Anda di halaman 1dari 16

KEWAJIBAN JANGKA

PANJANG
Kelompok 10
 Algi widodo
 Aulia parsetya
Kewajiban jangka panjang adalah
kewajiban yang pelunasannya atau jatuh
temponya lebih dari satu tahun atau satu
periode akuntansi mana yang lebih lama.
Contoh dari utang jangka panjang adalah
hutang hipotik, utang obligasi, wesel
bayar jangka panjang, kewajiban
pensiun, kewajiban lease dll.
Investasi jangka panjang (invesment)
kewajiban jangka panjang meliputi hutang-hutang yang dapat dilunasi dalam jangka waktu
lebih dari 1tahun.

 Hutang Obligasi (Bond Payable)


 Kredit Investasi (Long Term Loan)
 Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) atau Wesel yang jatuh tempo lebih dari
satu tahun
 Hutang kepada Pemegang Saham atau kepada Perusahaan Induk (Holding
Company) atau kepada Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company)
 Hutang Subordinasi (Subordinated Loan)
 Bridging Loan 
 Hutang Leasing (hutang dalam rangka sewa guna)
Tujuan pemeriksaan kewajiban jangka panjang
 Keberadaan internal control kewajiban jangka panjang

 Pencatatan dan otorisasi kewajiban jangka panjang per tanggal neraca 

 Pencatatan kewajiban jangka panjang di Neraca betul-betul merupakan kewajiban perusahaan

 Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau asset yang dijaminkan sudah diidentifikasi 

 Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal neraca kedalam kurs tengah BI dan selisih
kurs dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun berjalan 
 Pencatatan biaya bunga dan hutang bunga serta amortisasi dari premium/discount per tanggal neraca 

 Keterjadian biaya bunga hutang jangka panjang pada tanggal neraca dicatat dan dihitung secara akurat
dan merupakan beban perusahaan 
 Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi “Bank
Default”
 Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebagai kewajiban lancar 

 Kesesuaian penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan dengan PABU/PSAK
PENGUJIAN PENGENDALIAN / MENILAI
RESIKO PENGENDALIAN (ASSESSING
CONTROL RISK)

Assessing Control Risk   Tujuan dari menilai resiko pengendalian

suatu proses mengevaluasi untuk membantu auditor dalam membuat


pengendalian intern suatu entitas suatu pertimbangan mengenai resiko salah
dalam mencegah atau mendeteksi saji yang materil dalam asersi laporan
salah saji yang material dalam laporan keuangan.
keuangan (AU 319.47).
DUA FACTOR YANG MENENTUKAN
AUDITABILITAS

Integritas Manajemen Kelengkapan catatan akuntansi


Jika manajemen tidak memiliki seorang auditor juga harus memeriksa apakah semua jenis
integritas, maka sebagian besar auditor laporan keuangan entitas tersebut sudah lengkap atau belum. Jika
tidak akan menerima penugasan audit. belum lengkap maka auditor melakukan tugasnya. Setelah
memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat
penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian terlebih dahulu
sebagai bagian dari penilaian resiko salah saji yang material
secara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi
auditor bahwa pengendalian internal akan mencegah salah saji
yang material atau mendeteksi dan mengoreksi jika salah saji
sudah terjadi.

Penilaian resiko pengendalian dibuat untuk asersi individual,


bukan untuk pengendalian intern secara keseluruhan, komponen
pengendalian intern individual atau kebijakan atau prosedur
individual.
PENGUJIAN SUBTANTIF KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Setiap jenis hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca dan
diberi catatan yang cukup jika hal ini diperlukan. Penjelasan yang bersangkutan dengan
hutang jangka panjang meliputi : nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah
hutang yang telah ditarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam
pembagian dividen, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan
penjelasan jumlah & jenis aktiva yang dijaminkan.
UMUMNYA HUTANG JANGKA PANJANG
DIPISAHKAN MENJADI DUA KELOMPOK

hutang jangka panjang yang ditarik hutang jangka panjang yang tidak disertai
dengan perjanjian tertulis. dengan perjanjian tertulis.
Contoh : hutang bank dan hutang Contoh : pengkreditan yang
obligasi. ditangguhkan (deferred credits), jaminan
dari pelanggan (customer's deposit),
hutang garansi produk.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
HUTANG JANGKA PANJANG
 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
hutang jangka panjang.
 Membuktikan bahwa saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan kreditur yang
ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
hutang jangka panjang selama tahun yang diaudit.
 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan
saldo hutang jangka panjang yang disajikan di neraca.
 Membuktikan bahwa hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca merupakan klaim
kreditur terhadap aktivitas entitas.
 Membuktikan kewajaran penilaian hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca.
 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang jangka panjang di neraca.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
HUTANG JANGKA PANJANG
Prosedur Audit Awal
Pengujian analitik
1. Ratio hutang dengan total aktiva
rumus : total hutang : total aktiva
2. Ratio hutang dengan ekuitas
rumus : total hutang : total ekuitas
3. Ratio times interest earned
rumus : laba bersih usaha : biaya bunga obligasi
4. Ratio biaya bunga dengan hutang
rumus : biaya bunga : rerata bunga
ratio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor.
Pembanding ini membantu auditor untuk mengungkapkan :
1. Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa
2. Perubahan akuntansi
3. Perubahan entitas
4. Fluktuasi acak
5. Salah saji
PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI RINCI

 Usut penerimaan uang dari penarikan hutang jangka panjang


 Mintalah konfirmasi mengenai hutang jangka panjang dari bank dan trust company
 Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran bunga
 Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran pokok pinjaman
 Periksa aktiva yang dijaminkan dalam penarikan hutang jangka panjang
 Periksa polis asuransi aktiva yang dijaminkan dalam penarikan hutang jangka panjang
 Periksa kepatuhan klien terhadap batasan - batasan yang dikenakan oleh kreditur
 Periksa dokumen yang mendukung transaksi treasury bond
 Verifikasi perhitungan bunga, amortisasi premi dan diskonto obligasi, dan hutang bunga
obligasi
PENGUJIAN TERHADAP AKUN RINCI

 Minta atau buatlah daftar hutang jangka panjang


 Minta atau pelajari copy trust indenture dan surat perjanjian penarikan kredit jangka panjang
 Periksalah kesesuaian penilaian hutang jangka panjang dengan standar akuntansi yang
sesuai di Indonesia
 Hitung kembali amortisasi premi obligasi dan diskonto obligasi
VERIFIKASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

 Periksa klasifikasi hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo di dalam neraca
 Mintalah perjanjian hutang jangka panjang dan pelajari pasal - pasal yang terdapat di
dalamnya
 Periksa penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang
KLASIFIKASI LIABILITAS JANGKA PANJANG SESUAI
IFRS

a) Kewajiban yang timbul sebagai bagian dari strukturisasi modal perusahaan berjangka
panjang, misalnya: pinjaman bank jangka panjang, promes, kewajiban sewa jangka
panjang.
b) Kewajiban yang timbul tidak dari opersional normal perusahaan, misalnya: kewajiban
premi pensiun, liabiltas pajak tangguhan yang penyelesaiannya belum diketahui secara
pasti.

Anda mungkin juga menyukai