Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi Keuangan
Lanjutan II
Transaksi Laba Antar Perusahaan
– Aset Tetap(Intercompany Profit
Transactions – Plant Asset)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Bisnis S1 Akuntansi
09/10 190161031 Eriana Kartadjumena, Ph.D., Ak, CSRS

Abstract Kompetensi
Materi Transaksi Laba Antar 1. Mahasiswa mampu menilai
Perusahaan –Aset Tetap menjelaskan dampak laba antar perusahaan
proses dan pengakuan laba dari pada transfer asset tetap pada
pemilikan aset tetap yang tidak dapat penyiapan kertas kerja
disusutkan dan yang dapat konsolidasi.
disusutkan antar perusahaan afiliasi, 2. Mahasiswa mampu memahami
baik aset tetap induk perusahaan dalam menghitung penangguhan
yang dimiliki oleh anak perusahaan laba yang belum direalisasi serta
maupun sebaliknya. mengakui laba yang direalisiasi
atas transfer asset tetap oleh
induk perusahaan atau anak
perusahaan.
3. Mahasiswa memahami
penyesuaian perhitungan jumlah
laba antar perusahaan atas
transfer aset untuk kepentingan
pihak non pengendali.
TRANSAKSI LABA ANTAR PERUSAHAAN AFILIASI – ASET TETAP
(INTERCOMPANY PROFIT TRANSACTIONS – PLANT ASSETS)

Laporan keuangan konsolidasian disusun untuk menunjukkan posisi keuangan dan


hasil operasi dari dua atau lebih perusahaan afiliasi seolah-olah perusahaan – perusahaan
tersebut merupakan satu perusahaan (single economic entity). Oleh karena itu, pengaruh
transaksi antara perusahaan afiliasi harus dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasian.

Demikian juga pada transaksi antar-perusahaan afiliasi yang melibatkan penjualan,


pembelian dan pemanfaatan aset tetap menimbulkan laba (rugi) yang belum direalisasikan
bagi entitas yang dikonsolidasikan. Laba dan rugi yang belum direalisasikan (ditangguhkan)
tersebut harus dieliminasikan dalam pelaporan hasil operasi dan posisi keuangan entitas
yang dikonsolidasikan.

PSAK 65 (2019) pada PP109 paragraf c menjelaskan tentang prosedur penyusunan


Laporan Keuangan Konsolidasian adalah mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan
transaksi antar entitas dalam kelompok usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi intra
kelompok usaha yang diakui dalam aset, seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi
seluruhnya). Kerugian intra kelompok usaha mengindikasikan adanya penurunan nilai yang
mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 46: Pajak
Penghasilan diterapkan untuk perbedaan temporer sebagai akibat penghapusan laba dan
rugi yang timbul dari transaksi intra kelompok usaha.
Penyesuaian yang dilakukan dalam mengeliminasikan pengaruh laba antar
perusahaan afiliasi atas aset tetap akan serupa namun tidak identik dengan penyesuaian
untuk laba antar perusahaan afiliasi dari penjualan persediaan barang dagangan. Laba
(rugi) atas penjualan aset tetap pada perusahaan afiliasi tersebut baru direalisasikan oleh
entitas yang dikonsolidasikan melalui 2 (dua ) cara:
1. penggunaan (pemanfaatan) aset tetap
2. penjualan aset tetap tersebut ke pihak di luar afiliasi.

Berbeda dengan transaksi laba antar perusahaan afiliasi atas persediaan yang akan
menjadi benar dengan sendirinya minimal dalam dua periode akuntansi, sedangkan laba
antar perusahaan afiliasi dari aset tetap akan mempengaruhi laporan keuangan sampai aset
tetap tersebut dijual kepada pihak di luar entitas yang dikonsolidasikan atau digunakan
sampai akhir masa manfaatnya oleh afiliasi pembeli (yang dimungkinkan akan lebih dari dua
periode akuntansi).

Perbedaan yang paling mendasar dari penjualan aset tetap antar perusahaan afiliasi
dengan penjualan persediaan antar perusahaan afiliasi antara lain:
1. Transaksi relatif jarang terjadi dan tidak selalu terjadi pada setiap periode akuntansi.
Pada umumnya terjadi ketika proses merger baru saja selesai dan merupakan
bagian dari proses reorganisasi perusahaan pasca merger.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


1 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
2. Nilai setiap transaksi umumnya relatip tinggi sehingga mempunyai pengaruh
signifikan pada laporan keuangan konsolidasi.
3. Pengakuan laba yang belum direalisasikan lebih dari satu periode.

Transaksi penjualan aset tetap antar perusahaan afiliasi pada dasarnya dibagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Penjualan aset tetap yang tidak dapat disusutkan/tanah (nondepreciable-fixed
asset/land)
2. Jual-beli aset tetap yang dapat disusutkan/diamortisasi (depreciable/amortizable
fixed asset).

Jurnal eliminasi yang harus diperhatikan pada kasus penjualan aset tetap antar
perusahaan afiliasi dapat ditunjukan secara lengkap sebagai berikut: (perhatikan jurnal
eliminasi nomor 2)
1. Penyesuaian atas kesalahan dan kelalaian.
2. Eliminasi transaksi laba (rugi) antar perusahaan afiliasi.
Penjualan arus ke bawah aset tetap tidak dapat disusutkan (downstream non
depreciable plant asset)
 Pada tahun penjualan
Dr. Laba antar perusahaan afiliasi aset tetap xxx
Cr. Aset tetap xxx
 Periode setelah tahun penjualan
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Cr. Aset tetap xxx
 Saat terjual kepada pihak di luar afiliasi
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Cr. Laba antar perusahaan afiliasi aset tetap xxx

Penjualan arus ke atas aset tetap tidak dapat disusutkan (upstream non
depreciable plant asset)
 Pada tahun penjualan
Dr. Laba antar perusahaan afiliasi aset tetap xxx
Cr. Aset tetap xxx
 Pada periode setelah tahun penjualan
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Kepentingan non-pengendali xxx
Cr. Aset tetap xxx
 Saat terjual kepada pihak di luar afiliasi
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Kepentingan non-pengendali xxx
Cr. Laba antar perusahaan afiliasi aset tetap xxx

Penjualan arus ke bawah aset tetap dapat disusutkan (downstream depreciable


plant asset)
 Pada tahun penjualan
Dr. Laba antar perusahaan afiliasi aset tetap xxx
Cr. Aset tetap xxx
Eliminasi laba antar afiliasi aset tetap dapat disusutkan

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Dr. Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
Cr. Biaya penyusutan aset tetap xxx
Pengakuan proporsional laba antar afiliasi selama masa manfaat
 Pada periode setelah tahun penjualan
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
Cr. Aset tetap xxx
Eliminasi laba antar afiliasi aset tetap dapat disusutkan

Dr. Akumulasi penyusutan aset tetap xxx


Cr. Biaya penyusutan aset tetap xxx
Pengakuan proporsional laba antar afiliasi selama masa manfaat
 Pada saat aset tetap terjual ke luar entitas afiliasi
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
Cr. Saldo laba antar afiliasi xxx
Eliminasi laba antar afiliasi aset tetap dapat disusutkan

Penjualan arus ke atas aset tetap dapat disusutkan (upstream depreciable


plant asset)
 Pada tahun penjualan
Dr. Laba antar perusahaan afiliasi aset tetap xxx
Cr. Aset tetap xxx
Eliminasi laba antar afiliasi aset tetap dapat disusutkan
Dr. Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
Cr. Biaya penyusutan aset tetap xxx
Pengakuan proporsional laba antar afiliasi selama masa manfaat
 Pada periode setelah tahun penjualan
Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Kepentingan non-pengendali xxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
Cr. Aset tetap xxx
Eliminasi laba antar afiliasi aset tetap dapat disusutkan

Dr. Akumulasi penyusutan aset tetap xxx


Cr. Biaya penyusutan aset tetap xxx
Pengakuan proporsional laba antar afiliasi selama masa manfaat

 Pada saat aset tetap terjual ke luar entitas afiliasi


Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Kepentingan non-pengendali xxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
Cr. Saldo laba antar afiliasi xxx
Eliminasi laba antar afiliasi aset tetap dapat disusutkan

3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo awal
atas akun investment saham di anak perusahaan
dr. Pendapatan dari anak perusahaan (I.S) xxx
cr. Deviden (RE Statement) xxx
Investasi saham di anak perusahaan (B/S) xxx

4. Mencatat laba dan deviden untuk kepentingan non pengendali di anak perusahaan
dr. Laba kepentingan non pengendali (I/S) xxx
cr. Deviden (RE Statement) xxx
kepentingan non pengendali (B/S) xxx

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
5. Eliminasi saldo timbal balik akun investasi saham di anak perusahaan dan ekuitas
anak perusahaan
Dr. Modal saham (B/S) xxx
Saldo Laba (RE Statement, beginning) xxx
Selisih belum diamortisasi (B/S) xxx
cr. Investasi saham di anak perusahaan (B/S) xxx
Kepentingan non pengendali (B/S) xxx

6. Amortisasi perbedaan nilai wajar dengan nilai buku


Dr. Biaya amortisasi (I/S) xxx
cr. Aset-aset (B/S) xxx

7. Eliminasi saldo akun timbal balik lainnya

Laba antar perusahaan afiliasi dari penjualan aset tetap tidak dapat disusutkan

Pengalihan aset tetap yang tidak dapat disusutkan antara afiliasi dengan harga
selain (berbeda) dari nilai buku (lebih tinggi ataupun lebih rendah) mengakibatkan terjadinya
laba atau rugi yang belum direalisasi pada entitas konsolidasian. Laba atau rugi antar
perusahaan afiliasi akan muncul di laporan laba rugi terpisah di afiliasi penjual di tahun
penjualan.

Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, maka laba dari penjualan aktiva
yang tidak dapat disusutkan seharusnya tidak tampak dalam laporan keuangan
konsolidasian, demikian pula pengakuan nilai aset tetap tidak dapat disusutkan tersebut
seharusnya sebesar harga perolehan pada entitas induk. Hal ini berarti laba atau rugi antar
perusahaan afiliasi tersebut harus dihilangkan (dieliminasi) dari pendapatan investasi dalam
konsolidasi satu baris oleh induknya. Hal tersebut menghilangkan dampaknya dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Laba antar perusahaan afiliasi dari penjualan
aktiva tetap tidak dapat disusutkan dapat terjadi dari transaksi arus ke bawah (hilir) maupun
arus ke atas (hulu).

Penjualan Arus ke Bawah Aset Tetap Tidak Dapat Disusutkan

Pada transaksi penjualan arus ke bawah (hilir) aset tetap tidak dapat disusutkan,
pengaruh dari laba antar perusahaan afiliasi adalah terjadi pada pembukuan induk
perusahaan dan laporan keuangan konsolidasian. Setiap laba atau rugi dari penjualan ke
hilir (dari induk ke anak) pada awalnya dimasukkan pada pembukuan pendapatan induk
perusahaan dan laba atau rugi ini harus dihilangkan pada laporan keuangan konsolidasian.
Jumlah eliminasi adalah 100 persen, terlepas dari ada tidaknya kepemilikan saham non
pengendali di anak perusahaan. Proses eliminasi akan selalu dilakukan setiap tahun
penyusunan laporan keuangan konsolidasian sampai dengan aset tetap tidak dapat
disusutkan tersebut dijual kepada pihak di luar entitas konsolidasian. Proses eliminasi di

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
tahun penjualan atas laba antar perusahaan afiliasi dilakukan dengan mendebit akun laba
penjualan aset tetap tidak dapat disusutkan dan kredit akun aset tetap yang tidak dapat
disusutkan. Namun, jika rugi antar perusahaan afiliasi dengan mendebit akun aset tetap
yang tidak dapat disusutkan dan kredit akun rugi penjualan aset tetap tidak dapat
disusutkan.

Selanjutnya, proses eliminasi atas laba antar perusahaan afiliasi pada tahun-tahun
setelah tahun penjualan dengan mendebit akun investasi saham di anak perusahaan dan
kredit akun aset tetap yang tidak dapat disusutkan atau jika rugi antar perusahaan afiliasi
dengan mendebit akun aset tetap yang tidak dapat disusutkan dan kredit akun investasi
saham di anak perusahaan.

Sedangkan, proses eliminasi atas laba antar perusahaan afiliasi pada saat aset tetap
tidak dapat disusutkan akhirnya terjual ke pihak luar entitas konsolidasian adalah dengan
mendebit akun investasi saham di anak perusahaan dan kredit akun laba penjualan aset
yang tidak dapat disusutkan. Namun, jika sebelumnya rugi antar perusahaan afiliasi, maka
eliminasinya dengan mendebit rugi penjualan aset tetap yang tidak dapat disusutkan dan
kredit akun investasi saham di anak perusahaan.

Penjualan Arus ke Atas Aset Tetap Tidak Dapat Disusutkan

Pada transaksi penjualan ke atas (hulu) dari aset tetap tidak dapat disusutkan arus,
pengaruh dari laba antar perusahaan adalah terjadi pada pembukuan anak perusahaan dan
laporan keuangan konsolidasian. Setiap laba atau rugi dari penjualan ke hulu (dari anak ke
induk) pada awalnya dimasukkan pada pembukuan pendapatan anak perusahaan dan laba
atau rugi ini harus dihilangkan. Jumlah eliminasi dibagi proporsional antara hak kepemilikan
saham oleh induk perusahaan dan kepemilikan saham pihak non-pengendali. Proses
eliminasi akan selalu dilakukan setiap menyusun laporan keuangan konsolidasian sampai
dengan aset tetap tidak dapat disusutkan tersebut dijual kepada pihak di luar entitas
konsolidasian.

Proses eliminasi di tahun penjualan atas laba antar perusahaan afiliasi dilakukan
dengan mendebit akun laba penjualan aset tetap tidak dapat disusutkan dan kredit akun
aset tetap yang tidak dapat disusutkan. Namun, jika rugi antar perusahaan afiliasi dengan
mendebit akun aset tetap yang tidak dapat disusutkan dan kredit akun rugi penjualan aset
tetap tidak dapat disusutkan.

Selanjutnya, proses eliminasi atas laba antar perusahaan afiliasi pada tahun-tahun
setelah tahun penjualan dengan mendebit akun investasi saham di anak perusahaan
sebesar proporsi kepemilikan saham oleh induk perusahaan dan kepentingan non

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
pengendali sebesar proporsi kepemilikan saham oleh pihak non-pengendali serta dikredit
akun aset tetap yang tidak dapat disusutkan atau jika rugi antar perusahaan afiliasi dengan
mendebit akun aset tetap yang tidak dapat disusutkan dan kredit investasi saham di anak
perusahaan sebesar proporsi kepemilikan saham oleh induk perusahaan dan kepentingan
non pengendali sebesar proporsi kepemilikan saham oleh pihak non-pengendali
Sedangkan, proses eliminasi atas laba antar perusahaan afiliasi pada saat aset tetap
tidak dapat disusutkan akhirnya terjual ke pihak luar entitas konsolidasian adalah dengan
mendebit akun investasi saham di anak perusahaan sebesar proporsi kepemilikan saham
oleh induk perusahaan dan kepentingan non pengendali sebesar proporsi kepemilikan
saham oleh pihak non-pengendali serta dikredit akun laba penjualan aset yang tidak dapat
disusutkan. Namun, jika sebelumnya rugi antar perusahaan afiliasi, maka eliminasinya
dengan mendebit rugi penjualan aset tetap yang tidak dapat disusutkan dan kredit akun
investasi saham di anak perusahaan sebesar proporsi kepemilikan saham oleh induk
perusahaan dan kepentingan non pengendali sebesar proporsi kepemilikan saham oleh
pihak non-pengendali.

Ilustrasi: Downstream Non-depreciable plant asset

PT Peterpan memiliki 90% saham di PT Sigma yang diperoleh dengan harga


perolehan sama dengan nilai wajar aset bersih PT, Sigma. Pada tahun 2015, PT. Peterpan
menjual sebidang tanah ke PT. Sigma dan mencatat laba $ 10,000. Pada tahun 2020, PT
Sigma menjual tanah tersebut kepada entitas luar konsolidasian dengan laba $ 15,000.

Diketahui laba operasi PT Sigma pada tahun 2015 sebesar $ 70,000; kemudian $ 80,000 di
tahun 2016, 2017 dan 2018; serta $ 90,000 pada 2019.

Diminta: Buatlah jurnal eliminasi atas transaksi tersebut di atas.

JAWABAN:

Pada kasus di atas, PT Peterpan (induk perusahaan) adalah afiliasi penjual atas
tanah kepada PT. Sigma (anak perusahaan). Hal ini berarti pada awalnya laba antar afiliasi
sebesar $10,000 diakui oleh afiliasi penjual pada pembukuan terpisahnya. Sedangkan,
sebagai entitas konsolidasian, PT Peterpan dan PT Sigma diasumsikan sebagai satu entitas
sehingga laba antar afiliasi harus dieliminasi dan tidak boleh menjadi laba konsolidasian.

Pada saat melakukan eliminasi, PT Peterpan harus mengeliminasi 100% laba antar
afiliasi tersebut tanpa memperhitungkan ada atau tidaknya proporsi kepemilikan non-
pengendali di PT. Sigma. Oleh karena itu, pada saat menghitung pendapatan PT. Peterpan
dari PT Sigma di tahun 2015, PT harus menangguhkan laba antar afiliasi secara penuh
dengan perhitungan sebagai berikut:

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
 Pendapatan dari PT. Sigma : 90% x $70,000 - $ 10,000 = $53,000.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 10% x $70,000 = $7,000
Jurnal eliminasi tahun 2015
Dr. Laba penjualan tanah $10,000
Cr. Tanah $10,000

Untuk transaksi selama tahun 2016, 2017 dan 2018, PT. Peterpan kembali harus
melakukan eliminasi untuk menangguhkan pengakuan atas laba antar afiliasi secara penuh,
dengan perhitungan sebagai sebagai berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 90% x $80,000 = $72,000.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 10% x $80,000 = $8,000
Jurnal eliminasi tahun 2016
Dr. Investasi saham di PT Sigma $10,000
Cr. Tanah $10,000
Jurnal eliminasi tahun 2017
Dr. Investasi saham di PT Sigma $10,000
Cr. Tanah $10,000.
Jurnal eliminasi tahun 2018
Dr. Investasi saham di PT Sigma $10,000
Cr. Tanah $10,000
Pada tahun 2019, tanah dapat terjual ke entitas luar konsolidasian oleh PT Sigma.
Hal ini berarti PT Peterpan diperkenankan mengakui laba antar afiliasi atas penjualan tanah
sebesar $10,000 sebagai komponen laba konsolidasian dengan perhitungan sebagai
berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 90% x $90,000 + $10,000 = $91,000.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 10% x $90,000 = $9,000

Jurnal eliminasi tahun 2019


Dr. Investasi saham di PT Sigma $10,000
Cr. Laba penjualan tanah $10,000

Laba antar perusahaan afiliasi dari penjualan aset tetap dapat disusutkan

Pengalihan aset tetap yang dapat disusutkan (misal mesin, pabrik, gedung, hak
tambang) antara afiliasi dengan harga selain (berbeda) dari nilai buku (lebih tinggi ataupun
lebih rendah) mengakibatkan terjadinya laba atau rugi yang belum direalisasi pada entitas
konsolidasian. Laba atau rugi antar perusahaan afiliasi akan muncul di laporan laba rugi
terpisah di afiliasi penjual di tahun penjualan dan selanjutnya laba rugi antar perusahaan
afiliasi akan diakui dalam laporan keuangan konsolidasian selama masa pemanfaatan aset
tetap yang dapat disusutkan tersebut melalui prose eliminasi pada perbedaan perhitungan

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
beban penyusutan pada afiliasi penjual dengan afiliasi pembeli. Konsep akuntansi untuk
pengakuan laba antar perusahaan afiliasi aset tetap yang dapat disusutkan melalui eliminasi
perhitungan beban penyusutan akan sama dengan konsep perhitungan beban amortisasi
untuk aset tak berwujud maupun beban deplesi untuk aset dalam bentuk sumber daya
alam, misal aset pada perusahaan pertambangan.

Jurnal penyesuaian untuk eliminasi pengaruh laba (rugi) yang belum direalisasi aset
tetap dapat disusutkan lebih rumit daripada dalam kasus laba (rugi) yang belum direalisasi
aset tidak dapat disusutkan. Kerumitan tambahan ini berasal dari proses perhitungan beban
depresiasi (atau deplesi atau amortisasi) yang mempengaruhi pendapatan induk dan
pendapatan konsolidasian di setiap tahun selama masa pemanfaat aset tetap tersebut oleh
afiliasi pembeli.

Penjualan Arus ke Bawah Aset Tetap Dapat Disusutkan

Pada transaksi penjualan arus ke bawah (hilir) dari aset tetap dapat disusutkan,
pengaruh awal dari laba antar perusahaan afiliasi yang belum direalisasi sama dengan aset
yang tidak dapat disusutkan yaitu diakui pada awalnya pada pembukuan pendapatan induk
perusahaan. Namun, dalam proses penyusunan laporan keuangan konsolidsian harus
dieliminasi oleh induk perusahaan dalam menentukan pendapatan investasinya berdasarkan
metode ekuitas.

Demikian pula, eliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada


tahun penjualan dilakukan dengan mengurangi aset dapat disusutkan agar kembali pada
nilai buku yang dicatat oleh afiliasi penjual dan menangguhkan laba antar perusahaan
afiliasi. Jumlah eliminasi adalah 100 persen, terlepas dari ada tidaknya kepemilikan saham
non pengendali di anak perusahaan. Selanjutnya, induk perusahaan harus melakukan jurnal
eliminasi kedua untuk mengurangi biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan agar sesuai
perrhitungan berdasarkan biaya penyusutan menurut entitas konsolidasi. Biaya penyusutan
dihitung kembali berdasarkan perhitungan biaya penyusutan menurut nilai buku aset dapat
disusutkan dari afiliasi penjual. Jurnal eliminasi dibuat dengan mengurangi (mendebit)
akumulasi penyusutan dan kredit ke biaya penyusutan sebesar nilai pengakuan laba antar
afiliasi aset tetap dapat disusutkan dibagi masa manfaatnya.

Belum selesai

Ilustrasi: Downstream Depreciable Plant Assets

PT Peterpan memiliki 80% saham di PT Sigma yang diperoleh dengan harga perolehan
sama dengan nilai wajar aset bersih PT, Sigma. Pada tanggal 1 Januari 2015, PT. Peterpan
menjual satu blok rangkaian mesin tekstil ke PT. Sigma dan mencatat laba $ 30,000. Mesin

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
tekstil tersebut diprediksi memiliki masa manfaat selama 5 tahun sejak tanggal pembelian
dan akan dipergunakan oleh PT Sigma sampai dengan habis masa manfaat.

Diketahui laba operasi PT Sigma pada tahun 2015 sebesar $ 70,000; kemudian $ 80,000 di
tahun 2016, 2017 dan 2018; serta $ 90,000 pada 2019.

Diminta: Buatlah jurnal eliminasi atas transaksi tersebut di atas.

Pada kasus di atas, PT Peterpan (induk perusahaan) adalah afiliasi penjual atas
mesin tekstil kepada PT. Sigma (anak perusahaan). Hal ini berarti pada awalnya laba antar
afiliasi sebesar $30,000 diakui oleh afiliasi penjual pada pembukuan terpisahnya.
Sedangkan, sebagai entitas konsolidasian, PT Peterpan dan PT Sigma diasumsikan
sebagai satu entitas sehingga laba antar afiliasi harus dieliminasi dan tidak boleh menjadi
laba konsolidasian.

Pada saat melakukan eliminasi, PT Peterpan harus mengeliminasi 100% laba antar
afiliasi tersebut tanpa memperhitungkan ada atau tidaknya proporsi kepemilikan non-
pengendali di PT. Sigma. Oleh karena itu, pada saat menghitung pendapatan PT. Peterpan
dari PT Sigma di tahun 2015, PT harus menangguhkan laba antar afiliasi secara penuh.
Selanjutnya laba antar afiliasi akan diakui secara bertahap proporsional selama masa
manfaat mesin (5 tahun) sehingga pengakuan bertahap per tahun selama lima tahun
adalah: $30,000 / 5 tahun = $6,000. Oleh karena itu perhitungannya ditunjukkan sebagai
berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 80% x $70,000 - $ 30,000 + $6,000 = $32,000.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 20% x $70,000 = $14,000
Jurnal eliminasi tahun 2015
Dr. Laba penjualan mesin tekstil $30,000
Cr. Mesin Tekstil $30,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil

Dr. Akumulasi penyusutan mesin tekstil $6,000


Cr. Biaya penyusutan mesin tekstil $6,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil secara bertahap
Untuk transaksi selama tahun 2016, 2017 dan 2018, PT. Peterpan mengakui secara
bertahap laba antar afiliasi secara penuh sebesar $6,000, dengan perhitungan sebagai
sebagai berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 80% x $80,000 + $6,000 = $70,000.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 20% x $80,000 = $8,000
Jurnal eliminasi tahun 2016
Dr. Investasi saham di PT Sigma $24,000
Akumulasi penyusutan mesin tekstil 6,000
Cr. Mesin Tekstil $30,000.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil

Dr. Akumulasi penyusutan mesin tekstil $6,000


Cr. Biaya penyusutan mesin tekstil $6,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil secara bertahap
Jurnal eliminasi tahun 2017
Dr. Investasi saham di PT Sigma $18,000
Akumulasi penyusutan mesin tekstil 12,000
Cr. Mesin Tekstil $30,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil

Dr. Akumulasi penyusutan mesin tekstil $6,000


Cr. Biaya penyusutan mesin tekstil $6,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil secara bertahap
Jurnal eliminasi tahun 2018
Dr. Investasi saham di PT Sigma $12,000
Akumulasi penyusutan mesin tekstil 18,000
Cr. Mesin Tekstil $30,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil

Dr. Akumulasi penyusutan mesin tekstil $6,000


Cr. Biaya penyusutan mesin tekstil $6,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil secara bertahap

Pada tahun 2019, PT. Peterpan akan mengakui sisa laba antar afiliasi yang
ditangguhkan dikarenakan PT Sigma menggunakan mesin tekstil sampai masa manfaatnya
habis. dengan perhitungan sebagai berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 80% x $90,000 + $6,000 = $78,000.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 20% x $90,000 = $18,000
Jurnal eliminasi tahun 2019
Dr. Investasi saham di PT Sigma $ 6,000
Akumulasi penyusutan mesin tekstil 24,000
Cr. Mesin Tekstil $30,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil

Dr. Akumulasi penyusutan mesin tekstil $6,000


Cr. Biaya penyusutan mesin tekstil $6,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin tekstil secara bertahap

Penjualan Arus ke Atas Aset Tetap Dapat Disusutkan


Belum

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Ilustrasi: Upstream Depreciable Plant Assets

PT Peterpan memiliki 70% saham di PT Sigma yang diperoleh dengan harga perolehan
sama dengan nilai wajar aset bersih PT, Sigma. Pada tanggal 1 Januari 2015, PT. Sigma
menjual satu unit mesin excavator ke PT. Peterpan dan mencatat laba $ 40,000. Mesin
excavator tersebut diprediksi memiliki masa manfaat selama 5 tahun sejak tanggal
pembelian dan akan dipergunakan. PT. Peterpan selama 4 tahun; kemudian akan dijual di
tahun ke 5 dengan mendapatkan laba sebesar $7,000

Diketahui laba operasi PT Sigma pada tahun 2015 sebesar $ 70,000; kemudian $ 80,000 di
tahun 2016, 2017 dan 2018; serta $ 90,000 pada 2019.

Diminta: Buatlah jurnal eliminasi atas transaksi tersebut di atas.

Pada kasus di atas, PT Sigma (anak perusahaan) adalah afiliasi penjual atas mesin
excavator kepada PT. Peterpan (induk perusahaan). Hal ini berarti pada awalnya laba antar
afiliasi sebesar $40,000 diakui oleh afiliasi penjual pada pembukuan terpisahnya.
Sedangkan, sebagai entitas konsolidasian, PT Peterpan dan PT Sigma diasumsikan
sebagai satu entitas sehingga laba antar afiliasi harus dieliminasi dari pembukuan PT Sigma
dan diakui secara bertahap sepanjang masa manfaat mesin excavator selama 5 tahun
dalam perhitungan laba konsolidasian.

Pada saat melakukan eliminasi di tahun 2015, PT Peterpan harus mengeliminasi


100% laba antar afiliasi tersebut dan menghitung pengakuan laba antar afiliasi secara
bertahap selama 5 tahun yaitu: $40,000 / 5tahun = $8,000/tahun. Pengakuan secara
bertahap sebesar $8,000 akan mempengaruhi pelaporan laba operasi PT Sigma tahun 2015
dengan perhitungan = $70,000 – 40,000 + $8,000 = $38,000.

Oleh karena itu, pada saat menghitung pendapatan PT. Peterpan dari PT Sigma di
tahun 2015 dan laba bagi kepentingan non-pengendali ditunjukkan sebagai berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 70% x $38,000 = $26,600.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 30% x $38,000 = $11,400
Jurnal eliminasi tahun 2015
Dr. Laba penjualan mesin excavator $40,000
Cr. Mesin excavator $40,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin excavator

Dr. Akumulasi penyusutan excavator $8,000


Cr. Biaya penyusutan mesin excavator $8,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin excavator secara bertahap

Untuk transaksi selama tahun 2016, 2017 dan 2018, PT. Peterpan kembali mengakui
secara bertahap atas laba antar afiliasi sebesar $8,000 dalam perhitungan laba operasi PT

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Sigma. Pengakuan secara bertahap laba antar afiliasi sebesar $8,000 akan mempengaruhi
pelaporan laba operasi PT Sigma tahun 2016, 2017 dan 2018 dengan perhitungan =
$80,000 + $8,000 = $88,000.

Oleh karena itu, pada saat menghitung pendapatan PT. Peterpan dari PT Sigma di
tahun 2016, 2017, dan 2018 serta laba bagi kepentingan non-pengendali ditunjukkan
sebagai berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 70% x $88,000 = $61,600.
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 30% x $88,000 = $26,400
Jurnal eliminasi tahun 2016
Dr. Investasi saham di PT Sigma $22,400
Kepentingan non-pengendali 9,600
Akumulasi penyusutan mesin excavator 8,000
Cr. Mesin excavator $40,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin excavator

Dr. Akumulasi penyusutan mesin excavator $8,000


Cr. Biaya penyusutan mesin excavator $8,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin excavator secara bertahap
Jurnal eliminasi tahun 2017
Dr. Investasi saham di PT Sigma $16,800
Kepentingan non-pengendali 7,200
Akumulasi penyusutan mesin excavator 16,000
Cr. Mesin excavator $40,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin excavator

Dr. Akumulasi penyusutan mesin excavator $8,000


Cr. Biaya penyusutan mesin excavator $8,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin excavator secara bertahap
Jurnal eliminasi tahun 2018
Dr. Investasi saham di PT Sigma $11,200
Kepentingan non-pengendali 4,800
Akumulasi penyusutan mesin excavator 24,000
Cr. Mesin excavator $40,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin excavator

Dr. Akumulasi penyusutan mesin excavator $8,000


Cr. Biaya penyusutan mesin excavator $8,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin excavator secara bertahap

Pada tahun 2019 (tahun ke 5), PT. Peterpan akan mengakui sisa laba antar afiliasi
yang ditangguhkan sebesar $8,000 dan mempengaruhi perhitungan laba operasi PT Sigma
tahun 2019 sebesar $90,000 + $8,000 = $98,000. Oleh karena itu, pada saat menghitung
pendapatan PT. Peterpan dari PT Sigma di tahun 2019 serta laba bagi kepentingan non-
pengendali ditunjukkan sebagai berikut:
 Pendapatan dari PT. Sigma : 70% x $98,000 = $68,600.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
 Laba bagi kepentingan non-pengendali: 30% x $98,000 = $29,400
Jurnal eliminasi tahun 2019
Dr. Investasi saham di PT Sigma $5,600
Kepentingan non-pengendali 2,400
Akumulasi penyusutan mesin excavator 32,000
Cr. Mesin excavator $40,000.
Eliminasi laba antar afiliasi penjualan mesin excavator

Dr. Akumulasi penyusutan mesin excavator $8,000


Cr. Biaya penyusutan mesin excavator $8,000
Eliminasi pengakuan laba antar afiliasi penjualan mesin excavator secara bertahap
Perlu diketahui, laba penjualan mesin excavator ke entitas di luar konsolidasian
sebesar $7,000 akan diakui 100% sebagai laba terpisah PT. Peterpan sebagai induk
perusahaan dan tidak mempengaruhi jurnal eliminasi di tahun 2019.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai