NAMA : SHELLY
NPM : 180910070
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas mandiri
Kewarganegaraan ini dengan baik meskipun masih banyak terdapat kekurangan
didalamnya.
Saya berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas
mandiri ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan agar saya dapat memperbaiki kekurangan
dalam tugas ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang saya susun ini penuh dengan manfaat, baik untuk pribadi,
teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan dari
judul ini “PT Panasonic Electronic Batam” sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.
Shelly
180910070
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
2.1 Pengertian Persediaan 6
2.2 Sistem Periodik (Fisik) 7
2.3 Sistem Perpetual 9
2.4 Dampak Kesalahan Kesediaan 1
BAB III............................................................................................................................16
PEMBAHASAN..............................................................................................................16
3.1 Persediaan bahan baku 116
3.2 Pembeliaan bahan baku 127
3.3 Analisis dan Evaluasi 139
BAB IV..........................................................................................................................271
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................271
4.1 Kesimpulan 271
4.2 Saran 271
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun adalah
keuangan yang sudah disusun. Sebaiknya laporan keuangan itu adalah laporan
tersebut.
berbagai unit terkecil sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba rugi, arus
kas (dana). Jika analisis laporan keuangan merupakan upaya mencari hubungan
antara berbagai kas yang ada dalam laporan keuangan perusahaan, maka dalam
kegiatan ini kita perlu mengetahui teknik atau metodenya. Teknik dan metode ini
sebenarnya dengan menguasai benar proses akuntansi secara otomatis, kita sudah
dalam analisis laporan keuangan kita dapat mempelajari teknik yang lebih canggih
1
2
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
keadaan dan posisi perusahaan kepada pihak yang berkepentingan, terutama pada
pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri, untuk menggali
lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan maka
dengan benar, informasi itu sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan
yang biasanya digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain
rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas (Martono, 2007). Dari latar
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud analisis rasio
keuangan
Antam Tbk
Tbk adalah :
Tbk
keuangan PT. Antam Tbk yang sudah IPO (Initial Pumbilc Offering) yang
ada di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 dan 2016 yang selanjutnya ke tahap
4
sebagai perbandingan.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
saat tertentu atau jangka waktu tertentu, sedangkanmenurut Martono dan Agus
berkepentingan (Sawir,2003).
hasil perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak didalam
5
6
Analisis rasio dalam banyak hal mampu memberikan indikator dan gejala-
gejala yang muncul dari kondisi disekitarnya, melalui analisis rasio terhadap
laporan keuangan, akan dapat diketahui posisi keuangan dan hasil usaha
keuangan menjadi informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang
bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik
antara data yang kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk
(2001):
Yang tergolong dalam rasio ini adalah semua data yang diambil atau
bersumber dari neraca, misalnya: current ratio, acid test ratio, current assets
dari laporan laba/rugi, misalnya: gross prifit margin, net operating ratio.
Semua angka berasal dari neraca dan data lainnya, misalnya: tingkat
Menurut Martono (2007) ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai
asset-assetnya
kewajiban yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain untuk
Aktiva lancar adalah uang kas yang dapat diharapkan untuk dicairkan
digunakan adalah Total Debt to Total Equity Ratio Total Debt to Total
Equity Ratio adalah Rasio ini membandingkan total utang dengan total
1) Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk
rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang
sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat
sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan
dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-
PEMBAHASAN
yang pertama. Jajaran direksi pertama antam didukung oleh Ir. Ngakan Ketut
Suta sebagai direktur produksi ekplorasi, Ir. Ahmad Prayono sebagai direktur
teknik, Jani Arsadjadja, SH. sebagai direktur keuangan dan Drs. SGB
Kantor pusat antam yang pertama kali berdiri berada di Jalan Bungur
Besar 24-26, Jakarta yang fasilitasnya jauh dari mewah dan serba terbatas.
Antam baru pindah kekantor baru di Jalan TB. Simatupang pada bulan
dan memiliki fasilitas yang jauh lebih memadai. PT. Antam memiliki 5 unit
bisnis pertambangan (UBP) yaitu, UBP emas di Pongkor (Bogor), UBP nikel
(Jakarta).
11
12
pertambangan.
pertambangan Antam adalah nikel, emas dan bauksit. Tujuan utama Antam
perusahaan yang lebih besar dan lebih baik serta melaksanakan hal tersebut
mempunyai nilai tambah lebih besar daripada hanya sekedar mengekpor bijih.
laporan laba rugi periode 2015 dan 2016. Kondisi keuangan suatu perusahaan
likuiditas,solvabilitas.
15
21
2016 2015 Kenaikan/Penurunan
EKUITAS Rp %
EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham
Modal dasar - 1 saham preferen
seri A Dwiwarna dan
37.999.999.999 saham biasa
seri B; Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 1 saham preferen
seri A Dwiwarna dan 24.030.764.725
saham biasa seri B
dengan nilai nominal
Rp100 (nilai penuh) per
saham biasa seri B 2,403,076,473 2,403,076,473 0 0%
Tambahan modal disetor, bersih 3,934,833,124 3,934,833,124 0 0%
Komponen ekuitas lainnya:
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 54,961,059 55,081,190 -120,131 -0.22%
Surplus revaluasi aset 2,330,655,281 2,330,655,281 0 0%
Saldo laba:
Yang telah ditentukan penggunaannya 11,613,209,777 11,613,209,777 0 0%
Yang belum ditentukan penggunaannya -1,927,961,061 -2,020,161,940 92,200,879 -4.78%
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 18,408,774,653 18,316,693,905 92,080,748 0.50%
Kepentingan nonpengendali 20,920 25,057 -4,137 -19.78%
JUMLAH EKUITAS 18,408,795,573 18,316,718,962 92,076,611 0.50%
2) Rasio Likuiditas
22
Tahun 2015 : jumlah aktiva lancar sebanyak 2.6 kali hutang lancar atau setiap
1 rupiah hutang lancar dijamin oleh 2.6 aktiva lancar atau 2.6 : 1 antara aktiva
Tahun 2016 : jumlah aktiva lancar sebanyak 2.4 kali hutang lancar atau setiap
1 rupiah hutang lancar dijamin dengan 2.4 aktiva lancar atau 2.4:1 antara
Dari hasil diatas menunjukkan pada tahun 2015 lebih baik dibanding 2016,
mengalami penurunan pada asset lancar sedangkan hutang lancar tetap naik
membayar hutang lancar dengan aktiva yang lebih likuid (tanpa persediaan).
23
Pada tahun 2015 dan 2016 perusahaan mampu dalam membayar hutang
lancar, karena keudanya berada di atas rata-rata industri untuk cash ratio ialah
penjualan Rasio
Tahun Aset lancar Hutang lancar
bersih kali %
2015 10,531,504,802 11,252,826,560 4,339,330,380 1.5 152.33%
2016 9,106,260,754 10,630,221,568 4,352,313,598 1.45 145.05%
Jika rata-rata industri adalah 5 kali keadaan perusahaan pada tahun 2015 dan 2016
menunjukkan kondisi yang lebih buruk pada perusahaan lain sejenis karena
Rasio
Tahun Persediaan Aset lancar Hutang lancar
kali %
2015 1,752,584,557 11,252,826,560 4,339,330,380 0.3 25.35%
2016 1,388,415,530 10,630,221,568 4,352,313,598 0.2 22.12%
keadaan perusahaan pada tahun 2015 dan 2016 semakin menurun dan ini
rata-rata industri.
3) Rasio Solvabilitas
24
Rasio
Tahun Total Asset Total Debt
Rp %
2015 30,356,850,890 12,040,131,928 0.4 39.66%
2016 29,981,535,812 11,572,740,239 0.4 38.60%
hutang untuk tahun 2015 dan 38.60% untuk tahun 2016 dan setiap Rp. 100
pendanaan perusahaa, 39.66% dibiayai dengan utang dan Rp. 60.34 disediakan
PT. Antam Tbk tahun 2015 dan 2016 menunjukkan tingkat rasio yang tergolong
25
Pada tahun 2016 terjadi penurunan sehingga hutang jangka panjang yang
dipenuhi oleh modal juga menurun, Namun perusahaan masih dianggap baik
Rasio
Tahun EBIT Biaya Bunga
Rp %
2015 -1,141,312,523 527,461,401 -2.2 -216.38%
2016 -743,002,182 505,710,587 -1.5 -146.92%
Caption : Rugi sebelum pajak penghasilan di neraca sudah termasuk biaya bunga, jadi untuk
EBIT tahun 2015 (1.668.773.924) + (527.461.401) = (1.141.312.523) dan untuk tahun 2016
(237.291.595) + (505.710.587) = (743.002.182). Sumber biaya bunga adalah dari laporan arus
kas.
Dalam laporan keuangan PT. Antam Tbk tidak terdapat kewajiban lease
yang masih menjadi tanggungan ditahun 2014 atau tahun berjalan. Karena
26
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa
lancarnya. Peningkatan saldo kas yang terlalu tinggi tidak tidak terlalu baik karena
Hampir 50% pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang pada taun 2015, dan
likuid dengan total asset yang dimiliki tetapi hal ini akan menjadi sulit apabila
27
4.2 Saran
Manajemen PT. Antam Tbk harus lebih meningkatkan kinerjanya dalam
mengelola dana yang tertampung baik dalam bentuk aktiva lancar, aktiva lancar
lainnya dan aktiva tetap sehingga aktiva lebih produktif. Perusahaan sebaiknya
juga mengurangi jumlah hutang jangka pendek dan meningkatkan aktiva lancar
28
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to
Harahap, Sofyan, Syafri. 2007. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
https://www.antam.com/en
iv