Dosen pembimbing:
DISUSUN OLEH :
NOVINTA RISA YANI 160301175
M. ARIEF 160301176
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kenikmatan kepada penulis khususnya umumnya untuk kita semua, karena berkat hidayah
dan inayah-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini, shalawat beserta salam marilah kita
curahkan kepada junjungan kita yakni nabi Muhammad SAW.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing penulis di dalam
penyusunan makalah ini, namun penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan
kebaikan.
Semoga makalah ini menjadi khazanah keilmuan khususnya bagi penulis umumnya bagi
kita semua juga menjadi asbab hidayah ke seluruh alam dan semoga kita senantiasa diberikan
kemudahan dalam menuntut ilmu. Amin
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan………….………………………………………………...................... 11
DAFTAR PUSTAKA...…….............................................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bunga sebagian besar utang jumlahnya teta dan, jika bunga lebih kecil dari
pengembalian yang diperoleh dari pendanaan utang, selisih lebih atas pengembalian
akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas
Beban tetap
Dengan mengunakan laba untuk perkiraan kas dari operasi sering kali tidak
layak bahkan dapat salah mengatasi masalah ini dengan mengambil kesimpulan
umum. Namun dengan analisis hati-hati atas pos pendapatan dan beban nonkas
yang terdapat pada laba.
Bagian utama kedua dari rasio terhadap beban adalah beban tetap. Analisis beban
tetap mengharuskan mempertimbangkan beberapa komponen yaitu:
a Bunga dibebankan
Bunga dibebankan merupakan beban tetap yang paling langsung dan terlihat jelas
akibat utang. Namun beban bunga yang dilaporkan mencakup:
Diskon dan beban pengeluaran, merupakan jumlah dimana nilai nominal
melebihi kas yang diterima saat penerbitan utang.
Premium, merupakan kebalikan dari diskon dan mencerminkan kas masuk yang
melebihi nilai nominal.
b Bunga implisit atas kewajiban sewa guna usaha
Sewa jangka panjang mencerminkan kewajiban tetap yang harus di akui saat
mengitung rasio laba terhadap beban tetap. Sewa jangka panjang yang secara
konsep tidak perlu dikapitalisasi dapat terdiri atas beban tetap yang perlu
dimasukkan saat menghitung rasio laba terhadap beban tetap. Salah satu masalah
adalah mengeluarkan bagian bunga dari pembayaran sewa jangka panjang. Analisis
sering kali dapat memperoleh tingkat bunga implicit sewa dari pengungkapan
catatan atas laporan keuangan.
c Persyaratan dividen saham preferen anak perusahaan dengan kepemilikan
mayoritas.
Persyaratan dianggap beban tetap karena memiliki prioritas diatas distribusi laba
untuk induk perusahaan. Persyratan dividen saham preferen anak perusahaan
dengan kepemilikan mayoritas merupakan contoh dari beban tetap yang bukan
pengurang laba.
d Persyaratan pembayaran kembali pokok pinjaman .
Pembayaran kembali pokok pinjaman dari prespektif arus kas keluar dianggap sama
sulitnya dengan pembayaran bunga. Beberapa alasan mengapa persyratan
pembayaran kembali pokok pinjaman tidak diakui dalam perhitungan rasio laba
terhadap beban tetap, yaitu:
Rasio laba terhadap beban tetap adalah berdasarkan laba, perusahaan dapat
melakukan pendanaan kembali kewajiban yang jatuh tempo.
Jika suatu perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang dapat
diterima, maka perusahaan seharusnya mampu menjamin kembali utang untuk
melunasi pembayaran utang.
Memasukkan pembayaran pokok pinjaman akan menghasilkan perhitungan
ganda.
Masalah memasukkan persyaratan kembali utang pada beban tetap
e Jaminan untuk membayar beban tetap
Jaminan untuk membayar tetap atas anak perusahaan tidak dikonsolidasi atau entitas
yang tidak terafiliasi harus ditambahkan pada beban jika persyratann untuk melunasi
jaminan.
f Beban tetap lainnya
Meskipun pembayaran bunga dan persyaratan pembayaran kembali pokok pinjaman
sebagian besar merupakan beban tetap yang terkait dengan terjadinya utang, namun
tidak ada alasan untuk membatasi analisis solvabilitas jangka panjang hanya pada
beban. Analisis beban tetap mendalam seharusnya mencakup seluruh kewajiban
pembayaran jangka panjang ( tidak hanya bagian bunganya), dan terutama jika sewa
tersebut adalah sewa yang tidak dibatalkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci. Analisis struktur modal
adalah salah satunya. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan.
Pendanaan dapat diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga sumber
pendanaan jangka pendek sementara yang lebih berisiko. Terdapat berbagai pemahaman
dasar-dasar Solvabilitas, yaitu : Struktur modal, karakteristik utang dan ekuitas, motivasi
memperoleh modal utang, konsep laverage keuangan dan penyesuian untuk analisis
struktur modal.
Analisis Komposisi dilakukan dengan membuat Laporan Ukuran Sama (Common-
size statement) atas bagian kewajiban dan ekuitas pada neraca. Salah satu keuntungan
analisis common-size atas struktur modal adalah analisis ini mengungkapkan besaran
relative sumber pendanaan suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA