PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI OLEH BENDAHARA/PEMUNGUT
PENYERAHAN
BARANG KENA PAJAK JASA KENA PAJAK
DIPUNGUT PPN APBN/APBD
DIKELOLA
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH LEMBAGA NEGARA MELALUI SUATU KEGIATAN
BENDAHARA /PEMEGANG KAS
WAJIB MELAKUKAN PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK PUSAT DASAR HUKUM PASAL 16A UU PPN TAHUN 2009 KMK No. 563/KMK.03/2003 PMK No.73/PMK.03/2010 PMK 85/PMK.03/2012 Pasal 16 A UU PPN (1) Pajak yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai. (2) Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan. Pemungut PPN Instansi Pemerintah Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Bendahara pemerintah KPS (Kontraktor Production Sharing) di bidang pengusahaan Pertambangan minyak dan gas Badan Usaha Milik Negara badan usaha yang bergerak di bidang pupuk, yang telah dilakukan restrukturisasi oleh Pemerintah yaitu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Iskandar Muda badan usaha tertentu yang dimiliki secara langsung oleh badan usaha milik negara yaitu PT Telekomunikasi Selular, PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Elnusa Tbk, PT Krakatau Wajatama, PT Rajawali Nusindo, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Kimia Farma Apotek, PT Badak Natural Gas Liquefaction, PT Kimia Farma Trading & Distribution, PT Tambang Timah, PT Terminal Petikemas Surabaya, PT Indonesia Comnets Plus, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah Mekanisme Pengenaan PPN Secara Umum: Secara Khusus PKP yang menyerahkan Penyerahan kepada Instansi BKP/JKP wajib membuat faktur Pemerintah dan Badan-Badan pajak, pajak yang dipungut Tertentu (KPS), BUMN, disebut disebut PK Pemungut PKP pembeli membayar PPN Pada saat melakukan yang terutang, yang disebut PM pembayaran, Pemeungut Pajak Pada akhir masa pajak PK dan sbt memungut pajak yang PM tersebut akan terutang dan menyetorkan diperhitungkan dalam SPT Masa dengan SSP atas nama PKP yang PPN menyerahkan BKP/JKP Kapan PPN dan PPnBM tidak dipungut oleh pemungut (instansi Pemerintah) Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000 dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah Pembayaran untuk pembebasan tanah Pembayaran atas penyerahan yang mendapat fasilitas tidak dipungut dan/ dibebaskan Pembayaran atas penyerahan BBM dan nonBBM oleh PT (Persero) Pertamina Pembayaran atas rekening telepon Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan Penyerahan yang tidak terutang PPN Kapan PPN dan PPnBM tidak dipungut oleh pemungut (Kontrak Production Sharing dan BUMN) Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 10.000.000 dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah Pembayaran atas penyerahan yang mendapat fasilitas tidak dipungut dan/ dibebaskan Pembayaran atas penyerahan BBM dan nonBBM oleh PT (Persero) Pertamina Pembayaran atas rekening telepon Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan Penyerahan yang tidak terutang PPN Contoh Karena akan mengikuti tender pengadaan alat tulis kantor pada suatu instansi pemerintah, maka Firman selaku pedagang eceran peralatan perkantoran dan telah dikukuhkan menjadi PKP. Surat Pengukuhan PKP mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2009. Pada awal tahun 2013, Firman menyerahkan BKP kepada instansi Pemerintah sebagai berikut : Pada tanggal 29 Januari 2013 menyerahkan sejumlah ATK dengan harga penyerahan Rp 2.200.000,00 termasuk PPN. Penagihan dilakukan pada tanggal 25 Februari 2013, sedangkan pembayaran diterima pada tanggal 7 Maret 2013. Pada tanggal 8 April 2013 menyerahkan sejumlah peralatan perkantoran dengan harga penyerahan Rp 990.000,00 termasuk PPN. Penagihan dilakukan pada tanggal 17 April 2013, dan pembayaran diterima pada tanggal 20 April 2013. Permasalahan : Untuk tiap-tiap penyerahan BKP tersebut jelaskan : a. Berapa jumlah PPN yang terutang untuk masing-masing transaksi? b. Siapa yang memungut PPN yang terutang untuk masing-masing transaksi? c. Kapan Faktur Pajak wajib dibuat untuk masing-masing transaksi ? d. Dalam SPT Masa PPN apa Firman melaporkan penyerahan BKP tersebut ?