Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nuris Maulina Ulfah

NIM : H24160127

Peran Pasar dan Lembaga Keuangan dalam Perkembangan Ekonomi

Dalam perkembangannya, aktivitas di pasar keuangan semakin antuasias


dikarenakan interaksi antara para pemilik dana (kreditor/investor) dengan para
pencari dana (debitor) semakin sering dilakukan. Hal ini dikarenakan para pencari
dana (debitor) hendak mengembangkan proyeknya lebih jauh sehingga
membutuhkan dana yang lebih banyak dibanding dana yang ia miliki. Sementara
itu, para pemilik dana (kreditor/investor) menginginkan agar dana lebih yang
mereka miliki dapat memberikan keuntungan secara materiil maupun non-materiil.

Definisi dari pasar keuangan sendiri merupakan pasar yang menyediakan


produk keuangan berupa aktiva fisik surat berharga atau valuta asing. Pasar
Keuangan adalah tempat dimana terjadinya penawaran dan permintaan dana serta
investasi melalui transaksi bisnis langsung. Produk yang diperjualbelikan dalam
pasar keuangan ini adalah produk keuangan, baik bagi yang membutuhkan dana
dengan pihak yang kelebihan dana.

Berdasarkan definisi yang dijabarkan mengenai pasar keuangan, dapat


disimpulkan bahwa pasar keuangan sebagai penghimpun dana, penyalur dana, dan
transaksi tukar-menukar mata uang. Jenis pasar keuangan dibagi berdasarkan
produk keuangan yang diinginkan namun yang sering digunakan di masyarakat
adalah Pasar Uang dan Pasar Modal.

Pasar Uang merupakan tempat diperjualbelikanmodal jangka pendek dalam


bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel atau promes dimana jangka
waktunya kurang dari satu tahun. Pasar uang terbentuk karena adanya penawaran
dan permintaan dana jangka pendek dalam bentuk surat berharga (sekuritas).
Sedangkan, Pasar Modal merupakan pasar yang diperjualbelikan modal jangka
panjang dalam bentuk surat berharga seperti obligasi dan saham, jangka waktu surat
berharga yang ditawarkan biasanya berumur dari 1 tahun. Pasar modal terbentuk
karena adanya beberapa institusi dan peraturan yang memungkinkan terjadinya
transaksi dana jangka panjang dalam bentuk saham dan obligasi.

Dalam keberlangsungan kegiatan di pasar keuangan, ada lembaga keuangan


yang membantu interaksi antara para pemilik dana (kreditor/investor) dengan para
pencari dana (debitor). Lembaga keuangan ialah korporasi/badan yang
menyediakan jasa-jasa yang berkaitan dengan keuangan. Fungsi utama dari
lembaga keuangan antara lain menghimpun dana dari nasabah atau masyarakat
ataupun menyalurkan dana kepada nasabah atau masyarakat. Bentuk dari lembaga
keuangan ini dapat berupa lembaga keuangan bank dan non-bank. Perbedaannya
hanya terletak pada korporasi apa yang menaungi.

Seperti yang diketahui, kegiatan dari Pasar dan Lembaga Keuangan


mempengaruhi kegiatan ekonomi mikro dan makro masyarakat sehari-hari. Untuk
ukuran kegiatan ekonomi mikro, masyarakat melakukan kegiatan transaksi barang
dan jasa setiap hari untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang sampai masa depan
disiapkan. Untuk memberikan pinjaman yang dapat digunakan dalam kegiatan
sehari-hari, Bank mengeluarkan kartu kredit. Kartu Kredit adalah pemberian kredit
dari pihak ketiga dengan batasan kredit tertentu yang sudah ditentukan oleh pemilik
kartu juga pemberi kredit dalam jangka waktu tertentu (biasanya 1 bulan).

Selain itu, ada yang namanya asuransi yang dapat dilakukan dari lembaga
keuangan non-bank. Asuransi adalah bentuk perjanjian dari pihak pertama dengan
pihak ketiga dimana pihak ketiga akan mendapatkan premi asuransi yang rutin
setiap jangka waktu yang ditentukan. Hal ini diperuntukkan risiko yang tidak
terduga yang akan dialami pihak pertama di masa depan dan pihak ketiga akan
memberikan penggantian atas kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang
ditanggung oleh pihak pertama.

Kegiatan pasar dan lembaga keuangan yang mempengaruhi kegiatan


ekonomi makro adalah kegiatan pasar modal. Semisal, jual-beli efek (saham dan
obligasi) melalui perantara yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membuat emiten
dan investor tidak bertemu dengan adanya perantara ini. Dengan adanya
penanaman modal oleh investor, secara tidak langsung akan mempengaruhi
perkembangan infrastruktur di Indonesia. Namun, investor pasar modal Indonesia
masih didominasi oleh investor dari luar negeri padahal seharusnya ada
keseimbangan antara investor dalam negeri dan juga luar negeri.

Dalam perkembangan Revolusi Industri 4.0, sistem dari pasar dan lembaga
keuangan di Indonesia pun berubah secara perlahan menyesuaikan dengan
kebutuhan saat ini. Perubahan ini terjadi dikarenakan permintaan akan layanan
keuangan semakin tinggi dan didukung perkembangan teknologi yang semakin
pesat. Hal ini memudahkan dalam mengakses dan memberi layanan bagi pihak
pertama maupun pihak ketiga untuk kegiatan transaksi yang lebih efektif juga
efisien.

Contoh perubahan yang terjadi adalah dengan adanya financial technology


(FinTech) yang saat ini membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan transaksi
terkait keuangan. Menurut Bank Indonesia, financial technology (FinTech)
merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya
mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam
membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat
melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat
dilakukan dalam hitungan detik saja. Tentunya, hal ini sangat memudahkan karena
transaksi dapat dilakukan tanpa ada batasan ruang dan waktu.

Dengan adanya FinTech ini memperluas ranah peer-to-peer lending (P2P),


bahwasanya mempermudah pihak pencari dana mendapatkan dana yang
dibutuhkannya dengan mudah. Dengan meluasnya ranah peer-to-peer lending,
muncullah kartu kredit dalam bentuk digital. Kartu kredit dalam bentuk digital ini
dikeluarkan oleh lembaga keuangan non-bank yang memberikan kemudahan
penggunanya untuk melakukan cicilan atau dapat membayarnya dalam jangka
waktu yang ditentukan. Sebelumnya, kartu kredit hanya dapat dikeluarkan oleh
lembaga keuangan bank namun lembaga keuangan non-bank pun sudah dapat
memberikan fasilitas cicilan ataupun pinjaman terhadap masyarakat.

F ungsi FinTech selain memberikan pinjaman dalam jangka waktu tertentu,


FinTech juga menyentuh ranah asuransi. FinTech dalam ranah asuransi belum
sebaik sistem FinTech dalam ranah peer-to-peer lending karena hanya mengadopsi
sistem digital FinTech itu sendiri belum menyatukannya dengan sistem asuransi.
Namun, sistem asuransi kendaraan bermotor sudah bisa diakses dengan aplikasi
digital untuk beberapa perusahaan asuransi. Hal ini tentu memudahkan bagi para
pengguna dikarenakan lebih mudah mengajukan keluhan juga mengakses layanan.

Beberapa waktu lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengembangkan


Electronic Trading Platform (ETC) dimana akan memudahkan para emiten juga
para investor dalam mengakses informasi untuk mencari dana atau menyalurkan
dana. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang semakin pesat juga
permintaan yang tinggi di masyarakat. Selain itu, tujuan dari pembuatan ETC ini
untuk mengembangan sistem keterbukaan informasi dan mendukung investor
dalam negeri.

Sistem pasar dan lembaga keuangan ini semakin berkembang dengan


diiringi perkembangan teknologi. Tentu saja, perkembangan ini memudahkan
masyarakat dalam urusannya. Masyarakat tidak perlu repot mengantre dalam
urusan layanan keuangan, tidak usah takut pengiriman uang yang tak sampai karena
akan ada pemberitahuan langsung jika uang telah diterima, dan bisa mengakses
keperluan lainnya tanpa memedulikan batasan ruang dan waktu.

Teknologi pun kini sudah disentuh hampir semua kalangan masyarakat.


Lembaga keuangan bank maupun non-bank dapat menyasar seluruh segmentasi
pasar hanya bagaimana mereka mengemas layanan tersebut sesuai dengan
kebutuhan tiap segmentasi pasar. Seluruh bagian dari masyarakat kini dapat
memperoleh layanan keuangan dengan baik karena sistem kemudahan yang dijual
dari FinTech ini. Sayangnya, perkembangan FinTech ini belum memberikan
perubahan signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.
Perkembangan FinTech di Indonesia pada umumnya dari startup yang
sedang berkembang. Namun, perkembangan startup FinTech tidak memberikan
perkembangan yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Harapan selama ini
adalah perkembangan startup di Indonesia memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap Indonesia namun hal ini belum terlihat. Hal ini terjadi karena
belum ada regulasi yang kuat dalam mengatur FinTech ini.

Seperti yang diketahui, FinTech di Indonesia baru ramai diperbincangkan


dalam 2 tahun terakhir ini namun penggunaannya dalam transaksi sudah tinggi.
Transaksi FinTech di Indonesia pada tahun 2017 mencapai US$ 18,6 milliar dan
berkontribusi sebesar 39% pada negara. Namun, masih ada diluar sana FinTech
yang belum terdaftar dalam data yang tidak terbuka mengenai sistem informasinya.

Selain itu, penggunaan dalam FinTech sangat rawan dalam kejahatan cyber
maka perlu keamanan yang sangat tinggi. Kebocoran data mengenai para pengguna
virtual account FinTech dapat merugikan para pengguna juga dapat disalahgunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maka diperlukan peraturan yang
melindungi keamanan data pribadi pengguna.

Maka dari itu, Pemerintah harus cepat tanggap dalam mengatur regulasi
yang ada. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) sudah
mengeluarkan beberapa regulasi mengenai transaksi online dengan menggunakan
FinTech ini namun masih ada celah dimana berapa pajak yang harus dikeluarkan
dan standar keamanan yang harus diterapkan oleh perusahaan FinTech.

Pemerintah perlu membangun sebuah badan keuangan yang berbasis


informasi dan teknologi (IT). Badan ini dapat dinaungi oleh OJK sendiri untuk
keberlangsungan kegiatannya. Badan inilah yang akan mengawasi juga
mempertimbangkan regulasi yang akan diberlakukan untuk perusahaan FinTech
yang ada di Indonesia. Harapannya perkembangan FinTech yang ada di Indonesia
ini dapat mendukung perkembangan Indonesia yang lebih stabil juga kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Diah. 2017. Pasar dan Lembaga Keuangan [Internet]. [Diunduh 2018


September 23]. Tersedia pada:
https://www.scribd.com/document/360909702/Pasar-dan-Lembaga-Keuangan
Anonim. 2013. Lembaga Keuangan dan Pasar Keuangan [Internet]. [Diunduh
2018 September 23]. Tersedia pada:
http://mysunsetland.blogspot.com/2016/11/lembaga-keuangan-dan-pasar-
keuangan.html
Anonim. 2012. Materi Lembaga Keuangan dan Pasar Modal [Internet].
[Diunduh 2018 September 23]. Tersedia pada: http://geordy-resistencia-
anz.blogspot.com/2012/01/materi-lembaga-keuangan-dan-pasar-modal.html
Ardela, F. 2017. Bagaimana Cara Kerja Kartu Kredit serta Apa Untung
Ruginya Kartu Kredit? [Internet]. [Diunduh 2018 September 24]. Tersedia pada:
https://www.finansialku.com/bagaimana-cara-kerja-kartu-kredit-serta-apa-untung-
ruginya-kartu-kredit/
Nurizzati M A. 2018. Kenali 7 Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia
[Internet]. [Diunduh 2018 September 23]. Tersedia pada:
https://www.halomoney.co.id/blog/7-lembaga-keuangan-bukan-bank-di-indonesia

Sugianto D. 2015. Pasar Modal di Negara Maju Bisa Danai Proyek


Infrastruktur [Internet]. [Diunduh 2018 September 23]. Tersedia pada:
https://economy.okezone.com/read/2015/11/09/278/1246028/pasar-modal-di-
negara-maju-bisa-danai-proyek-infrastruktur

Luna N G. 2018. Revolusi Industri dan Indonesia 4.0 [Internet]. [Diunduh


2018 September 24]. Tersedia pada: https://kumparan.com/nona-gae-
luna1519199971381/revolusi-industri-dan-indonesia-4-0

[BI] Bank Indonesia. 2016. Financial Technology [Internet]. [Diunduh 2018


September 24]. Tersedia pada: https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-
konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx
Ardela F. 2017. Teknologi Finansial: Tengok Dulu Perkembangan Fintech di
Indonesia [Internet]. [Diunduh 2018 September 24]. Tersedia pada:
https://www.finansialku.com/perkembangan-fintech-di-indonesia/
Laucereno S F. 2018. Ada Kartu Kredit Digital, Apa Bedanya dengan yang
Biasa? [Internet]. [Diunduh 2018 September 24]. Tersedia pada:
https://finance.detik.com/moneter/d-3963661/ada-kartu-kredit-digital-apa-
bedanya-dengan-yang-biasa

Vistika F B, Prasetyo H. 2017. Fintech memberi pengalaman asuransi


berbeda [Internet]. [Diunduh 2018 September 24]. Tersedia pada:
https://keuangan.kontan.co.id/news/memberi-pengalaman-asuransi-yang-berbeda

Sugianto D. 2018. 12 Jurus BEI Kembangkan Pasar Modal [Internet].


[Diunduh 2018 September 23]. Tersedia pada: https://finance.detik.com/bursa-dan-
valas/d-4123270/12-jurus-bei-kembangkan-pasar-modal

Anonim. 2017. 2017, Transaksi Fintech Indonesia US$ 18,6 Miliar [Internet].
[Diunduh 2018 September 24]. Tersedia pada:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/04/26/2017-transaksi-fintech-
indonesia-us-186-miliar

Anonim. 2018. Dari total 235 perusahaan, fintech payment berkontribusi 39%
di 2017 [Internet]. [Diunduh 2018 September 24]. Tersedia pada:
https://keuangan.kontan.co.id/news/sepanjang-2017-dari-235-pelaku-fintech-
payment-mendominasi-39

Anda mungkin juga menyukai