Anda di halaman 1dari 2

Ada lima masalah khusus dalam aktiva, yaitu:

1. Beban Tangguhan (Deffered Charge)


Masalahnya adalah apakah beban tangguhan dapat digolongkan sebagai aktiva? Jenis beban
tangguhan yg mana yg dapat dogolongkan sebagai aktiva.
Kriteria umum utk menentukan beban tangguhan:
1. Apakah cost jasa tersebut merupakan pengeluaran yang sah dan wajar,
2. Apakah cost jasa tersebut merupakan suatu faktor yang manfaatnya di masa mendatang dpt
diantisipasi dgn mudah,
3. Apakah cost jasa tersebut merupakan jenis pengeluaran yang terjadi berulang-ulang setiap
periode.
Contoh dari Beban Tangguhan adalah Sewa dibayar dimuka, Asuransi dibayar dimuka, dll.
2. Kapitalisasi Bunga
Masalah ini muncul terutama bila perusahaan sedang membangun fasilitas fisik yang dibiayai
dengan dana pinjaman dan jangka waktunya cukup lama.
Ada beberapa perlakuan akuntansi terhadap bunga (Hendriksen, 1982):
1. Bunga tidak dikapitaliasi
2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai elemen cost fasilitas fisik yang dibangun
sendiri
3. Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen cost fasilitas fisik yang
dibangun
Bunga hanya dapat dikapitalisasi utk aktiva yang memenuhi syarat yaitu:
1. Aktiva yang memenuhi syarat, Bunga dapat dikapitalisasi untuk:
a) Aktiva yang dibangun untuk digunakan sendiri
b) Aktiva yang dibangun dengan tujuan untuk dijual sebagai unit proyek yang berdiri
sendiri.
Aktiva yang tidak dapat dikapitalisasi:
a) Aktiva tersebut siap digunakan
b) Aktiva yang bersangkutan berhenti dalam proses pembangunan
2. Besarnya kapitalisasi,
a) Apabila dana rata-rata yg tertanam dlm konstruksi tdk melebihi dana pinjaman
b) Apabila dana rata-rata tertanam dalam konstruksi melebihi besarnya dana pinjaman utk
konstruksi tersebut
3. Periode kapitalisasi
a) Uang muka utk konstruksi telah dibayar
b) Kegiatan konstruksi tetap berlangsung
c) Cost bunga telah terhimpun
4. Penyajian pengungkapan
a) Total bunga yg terjadi selama periode
b) Bagian dari total bunga yg dikapitalisasi
c) Total bunga yg dibebankan ke periode bersangkutan kalau selama periode tersebut tidak
ada bagian bungan yang dikapitalisasi

3. Pengeluaran Kapital (Capital Expenditure)


Adalah pengorbanan sumber ekonomi yg berkaitan dgn obyek jasa (fasilitas fisik) baik saat
diperoleh maupun saat digunakan dlm operasi
Aturan umum yg digunaka utk menentukan pengorbanan ekonmi sebagai pengeluaran:
1. Utk aktiva non moneter yg baru diperoleh/dibeli
2. Utk aktiva yang telah dipakai (aktiva lama)
a) Menambah kapasitas produksi aktiva yg bersangkutan
b) Menambah umur ekonomis
c) Menambah nilai aktiva

4. Aktiva Donasi / Sumbangan


Masalah yg timbul adalah apabila perusahaan memperoleh suatu aktiva tanpa harus
mengeluarkan / mengorbankan sumber ekonomi. Walau tanpa pengorbanan ekonomi,
aktiva harus tetap dicatat. Oleh karena aktiva yang berasal dari sumbangan memiliki manfaat
untuk menghailkan pendapatan, maka aktiva tersebut harus ditentukan nilai wajarnya.

5. Transaksi Aktiva Non Moneter


Masalahnya muncul apabila pengorbanan ekonomi untuk memperoleh suatu aktiva bukan berupa
kas tetapi berbentuk aktiva non moneter.
Apabila aktiva yang diterima adalah aktiva yang tidak sejenis, aktiva tersebut dinilai atas dasar
nilai wajarnya. Sedang untuk aktiva yang sejenis, penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Jika ada unsur rugi dalam transaksi tersebut, maka nilai aktiva yg diterima adalah nilai wajar
dari aktiva yg diserahkan ditambah sejumlah kas tertentu yg dikeluarkan.
b) Jika ada unsur untung dlm transaksi tersebut, nilai aktiva yg diterima adalah nilai buku aktiva
yg diserahkan ditambah sejumlah kas tertentu yg dikeluarkan
c) Jika ada untung dan diterima sejumlah kas, maka nilai aktiva yg diterima adalah nilai buku
aktiva yg diserahkan dikurangi proporsi tertentu dari nilai buku aktiva yg dijual.

Anda mungkin juga menyukai