Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI AKUNTANSI”

DOSEN PENGAMPU :
Alfurkaniati, SE.,M.Si., Ak., CA.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. ANNISA MULIA SUSANTI 185310004
2. INTAN KEMALA FARSA 185310116
3. M. DEAN ARISSANDI 185310010
4. MOH. FAHRIZAL 185310079
5. WINDI WULAN DARI 185310019

LOKAL A
PRODI AKUNTANSI (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
penyusun dapat berhasil menyelesaikan makalah yang bersubtema “Analisis Laporan
Keuangan dan Informasi Akuntansi”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Laporan Keuangan. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Analisis Laporan Keuangan dan Informasi Akuntansi” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Dengan adanya makalah ini diharapkan agar
mahasiswa/i dapat mengetahui tentang “Analisis Laporan Keuangan dan Informasi
Akuntansi”. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka kami menerima segala bentuk
kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat luas.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Pekanbaru, 4 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Beberapa Tujuan Analisis Keuangan.............................................................................2

2.2 Laporan Keuangan yang Pokok.....................................................................................4

2.3 Akuntansi dan Informasi Akuntansi..............................................................................8

2.4 Tujuan Pelaporan Keuangan..........................................................................................9

2.5 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi.................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12

3.2 Saran...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis.
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan
rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah


diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-
rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

Informasi akuntansi merupakan salah satu alat untuk mengambil suatu keputusan
dalam perusahaan saat ini. Dalam pengambilan keputusan, pihak perusahaan juga harus
melihat kualitas dari informasi akuntansi yang dihasilkannya. Kualitas informasi merupakan
tingkat dimana sebuah data yang telah diproses oleh sistem informasi menjadi memiliki arti
bagi penggunanya, yang bisa berupa fakta dan suatu nilai yang bermanfaat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja tujuan analisis keuangan ?
2. Apa saja bentuk laporan keuangan yang pokok ?
3. Apa saja pembagian akuntansi dan informasi akuntansi ?
4. Apa saja tujuan pelaporan keuangan ?
5. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui tujuan analisis keuangan.
2. Untuk mengetahui laporan keuangan yang pokok.
3. Untuk mengetahui pembagian akuntansi dan informasi akuntansi.
4. Untuk mengetahui tujuan pelaporan keuangan.
5. Untuk mengetahui karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BEBERAPA TUJUAN ANALISIS KEUANGAN


Beberapa tujuan analisis keuangan bisa disebutkan di sini. Tujuan ini pada dasarnya In
bertanya “Apa yang akan diperoleh dari analisis keuangan yang dilakukan?” Tujuan ini
menentukan arah analisis, batasan-batasan dalam analisis, dan hasi! yang diharapkan. Berikut
ini beberapa contoh tujuan analisis keuangan.
2.1.1 Investasi pada Saham

Sertifikat saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Investor bisa


membeli, menahan, dan kemudian menjual saham tersebut. Membeli dan menahan saham
berarti investor memiliki perusahaan tersebut dan berhak atas laba perusahaan, meskipun juga
berarti berhak atas rugi yang diperoleh perusahaan (apabila rugi). Menjual saham berarti
melepas kepemilikan perusahaan dan dengan demikian melepas hak-hak yang melekat pada
saham.
Investor saham akan memperoleh tingkat keuntungan dari dividen yang dibagikan,
ditambah perbedaan nilai perusahaan pada waktu pertama kali investasi dengan nilai pada
beberapa waktu kemudian (capital gain). Apabila perusahaan tersebut go public (menjual
sahamnya di pasar modal). maka capital gain adalah selisih harga jual saham dengan harga
beli saham. Apabila selisih tersebut negatif, maka yang diperoleh adalah capital loss. Tingkat
keuntungan yang tinggi berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
tingkat keuntungan tersebut.
2.1.2 Pemberian Kredit

Dalam analisis ini, yang menjadi tujuan pokok adalah menilai kemampuan perusahaan
untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan
pinjaman tersebut. Pihak pemberi pinjaman (kreditor) memperoleh keuntungan dari bunga
yang dibebankan atas pinjaman tersebut. Pinjaman bisa bersifat jangka pendek, bisa juga
jangka panjang. Dengan kredit jangka pendek, analis akan memfokuskan pada kemampuan
perusahaan membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.
2.1.3 Kesehatan Pemasok (Supplier)

Perusahaan yang tergantung pada “supply” pemasok akan mempunyai kepentingan


pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa
bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analis dari pihak
perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan,

2
kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi senari-harinya, dan
kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
2.1.4 Kesehatan Pelanggan (Customer)

Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan maka


perusahaan Memerlukan informasi keuangan pelanggan, terutama informasi mengenai
kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis yang dilakukan
akan tergantung pada besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar
kecilnya usaha pelanggan dan lain lain.
2.1.5 Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari Karyawan

Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan


perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan atau perusahaan yang akan dimasuki
tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Beberapa faktor yang bisa dianalisis
antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan
menghasilkan kas dari perusahaan (cash generating ability).
2.1.6 Pemerintah

Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak


yang dibayarkan, atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi Suatu industri. Bagi
Industri yang diatur (regulated industry), tingkat keuntungan biasanya ditentukan oleh
pemenrintah dengan menambahkan sejumlah persentase tertentu di atas biaya modalnya.
2.1.7 Analisis Internal

Pihak internal perusahaan sendiri (seperti pihak manajemen) akan memerlukan


informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana
perkembangan perusahaan.
2.1.8 Analisis Pesaing

Kondisi keuangan pesaing bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan sejauh
man kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai untuk penentuan
strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi merebut pangsa pasar, atau keputusan-
keputusan lainnya.
2.1.9 Penilaian Kerusakan

Kadangkala analisis keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan
yang dialami oleh perusahaan. Misalkan barang dagangan perusahaan mengalani kebakaran
dan perusahaan mengasuransikan barang dagangan tersebut, analisis keuangan bisa dipakai
oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh perusuhaan.

3
2.2 LAPORAN KEUANGAN YANG POKOK

Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan :
1. Neraca
2. Laporan Laba-Rugi
3. Laporan Arus Kas

2.2.1 Neraca

Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Neraca bisa


digambarkan sebagai potret kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu.
(snapshot keuangan perusahaan), yang meliputi aset (sumber daya atau resources) perusahaan
dan klaim atas aset tersebut (meliputi utang dan saham sendiri).
Persamaan neraca bisa ditunjukkan sebagai berikut ini :
Aset = Utang + Modal Pemilik
Pengakuan, Penilaian, dan Klasifikasi Aset

Aset didefinisikan sebagai sumber daya yang mempunyai potensi memberikan


manfaat ekonomis pada perusahaan pada masa-masa mendatang. Sumber daya yang mampu
menghasilkan aliran kas masuk (cash inflow) atau kemampuan mengurangi kas keluar (cash
outflow) bisa dise but sebagai aset. Sumber daya tersebut akan diakui (recognized) sebagai
aset apabila (1) perusahaan memperoleh hak penggunaan aset tersebut sebagai hasil transaksi
atau pertukaran pada masa lalu, dan (2) manfaat ekonomis masa mendatang bisa diukur,
dikuantifikasikan dengan tingkat ketepatan yang memadai (reasonable). Apabila ada sumber
daya yang tidak bisa memenuhi kedua persyaratan di atas, maka sumber daya tersebut tidak
bisa digolongkan sebagai aset, meskipun sumber daya tersebut mampu menghasilkan manfaat
ekonomis pada masa-masa mendatang. Contoh-contoh sumberdaya yang tidak memenuhi
kualifikasi sebagai aset adalah : reputasi karyawan atau penduduk (atau komunitas) sekitar
perusahaan. kontrak dengan manajemen, order pembelian.
Klasifikasi aset dalam laporan keuangan cukup beragam, tetapi pada dasarnya
klasifikasi tersebut mencakup beberapa jenis aset yaitu :

- Aktiva Lancar

Kelompok ini mencakup aset yang akan dijual atau dikonsumsi dalam jangka Waktu
dekat (selama siklus normal bisnis), yang biasanya satu tahun. Contoh aset ini adalah kas,
piutang, persediaan. uang muka pembayaran.

4
- Bangunan, Pabrik dan Peralatan

Aset ini merupakan aset yang mempunyai wujud fisik (tangible), berumur panjang, yan
digunakan untuk operasi perusahaan untuk periode jangka panjang, dan biasanya tidak
dimaksudkan untuk dijual kembali. Tanah, bangunan, mesin-mesin, mobil, peralatan-
peralatan, komputer merupakan contoh aset dalam kategori ini.

- Investasi

Yang termasuk dalam kategori ini adalah investasi jangka panjang seperti investasi pada
obligasi dan investasi pada saham. Investasi yang bersifat jangka pendek (misal investasi
pada surat berharga jangka pendek) dikelompokkan ke dalam Aktiva Lancar.

- Aktiva Tak Berujud (Intangible)

Aset yang masuk dalam kategori ini tidak mempunyai wujud fisik. Beberapa contoh ada
paten yang dipunyai perusahaan, trade mark. hak franchise. Goodwill juga bisa dikelompok
sebagai aset tidak berujud. Goodwill merupakan selisih antara harga yang dibayarkan dengan
nilai pasar perusahaan yang dibeli.

- Pengakuan, Penilaian, dan Klasifikasi Utang (Liabilities)

Utang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk menyerahkan
kas, barang, atau jasa dalam jumlah yang relatif pasti. pada masa mendatang dengan periode
yang relatif pasti, sebagai ganti atas manfaat atau jasa yang diterima oleh perusahaan pada
masa yang lalu, Kewajiban terhadap pemerintah, supplier, karyawan, bank, dan Lembaga
keuangan lainnya merupakan untan perusahaan

- Penilaian dan Pelaporan Modal Saham

Saham merupakan klaim paling akhir urutannya atau haknya. Bila perusahaan mengalami
kebangkrutan, maka kas yang ada dipakai untuk melunasi utang terlebih dulu, baru kemudian
kalau ada sisanya, kas tersebut digunakan untuk membayar pemegang saham. Apabila udak
ada sisa, maka pemegang saham tidak akan memperoleh kas. Karena itu saham sering disebut
sebagai residual interest atau residual claim. Nilai saham akan ditentukan oleh selisih aset
dikurangi utang.
Total modal sendiri terdiri dari jumlah yang disetor oleh pemegang saham ditambah
dengan laba yang ditahan. Laba yang ditahan merupakan akumulasi keuntungan yang ditahan
(tidak dibagi sebagai dividen) dari keuntungan tahun-tahun sebelumnya.
2.2.2 Laporan Laba-Rugi

Laporan laba-rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Berbeda dengan neraca yang merupakan snapshot, maka laporan laba-rugi mencakup suatu
periode tertentu. Laporan laba-rugi biasanya ditulis dengan judul sebagai berikut :

5
Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir dengan 31 Desember 1994. Dalam jangka
waktu tertentu, total aset perusahaan berubah disebabkan oleh kegiatan investasi, pendanaan,
dan kegiatan operasional. Aset bertambah kalau perusahaan membeli pabrik baru atau
mendirikan bangunan baru. Utang bertambah kalau perusahaan meminjam dana dari bank
untuk membeli pabrik. Utang juga bertambah apabila perusahaan mengeluarkan obligasi
untuk membiayai pendirian bangunan. Struktur modal dengan demikian akan berubah. Dalam
kegiatan sehari-hari perusahaan memproduksi, kemudian menjual barang dagangan.
Penjualan akan menghasilkan kas, menghasilkan keuntungan yang bisa ditahan atau bisa juga
dibagi sebagai dividen. Kegiatan operasional juga akan merubah struktur aset.
Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total biaya.
Pendapatan mengukur aliran masuk aset bersih setelah dikurangi utang dari penjualan barang
atau jasa.

- Pendekatan Akrual Dalam Akuntansi

Dengan pendekatan ini, pendapatan diakui pada saat terjadi transaksi. Atau lebih
tepatnya, pendapatan diakui ketika Semua atau sebagian besar dari jasa yang harus dilakukan
sudah dilakukan serta kas atau Piutang sebagian besar dan kepastiannya relatif bisa
ditentukan telah diterima.
Sesudah penjualan terjadi ada dua transaksi yang dicatat : pengakuan pendapatan dan
pengakuan biaya produksi. Jurnal yang pertama, yang memunculkan rekening Harga Pokok
Penjualan, mengakui dan mencatat munculnya biaya produksi melalui Harga Pokok
Penjualan. Sedangkan jurnal yang kedua mengakui munculnya pendapatan (penjualan)
meskipun pada saat itu perusahaan menerima kas.
Apabila biaya yang ada tidak bisa atau sulit dikaitkan dengan pendapatan, maka biaya
tersebut dibebankan pada periode dimana jasa telah dilakukan (periode dimana penjualan
muncul). Contoh biaya semacam itu adalah gaji direktur atau biaya depresiasi kantor pusat.
Apabila proses tersebut terjadi dalam satu waktu periode (misal 1 tahun)  maka
pendekatan kas tidak akan banyak menimbulkan masalah karena pendapatan (  kas
masuk)  akan dipertemukan dengan biaya ( kas keluar) pada satu periode tersebut. Tetapi
kalau proses operasi  tersebut terjadi dalam satu periode, maka akan timbul masalah.
Untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut, standar akuntansi
mengharuskan pemakaian metode akrual untuk melaporkan rugi atau laba perusahaan.
pendekatan ini pada dasarnya memfokuskan pada perolehan dan penggunaan sumber daya
ekonomis dalam operasi, tidak harus pada aliran  kasnya.
 

6
Klasifikasi dalam Laporan Laba Rugi
Kemampuan perusahaan terutama dilihat dari kemampuan perusahaan memperoleh
Laba dari operasinya pada kondisi bisnis yang normal. kadang-kadang perusahaan
memperoleh laba pada situasi yang tidak normal. berikut ini contoh-contoh laba tersebut. 
1. Laba dari penjualan pabrik (  bisnis  perusahaan tersebut adalah  retailing).
2. Rugi karena pabrik perusahaan tersebut terbakar, jarang sekali terjadi kebakaran
semacam itu.
3. Laba dari perubahan metode akuntansi.

Standar akuntansi mengharuskan laporan keuangan mengelompokkan pendapatan


atau rugi ke dalam empat klasifikasi:
1. Pendapatan operasional( laba income  continuing operations).
2. Laba (rugi)  dari pemberhentian operasi cabang bisnis.
3. Laba( rugi) luar biasa ( extraordinary  gains/ losses).
4. Laba( rugi) karena perubahan prinsip atau metode akuntansi.

Kalau pabrik urusan tersebut mengalami kebakaran, maka rugi yang terjadi masuk
dalam kategori ketiga. Kategori ketiga merupakan item yang :
1. Tidak biasa (unusual) dilihat dari usaha bisnis perusahaan.
2. Tidak sering muncul (nonrecuring).
3. Jumlahnya signifikan (material).

Ketiga Kategori di atas harus dipenuhi supaya suatu item masuk dalam pendapatan
atau rugi luar biasa. Pada situasi normal, bagian terbesar laba perusahaan berasal dari laba
kategori pertama.

2.2.3 Laporan Aliran Kas


Laporan ini menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu
periode, hasil dari tiga kegiatan-kegiatan pokok besaran yang yaitu operasi, investasi, dan
pendanaan.
Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang
sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban nya.

7
2.3 AKUNTANSI DAN INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk penilaian
(judgment) dan pengambilan keputusan olee pemakai informasi ter sebut. Karena biasanya
pemakai hanya bisa menampung dan menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan
pelaporan akuntansi adalah membuat sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan
informasi perusahaan yang sangat banyak ke dalam bentuk yang bisa dipahami.
Dengan demikian akuntansi bisa dipahami sebagai penghubung antara kegiatan
ekonomi suatu perusahaan dengan pembuat keputusan. Kebanyakan pelaporan akuntansi
dilakukan oleh perusahaan. Gambar ini menggambarkan informasi akuntansi yang
menghubungkan kegiatan ekonomi perusahaan dengan pengambil keputusan.
Pemakai data akuntansi secara umum bisa dikelompokkan ke dalam dua kelompok
yaitu (1). pemakai internal, dan (2) pemakai eksternal. Pemakai eksternal adalah investor atau
calon investor yang meliputi pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditor atau
peminjam dana bank, supplier, dan pemakai-pemakai lain seperti karyawan, analis keuangan,
pialang saham, pemerintah (berkaitan dengan pajak), dan Bapepam (berkaitan dengan
perusahaan yang go publik)
Pemakai internal adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan perusahaan harian (jangka pendek) dan juga jangka panjang. Pemakai eksternal
biasanya mendasarkan terutama hanya pada laporan keuangan yang dipublikasikan. Informasi
tambahan bisa diperoleh melalui publikasi-publikasi lain seperti dari majalah dan surat kabar.
Informasi Akuntansi, Kegiatan Ekonomi, dan Pengambil Keputusan

8
2.3.1 Cabang-Cabang Akuntansi
Berkaitan dengan pemakai internal dan eksternal, akuntansi telah berkembang menjadi dua
jenis akuntansi, yaitu :
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)

Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan pengkomunikasian


yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi dan
kredit oleh pemakai eksternal.
Akuntansi Manajemen adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan pengkonukasian
yang didesain untuk informasi pengambil keputusan oleh pemakai internal.
Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan Akuntansi manajemen


1. Sumber wewenang Standar akuntansi keuangan Kebutuhan interner

2. Orientasi waktu Sebagian besar masa lalu Sekarang dan masa


(histori) mendatang
3. Cakupan Terutama total perusahaan
Departemen individu, divisi,
4. Tipe informasi Terutama kuantitatif dan total perusahaan.
Kualitatif dan kuantitatif
5. Bentuk laporan Ditentukan oleh SAK
Tergantung keputusan
6. Focus pengambilan Eksternal spesifik yang akan
keputusan dipecahkan.
Internal

2.4 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN


Berikut ini tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat umum, sebagai berikut:
1. Informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Tujuan yang paling umum yang diperlihatkan gambar 2.3 adalah bahwa pelaporan
keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor,
dan pemakai lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang).
2. Informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas untuk pemakai
eksternal.
Tujuan kedua dalam bagan tersebut dinyatakan sebagai berikut. Laporan keuangan
harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal untuk

9
memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian (yang berarti resiko)
penerimaan kas yang berkaitan.
3. Informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan.
Penerimaan kas pihak eksternal akan ditentukan oleh aliran kas masuk
perusahaan. Perusahaan yang kesulitan kas akan mengalami kesulitan untuk
memberi kas kepihak eksternal, dan dengan demikian penerimaan kas pihak
eksternal akan terpengaruh.
Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan ketiga adalah pelaporan keuangan harus memberikan informasi untuk


membantu pihak eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian aliran kas masuk bersih perusahaan.
4. Informasi Mengenai Sumber Daya Ekonomi dan Klaim Terhadap Sumber Daya
Tersebut.
Tujuan keempat merupakan tujuan yang paling spesifik. Tujuan ini menandakan
tipe informasi perusahaan yang harus diberikan dalam laporan keuangan.
Tujuan spesifik ini akan memperlihatkan sumber daya, kewajiban, dan modal
saham perusahaan.

10
5. Informasi Mengenai Pendapatan dan Komponen-Komponennya.
Tujuan spesifik yang lain adalah bahwa laporan keuangan memberikan informasi
mengenai prestasi perusahaan selam periode tertentu untuk membantu pihak
eksternal menentukan harapannya (expectation) mengenai prestasi perusahaan
pada masa-masa mendatang. Informasi semacam itu bermanfaat karena beberapa
alasan.
(1) Untuk mengevaluasi prestasi manajemen.
(2) Memperkirakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (earning power).
(3) Memperkirakan pendapatan masa mendatang.
(4) Memperkirakan resiko investasi atau meminjamkan pada perusahaan.
6. Informasi Aliran Kas
Tujuan spesifik lain adalah pelaporan keuangan yang memberi informasi
mengenai aliran kas perusahan; bagaimana perusahaan menerima kas dan
mengeluarkan kas, mengenai pinjaman dan pelunasan pinjaman, mengenai
transaksi permodalan termasuk deviden yang dibayarkan, dll. Informasi aliran kas
bermanfaat karena beberapa alasan;
(1) Memahami operasi perusahaan
(2) Mengevaluasi kegiatan investasi dan pendanaan
(3) Memperkirakan likuiditas perusahaan
(4) Menginterpretasikan lebih jauh laporan rugi laba.
7. Laporan Aliran Kas Disajikan Melalui Laporan Analisis Aliran Kas
Faktor lain yang menjadi isu dalam pelaporan keuangan adalah masalah full
disclosure atau (pengungkapan penuh). Laporan keuangan harus memasukkan
juga penjelasan-penjelasan dan interpretasi oleh pihak manajemen untuk
membantu pemakai eksternal memahami informasi keungan yang diberikan.

2.5 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


Dikatakan kualitatif karena sampai saat ini tidak ada model atau kuantitatif yang bisa
dipakai untuk membentuk informasi yang bermanfaat. Karakteristik-karakteristik tersebut
akan membedakan informasi yang lebih bermanfaat dengan informasi yang kurang
bermanfaat. Karakteristik-karakteristik ini harus dipertimbangkan ketika perusahaan memilih
beberapa alternatif metode akuntansi.

- Nilai prediksi dan umpan balik


- Tepat waktu
- Reliabilitas
- Bisa diverifikasi
- Representatif
- Kenetralan
- Konsistensi dan bisa diperbandingkan
- Batasan terhadap hirarki informasi
- Material
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan.
Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan
dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.
Seorang analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa
langkah, yaitu:
1.    Menentukan tujuan dari analisis keuangan.
2.    Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan.
3.    Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan tersebut.

Informasi akuntansi merupakan salah satu alat untuk mengambil suatu keputusan
dalam perusahaan saat ini. Dalam pengambilan keputusan, pihak perusahaan juga harus
melihat kualitas dari informasi akuntansi yang dihasilkannya.

3.2 Saran
Saran saya sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam
sistem operasional perusahaannya, perusahaan tersebut harus memilih seorang analis yang
mampu untuk menganalisis data perusahaan, dan memerhatikan kualitas dari informasi
akuntansi yang akan dihasilkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Analisis laporan keuangan / Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A., Prof. Dr. Abdul Halim,

M.B.A, Akt. Edisi kelima, Cetakan kedua. Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2018.

https://www.papermakalah.com/2018/01/makalah-analisis-laporan-keuangan.html.

http://eprints.polsri.ac.id/3185/2/BAB%20I.pdf.

13

Anda mungkin juga menyukai