Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Laporan
Keuangan

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Aprilian Saputra (061730501035)
2. Rianti Nurizki (061730501047)
3. Sarah Agustina (061730501048)
Kelas : 4 AF

Dosen Pengampu:
Henny Yulsiati, S.E., M.Ak.

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr. wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas Analisis Laporan Keuangan ini. Tak lupa
sholawat serta salam semoga tercurah selalu kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW. Dengan adanya laporan ini, secara umum dimaksudkan untuk
mempermudah proses pembelajaran Analisis Laporan Keuangan tentang
“ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN PT ASTRA
INTERNATIONAL Tbk.” ini. Dan secara khusus sebagai tugas penambah nilai
dalam mata kuliah Analisis Laporan Keuangan. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan pada pihak-pihak yang telah berperan dalam suksesnya tugas kami,
yaitu:

 Dosen pengampu Analisis Laporan Keuangan, Ibu Henny Yulsiati, S.E.,


M.Ak.
 Teman-teman kelas 4 AF

Mungkin ada banyak isi dan kata yang tidak berkenan di hati Ibu, untuk itu
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mohon adanya kritikan yang dapat
membangun. Mungkin cukup sekian kata-kata pembuka dari kami, sebelumnya
kami ucapkan terima kasih.
Wassalammu’alaikum wr. wb.

Palembang, 2 April 2019

Penulis
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
1. BAB I GAMBARAN UMUM
1.1 LATAR BELAKANG .....................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN ...................................................................1
1.4 RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN ........................................2
1.5 FILOSOFI, VISI DAN MISI ...........................................................3
2. BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 JENIS DAN BENTUK PERUSAHAAN ........................................4
2.2 EVALUASI KEBERHASILAN PERUSAHAAN ..........................4
2.3 INFORMASI SAHAM ....................................................................6
3. BAB III REVIEW LAPORAN KEUANGAN
3.1 MEMPELAJARI DAN MEREVIEW LAPORAN KEUANGAN ..8
4. BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
4.1 METODE ANALISA .....................................................................11
4.2 TAHUN PEMBANDING ..............................................................17
4.3 ANALISIS TREND........................................................................24
4.4 LAPORAN PROSENTASE PER KOMPONEN ...........................29
4.5 EVALUASI COMMON SIZE .......................................................30
5. BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN ANALISIS ...........................................................31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................32

ii
BAB I
GAMBARAN UMUM

1.1 Latar Belakang


Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Laporan
keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan manajerial internal maupun bagi pihak eksternal
perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat dianalisis menggunakan beberapa
rasio keuangan, dengan adanya analisis laporan keuangan tersebut dapat diketahui
keadaan dan perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh perusahaan diwaktu
yang lalu maupun diwaktu yang sedang berjalan baik itu badan usaha swasta
maupun badan usaha milik negara. Laporan keuangan yang telah dianalisis tersebut
dapat digunakan sebagai dana pembantu untuk pengambilan keputusan manajerial
perusahaan. Menurut Kasmir (2011:7) menjelaskan laporan keuangan adalah
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam
suatu periode tertentu. Laporan keuangan perusahaan yang disajikan harus
menggambarkan posisi keuangan yang sebenarnya, relevan dan dapat
dipertanggungjawabkan keakuratannya.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena


ingin mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan
beberapa hal :

1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis


2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah


diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis
seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan perusahaan kita bisa menggunakan analisis rasio seperti :
rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan rasio harga pasar selain itu
bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du pont, common size, perbandingan
dan sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut.

1
Oleh sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk
mengkaji laporan keuangan suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau pun
pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan laporan ini, masalah yang ingin dikaji adalah :Perhitungan
Perbandingan Neraca dan Laporan Laba/Rugi PT Astra International Tbk. Yang
berupa:
1. Perhitungan Analisa Trend PT Astra International Tbk.
2. Perhitungan Analisa Prosentase Per Komponen (Common Size) PT
Astra International Tbk.

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dicapai adalah:
1. Untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi
pematerian
2. Kita bisa mengenal dan mengetahui hal-hal yang berhubungan
dengan Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

1.4 RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN


PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai
sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada
tahun 1990, telah dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk,
dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang
dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2017
adalah sebesar Rp336,0 triliun.

PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan dan memulai kegiatan


usahanya pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International
Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra
International Tbk. Perseroan berdomisili di Jakarta Utara, Indonesia, dengan kantor
pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran


Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan,
pertanian, pembangunan, jasa dan konsultan. Ruang lingkup kegiatan utama entitas
anak, ventura bersama dan entitas asosiasi meliputi manufaktur, perakitan dan
penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan
alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa
keuangan, infrastruktur, teknologi informasi dan properti.

2
Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek
kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian
hidup, masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol,
printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan asuransi milik Astra. Pelaku
bisnis bermitra dengan Astra memanfaatkan berbagai kendaraan komersial, alat
berat, layanan logistik, sistem teknologi informasi dan jasa pertambangan dari
Astra. Berbagai produk yang dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit, batu bara
dan kendaraan bermotor, senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi
dalam menyumbangkan devisa bagi negara.

Pada akhir tahun 2018, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh
Indonesia dikelola melalui 226 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas
asosiasi, dengan didukung oleh 226.140 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha
terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui
penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan
pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa
yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan
yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui
program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang pendidikan,
lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta kesehatan.

1.5 FILOSOFI, VISI DAN MISI


a) FILOSOFI
1. Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara
2. Membertikan Pelayanan Terbaik kepada Pelangan
3. Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama
4. Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik
b) VISI
1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik
di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan
yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial
serta ramah lingkungan.
c) MISI
Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada
stakeholder kami.

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Jenis dan Bentuk Perusahaan


2.1.1 Jenis Perusahaan
Menurut jenisnya, PT. Astra International tbk merupakan
Perusahaan Dagang,karena awal pembentukannya perusahaan ini di
katakan sebagai perusahaan perdagangan, selain itu PT. Astra International
tbk dapat di katakan perusahaan dagang karena perusahaan ini merupakan
agen penjualan mobil,motor,mesin kontruksi dan berbagai bisnis lainnya.

2.1.2 Bentuk Perusahaan


Jika di lihat dari bentuknya, PT. Astra International tbk merupakan
Perseroan Terbatas (PT) karena PT. Astra International karena perusahaan
ini termasuk dalam badan hukum dan PT. Astra International tbk juga
menggunakan pedoman Good Coorporate Governance (GCG) agar
menjadi acuan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dalam
menjalankan perusahaan agar senantiasa memperhatikan perundang-
undangan, anggaran dasar Perseroan.

2.2 Evaluasi keberhasilan Perusahaan


2.2.1 Efisiensi PT. Astra International tbk
Efisiensi merupakan kemampuan untuk memperoleh hasil dari
sebuah pengeluaran, PT. Astra International tbk mengalami sedikit
penurunan pada tahun 2013 di bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih Astra per September 2013 mencapai Rp 141,8 triliun,
turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Sementara laba
bersih mencapai Rp 13,5 triliun, mengalami penurunan sebesar 8% dari Rp
14,7 triliun. Laba bersih per saham turun sebesar 8% selain itu PT. Astra
International tbk juga berfokus pada enam lini bisnis :
1. Divisi otomotif
Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 5% menjadi Rp 6,9
triliun, terdiri dari Rp 3,2 triliun yang berasal dari Perseroan dan anak-anak
perusahaan, serta Rp 3,7 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities di bidang otomotif.

4
2. Divisi Jasa Keuangan

Laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 17%


menjadi Rp 3,3 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan
otomotif Astra yang terdiri dari PT Federal International Finance (FIF), PT
Astra Sedaya Finance (yang dikenal dengan nama Astra Credit Companies
– ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) meningkat 11%
menjadi Rp 43 triliun, termasuk pembiayaanmelalui joint bank financing
without recourse.
3. Divisi Alat Berat dan Pertambangan

Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun 23% menjadi
Rp 2,1 triliun. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki
oleh Perseroan, melaporkan penurunan pendapatan bersih sebesar 15%,
sementara laba bersih turun 24% menjadi Rp 3,4 triliun.
4. Divisi Agribisnis
Laba bersih Divisi Agribisnis mengalami penurunan sebesar 45%
menjadi Rp 726 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7%
sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih
menjadi Rp 911 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar
Rp 1,7 triliun
5. Divisi Infrastruktur dan Logistik

Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 28%


menjadi Rp 339 miliar.
6. Divisi Teknologi dan Informasi

Laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi sebesar Rp 101 miliar,


naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

2.2.2 Efeksitifitas PT. Astra International tbk


Efektifitas merupakan derajat keberhasilan sebuah Perusahaan
sampai suatu perusahaan di nyatakan berhasil. Efektifitas PT. Astra
International tbk dapat di lihat dari beberapa penghargaan yang diterima
oleh PT. Astra International tbk, yaitu PT Astra International Tbk meraih
penghargaan dari FinanceAsia Award 2010. Astra meraih beberapa
kategori, yaitu No.1 Best Managed Company, Best Corporate Governance,
Best Investor Relations, No.3 untuk Best Corporate Social Responsibility
serta Most Committed to A Strong Dividend Policy, Penerima Nominasi
Emiten Saham Terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp 10 T dan penerimaan
penghargaan lainnya.

5
2.2.3 Produktivitas PT. Astra International tbk
Peningkatan produktivitas selalu di lakukan oleh PT. Astra
International tbk. Dalam peningkatan produksitivitas PT. Astra
International tbk melakukan kegiatan InnovAstra yang terdiri dari lima
kategori yaitu Suggestion System atau Sistem Saran (SS), Quality Control
Circle (QCC), Quality Control Project (QCP), Business Performance
Improvement (BPI), dan Value Chain Innovation (VCI).

Penyelenggaraan InnovAstra ini merupakan cermin konsistensi dan


keyakinan seluruh insan Astra untuk terus menerus berusaha melakukan
yang terbaik demi membangun Astra dari waktu ke waktu. Hasilnya adalah
Astra bisa terus berkembang dan menjadi salah satu aset yang sangat
berpotensi di negeri ini yang pada akhirnya diharapkan mampu menjadi
perusahaan kebanggaan bangsa .

2.3 Informasi Saham


2.3.1 Saham Beredar
Pada 31 Desember 2015 saham yang beredar adalah 40.483.553.140

2.3.2 Kronologis Pencatatan Saham

Tahun Kebijakan/Tindakan Perusahaan

Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp


1990 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850
(dalam satuan Rupiah) per saham.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan
Rupiah) per saham.
1994
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan
modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800
saham.

Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh


sebagian pemegang obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham
1997 dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500
(dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan
jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.

Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang


1999
obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak

6
untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam
satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah
diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan
eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh
tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan
dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih


2002 Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan
Rupiah) per saham.

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah)


menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah
2012
jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi
40.483.553.140 saham.

7
BAB III
REVIEW LAPORAN KEUANGAN

3.1 MEMPELAJARI DAN MEREVIEW LAPORAN KEUANGAN


Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan, perlu
dilakukan review terhadap laporan keuangan menyeluruh dengan tujuan
untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.

3.1.1 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERIODE


31 DESEMBER 2018, 2017 PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk.

8
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 19.588 16.321
Utang usaha:
- Pihak berelasi 4.239 3.708
- Pihak ketiga 38.024 25.760
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi 153 308
- Pihak ketiga 7.914 9.505
Utang pajak 4.426 2.462
Akrual 10.492 8.337
Provisi 158 189
Liabilitas imbalan kerja 481 404
Pendapatan ditangguhkan 5.051 4.465
Bagian jangka pendek dari
utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 15.591 13.265
- Surat berharga yang diterbitkan 10.235 13.952
- Utang sewa pembiayaan 115 46
Jumlah liabilitas jangka pendek 116.467 98.722
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga 400 292
Liabilitas pajak tangguhan 5.231 2.003
Provisi 711 214
Liabilitas imbalan kerja 4.864 4.677
Pendapatan ditangguhkan 2.290 2.023
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 26.272 18.589
- Surat berharga yang diterbitkan 13.777 12.791
- Utang sewa pembiayaan 336 14
Jumlah liabilitas jangka panjang 53.881 40.603
Jumlah liabilitas 170.348 139.325
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
2.024 2.024
penuh - 40.483.553.140 saham biasa
Tambahan modal disetor 1.139 1.139
Saldo laba:
- Dicadangkan 425 425
- Belum dicadangkan 127.307 113.138
Komponen ekuitas lainnya 6.052 7.054
Ekuitas yang diatribusikan
136.947 123.780
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali 37.416 32.725
Jumlah ekuitas 174.363 156.505
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 344.711 295.830

9
3.2 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN KONSOLIDASIAN PERIODE 31 DESEMBER 2018, 2017 PT
ASTRA INTERNATIONAL Tbk.

Periode
Pos-Pos Neraca Pos-pos yang akan direklasifikasi
2018 2017 ke laba rugi
Pendapatan bersih 239.205 206.057 Selisih kurs karena penjabaran laporan
686 66
Beban pokok pendapatan -188.436 -163.689 keuangan dalam valuta asing
Laba bruto 50.769 42.368 Aset keuangan tersedia untuk dijual -285 204
Beban penjualan -10.090 -10.222 Lindung nilai arus kas 756 -186
Beban umum dan administrasi -13.811 -11.820 Bagian penghasilan komprehensif
50 -11
Penghasilan bunga 1.859 1.982 lain dari ventura bersama
Biaya keuangan -3.105 -2.042 Bagian penghasilan komprehensif
Kerugian selisih kurs, bersih -87 -9
191 -320
lain dari entitas asosiasi
Penghasilan lain-lain 3.631 3.105 Pajak penghasilan terkait -173 37
Beban lain-lain -1.207 -919 1.225 -210
Bagian atas hasil bersih ventura bersama 5.123 5.440 Penghasilan komprehensif lain
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 1.913 1.254 1.467 -529
tahun berjalan, setelah pajak (2)
Laba sebelum pajak penghasilan 34.995 29.137
Beban pajak penghasilan -7.623 -6.016 Jumlah penghasilan komprehensif
Laba tahun berjalan (1) 27.372 23.121 28.839 22.592
tahun berjalan (1) + (2)

Penghasilan komprehensif lain:


Laba yang diatribusikan kepada:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
Pemilik entitas induk 21.673 18.847
ke laba rugi
Kepentingan nonpengendali 5.699 4.274
Revaluasi aset tetap 35 65
Pengukuran kembali atas liabilitas 202 -279 27.372 23.121
imbalan pascakerja Penghasilan komprehensif yang
Bagian penghasilan komprehensif 47 -157 diatribusikan kepada:
lain dari ventura bersama Pemilik entitas induk 22.612 18.490
Bagian penghasilan komprehensif 9 -15 Kepentingan nonpengendali 6.227 4.102
lain dari entitas asosiasi 28.839 22.592
Pajak penghasilan terkait -51 67 Laba per saham - dasar dan dilusian 535 466
242 -319 (dalam satuan Rupiah)

Berdasarkan tampilan dan isi dari dua macam laporan keuangan PT Astra
International Tbk. diatas (Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi),
bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang
relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

10
BAB IV
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

4.1 METODE ANALISA


Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan
keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut adalah
sebagai berikut.
1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.

Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis


mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan
dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan.

Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend


(kecendrungan) industry dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi;
perubahan selera konsumen; perubahan factor-faktor ekonomi seperti
perubahan pendapatan perkapita, tingkat bunga, dan pajak; dan perubahan yang
terjadi dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahan manajemen kunci.
3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan.

Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan, perlu


dilakukan review terhadap laporan keuangan menyeluruh dengan tujuan untuk
memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data
keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku.
4) Menganalisis laporan keuangan.
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil analisis
tersebut.

Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang dinamis akan


diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan
keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat
dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode
analisa pembandingan ini dapat ditunjukkan dalam :
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.

11
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
d. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio.
e. Dinyatakan dalam prosentase dari total.

12
PT Astra Inte rnational Tbk.
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KOSOLIDASIAN
Tanggal 31 De se mbe r 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Periode Kenaikan/Penurunan % dari Total
Pos-pos Neraca
2018 2017 Rp. % 2018 2017
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 25.193 31.574 -6.381 -20 7 11
Investasi lain-lain 591 305 286 94 0 0
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
813 (2017: 873):
- Pihak berelasi 1.565 1.566 -1 0 0 1
- Pihak ketiga 29.655 23.785 5.870 25 9 8
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 33.842 31.882 1.960 6 10 11
sebesar 1.693 (2017: 1.486)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 54 (2017: 23):
- Pihak berelasi 536 388 148 38 0 0
- Pihak ketiga 4.386 3.851 535 14 1 1
Persediaan 26.505 19.504 7.001 36 8 7
Pajak dibayar dimuka 8.576 5.720 2.856 50 2 2
Aset lain-lain 2.760 2.953 -193 -7 1 1
Jumlah aset lancar 133.609 121.528 12.081 10 39 41
Aset tidak lancar
Piutang usaha - pihak ketiga 6 69 -63 -91 0 0
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 32.065 31.370 695 2 9 11
sebesar 1.459 (2017: 1.354)
Piutang lain-lain:
- Pihak berelasi 1.260 915 345 38 0 0
- Pihak ketiga 2.930 872 2.058 236 0 0
Persediaan 4.117 3.144 973 31 1 1
Investasi pada ventura bersama 28.194 27.929 265 1 8 9
Investasi pada entitas asosiasi 12.164 11.331 833 7 3 4
Investasi lain-lain 10.772 8.613 2.159 25 2 3
Aset pajak tangguhan 4.209 4.200 9 0 1 1
Properti investasi 8.504 8.381 123 1 2 3
Tanaman produktif, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 2.281 7.049 6.747 302 4 2 2
(2017: 2.027)
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan
57.733 48.402 9.331 19 17 16
penurunan nilai sebesar 55.817
(2017: 47.650)
Properti pertambangan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan
15.889 5.877 10.012 170 5 2
dan penurunan nilai sebesar
10.137 (2017: 9.784)
Hak konsesi, setelah
dikurangi akumulasi amortisasi 7.383 7.081 302 4 2 2
sebesar 437 (2017: 376)
Goodwill 4.411 1.956 2.455 126 1 1
Aset takberwujud lainnya 9.186 2.569 6.617 258 3 1
Aset lain-lain 5.230 4.846 384 8 2 2
Jumlah aset tidak lancar 211.102 174.302 36.800 21 61 59
JUMLAH ASET 344.711 295.830 48.881 17 100 100

13
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 19.588 16.321 3.267 20 6 6
Utang usaha:
- Pihak berelasi 4.239 3.708 531 14 1 1
- Pihak ketiga 38.024 25.760 12.264 48 11 9
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi 153 308 -155 -50 0 0
- Pihak ketiga 7.914 9.505 -1.591 -17 2 3
Utang pajak 4.426 2.462 1.964 80 1 1
Akrual 10.492 8.337 2.155 26 3 4
Provisi 158 189 -31 -16 0 0
Liabilitas imbalan kerja 481 404 77 19 0 0
Pendapatan ditangguhkan 5.051 4.465 586 13 1 2
Bagian jangka pendek dari
utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 15.591 13.265 2.326 18 5 4
- Surat berharga yang diterbitkan 10.235 13.952 -3.717 -27 3 5
- Utang sewa pembiayaan 115 46 69 150 0 0
Jumlah liabilitas jangka pendek 116.467 98.722 17.745 18 34 33
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga 400 292 108 37 0 0
Liabilitas pajak tangguhan 5.231 2.003 3.228 161 2 1
Provisi 711 214 497 232 0 0
Liabilitas imbalan kerja 4.864 4.677 187 4 1 2
Pendapatan ditangguhkan 2.290 2.023 267 13 1 1
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 26.272 18.589 7.683 41 8 6
- Surat berharga yang diterbitkan 13.777 12.791 986 8 4 4
- Utang sewa pembiayaan 336 14 322 2300 0 0
Jumlah liabilitas jangka panjang 53.881 40.603 13.278 33 16 14
Jumlah liabilitas 170.348 139.325 31.023 22 49 47
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
2.024 2.024 0 0 1 1
penuh - 40.483.553.140 saham biasa
Tambahan modal disetor 1.139 1.139 0 0 0 0
Saldo laba:
- Dicadangkan 425 425 0 0 0 0
- Belum dicadangkan 127.307 113.138 14.169 13 37 38
Komponen ekuitas lainnya 6.052 7.054 -1.002 -14 2 2
Ekuitas yang diatribusikan 42
136.947 123.780 13.167 11 40
kepada pemilik entitas induk 0
Kepentingan nonpengendali 37.416 32.725 4.691 14 11 11
Jumlah ekuitas 174.363 156.505 17.858 11 51 53
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 344.711 295.830 48.881 17 100 100

14
PT Astra International Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Periode Kenaikan/Penurunan % dari Total
Pos-Pos Laba/Rugi
2018 2017 Rp. % 2018 2017
Pendapatan bersih 239.205 206.057 33.148 16 874 891
Beban pokok pendapatan -188.436 -163.689 -24.747 15 -688 -708
Laba bruto 50.769 42.368 8.401 20 185 183
Beban penjualan -10.090 -10.222 132 -1 -37 -44
Beban umum dan administrasi -13.811 -11.820 -1.991 17 -50 -51
Penghasilan bunga 1.859 1.982 -123 -6 7 9
Biaya keuangan -3.105 -2.042 -1.063 52 -11 -9
Kerugian selisih kurs, bersih -87 -9 -78 867 0 0
Penghasilan lain-lain 3.631 3.105 526 17 13 13
Beban lain-lain -1.207 -919 -288 31 -4 -4
Bagian atas hasil bersih ventura bersama 5.123 5.440 -317 -6 19 24
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 1.913 1.254 659 53 7 5
Laba sebelum pajak penghasilan 34.995 29.137 5.858 20 128 126
Beban pajak penghasilan -7.623 -6.016 -1.607 27 -28 -26
Laba tahun berjalan (1) 27.372 23.121 4.251 18 100 100

Penghasilan komprehensif lain:


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Revaluasi aset tetap 35 65 -30 -46
Pengukuran kembali atas liabilitas 202 -279 481 -172
imbalan pascakerja
Bagian penghasilan komprehensif 47 -157 204 -130
lain dari ventura bersama
Bagian penghasilan komprehensif 9 -15 24 -160
lain dari entitas asosiasi
Pajak penghasilan terkait -51 67 -118 -176
242 -319 561 -176
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
Selisih kurs karena penjabaran laporan
686 66 620 939
keuangan dalam valuta asing
Aset keuangan tersedia untuk dijual -285 204 -489 -240
Lindung nilai arus kas 756 -186 942 -506
Bagian penghasilan komprehensif
50 -11 61 -555
lain dari ventura bersama
Bagian penghasilan komprehensif
191 -320 511 -160
lain dari entitas asosiasi
Pajak penghasilan terkait -173 37 -210 -568
1.225 -210 1.435 -683
Penghasilan komprehensif lain
1.467 -529 1.996 -377
tahun berjalan, setelah pajak (2)

Jumlah penghasilan komprehensif


28.839 22.592 6.247 28
tahun berjalan (1) + (2)

15
Laba yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 21.673 18.847 2.826 15
Kepentingan nonpengendali 5.699 4.274 1.425 33
27.372 23.121 4.251 18
Penghasilan komprehensif yang
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 22.612 18.490 4.122 22
Kepentingan nonpengendali 6.227 4.102 2.125 52
28.839 22.592 6.247 28
Laba per saham - dasar dan dilusian
535 466 69 15
(dalam satuan Rupiah)

Dari laporan keuangan PT Astra International Tbk. Seperti nampak pada 2 halaman
sebelumnya yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
tahun 2018 dan 2017 dengan menggunakan tahun dasar 2017 menunjukkan:

1. Kas dan setara kas mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari
Rp31.574.000.000.000,- menjadi Rp25.193.000.000.000,- (20%). Namun, jumlah
aset lancar meningkat walau tidak terlalu signifikan dari Rp121.528.000.000.000,-
menjadi Rp133.609.000.000.000,- (10%). Hal ini disertai dengan kenaikan
Investasi lain-lain yang cukup signifikan yaitu sebesar 94%.

2. Properti pertambangan mengambil peran yang signifikan dalam kenaikan jumlah


aset tetap yaitu adanya kenaikan sebesar 170% (dari Rp5.877.000.000.000,-
menjadi Rp15.889.000.000.000,-)

3. Utang Pajak dan Utang sewa pembiayaan mengambil peran besar dalam
kenaikan liabilitas jangka pendek yaitu mengalami kenaikan masing-masing 80%
dan 150%

4. Kenaikan pendapatan bersih dan beban pokok pendapatan mengalami kenaikan


yaitu 16% dan 15%

16
4.2 TAHUN PEMBANDING
Apabila laporan keuangan yang di perbandingkan terdiri dari dua
neraca atau laporan laba rugi laba dari dua periode atau antara neraca dan
laporan rugi laba yang di rencanakan (budget) dengan realisasinya maka
penentuan data pembandingnya tidak akan di temukan kesulitan yaitu
sebagai pembanding. Tetapi kalau data/ laporan keuanagan yang
diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun maka yang digunakan
sebagai tahun pembanding ( tahun dasar ) dengan cara sebagai berikut :

1. Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding :


2. Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun
sebelumnya, kolomnya tampak sebagai berikut:
3. Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif seluruh
periode yang bersangkutan. Hal ini akan bermanfaat sekali apabila di
terapkan pada. Laporan rugi laba karena penganalisa akan dapat
mengetahui rata-rata dari beberapa tahun dan dapat menentukan jumlah
–jumlah atau pos-pos mana yang menyimpang dari jumlah rata - rata
dapat segera mencari faktor - faktor penyebabnya. Bentuk laporan
tersebut nampak sebagai berikut :

17
PT Astra International Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KOSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Periode Kenaikan/Penurunan
Pos-pos Neraca 2018 atas 2017
2018 2017
Rp % Ratio
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 25.193 31.574 -6.381 -20 1
Investasi lain-lain 591 305 286 94 2
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
813 (2017: 873):
- Pihak berelasi 1.565 1.566 -1 0 1
- Pihak ketiga 29.655 23.785 5.870 25 1
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 33.842 31.882 1.960 6 1
sebesar 1.693 (2017: 1.486)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 54 (2017: 23):
- Pihak berelasi 536 388 148 38 1
- Pihak ketiga 4.386 3.851 535 14 1
Persediaan 26.505 19.504 7.001 36 1
Pajak dibayar dimuka 8.576 5.720 2.856 50 1
Aset lain-lain 2.760 2.953 -193 -7 1
Jumlah aset lancar 133.609 121.528 12.081 10 1
Aset tidak lancar
Piutang usaha - pihak ketiga 6 69 -63 -91 0
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 32.065 31.370 695 2 1
sebesar 1.459 (2017: 1.354)
Piutang lain-lain:
- Pihak berelasi 1.260 915 345 38 1
- Pihak ketiga 2.930 872 2.058 236 3
Persediaan 4.117 3.144 973 31 1
Investasi pada ventura bersama 28.194 27.929 265 1 1
Investasi pada entitas asosiasi 12.164 11.331 833 7 1
Investasi lain-lain 10.772 8.613 2.159 25 1
Aset pajak tangguhan 4.209 4.200 9 0 1
Properti investasi 8.504 8.381 123 1 1
Tanaman produktif, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 2.281 7.049 6.747 302 4 1
(2017: 2.027)
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan
57.733 48.402 9.331 19 1
penurunan nilai sebesar 55.817
(2017: 47.650)
Properti pertambangan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan
15.889 5.877 10.012 170 3
dan penurunan nilai sebesar
10.137 (2017: 9.784)
Hak konsesi, setelah
dikurangi akumulasi amortisasi 7.383 7.081 302 4 1
sebesar 437 (2017: 376)
Goodwill 4.411 1.956 2.455 126 2
Aset takberwujud lainnya 9.186 2.569 6.617 258 4
Aset lain-lain 5.230 4.846 384 8 1
Jumlah aset tidak lancar 211.102 174.302 36.800 21 1
JUMLAH ASET 344.711 295.830 48.881 17 1

18
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 19.588 16.321 3.267 20 1
Utang usaha:
- Pihak berelasi 4.239 3.708 531 14 1
- Pihak ketiga 38.024 25.760 12.264 48 1
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi 153 308 -155 -50 0
- Pihak ketiga 7.914 9.505 -1.591 -17 1
Utang pajak 4.426 2.462 1.964 80 2
Akrual 10.492 8.337 2.155 26 1
Provisi 158 189 -31 -16 1
Liabilitas imbalan kerja 481 404 77 19 1
Pendapatan ditangguhkan 5.051 4.465 586 13 1
Bagian jangka pendek dari
utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 15.591 13.265 2.326 18 1
- Surat berharga yang diterbitkan 10.235 13.952 -3.717 -27 1
- Utang sewa pembiayaan 115 46 69 150 3
Jumlah liabilitas jangka pendek 116.467 98.722 17.745 18 1
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga 400 292 108 37 1
Liabilitas pajak tangguhan 5.231 2.003 3.228 161 3
Provisi 711 214 497 232 3
Liabilitas imbalan kerja 4.864 4.677 187 4 1
Pendapatan ditangguhkan 2.290 2.023 267 13 1
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 26.272 18.589 7.683 41 1
- Surat berharga yang diterbitkan 13.777 12.791 986 8 1
- Utang sewa pembiayaan 336 14 322 2300 24
Jumlah liabilitas jangka panjang 53.881 40.603 13.278 33 1
Jumlah liabilitas 170.348 139.325 31.023 22 1
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
2.024 2.024 0 0 1
penuh - 40.483.553.140 saham biasa
Tambahan modal disetor 1.139 1.139 0 0 1
Saldo laba:
- Dicadangkan 425 425 0 0 1
- Belum dicadangkan 127.307 113.138 14.169 13 1
Komponen ekuitas lainnya 6.052 7.054 -1.002 -14 1
Ekuitas yang diatribusikan
136.947 123.780 13.167 11 1
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali 37.416 32.725 4.691 14 1
Jumlah ekuitas 174.363 156.505 17.858 11 1
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 344.711 295.830 48.881 17 1

19
PT Astra International Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Periode Kenaikan/Penurunan
Pos-pos Neraca 2018 atas 2017
2018 2017
Rp % Ratio
Pendapatan bersih 239.205 206.057 33.148 16 1
Beban pokok pendapatan -188.436 -163.689 -24.747 15 1
Laba bruto 50.769 42.368 8.401 20 1
Beban penjualan -10.090 -10.222 132 -1 1
Beban umum dan administrasi -13.811 -11.820 -1.991 17 1
Penghasilan bunga 1.859 1.982 -123 -6 1
Biaya keuangan -3.105 -2.042 -1.063 52 2
Kerugian selisih kurs, bersih -87 -9 -78 867 10
Penghasilan lain-lain 3.631 3.105 526 17 1
Beban lain-lain -1.207 -919 -288 31 1
Bagian atas hasil bersih ventura bersama 5.123 5.440 -317 -6 1
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 1.913 1.254 659 53 2
Laba sebelum pajak penghasilan 34.995 29.137 5.858 20 1
Beban pajak penghasilan -7.623 -6.016 -1.607 27 1
Laba tahun berjalan (1) 27.372 23.121 4.251 18 1
PT Astra International Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KOSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Periode Jumlah Rata - rata


Pos-pos Neraca
2018 2017 Kumulatif per Tahun
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 25.193 31.574 56.767 28.384
Investasi lain-lain 591 305 896 448
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
813 (2017: 873):
- Pihak berelasi 1.565 1.566 3.131 1.566
- Pihak ketiga 29.655 23.785 53.440 26.720
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 33.842 31.882 65.724 32.862
sebesar 1.693 (2017: 1.486)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 54 (2017: 23):
- Pihak berelasi 536 388 924 462
- Pihak ketiga 4.386 3.851 8.237 4.119
Persediaan 26.505 19.504 46.009 23.005
Pajak dibayar dimuka 8.576 5.720 14.296 7.148
Aset lain-lain 2.760 2.953 5.713 2.857
Jumlah aset lancar 133.609 121.528 255.137 127.569

20
Aset tidak lancar
Piutang usaha - pihak ketiga 6 69 75 38
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 32.065 31.370 63.435 31.718
sebesar 1.459 (2017: 1.354)
Piutang lain-lain:
- Pihak berelasi 1.260 915 2.175 1.088
- Pihak ketiga 2.930 872 3.802 1.901
Persediaan 4.117 3.144 7.261 3.631
Investasi pada ventura bersama 28.194 27.929 56.123 28.062
Investasi pada entitas asosiasi 12.164 11.331 23.495 11.748
Investasi lain-lain 10.772 8.613 19.385 9.693
Aset pajak tangguhan 4.209 4.200 8.409 4.205
Properti investasi 8.504 8.381 16.885 8.443
Tanaman produktif, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 2.281 7.049 6.747 13.796 6.898
(2017: 2.027)
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan
57.733 48.402 106.135 53.068
penurunan nilai sebesar 55.817
(2017: 47.650)
Properti pertambangan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan
15.889 5.877 21.766 10.883
dan penurunan nilai sebesar
10.137 (2017: 9.784)
Hak konsesi, setelah
dikurangi akumulasi amortisasi 7.383 7.081 14.464 7.232
sebesar 437 (2017: 376)
Goodwill 4.411 1.956 6.367 3.184
Aset takberwujud lainnya 9.186 2.569 11.755 5.878
Aset lain-lain 5.230 4.846 10.076 5.038
Jumlah aset tidak lancar 211.102 174.302 385.404 192.702
JUMLAH ASET 344.711 295.830 640.541 320.271

LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 19.588 16.321 35.909 17.955
Utang usaha:
- Pihak berelasi 4.239 3.708 7.947 3.974
- Pihak ketiga 38.024 25.760 63.784 31.892
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi 153 308 461 231
- Pihak ketiga 7.914 9.505 17.419 8.710
Utang pajak 4.426 2.462 6.888 3.444
Akrual 10.492 8.337 18.829 9.415
Provisi 158 189 347 174
Liabilitas imbalan kerja 481 404 885 443
Pendapatan ditangguhkan 5.051 4.465 9.516 4.758
Bagian jangka pendek dari
utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 15.591 13.265 28.856 14.428
- Surat berharga yang diterbitkan 10.235 13.952 24.187 12.094
- Utang sewa pembiayaan 115 46 161 81
Jumlah liabilitas jangka pendek 116.467 98.722 215.189 107.595
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga 400 292 692 346
Liabilitas pajak tangguhan 5.231 2.003 7.234 3.617
Provisi 711 214 925 463
Liabilitas imbalan kerja 4.864 4.677 9.541 4.771
Pendapatan ditangguhkan 2.290 2.023 4.313 2.157
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 26.272 18.589 44.861 22.431
- Surat berharga yang diterbitkan 13.777 12.791 26.568 13.284
- Utang sewa pembiayaan 336 14 350 175
Jumlah liabilitas jangka panjang 53.881 40.603 94.484 47.242
Jumlah liabilitas 170.348 139.325 309.673 154.837

21
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
2.024 2.024 4.048 2.024
penuh - 40.483.553.140 saham biasa
Tambahan modal disetor 1.139 1.139 2.278 1.139
Saldo laba:
- Dicadangkan 425 425 850 425
- Belum dicadangkan 127.307 113.138 240.445 120.223
Komponen ekuitas lainnya 6.052 7.054 13.106 6.553
Ekuitas yang diatribusikan
136.947 123.780 260.727 130.364
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali 37.416 32.725 70.141 35.071
Jumlah ekuitas 174.363 156.505 330.868 165.434
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 344.711 295.830 640.541 320.271

PT Astra International Tbk.


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Periode Jumlah Rata - rata per
Pos-pos Laba - Rugi
2018 2017 Kumulatif Tahun
Pendapatan bersih 239.205 206.057 445.262 222.631
Beban pokok pendapatan -188.436 -163.689 -352.125 -176.063
Laba bruto 50.769 42.368 93.137 46.569
Beban penjualan -10.090 -10.222 -20.312 -10.156
Beban umum dan administrasi -13.811 -11.820 -25.631 -12.816
Penghasilan bunga 1.859 1.982 3.841 1.921
Biaya keuangan -3.105 -2.042 -5.147 -2.574
Kerugian selisih kurs, bersih -87 -9 -96 -48
Penghasilan lain-lain 3.631 3.105 6.736 3.368
Beban lain-lain -1.207 -919 -2.126 -1.063
Bagian atas hasil bersih ventura bersama 5.123 5.440 10.563 5.282
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 1.913 1.254 3.167 1.584
Laba sebelum pajak penghasilan 34.995 29.137 64.132 32.066
Beban pajak penghasilan -7.623 -6.016 -13.639 -6.820
Laba tahun berjalan (1) 27.372 23.121 50.493 25.247

22
Analisis laporan keuangantahun perbandingan pada PT Astra
International Tbk. jika dilihat dari cara ke tiga yaitu sebagai berikut:

1) Untuk bagian total asset, bisa dilihat bahwa PT Astra International Tbk.
memiliki rata-rata per-tahun sebesar Rp 320.271.000.000.000,- untuk
tahun 2017 dan 2018.
2) Diambil dari bagian asset, yang memiliki perubahan yang paling
signifikan adalah aset tak berwujud lainnya sebesar 158% dari tahun
pembanding dengan rata-rata pertahun Rp5.878.000.000.000,-
3) Sedangkan untuk bagian total liabilitas menunjukkan rata-rata pertahun
sebesar Rp309.673.000.000.000,-
4) Jika dilihat dari bagian total ekuitas, rata-rata pertahun PT Astra
International Tbk. adalah Rp330.868.000.000.000,-
5) Total pendapatan menunjukkan rata-rata pertahun sebesar
Rp222.631.000.000.000,-

23
4.3 ANALISIS TREND
Dalam menganalisa dengan menggunakan trend atau perubahan
yang dinyatakan dalam prosentase, perlu pula mempelajari perubahan –
perubahan yang terjadi dalam angka absolutenya atau jumlah rupiah nya
serta tendensi – tendensi yang ada ataupun hubungan antara pos – pos yang
ada.

Agar trend itu dapat diperbandingkan maka harus dipenuhi beberapa


syaratnya, antara lain :

1. Prinsip – prinsip akuntansi yang digunakan pada waktu melaukan


pencatatan akuntansi dilakukan secara konsisten dalam tahun – tahun
yang bersangkutan.
2. Selama periode yang bersangkutan tidak terjadi perubahan nilai uang
atau kenaikan harga – harga yang amat berbeda (inflasi maupun deflasi).

24
PT Astra International Tbk.
PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KOSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Trend dalam Presentase
Periode
Pos-Pos Neraca 2017 = 100%
2018 2017 2018 (%)
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 25.193 31.574 80
Investasi lain-lain 591 305 194
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
813 (2017: 873):
- Pihak berelasi 1.565 1.566 100
- Pihak ketiga 29.655 23.785 125
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 33.842 31.882 106
sebesar 1.693 (2017: 1.486)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 54 (2017: 23):
- Pihak berelasi 536 388 138
- Pihak ketiga 4.386 3.851 114
Piutang, Netto 69.984 61.472 114
Persediaan 26.505 19.504 136
Pajak dibayar dimuka 8.576 5.720 150
Aset lain-lain 2.760 2.953 93
Jumlah aset lancar 133.609 121.528 110
Aset tidak lancar
Piutang usaha - pihak ketiga 6 69 9
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 32.065 31.370 102
sebesar 1.459 (2017: 1.354)
Piutang lain-lain:
- Pihak berelasi 1.260 915 138
- Pihak ketiga 2.930 872 336
Persediaan 4.117 3.144 131
Investasi pada ventura bersama 28.194 27.929 101
Investasi pada entitas asosiasi 12.164 11.331 107
Investasi lain-lain 10.772 8.613 125
Aset pajak tangguhan 4.209 4.200 100
Properti investasi 8.504 8.381 101
Tanaman produktif, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 2.281 7.049 6.747 104
(2017: 2.027)
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan
57.733 48.402 119
penurunan nilai sebesar 55.817
(2017: 47.650)
Properti pertambangan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan
15.889 5.877 270
dan penurunan nilai sebesar
10.137 (2017: 9.784)
Hak konsesi, setelah
dikurangi akumulasi amortisasi 7.383 7.081 104
sebesar 437 (2017: 376)
Goodwill 4.411 1.956 226
Aset takberwujud lainnya 9.186 2.569 358
Aset lain-lain 5.230 4.846 108
Jumlah aset tidak lancar 211.102 174.302 121
JUMLAH ASET 344.711 295.830 117

25
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 19.588 16.321 120
Utang usaha:
- Pihak berelasi 4.239 3.708 114
- Pihak ketiga 38.024 25.760 148
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi 153 308 50
- Pihak ketiga 7.914 9.505 83
Utang pajak 4.426 2.462 180
Akrual 10.492 8.337 126
Provisi 158 189 84
Liabilitas imbalan kerja 481 404 119
Pendapatan ditangguhkan 5.051 4.465 113
Bagian jangka pendek dari
utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 15.591 13.265 118
- Surat berharga yang diterbitkan 10.235 13.952 73
- Utang sewa pembiayaan 115 46 250
Jumlah liabilitas jangka pendek 116.467 98.722 118
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga 400 292 137
Liabilitas pajak tangguhan 5.231 2.003 261
Provisi 711 214 332
Liabilitas imbalan kerja 4.864 4.677 104
Pendapatan ditangguhkan 2.290 2.023 113
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 26.272 18.589 141
- Surat berharga yang diterbitkan 13.777 12.791 108
- Utang sewa pembiayaan 336 14 2.400
Jumlah liabilitas jangka panjang 53.881 40.603 133
Jumlah liabilitas 170.348 139.325 122
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
2.024 2.024 100
penuh - 40.483.553.140 saham biasa
Tambahan modal disetor 1.139 1.139 100
Saldo laba:
- Dicadangkan 425 425 100
- Belum dicadangkan 127.307 113.138 113
Komponen ekuitas lainnya 6.052 7.054 86
Ekuitas yang diatribusikan
136.947 123.780 111
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali 37.416 32.725 114
Jumlah ekuitas 174.363 156.505 111
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 344.711 295.830 117

26
PT Astra International Tbk.
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Rp 000.000.000)
Trend dalam Presentase
Periode
Pos-Pos Neraca 2017 = 100%
2018 2017 2018 (%)
Pendapatan bersih 239.205 206.057 116
Beban pokok pendapatan -188.436 -163.689 115
Laba bruto 50.769 42.368 120
Beban penjualan -10.090 -10.222 99
Beban umum dan administrasi -13.811 -11.820 117
Penghasilan bunga 1.859 1.982 94
Biaya keuangan -3.105 -2.042 152
Kerugian selisih kurs, bersih -87 -9 967
Penghasilan lain-lain 3.631 3.105 117
Beban lain-lain -1.207 -919 131
Bagian atas hasil bersih ventura bersama 5.123 5.440 94
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 1.913 1.254 153
Laba sebelum pajak penghasilan 34.995 29.137 120
Beban pajak penghasilan -7.623 -6.016 127
Laba tahun berjalan (1) 27.372 23.121 118
Dari laporan keuangan PT Astra International Tbk. Seperti nampak pada 2 halaman
sebelumnya yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
tahun 2018 dan 2017 dengan menggunakan tahun dasar 2017 dapat diketahui bahwa
telah terjadi perubahan-perubahan atau kecenderungan-kecenderungan baik yang
menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, hal ini
terbukti bahwa:

a. Posisi keuangan jangka pendek menunjukkan perkembangan yang tidak


terlalu menguntungkan dikarenakan kenaikan liabilitas jangka pendek lebih
besar daripada kenaikan aset lancar. Yang mana liabilitas jangka pendek dari
Rp98.722.000.000.000,- naik menjadi Rp116.467.000.000.000,- (18%),
sedangkan aset lancar dari Rp121.528.000.000.000,- menjadi
Rp133.609.000.000.000 (10%). Kenaikan penjualan dari
Rp206.057.000.000.000,- menjadi Rp239.205.000.000.000,- (16%) dan
kenaikan piutang sebesar 14%, hal ini menunjukkan bahwa bagian penjualan
bekerja lebih efektif dengan adanya kenaikan tersebut atau adanya inovasi
dalam penjualan. Namun, dengan adanya kenaikan piutang tersebut juga
menunjukkan bahwa adanya kemungkinan bagian penagihan bekerja bekerja

27
tidak lebih efektif atau adanya faktor yang mendorong para pelanggan untuk
membeli secara kredit.
b. Ditinjau dari faktor solvabilitas menunjukkan bahwa para kreditor tidak terlalu
terjamin, margin of safety para kreditor turun dari 123% di tahun 2017 menjadi
115% di tahun 2018.
c. Ditinjau dari faktor rentabilitas menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu
rendebel, karena kenaikan laba operasi dari Rp29.137.000.000.000,- menjadi
Rp34.995.000.000.000,- (naik 20%) yang persennya hampir sebanding dengan
kenaikan aset tetap sebesar 21%.
d. Ditinjau dari faktor efisiensi menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien,
hal ini terbukti dengan adanya kenaikan penjualan 16% diimbangi dengan
kenaikan beban pokok penjualan dengan tingkat yang hampir sebanding (15%)
dan penurunan biaya penjualan 1%.

28
4.4 ANALISIS PROSENTASE PER KOMPONEN
Apabila laporan keuangan disajikan dalam prosentase-
prosentase, yaitu prosentase dari masing-masing pos aktiva terhadap total
aktivanya masing-masing pos pasiva terhadap total pos pasivanya serta pos-
pos rugi-laba terhadap total penjualan nettonya, maka akan diperoleh suatu
dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai pembanding.
Laporan yang disajikan atau dinyatakan dalam prosentase-prosentase ini
disebut common size statement atau “laporan dengan prosentase per
komponen”.

Metode untuk merubah jumlah-jumlah rupiah dalam suatu laporan


keuangan menjadi prosentase-prosentase tersebut dapat dilakukan sebagai
berikut :

1) Nyatakan total aktiva, total pasiva, serta total penjualan netto masing-
masing dengan 100 %

2) Hitunglah ratio dari tiap-tiap pos atau komponen dalam laporan


tersebut dengan cara membagi jumlah rupiah dari masing-masing pos
aktiva dengan total aktivanya, jumlah rupiah masing-masing pos pasiva
dengan total pasivanya dan masing-masing pos rugi-laba dengan total
penjualan nettonya, dikalikan 100%.

Laporan dengan persentase perkomponen (dalam milyaran rupiah)


Saldo Piutang (31 Des 2017) 25.420
a. Total Aktiva (31 Des 2017)
= 295.830 × 100% = 9%

Saldo Utang (31 Des 2017) 42.263


b. Total Pasiva (31 Des 2017)
= 344.711 × 100% = 12%

Beban Pokok Pendapatan (31 Des 2017) 163.689


c. = × 100% = 79%
Pendapatan Neto (31 Des 2017) 206.057

29
4.5 EVALUASI COMMON SIZE
Dalam Laporan Prosentase Per Komponen (Common Size Statement)
semua komponen semua komponen atau pos dihitung prosentasenya dari
jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan atau menaikkan mutu atau
kewajiban data maka masing – masing pos atau komponen tersebut tidak hanya
dihitung prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase masing
– masing komponen terhadap sub totalnya; misalnya komponen aktiva lancar
dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar,
komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.

a. Laporan dengan presentase perkomponen menunjukkan presentase dari total


aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva.

Pos & Perhitungan 2017 2018


Investasi (a) Rp48.178 Rp51.721
Total Aktiva (b) Rp295.830 Rp344.711
Common Size % (a/b) 16,2857% 15,0042%

b. Laporan dengan cara ini juga menunjukkan distribusi daripada hutang dan
modal. Jadi menunjukkan sumber-sumber dari mana dana yang diinvestasikan
dalam aktiva tersebut.

Pos & Perhitungan 2017 2018


Hutang Obligasi (a) Rp26.743 Rp24.012
Total Pasiva (b) Rp295.830 Rp344.711
Common Size % (a/b) 9,0400% 6,9658%

c. persentase perkomponen yang terdapat dalam neraca akan merupakan


persentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara
horizontal dari tahun ketahun hanya akan menunjukkan trend daripada
hubungan dan tidak menunjukkan ada atau tidaknya perubahan secara absolut.

Pos & Perhitungan 2017 2018


Persediaan (a) Rp22.648 Rp30.622
Total Aktiva (b) Rp295.830 Rp344.711
Common Size % (a/b) 8% 9%

30
BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN ANALISIS


Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Astra International Tbk.
Maka kesimpulan yang dapat diambil:

 PT Astra International Tbk. Telah menyusun laporan laba rugi dengan


cara yang lengkap dan detail karena perusahaan tersebut menggunakan
tenaga ahli dalam hal tersebut.
 Laporan keuangan kosolidasian terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT Astra
International Tbk. Tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan
dan aruskas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

31
DAFTAR PUSTAKA

www.astra.co.id
www.idx.co.id

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ke-4, Yogyakarta: Liberty.

32

Anda mungkin juga menyukai