan saham ketika percaya saham mereka adalah
undervalued.
2. Investor memahami bahwa para manajer mengetahui lebih banyak dan mereka
mencoba menerbitkan sesuai waktu yang tepat.
3. Para manejer menginterpresentasikan keputusan untuk menerbitkan ekuitas sebagai
bad news, dan perusahaan dapat menerbitkan ekiutas hanya pada harga discount.
4. Perusahaan yang bekerja berdasarkan filosofi pecking order theory dan membutuhkan
ekuitas eksternal kemungkinan tidak akan memanfaatkan kesempatan investasi yang
baik, karena saham tidak dapat dijual pada “fair Price”.

3
c. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
1. Tingkat Penjualan
Perusahaan dengan penjualan stabil, cashflow relatif stabil, shg dpt menggunakan hutang
relatif besar
2. Struktur Aktiva
Perusahaan dg aktiva tetap besar (sbg kolateral) dpt menggunakan hutang relatif besar
3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi.
4. Profitabilitas
Pecking order theory menyatakan, bahwa urutan pembiayaan ; laba
ditahan → hutang → jual saham baru (utk menghindari pengawasan eksternal)
5. Variabel Laba & perlindungan pajak (tax shield)
Jika variabilitas laba kecil, besar kemampuan menanggung beban tetap dari hutang.
Penggunaan hutang memberi manfaat perlindungan pajak.
6. Skala perusahaan
Perusahaan besar memiliki akses besar masuk pasar modal, shg ada korelasi positif antara
skala perusahaan dg debt to book value of equity ratio.
7. Kondisi intern perusahaan & ekonomi makro
Saat yg tepat menjual saham/obligasi; tingkat bunga pasar rendah & pasar bursa
sdgbullish (lawan dari bearish)

B. Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal


1.  Teori pendekatan laba bersih ( net income approach) NI    
            Pendekatan ini dapat diasumsikan investor mengkapitalisasi atau menilai laba
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi ( Ko ) yang konstan dan perusahaan dapat
meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang ( Kd ) yang juga konstan. Hal ini
juga dapat diartikan karena tingkat kapitalisasi dan tingkat biaya utang konstan atau tetap
maka semakin besar jumlah utang perusahaan maka biaya modal rata-rata tertimbang akan
semakin kecil

2.    Teori pendekatan laba operasi bersih ( operating net income approach ) NOI      
            Teori ini diasumsikan biaya modal rata-rata tertimbang ( Ke ) konstan, berapapun
jumlah utang perusahaan tetap. Dalam teori ini para investor mempunyai sudut pandang yang
berbeda-beda
a.    Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih          
b.    Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur modal optimum menurut pendekatan konservatif adalah struktur modal yang
menggunakan modal pinjaman maksimum 50% dari total modal. Sedangkan menurut
pendekatan biaya modal struktur modal optimum adalah struktur modal yang dapat
meminimumkan rata-rata biaya modal perusahaan. Metoda biaya modal ini dapat dianalisis
dengan berbagai pendekatan, dan pendekatan yang dipilih pada persoalan ini adalah
Pendekatan Tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal optimum akan terjadi pada
kondisi rata-rata biaya modal minimum dan nilai perusahaan maksimum.

a. Analisis terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal :

1. Variabel yang dominan terhadap struktur modal dengan menggunakan Analisa Faktor.
2. Menentukan nilai perusahaan yang maksimum.

• Menurut Maness (1988), ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur
modal yang optimal, yaitu :

1. Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih
banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualannya tidak stabil.

2. Operating Leverage
Perusahaan yang mengurangi leverage operasinya lebih mampu untuk menaikkan
penggunaan leverage keuangan ( hutang ).

3. Corporate Taxes
Karena bunga tax-deductable, ada sebuah keuntungan jika menggunakan hutang.
Marginal tax rate perusahaan yang lebih tinggi, maka keuntungan menggunakan hutang akan
lebih tinggi, semua yang lainnya dianggap sama.

4. Kadar resiko dari aktiva


Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Makin
panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva didalam perusahaan, makin besar derajat
resikonya.

5. Lenders dan rating agencies


Jika perusahaan menggunakan hutang semakin berlebih, maka pihak lenders akan mulai

5
meminta tingkat bunga yang lebih tinggi dan rating agencies akan mulai menurunkan rating
pada tingkat hutang perusahaan.

6. Internal cash flow


Tingkat internal cash flow yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat menjastifikasi sebuah
tingkat leverage lebih stabil.

7. Pengendalian
Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat hutangnya dan memulai dengan
menerbitkan hutang baru hingga repurchase outstanding commonstock. Tujuan dari
peningkatan hutang tersebut adalah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi

8. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi seperti sekarang ini dan juga kondisi pada pasar keuangan dapat
mempengaruhi keputusan struktur modal.

9. Preferensi pihak manajemen


Preferensi manajemen terhadap resiko dan gaya manajemen mempunyai peran dalam
hubungannya dengan kombinasi debt-equity perusahaan pada struktur modalnya.

10. Debt covenant


Uang yang dipinjam dari sebuah bank dan juga penerbitan surat hutang dan terwujud
melalui serangkaian kesepakatan (debt covenant).

11. Agency cost


Agency cost adalah sebuah biaya yang diturunkan guna memonitor kegiatan pihak
manajemen untuk menjamin bahwa kegiatan mereka selaras dengan persetujuan antara
manajer, kreditur dan juga para shareholders.

12. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, dan penggunaan internal financing yang
lebih besar dapat menurunkan penggunaan hutang (rasio hutang).

13. Risiko Bisnis


Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan
eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.

b. Pendekatan dalam Teori Struktur Modal

1. Pendekatan Laba Operasi Bersih (NOI Approach)


Dikemukakan oleh David Durand (1952). Pendekatan ini menggunakan asumsi bahwa
investor memiliki reaksi yang berbeda terhadap penggunaan hutang perusahaan. Pendekatan
ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang bersifat konstan berapapun tingkat hutang
yang digunakan perusahaan.

6
2. Pendekatan Traditional (Traditional Approach)
Diasumsikan terjadi perubahan struktur modal dan peningkatan nilai total perusahaan
melalui penggunaan financial leverage (hutang dibagi modal sendiri).

3. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM Approach)


MM berpendapat bahwa risiko total bagi seluruh pemegang saham tidak berubah walaupun
struktur modal perusahaan mengalami perubahan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa
pembagian struktur modal antara hutang dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas
nilai investasi.

c. Studi kasus dalam Struktur Modal

Contoh : I

1. PT”ABC” semula hutang sebesar Rp 30.000.000 dengan bunga 5% dan laba operasi
bersih Rp 10.000.000,- Misalkan tingkat kapitalisasi modal sendiri(tingkat kapitalisasi
berarti tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk modal sendiri sebesar 11%. Kalau kita
hitung penilaian perusahaan sebagai berikut :

O Laba bersih operasi Rp 10.000.000


F Bunga 5% x Rp 30.000.000 Rp 1.500.000(-)
E Laba tersedia untuk Rp 8.500.000
pemegang saham
ke Tingkat kapitalisasi MS 0,11 (:)
S Nilai pasar Saham Rp 77.727.700
B Nilai pasar obligasi Rp 30.000.000(+)
V Nilai keseluruhan Persh Rp107.277.000

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau


ko = O = Rp 10.000.000 x 100% = 9,32 %
V Rp 107.277.000
Bila perusahaan mempunyai 850 lb saham, maka harga per lb saham
= Rp 77.277.000 = Rp 90.910,-
850
2. Sekarang bila perusahaan ingin mengganti obligasi dengan saham.Nilai obligasi pd
soal.1 Rp30.000.000, sedang harga saham Rp 90.910/lb, maka diperlukan maka diperlukan
Rp 30.000.000 : Rp 90.910 = 330 lb.

Sehingga sekarang obligasi dibelanjai dengan modal sendiri semuanya, maka tingkat
keuntungan yang disyaratkan menjadi lebih rendah yaitu 10%. Maka besarnya ko (tingkat
kapitalisasi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut :

7
O Laba operasi Rp 10.000.000
F Bunga Rp 0 (-)
E Laba tersedia untuk Rp 10.000.000
pemegang saham
ke Tingkat kapitalisasi MS 0,10 (:)
S Nilai pasar saham Rp100.000.000
B Nilai pasar obligasi Rp 0 (+)
V Nilai keseluruhan persh Rp100.000.000

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau


ko = O = Rp10.000.000 x 100% = 10%
V Rp100.000.000

Sehinga harga saham menjadi


= Rp 100.000.000 = Rp 84.750,-
(850 + 330)

Dengan demikian harga saham turun karna perubahan struktur modal.


3.Misalkan sekarang (dari contoh no.1) perusahaan menambah modal asingnya
dengan Rp 30.000.000 lagi, sehingga menjadi Rp 60.000.000,- dan saham akan berkurang
sebesar 330 lembar (Rp30.000.000 :
Rp 90.910), shg saham tinggal 520 lb (850lb – 330lb)
Dan tingkat kapitalisasi 14%, bunga obligasi yang harus dibayar meningkat 6%. Sehingga
besarnya ko(tingkat kapitalisi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut :
O Laba bersih operasi Rp 10.000.000
F Bunga 6% x Rp 60.000.000 Rp 3.600.000(-)
E Keuntungan untuk Rp 64.000.000
pemegang saham biasa
ke Tingkat kapitalisasi MS 0,14 (:)
S Nilai pasar saham Rp 45.714.000(+)
V Nilai Keseluruhan Rp105.714.000

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau


ko = O = Rp 10.000.000 x 100% = 9,46%
V Rp 105.714.000
Harga per lb saham = Rp 45.714.000 =Rp 87.910,-
520
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan dengan pendekatan tradisional diatas bahwa struktur modal yang
optimal pada contoh no.1 yaitu Rp 107.277.000,- memberikan biaya modal yang terendah
9,32% dan memberikan harga saham yang tertinggi Rp 90.910,-
dibandingkan soal no.1 dan no.3

8
BAB IV
KESIMPULAN

Dari   uraian  yang  telah   di tulis   maka  dapat  diambil   kesimpulan  sebagai  
berikut   :

1.  Bahwa Struktur Aktiva (Tangibility),Growth Opportunity, Ukuran Perusahaan (Firm


Size), Profitabiltas dan  Risiko Bisnis baik secara simultan maupun parsial mempunyai
pengaruh pada Keputusan Struktur Modal Suatu Perusahaan.

2. Dari faktor-faktort  tersebut mempunyai pengaruh satu dengan yang lainnya. Sehing
dengan demikian Para Investor, Kreditor maupun Managemen Perusahaan  hendaknya
memberikan perhatian yang lebih kepada informasi atas faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Weston, J Fred and Thomas E. Copeland, 1986, Manajemen Keuangan,


Terjemahan, Edisi kedelapan, Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta
(terjemahan). Hlm. 68.
2. Eugene F. Brigam dan Joel F. Houston, 2006, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Salemba Empat, Jakarta (terjemahan). Hlm.33
3. Eugene F. Brigam dan Joel F. Houston, Op. Cit.,6-7.
4. George Foster, 1996, Financial Statemen Analysis, Prentice Hall
Internasional. Hlm. 65.

10

Anda mungkin juga menyukai