Akuntansi Keuangan
Lanjutan II
Transaksi Laba Antar Perusahaan –
Persediaan (Intercompany Profit
Transactions– Inventory)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi
Bisnis
S1 Akuntansi
05/06 190161031 Eriana Kartadjumena, Ph.D., Ak, CSRS
Yoga Tantular Rahman, M.Si
Abstract Kompetensi
Materi tansaksi laba antar 1. Mahasiswa memahami dampak laba antar
perusahaan– persediaan perusahaan untuk persediaan pada
menjelaskan proses dan persiapan penyusunan kertas kerja
pengakuan laba (rugi) dari sudut konsolidasi.
pandang entitas konsolidasian 2. Mahasiswa mampu memahami penerapan
atas transaksi penjualan konsep transfer persediaan ke hulu (arus
persediaan antar perusahaan ke atas/upstream) versus ke hilir (arus ke
afiliasi, baik penjualan arus ke bawah/downstream).
bawah (downstream) maupun 3. Mahasiswa memahami teknik
arus ke atas (upstream.) menangguhkan pengakuan laba
persediaan yang belum direalisasi dan
pengakuan laba yang direalisasi atas
persediaan awal dan persediaan akhir
yang tersisa baik di induk perusahaan
atau di anak perusahaan.
4. Memahami penyesuaian perhitungan
jumlah pengakuan laba transfer antar
perusahaan persediaan bagi pihak
kepentingan non-pengendali (non
controlling interests).
TRANSAKSI LABA ANTAR PERUSAHAAN AFILIASI – PERSEDIAAN
(INTERCOMPANY PROFIT TRANSACTION - INVENTORIES)
Pada sistem pencatatan periodik, akun resiprokal yang timbul adalah akun penjualan
dan pembelian. Pada sistem pencatatan periodik, afiliasi penjual akan mencatat debit
piutang usaha atau kas dan kreditnya penjualan dan untuk afiliasi pembeli akan mencatat
debit pembelian dan kredit utang usaha atau kas.
Sedangkan, pada pencatatan perpetual, akun resiprokal yang timbul adalah akun
penjualan dan harga pokok penjualan. Pada sistem pencatatan persediaan perpetual, afiliasi
penjual akan mencatat debit piutang usaha atau kas dan kreditnya penjualan selain
daripada itu afiliasi penjual akan mencatat pula harga pokok penjualan dan mengurangi nilai
persediaannya serta untuk afiliasi pembeli akan mencatat debit persediaan dan kredit utang
usaha atau kas.
Sedangkan, kertas kerja eliminasi pada sistem persediaan perpetual adalah debit
untuk penjualan dan kredit untuk harga pokok penjualan. Sistem persediaan mencakup
pembelian antar perusahaan dalam akun harga pokok penjualan yang terpisah dari afiliasi
pembelian saat dijual ke pihak ketiga di luar entitas konsolidasian
Pengakuan atas laba yang belum direalisasi pada kertas kerja dengan kredit ke
harga pokok penjualan karena jumlah persediaan awal tercermin dalam harga pokok
penjualan saat sistem perpetual digunakan dan debit ke akun investasi saham di anak
perusahaan (pada penjualan arus ke bawah) dan debit lagi ke akun kepentingan non
pengendali (pada penjualan arus ke atas).
Penjualan Persediaan Barang Dagangan Arus ke Atas dan Arus ke Bawah (Upstream &
Downstream Inventory Sales)
Penjualan arus ke bawah (downstream sale) adalah penjualan yang dilakukan oleh
induk perusahaan kepada anak-anak perusahaanya. Sedangkan, penjualan arus ke atas
(upstream sale) adalah penjualan yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan ke induk
perusahaannya.
Pada proses penyusunan laporan konsolidasian, jurnal eliminasi akun timbal balik
dengan debit ke penjualan dan kredit harga pokok penjualan adalah identik dengan tidak
memperhatikan apakah transaksi penjualan arus ke bawah atau penjualan arus ke atas.
Demikian juga, jurnal eliminasi pada nilai persediaan akhir dengan mendebit harga pokok
penjualan dan kredit persediaan akhir adalah identik tidak memperhatikan apakah penjualan
arus ke bawah atau arus ke atas.
Downstream
Sales
Parent
Subsidiary sells
Parent sells to to parent
subsidiary
Upstream Sales
Jurnal eliminasi yang harus diperhatikan pada kasus penjualan persediaan antar
perusahaan afiliasi dapat ditunjukan secara lengkap sebagai berikut: (perhatikan jurnal
eliminasi nomor 2)
1. Penyesuaian atas kesalahan dan kelalaian.
3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo awal
atas akun investment saham di anak perusahaan
dr. Pendapatan dari anak perusahaan (I.S) xxx
cr. Deviden (RE Statement) xxx
Investasi saham di anak perusahaan (B/S) xxx
4. Mencatat laba dan deviden untuk kepentingan non pengendali di anak perusahaan
dr. Laba kepentingan non pengendali (I/S) xxx
cr. Deviden (RE Statement) xxx
kepentingan non pengendali (B/S) xxx
5. Eliminasi saldo timbal balik akun investasi saham di anak perusahaan dan ekuitas
anak perusahaan
Dr. Modal saham (B/S) xxx
Saldo Laba (RE Statement, beginning) xxx
Selisih belum diamortisasi (B/S) xxx
cr. Investasi saham di anak perusahaan (B/S) xxx
Kepentingan non pengendali (B/S) xxx
6. Amortisasi perbedaan nilai wajar dengan nilai buku
Dr. Biaya amortisasi (I/S) xxx
cr. Aset-aset (B/S) xxx
7. Eliminasi saldo akun timbal balik lainnya
Kasus dan transaksi penjualan barang dagagan antar perusahaan afiliasi dapat
terjadi dengan kemungkinan sebagai berikut :
I. Penjualan barang dagangan dari induk perusahaan kepada anak perusahaan (Arus
ke Bawah – Downstream).
1. Hak kepemilikan saham 100% (controlling interest 100%)
2. Hak kepemilikan saham < 100% (controlling interest < 100%)
II. Penjualan barang dagangan dari anak perusahaan kepada induk perusahaan (Arus
ke Atas – Upstream).
1. Hak kepemilikan saham 100% (controlling interest 100%)
2. Hak kepemilikan saham < 100% (controlling interest < 100%)
Kedua perusahaan mengakui laba bersih dan deviden selama tahun 2017 dan 2019 sebagai
berikut:
PT Peterpan PT Sigma
2017 2018 2017 2018
Laba bersih $1,250,000 $1,500,000 $705,000 $745,000
Deviden $600,000 $600,000 $280,000 $300,000
Selama tahun 2017, PT Sigma melakukan penjualan barang dagangan kepada PT Peterpan
dengan harga pokok penjualan $700,000 dan dilakukan mark up 20%. Pada akhir tahun
2017, diketahui saldo persediaan akhir di PT Peterpan adalah sebesar $240,000.
Kemudian pada tahun 2018, PT Sigma melakukan penjualan barang dagangan kepada PT
Peterpan dengan harga pokok penjualan $900,000 dan dilakukan mark up 25%. Pada akhir
tahun 2018, diketahui saldo persediaan akhir di PT Peterpan adalah sebesar $100,000.
DIMINTA:
1. Hitung excess yang terjadi dan pengakuan goodwill pada saat akuisisi.
2. Buatlah jurnal transaksi yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan keuangan
konsolidasian terkait transaksi yang terjadi selama tahun 2017 dan 2018.
JAWABAN:
1. Hitung excess dan goodwill yang terjadi pada tanggal 1 Januari 2017
Selama tahun 2017, PT Peterpan harus menghitung biaya amortisasi atas alokasi
selisih yang telah dilakukan:
Persediaan akhirnya terjual di tahun 2017 biaya amortisasi $50,000.
Bangunan dengan masa manfaat 20 tahun ($100,000/20tahun) biaya
amortisasi selama tahun 2017 adalah $5,000
Total biaya amortisasi tahun2017 = $50,000+$5,000 = $55,000 akan
menyesuaikan laba bersih PT Sigma tahun 2017 sebesar $705,000 - $55,000
= $650,000.
Jurnal eliminasi
1. Penyesuaian atas kesalahan dan kelalaian tidak ada
3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo
awal atas akun investment saham di anak perusahaan
Selama tahun 2018, PT Peterpan harus menghitung biaya amortisasi atas alokasi
selisih yang telah dilakukan:
Bangunan dengan masa manfaat 20 tahun ($100,000/20tahun) biaya
amortisasi selama tahun 2018 adalah $5,000
Total biaya amortisasi tahun 2018 = $5,000 akan menyesuaikan laba
bersih PT Sigma tahun 2018 sebesar $745,000 - $5,000 = $740,000.
PT Peterpan mengakui nilai persediaan di akhir tahun 2018 sebesar $100,000, nilai
persediaan ini terlalu tinggi karena sudah termasuk laba yang harus ditangguhkan
dari penjualan oleh PT Sigma (telah dimark up 25%). Oleh karena itu, harus
dieliminasi pada nilai persediaan akhir sebesar $100,000 x 25/125 = $20,000. Nilai
ini akan menyesuaikan laba bersih PT Sigma tahun 2018yang telah disesuaikan
sebesar $740,000 - $20,000 = $720,000.
Pada tahun 2017, laba kotor yang ditangguhkan di persediaan akhir PT Peterpan
adalah $40,000, dan akan terbawa menjadi persediaan awal di tahun 2018.
Selanjutnya, pada tahun 2018, laba kotor tersebut harus diakui karena asumsinya
barang dagangan tahun 2017 sudah terjual di tahun 2018 sehingga nilai laba yang
direalisasi sebesar $40,000 akan menyesuaikan laba bersih PT Sigma 2018 yang
sudah disesuaikan sebelumnya sebesar $720,000+$40,000 = $760,000
Pada akhirnya, PT Peterpan akan mengakui pendapatan dari PT Sigma di tahun
2018 sebesar 70% x $760,000 = $532,000 akan menambah akun investasi saham
di PT Sigma. Sedangkan, laba untuk pihak non pengendali akan diakui sebesar 30%
x $760,000 = $228,000.
3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo
awal atas akun investment saham di anak perusahaan
Dr. Pendapatan dari PT Sigma (I.S) $532,000
Cr. Deviden (RE Statement) $210,000
Investasi saham di PT Sigma (B/S) $322,000
4. Mencatat laba dan deviden untuk kepentingan non pengendali di anak
perusahaan
dr. Laba kepentingan non pengendali (I/S) $228,000
cr. Deviden (RE Statement) $ 90,000
kepentingan non pengendali (B/S) $138,000
5. Eliminasi saldo timbal balik akun investasi saham di anak perusahaan dan
ekuitas anak perusahaan
Dr. Modal saham (B/S) $200,000
Saldo Laba (RE Statement, beginning) $625,000
Bangunan (B/S) $95,000
Goodwill (B/S) $ 50,000
cr. Investasi saham di PT Sigma (B/S) $679,000