Anda di halaman 1dari 4

Andi Yususf Setiawan 10/305131/EK/18156

FINANCING CYCLE
PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT 1. Materialitas Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus pembiayaan terhadap laporan laba rugi juga sangat bervariasi dalam hal signifikansinya seperti juga pengaruh dividen terhadap laba ditahan. 2. Risiko Inheren Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan, transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk pembayaran dividend an bunga, yang sering ditangani oleh agen-agen dari luar. 3. Risiko Prosedur Analitis Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan entitas akan pembiayaan, kemampuannya, untuk melunasi utang, dan kelayakan biaya bunga (termasuk baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi). 4. Risiko Pengendalian Aplikabilitas komponen pengendalian internal untuk transaksi dan saldo siklus pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah diuraikan sebelumnya untuk siklus investasi. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek, dan hutang obligasi mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini (1) melibatkan perjanjian kontraktual berbunga, (2) memerlukan persetujuan dari dewan direksi, dan (3) dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan. Untuk akun-akun ini, terdapat masalah yang relatif sedikit dalam mencapai tujuan audit. Transaksi hutang jangka panjang ini jarang menimbulkan pisah batas akhir tahun. Jadi, pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca. 1. MENENTUKAN RISIKO DETEKSI Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang berkaitan kecuali kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto

Andi Yususf Setiawan 10/305131/EK/18156 atau premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka panjang. 2. MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF Dari pengujian yang mungkin dilakukan ini, auditor merancang program audit untuk memenuhi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi. Auditor mengandalkan terutama pada (1) komunikasi langsung dengan sumber independen dari luar, (2) penelaahan dokumentasi, dan (3) perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencakupi mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang. 3. PROSEDUR AWAL Di sini penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya, menentukan kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktivitas investasi, maka auditor dapat melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak. Karena ada kemungkinan pengujian substantif dapat dilakukan atas masing-masing daftar yang dibuat sebelumnya, maka prosedur ini berkaitan dengan komponen ketepatan matematis dan klerikal dari asersi penilaian atau alokasi, serta dilaksanakan dengan menggunakan skedul hutang jangka panjang sebagai dasar untuk pengujian substantif tambahan. 4. PROSEDUR ANALITIS Suatu bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan harapan auditor. Auditor juga harus mengevaluasi pengungkapan mengenai jatuh tempo hutang dan perjanjian utang. Sebagai bagian dari tanggung jawab auditor atas evaluasi mengenai apakah suatu entitas dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor akan mengevaluasi kemampuan entitas itu untuk menghasilkan arus kas yang mencukupi guna memenuhi komitmen yang berkaitan dengan beban bunga (termasuk bunga yang dikapitalisasi), jatuh tempo hutang, dan perjanjian hutang. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme profesional yang tepat dan menyelidiki hasil-hasil yang abnormal. 5. PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI Untuk obligasi, auditor harus mendapatkan bukti tentang nilai nominal dan hasil bersih obligasi itu pada tanggal penerbitan. Penerbitan instrumen hutang ini harus ditelusuri ke penerimaan kas sebagaimana yang dibuktikan oleh surat kiriman uang dari pialang. Pembayaran pokok hutang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher dan cek-cek yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa wesel yang dibatalkan atau sertifikat obligasi. Bukti-bukti tentang transaksi semacam itu dapat tersedia dalam bentuk sertifikat obligasi yang dibatalkan dan penerbitan sertifikat saham yang berkaitan.

Andi Yususf Setiawan 10/305131/EK/18156 Apabila bunga obligasi dibayar oleh agen independen, maka auditor harus memeriksa laporan agen tentang pembayaran tersebut. Vouching atas ayat jurnal yang dicatat tidak akan mengungkapkan hutang jangka panjang yang belum tercatat. 6. PENGUJIAN RINCIAN SALDO Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini: (1) menilai otorisasi dan kontrak atas hutang jangka panjang, (2) mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi, (3) menghitung kembali beban bunga. 7. PERBANDINGAN PENYAJIAN LAPORAN DENGAN GAAP Pengujian terdahulu yang memeriksa kontrak utang dan mengkonfirmasi hutang memberikan data tentang klien untuk digunakan dalam perbandingan. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas pemegang saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo-saldo ini, asersi penilaian atau alokasi dan penyajian ataupengungkapan adalah mempertahankan perbedaan antara modal disetor dan laba ditahan. 1. MENENTUKAN RISIKO DETEKSI Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh register dan agen transfer. Dalam kasus tersebut, baik penilaian risioko inheren maupun pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut mungkin rendah. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tingg jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham. 2. MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin dilakukan atas saldo ekuitas pemegang saham dan tujuan audit spesifik yang berkaitan dengan setiap pengujian.

Andi Yususf Setiawan 10/305131/EK/18156 3. PROSEDUR AWAL Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri serta menentukan (1) kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal dan (2) manfaat menggunakan pembiayaan dengan ekuitas guna mendukung pertumbuhan entitas itu. Pembiayaan dengan ekuitas dapat digunakan baik untuk mendukung aktivitas investasi, atau pun untuk mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja (yakni, pertumbuhan persediaan dan piutang yang diperlukan untuk mengembangkan entitas itu). 4. PROSEDUR ANALITIS Hubungan keuangan yan dinyatakan dalam rasio-rasio ini dapat bermanfaat untuk mengevaluasi kelayakan saldo-saldo ekuitas pemegang saham. Bukti yang diperoleh dari prosedur analitis ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi. 5. PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI Kategori pengujian ini mencakup vouching ayat jurnal dalam akun modal disetor dan laba ditahan: (1) vouching ayat jurnal ke akun modal disetor, (2) vouching ayat juranl ke laba ditahan. 6. PENGUJIAN RINCIAN SALDO Pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam lima bagian, yaitu: (1) review akte pendirian dan anggaran rumah tangga, (2) review otorisasi dan persyaratan penerbitan saham, (3) konfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer, (4) memeriksa buku sertifikat saham, (5) memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock.

Anda mungkin juga menyukai