Anda di halaman 1dari 29

PEMERIKSAAN BIAYA

DIBAYAR DIMUKA
DAN PAJAK DIBAYAR
DIMUKA
Angelina, Decky Maulana Akbar, Lufhi Nur Fajrina, Tria Nurhasanah
Pengertian Biaya dibayar dimuka
■ Menurut Prof. Dr, Zaki Baridwan, M. Sc., Akuntan dalam bukunya yang berjudul
Intermediate Accounting, biaya dibayar dimuka atau prepaid expenses adalah biaya-
biaya yang sudah dibayarkan tetapi belum dibebankan sebagai biaya pada periode itu.
■ Menurut Kieso (2012) , Beban dibayar dimuka (Prepaid expense) adalah sebagai beban
yang dibayar secar tunai dan dicatat sebagai aktiva yang belum digunakan atau
dikonsumsi.”
■ Bisa disimpulkan bahwa, Biaya dibayar dimuka atau prepaid expenses adalah biaya
yang belum merupakan kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang
bersangkutan, tapi perusaahaan itu sudah membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah
yang dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang
bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayarkan tersebut merupakan uang muka dan
termasuk dalam aktiva lancar(current assets).
Pengertian Pajak dibayar dimuka

■ Pajak dibayar dimuka atau prepaid taxes adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan
setiap bulan atau dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebaai
kredit pajak dengan waktu penarikan yang berbeda.
■ Prepaid tax dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yakni dibayarkan sendiri
oleh wajib pajak atau dipungut oleh pihak ketiga dengan alat bukti berupa bukti
pemotongan pajak penghasilan.
Jenis Biaya dibayar dimuka

■ Biaya sewa dibayar dimuka (prepaid rent), yaitu Biaya sewa gedung kantor dibayar
dimuka, biaya sewa kendaraan dibayar dimuka, biaya sewa alat berat dibayar dimuka,
biaya sewa mesin dibayar dimuka.
■ Biaya asuransi dibayar dimuka (prepaid Insurance)
■ Biaya gaji dibayar dimuka (prepaid salaries)
■ Biaya bunga dibayar dimuka (prepaid interest)
Jenis Pajak dibayar dimuka

■ Pajak penghasilan dibayar dimuka yaitu, PPh 22 dibayar dimuka (Dari import barang),
PPh 23 dibayar dimuka (dari bunga, dividen, royalty, management fee), PPh 24 dibayar
dimuka, PPh 25 dibayar dimuka.
■ Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka.
Tujuan Pemeriksaan Biaya dibayar
dimuka dan pajak dibayar dimuka
1) Memeriksa kesesuaian penyajian biaya dan pajak dibayar ddimuka dalam laporan keuangan
dengan PABU atau PSAK.
Bila dilihat dari durasinya, apabila memiliki masa manfaat kurang dari atau sama dengan satu
tahun biaya dibayar dimuka terhitung sebagai harta lancar. Bila lebih dari satu tahun maka
dimasukkan sebagai aktiva tak lancar.
Sementara, pajak dibayar dimuka bisa disajikan sebagai harta lancar atau dioffset dengan utang
pajak yang sejenis.
2) Memeriksa apakah pajak dibayar dimuka didukung oleh bukti setoran atau pungutan pajak
yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir period.
Umunya perlu bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD untuk PPh 22, bukti pemotongan
dari perusahaan yang membayar dividen, sewa, royalty atau bank yang membayar buka deposito
atau jasa giro untuk pasal 23, SSP untuk pasal 25, dan faktur pajak dari pengusaha kena pajak
untuk PPN Masukan.
Tujuan Pemeriksaan Biaya dibayar
dimuka dan pajak dibayar dimuka
3) Memeriksa apakah biaya dibayar dimuka yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan
sudah dicatat sebagai biaya tahun berjalan atau tidak.
4)Memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah dicatat
sebagai biaya dibayar dimuka atau belum.
Seorang auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum expired tidak dibebankan sebagai
biaya tetap dicatat sebagai biaya dibayar dimuka.
5) Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dibayar dimuka dan
pajak dibayar dimuka.
Beberapa internal control yang baik atas biaya dimuka dan pajak dibayar dimuka adalah (a)
setiap pengeluaran untuk biaya dimuka dan pajak dibayar dimuka diotoritasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang, (b) setiap pengeluaran untuk biaya dimuka dan pajak dibayar
dimuka haruslah didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap (Misalnya polis asuransi,
lease agreement, faktur pajak masukan, bukti potongan pajak penghasilan).
Prosuder untuk
pemeriksaan biaya
dibayar dimuka dan
pajak dibayar
dimuka.

compliance substantive
test test.
Compliance Test

■ Adalah test ketaatan atau test of recorded transactions – test terhadap bukti pembukuan
yang mendukung transaksi yang dicatat perusahaan untuk mengetahui apakah setiap
transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan system dan prosedur
yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Prosedur Compliance Test
1) Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup dalam
internal control questionnaries atas pengeluaran kas dan setara kas ;
a. Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka telah
diikuti dengan bukti-bukti yang sah dan lengkap?
b. Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
c. Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotongan pajak di file
yang baik dan rapi?
d. Apakah lease agreement, insurance police di file dengan baik?
Prosedur Compliance Test
2) Lakukan test transaski atas biaya dan pajak dibayar dimuka. Sample bisa didapat dari
bukti pengeluaran kas dan bank atau dipilih secara acak.
3) Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka. Jika
dari test transaksi, auditor tidak menemukan suatu kesalahan, maka auditor bisa
menyimpulkan bahwa internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka berjalan efektif
dan lancar. Karena itu substansive test atas perkiraan biaya dan pajak dibayar dimuka bisa
dipersempit.
Hal yang harus diperhatikan dalam
prosedur compliance test
■ Kelengkapan dokumen pendukung (support document)
■ Kebenaran perhitungan matematis (footing, cross footing extenstion)
■ Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang
■ Kebenaran nomor perkiraan yang didebit/dikredit
■ Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar
Contoh Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Complaince Test Dibayar Di Muka
KELENGKAPAN PERHITUNGAN
TANGGAL NO BUKTI KETERANGAN JUMLAH NO PERKIRAAN OTORISASI
BUKTI PENDUKUNG MATEMATIS
3/1/2010 BB/15/I/10 Pembayaran sewa untuk
rumah direksi Rp 60,000,000 235 √ √ √
(Prepaid Rent)

2/4/2010 BB/06/IV/10 Perpanjangan sewa


gedung kantor Rp 120,000,000 235 √ √ √
(Prepaid Insurance)

2/5/2010 BB/10/V/10 Premi asuransi untuk


mobil direksi Rp 4,800,000 236 √ √ √
(Prepaid Insurance)

2/7/2010 BB/13/VII/10 Premi asuransi


untuk gudang Rp 6,000,000 236 √ √ √
(Prepaid Insurance)

10/7/2010 BB/25/VII/10 Pph 25 bulan juni 02 Rp 1,500,000 237 √ √ √


(Prepaid Tax)

13-7-2010 BB/34/VII/10 Pembayaran untuk


barang-barang promosi Rp 10,000,000 238 √ √ √
(Prepaid Others)

DIBUAT OLEH: DIREVIEW CLIENT: PT.ABC PERIODE INDEX:KKP

TANGGAL: 15/1/10 TANGGAL: 21/1/10 SCHEDULE: TES TRANSAKSI 31/12/2010 B5-1

Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Kelengkapan Dokumen Pendukung (support documents), Kebenaran perhitungan matematis (footing, cross
footing extension), Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang telah dipenuhi dimana hasil pengecekan atau pemeriksaannya ditunjukan oleh tanda
ceklis “√”.
Substantive Test

■ Adalah test kewajaran terhadap saldo-saldo perkiraan laporan keuangan. Bila ditemukan
kesalahan maka harus dipertimbangkan apakah kesalahan tersebut berdampak pada
jumlah material atau tidak.
Substantive
Test

Prepaid Prepaid Prepaid


rent Taxes Insurance
Prepaid Rent

■ adalah beban sewa yang sebetulnya belum merupakan kewajiban perusahaan untuk
periode yang bersangkutan, tapi jumlah tersebut sudah dibayar oleh perusahaan terlebih
dahulu. Sedangkan Substantive test adalah tes terhadap kewajaran saldo-saldo perkiraan
laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi).
Prosedur Substantive Test untuk Prepaid
Rent
1) Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal neraca.
2) Check ketelitian perhitungan mathematis (mathematical accuracy).
3) Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku besar (general ledger) prepaid rent.
4) Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu
5) Lakukan vourching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa lease agreement (jika
sudah dilakukan di compliance test, refer ke kertas kerja compliance test).
6) Tie-up/tie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya sewa.
7) Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa (tanpa melalui prepaid
rent), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
8) Buat usulan audit adjustment jika diperlukan
Contoh Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Sewa Dibayar
Di Muka
NO KETERANGAN PERIODE SALDO AWAL PEMBAYARAN TAHUN 2010 SEWA PER DIBEBANKAN SEBAGIAN SALDO PREPAID RENT
TANGGAL NO. BUKTI JUMLAH BULAN BIAYA TAHUN' 10 31-12-2002

1 Rumah Direksi 1-1-2010 s/d - 3-1-2010 BB/15/1/10 Rp 60.000.000 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000 ^ Rp 30.000.000
Jl.Angin Segar No. 19 12/31/2011
Jakarta Barat

2 Gedung Kantor 1-1-2010 s/d Rp 30.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 ^


Jl.Sangrila No. 17 31-3-2010
Jakarta Pusat
1-4-2010 s/d
3/31/2011 2-4-2002 BB/06/IV/02 Rp 120.000.000 Rp 10.000.000 Rp 90.000.000 ^ Rp 30.000.000

Rp 30.000.000 Rp 180.000.000 Rp 150.000.000 L Rp 60.000.000


^ ^ ^ ^

v Cocokan dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu


^ Check Mathematical accuracy
L Cocokkan dengan general ledger
Vo Periksa buku pembayaran dan lease agreement

DIBUAT OLEH: DIREVIEW: CLIENT: PT. ABC PERIODE INDEX: KKP:

TANGGAL :23/3/11 TANGGAL: 23/3/11 SCHEDULE: PREPAID RENT 31/12/2011 G1


Standart tick mark yang biasa digunakan pada
Supporting Schedule adalah:

1) Footing, ditempatkan dibawah angka total dan ditandai oleh symbol “^”.
2) Cross Footing, ditempatkan di samping kanan angka total sama dengan Footing Cross Footing
ditandai symbol “^”.
3) Dicocokan dengan general ledger, diletakkan disamping kanan angka dengan symbol “L”.
4) Dicocokan dengan subsidiary ledger, diletakkan disamping kanan angka dengan symbol “/”.
5) Pemeriksaan dokumen-dokumen, diletakkan di samping kanan angka dengan symbol “D”.
6) Vouching, diletakan di samping kanan angka dengan symbol “Vo”.
7) dan lain-lain
Prepaid insurance

■ Adalah sejumlah biaya yang wajib dibayarkan setiap bulannya dari pihak tertanggung
atas keikutsertaannya dalam asurans, yang dibayarkan sebelum jatuh tempo.
Prosedur Substantive Test untuk Prepaid
Insurance
1) Minta rincian prepaid insurance per tanggal neraca.
2) Check mathematical accuracy.
3) Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo buku besar (general ledger) prepaid
insurance.
4) Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5) Lakukan vourching untuk pembayaran premi asuransi ditahun berjalan, perhatikan apakah ada discount untuk
pembayaran tersebut.
6) Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengn rincian prepaid insurance.
7) Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya asuransi.
8) Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau tidak dalam arti tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil.
9) Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER’S CLAUSE, maksudnya apakah dalam polis
asuransi tersebut ada salah satu pasal yang menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan
terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank.
10) Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.
Contoh Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Prepaid Insurance
NO. PERUSAHAAN ASET YANG JENIS NO. POLIS PERIODE NILAI SALDO PEMBAYARAN TAHUN 2002 PREMI DI BEBANKAN SALDO
SEBAGAI PREPAID
URUT ASURANSI DIASURANSIKAN ASURANSI ASURANSI PERTANGGUNGAN 1-1-2010 TANGGGAL NO.BUKTI JUMLAH PERBULAN BIAYA TAHUN INSURANCE
2010 31-12-2010

1 AIU BMW B123 SA TPL T0079 1/1/02 s/d 30/4/02 Rp 120.000.000 Rp 1.000.000 V Rp 250.000 Rp 1.000.000 -
BMW B123 SA Vo ^
(Perpanjangan) TPL T0079 1/5/02 s/d 30/4/03 Rp 120.000.000 2-5-2010 BB/07/V/99 Rp 4.800.000 Rp 400.000 Rp 3.200.000 Rp 1.600.000
^

2 PANIN INSURANCE Gudang FIRE F00520 1/1/02 s/d 3/6/02 Rp 300.000.000 Rp 3.000.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 -
^
Vo
Gudang FIRE F00520 1/7/02 s/d 30/8/03 Rp 200.000.000 - 8-7-2010 BB,/13/VII/94 Rp 6.000.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
(Perpanjangan) ^
Rp 4.000.000 Rp 10.800.000 Rp 10.200.000 L Rp 4.600.000
^ ^ ^ ^

to UG to UG

Vo Periksa bukti pembayaran dan polis asuransi


V cocokan dengan kertas kerja pemekrisaan tahun lalu
^ Check mathematical accuracy
L Cocokan dengan General Ledger
TPL - Third Party Liability (mobil menabrak mobil orang lain,
akan mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi atas
kerusakan mobil tersebut dan mobil yang ditabrak)
hilang atau rusak total.
total lost - baru diganti oleh perusahaan asuransi jika mobil
hilang atau rusak
DIBUAT OLEH : DIREVIEW : CLIENT :PT.ABC PERIODE INDEX KKP

TANGGAL : 17/2/11 TANGGAL:20/2/11 SCHEDUL :Prepaid Insurance 31/12/2010 G2


Prepaid Taxes
■ Prepaid Taxes adalah pembayaran pendahuluan atau angsuran pajak yang dapat
diperhitungkan dalam SPT Tahunan Pajak penghasilan Badan atau Orang Pribadi untuk satu
tahun pajak. Prepaid tax dikelompokan menjadi dua kelompok utama, dibayar sendiri oleh
Wajib Pajak dan dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dengan alat bukti berupa bukti
pemotongan Pajak Penghasilan.
■ Prepaid Taxes yang disetorkan sendiri berupa setoran masa/bulanan, dikenal dengan sebutan
PPh Pasal 25. Untuk perusahaan non BUMN/D PPh pasal 25 dihitung dengan dasar pajak
Penghasilan terhutang sebelumnya dibagi 12 setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan
yang dipotong oleh pihak lain (PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23). Prepaid taxes yang
dipotong atau dipungut oleh pihak lain adalah pemotongan Pajak Penghasilan atas transaks-
transaksi yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24 dan
Pemungutan PPh Pasal 22.
■ Baik pajak yang disetorkan sendiri berupa PPh Pasal 25 maupun yang dipotong atau
dipungut pihak lain berupa Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24 serta dipungut oleh PPh
Pasal 22 merupakan angsuran pajak dimuka dan dapat diperhitungkan pada Pajak
Penghasilan Badan atau Orang Pribadi.
Prosedur Substantive Test untuk Prepaid
Taxes
1) Minta rincian prepaid taxes per tanggal neraca (rincian bisa per jenis pajak atau
dicampur)
2) Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar
■ Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT PPh
Badan.
■ Untuk pajak pertambahan nilai (PPN masukan), bandingkan angka prepaid taxes di
rincian dengan SPT Masa (SPM)
Contoh Kertas Kerja Prosedur Pemeriksaan Prepaid Taxes
TANGGAL KETERANGAN JUMLAH
PPh 22
05/02/10 EXL/C No.01/01/10 Rp 500.000 Vo
15/06/10 EXL/C No.02/06/10 Rp 1.500.000 Vo
13/12/10 EXL/C No.03/11/10 Rp 2.500.000 Vo
Rp 4.500.000 V
PPh 23 ^
13/01/10 EX Penyewa Gedung Rp 2.000.000 Vo
30/06/10 EX Bunga Deposito Rp 1.000.000 Vo
31/12/10 EX Bunga Deposito Rp 1.000.000 Vo
Rp 4.500.000 V
PPh 25 ^
08/01/10 PPh 25 Desember 2009 Rp 1.000.000 Vo
09/02/10 PPh 25 Januari 2010 Rp 1.000.000 Vo
01/03/10 PPh 25 Februari 2010 Rp 1.000.000 Vo
10/12/10 PPh November 2010 Rp 1.100.000 Vo
Rp 12.900.000 V
PPN ^
08/12/10 PPN Masukan Ex PT.X Rp 100.000 Vo
17/12/10 PPN Masukan Ex PT Y Rp 150.000 Vo
21/12/10 PPN Masukan Ex PT Z Rp 250.000 Vo
Rp 500.000 V
Saldo per 31 Desember 2010 Rp 21.900.000 L
^

To G
^ Checked Footing
L Cocokkan dengan buku besar
Vo Periksa bukti pemotongan dari pihak ketiga dan SSP
V Bandingkan dengan SPT PPh Badan Tahun 2010
Cocokkan dengan SPM bulan Desember 2010
DIBUAT OLEH DIREVIEW: CLIENT : PT. ABC PERIODE INDEX: KKP

TANGGAL: 10/2/11 TANGGAL: 20/2/11 SCHEDULE: Prepaid Taxes 31/12/2010 G-3


Hasil Prosedur Pemeriksaan Prepaid and
Expenses
■ Menurut standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 (PSA 29 SA Seksi 508),
ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu:
1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion).
2) Pendapat Wajar tanpa pengecualian demham bahasa penjelesan yang ditambahkan
dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with explanatory language).
3) Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)
4) Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
5) Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclamer Opinion)
Contoh Kertas Kerja Top Schedule-Prepaid Taxes and
Expenses
WP Per Book Adjusment Per Audit Saldo
Ref 31/12/10 DR CR 31-12-10 31-12-09
Prepaid Rent G1 Rp 60.000.000 - - Rp 60.000.000 Rp 30.000.000
Prepaid Insurance G2 Rp 4.600.000 - - Rp 4.600.000 Rp 4.600.000
Prepaid Advertising G3 Rp 5.000.000 - - Rp 5.000.000 Rp 2.000.000
Prepaid Taxes G4 Rp 21.900.000 - - Rp 21.900.000 Rp 40.000.000
Rp 91.500.000 - - Rp 91.500.000 Rp 40.100.000
^ ^

to WBS

^ Checked footing

Kesimpulan Pemeriksaan:
Berdasarkan prosedur pemeriksaan yang telah
dilakukan atas perkiraan-perkiraan prepaid taxes
and expenses , kami tidak menemukan adanya
kesalahan pencatatan, sehingga menurut
pendapat kami, saldo perkiraan prepaid taxes
anda expenses sudah disajikan secara wajar,
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (paybudi)/SAK/ETAP/IFRS
DIBUAT OLEH: DIREVIEW CLIENT: PT. ABC PERIODE INDEX-KKP

TANGGAL: 18/1/11 TANGGAL: 25/1/11 SCHEDULE: Prepaid Taxes and Expenses 31/12/2011 G
Kesimpulan

■ Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang
akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Pajak
dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan
atau dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan
sebagai kredit pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di
akhir bulan (untuk PPN). Disamping itu, perusahaan tetap harus
melakukan pemeriksaan terhadap biaya dibayar di muka dan pajak
dibayar di muka sesuai dengan prosedur pemeriksaan biaya dibayar di
muka dan pajak dibayar di muka yang berlaku.
THANKYOU
Any question?

Anda mungkin juga menyukai