Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi Keuangan
Lanjutan II
Transaksi Laba Antar Perusahaan –
Persediaan (Intercompany Profit
Transactions– Inventory)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi
Bisnis
S1 Akuntansi
05/06 190161031 Eriana Kartadjumena, Ph.D., Ak, CSRS
Yoga Tantular Rahman, M.Si

Abstract Kompetensi
Materi tansaksi laba antar 1. Mahasiswa memahami dampak laba antar
perusahaan– persediaan perusahaan untuk persediaan pada
menjelaskan proses dan persiapan penyusunan kertas kerja
pengakuan laba (rugi) dari sudut konsolidasi.
pandang entitas konsolidasian 2. Mahasiswa mampu memahami penerapan
atas transaksi penjualan konsep transfer persediaan ke hulu (arus
persediaan antar perusahaan ke atas/upstream) versus ke hilir (arus ke
afiliasi, baik penjualan arus ke bawah/downstream).
bawah (downstream) maupun 3. Mahasiswa memahami teknik
arus ke atas (upstream.) menangguhkan pengakuan laba
persediaan yang belum direalisasi dan
pengakuan laba yang direalisasi atas
persediaan awal dan persediaan akhir
yang tersisa baik di induk perusahaan
atau di anak perusahaan.
4. Memahami penyesuaian perhitungan
jumlah pengakuan laba transfer antar
perusahaan persediaan bagi pihak
kepentingan non-pengendali (non
controlling interests).
TRANSAKSI LABA ANTAR PERUSAHAAN AFILIASI – PERSEDIAAN
(INTERCOMPANY PROFIT TRANSACTION - INVENTORIES)

Laporan keuangan konsolidasian disusun untuk menunjukkan posisi keuangan dan


hasil operasi dari dua atau lebih perusahaan afiliasi seolah-olah perusahaan – perusahaan
tersebut merupakan satu perusahaan (single economic entity). Oleh karena itu, pengaruh
transaksi antara perusahaan afiliasi harus dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasian.
Perusahaan Afiliasi (affiliated company) yaitu perusahaan yang secara efektif dikendalikan
oleh perusahaan lain, atau tergabung dengan perusahaan atau beberapa perusahaan lain
karena kepentingan atau pemilikan atau manajemen yang sama.

Transaksi antar perusahaan afiliasi tersebut menimbulkan saldo akun resiprokal


pada pembukuan perusahaan afiliasi masing-masing, antara lain:
• Transaksi penjualan antar perusahaan afiliasi menghasilkan saldo akun resiprokal
penjualan dan pembelian (atau harga pokok penjualan), juga akun resiprokal piutang
usaha dan utang usaha.
• Transaksi peminjaman antar perusahaan menghasilkan akun resiprokal wesel tagih dan
wesel bayar, dan juga akun resiprokal pendapatan bunga dan beban bunga.

PSAK 65 (2019) pada PP109 paragraf c menjelaskan tentang prosedur penyusunan


Laporan Keuangan Konsolidasian adalah mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan
transaksi antar entitas dalam kelompok usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi intra
kelompok usaha yang diakui dalam aset, seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi
seluruhnya). Kerugian intra kelompok usaha mengindikasikan adanya penurunan nilai yang
mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 46: Pajak
Penghasilan diterapkan untuk perbedaan temporer sebagai akibat penghapusan laba dan
rugi yang timbul dari transaksi intra kelompok usaha.

Alasan perusahaan harus mengeliminasi/menghapus laba (rugi) antar perusahaan


afiliasi adalah karena manajemen induk mengontrol semua transaksi antar perusahaan,
termasuk otorisasi dan harga sesuai dengan prinsip kelaziman dan kewajaran (arm’s length
principle) antar afiliasi. Oleh karena itu, proses eliminasi akan menunjukkan pendapatan dan
posisi keuangan entitas yang dikonsolidasi dengan pihak di luar entitas konsolidasian serta
seolah-olah transaksi antar perusahaan afiliasi tidak pernah terjadi sebelumnya.

Transaksi Antar Perusahaan Afiliasi


Pendapatan diakui sebagai pendapatan ketika pendapatan tersebut direalisasi yaitu
ketika pendapatan tersebut diperoleh. Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan,
pendapatan yang diperoleh harus berasal dari penjualan yang kepada entitas luar (pihak
luar) dari perusahaan afiliasi. Sehingga pendapatan dari penjualan barang dagangan antar
perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai dengan barang dagangan tersebut dijual
kepada entitas diluar entitas yang dikonsolidasikan.
‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran
1 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Akun resiprokal yang timbul akibat dari penjualan barang dagangan antar
perusahaan afiliasi tergantung dari sistem persediaan yang dilakukan yaitu :
• sistem pencatatan persediaan perpetual atau
• sistem pencatatan periodik.

Pada sistem pencatatan periodik, akun resiprokal yang timbul adalah akun penjualan
dan pembelian. Pada sistem pencatatan periodik, afiliasi penjual akan mencatat debit
piutang usaha atau kas dan kreditnya penjualan dan untuk afiliasi pembeli akan mencatat
debit pembelian dan kredit utang usaha atau kas.

Sedangkan, pada pencatatan perpetual, akun resiprokal yang timbul adalah akun
penjualan dan harga pokok penjualan. Pada sistem pencatatan persediaan perpetual, afiliasi
penjual akan mencatat debit piutang usaha atau kas dan kreditnya penjualan selain
daripada itu afiliasi penjual akan mencatat pula harga pokok penjualan dan mengurangi nilai
persediaannya serta untuk afiliasi pembeli akan mencatat debit persediaan dan kredit utang
usaha atau kas.

Eliminasi Pembelian dan Penjualan Antar Perusahaan Afiliasi


Pada proses konsolidasian, eliminasi penjualan dan pembelian (atau harga pokok
penjualan) antar perusahaan afiliasi bertujuan melaporkan penjualan dan pembelian (atau
harga pokok penjualan) dalam jumlah dibeli dari dan dijual ke entitas luar konsolidasian.
Ketika sistem persediaan periodik digunakan, entri kertas kerja untuk menghilangkan
penjualan dan pembelian antar perusahaan afiliasi hanya dengan mendebit untuk penjualan
dan kredit untuk pembelian.

Sedangkan, kertas kerja eliminasi pada sistem persediaan perpetual adalah debit
untuk penjualan dan kredit untuk harga pokok penjualan. Sistem persediaan mencakup
pembelian antar perusahaan dalam akun harga pokok penjualan yang terpisah dari afiliasi
pembelian saat dijual ke pihak ketiga di luar entitas konsolidasian

Eliminasi Laba (Rugi) Ditangguhkan pada Persediaan Akhir


Entitas konsolidasian sluruh laba (rugi) yang terjadi dari penjualan barang dagangan
antar perusahaan afiliasi baru dapat direalisasi dan diakui pada entitas yang
dikonsolidasikan pada periode dimana barang dagangan tersebut dijual kembali kepada
entitas-entitas di luar entitas yang dikonsolidasikan. Akibatnya, selama barang dagangan
tersebut belum dapat dijual kembali kepada pihak diluar entitas yang dikonsolidasikan maka
laba (rugi) yang terjadi belum dapat direalisasikan (atau harus ditangguhkan) oleh entitas
konsolidasian dan pengaruh ini harus dieliminasikan dalam proses konsolidasi.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Saldo persediaan akhir dari afiliasi pembeli akan menunjukkan nilai yang lebih tinggi
(atau lebih rendah) karena nilai tersebut sudah memasukkan laba (rugi) yang belum
direalisasi termasuk biaya transfer terhadap harga pokok penjualan barang dagangan
tersebut. Entitas konsolidasian harus mengembalikan nilai persediaan akhir ke nilai
persediaan seharusnya yaitu sebesar harga pokok yang dicatat afiliasi penjual. Eliminasi
nilai saldo persediaan akhir dengan mendebit ke harga pokok terjual dan kredit ke
persediaan akhir sebesar laba yang belum direalisasi atau mendebit persedian akhir serta
kredit harga pokok sebesar rugi yang belum direasisasi. Hal ini menunjukkan kredit (debit)
akan mengurangi (menambah) nilai persediaan sebesar harga pokok bagi entitas yang
dikonsolidasi; dan debit (kredit) ke harga pokok penjualan meningkatkan (mengurangkan)
harga pokok penjualan menjadi dasar biayanya sesuai yang dicatat oleh afiliasi penjual.

Realisasi Laba Yang Ditangguhkan Pada Persediaan Awal


Laba (rugi) yang belum direalisasi pada nilai persediaan akhir selanjutnya harus
direalisasi/diakui untuk tujuan laporan konsolidasian pada umumnya saat persediaan barang
dagangan dijual di luar entitas konsolidasi di periode fiskal berikutnya. Hal ini berarti jadi
perusahaan cukup menunda pengakuan untuk laporan konsolidasi cukup 1 periode sampai
dengan tahun periode berikutnya akan direalisasikan.

Pengakuan atas laba yang belum direalisasi pada kertas kerja dengan kredit ke
harga pokok penjualan karena jumlah persediaan awal tercermin dalam harga pokok
penjualan saat sistem perpetual digunakan dan debit ke akun investasi saham di anak
perusahaan (pada penjualan arus ke bawah) dan debit lagi ke akun kepentingan non
pengendali (pada penjualan arus ke atas).

Penjualan Persediaan Barang Dagangan Arus ke Atas dan Arus ke Bawah (Upstream &
Downstream Inventory Sales)
Penjualan arus ke bawah (downstream sale) adalah penjualan yang dilakukan oleh
induk perusahaan kepada anak-anak perusahaanya. Sedangkan, penjualan arus ke atas
(upstream sale) adalah penjualan yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan ke induk
perusahaannya.

Pada proses penyusunan laporan konsolidasian, jurnal eliminasi akun timbal balik
dengan debit ke penjualan dan kredit harga pokok penjualan adalah identik dengan tidak
memperhatikan apakah transaksi penjualan arus ke bawah atau penjualan arus ke atas.
Demikian juga, jurnal eliminasi pada nilai persediaan akhir dengan mendebit harga pokok
penjualan dan kredit persediaan akhir adalah identik tidak memperhatikan apakah penjualan
arus ke bawah atau arus ke atas.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Namun, jurnal eliminasi akan sedikit berbeda pada saat mengakui laba yang belum
direalisasi di persediaan awal. Pada penjualan arus ke bawah, eliminasinya adalah debit
akun investasi saham di anak perusahaan (sebesar 100% kepemilikan saham induk
perusahaan) dan kredit ke harga pokok penjualan. Sedangkan, jurnal eliminasi pada
penjualan arus ke atas adalah debit akun inventasi saham di anak perusahaan (sebesar
proporsi kepemilikan saham oleh induk perusahaan) serta akun kepentingan non pengendali
(sebesar proporsi kepemilikan saham oleh pihak non-pengendali) serta kredit ke harga
pokok penjualan.

Downstream
Sales
Parent

Subsidiary sells
Parent sells to to parent
subsidiary

Subsidiary 1 Subsidiary 2 Subsidiary 3

Upstream Sales

Jurnal eliminasi yang harus diperhatikan pada kasus penjualan persediaan antar
perusahaan afiliasi dapat ditunjukan secara lengkap sebagai berikut: (perhatikan jurnal
eliminasi nomor 2)
1. Penyesuaian atas kesalahan dan kelalaian.

2. Eliminasi transaksi laba (rugi) antar perusahaan afiliasi.

Penjualan arus ke bawah dan arus ke atas:


Dr. Penjualan xxx
Cr. Harga pokok penjualan xxx
Eliminasi harga penjualan antar perusahaan afiliasi

Dr. Harga pokok penjualan xxx


Cr. Persediaan xxx
Eliminasi laba ditangguhkan pada persediaan akhir

Penjualan arus ke bawah


Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Cr. Harga pokok penjualan xxx
Eliminasi pengakuan laba ditangguhkan pada persediaan awal

Penjualan arus ke atas


Dr. Investasi saham di anak perusahaan xxx
Kepentingan non-pengendali xxx

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Cr. Harga pokok penjualan xxx
Eliminasi pengakuan laba ditangguhkan pada persediaan awal

3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo awal
atas akun investment saham di anak perusahaan
dr. Pendapatan dari anak perusahaan (I.S) xxx
cr. Deviden (RE Statement) xxx
Investasi saham di anak perusahaan (B/S) xxx
4. Mencatat laba dan deviden untuk kepentingan non pengendali di anak perusahaan
dr. Laba kepentingan non pengendali (I/S) xxx
cr. Deviden (RE Statement) xxx
kepentingan non pengendali (B/S) xxx
5. Eliminasi saldo timbal balik akun investasi saham di anak perusahaan dan ekuitas
anak perusahaan
Dr. Modal saham (B/S) xxx
Saldo Laba (RE Statement, beginning) xxx
Selisih belum diamortisasi (B/S) xxx
cr. Investasi saham di anak perusahaan (B/S) xxx
Kepentingan non pengendali (B/S) xxx
6. Amortisasi perbedaan nilai wajar dengan nilai buku
Dr. Biaya amortisasi (I/S) xxx
cr. Aset-aset (B/S) xxx
7. Eliminasi saldo akun timbal balik lainnya

Kasus dan transaksi penjualan barang dagagan antar perusahaan afiliasi dapat
terjadi dengan kemungkinan sebagai berikut :
I. Penjualan barang dagangan dari induk perusahaan kepada anak perusahaan (Arus
ke Bawah – Downstream).
1. Hak kepemilikan saham 100% (controlling interest 100%)
2. Hak kepemilikan saham < 100% (controlling interest < 100%)
II. Penjualan barang dagangan dari anak perusahaan kepada induk perusahaan (Arus
ke Atas – Upstream).
1. Hak kepemilikan saham 100% (controlling interest 100%)
2. Hak kepemilikan saham < 100% (controlling interest < 100%)

Penjualan persediaan arus ke bawah – Downstream


Akibat dari penjualan barang dagangan dari induk perusahaan kepada anak
perusahaan (Downstream) adalah antara lain:
1. Penjualan hilir dari entitas induk, semua laba disesuaikan mempengaruhi akun investasi
saham di anak perusahaan sebesar seluruh laba diakui induk perusahaan.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
2. Nilai penjualan dari afiliasi induk perusahaan dan pembelian dari afiliasi anak
perusahaan menjadi terlalu besar (overstated value) sebesar harga jual atau harga beli
antar kedua perusahaan afiliasi tersebut.
3. Nilai persediaan awal dan persediaan akhir dari afiliasi anak perusahaan menjadi terlalu
besar (overstated value) karena didalamnya sudah termasuk laba yang sudah diakui
afiliasi induk perusahaan .
4. Laba yang diakui afiliasi induk perusahaan menjadi terlalu besar (overstated value)
sebesar laba kotor yang melekat pada nilai persediaan akhir afiliasi anak perusahaan,
sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
5. Ada kemungkinan masih terdapat utang-piutang antara afiliasi yang saling bertransaksi.

Penjualan persediaan arus ke atas – Upstream


Akibat dari penjualan barang dagangan dari anak perusahaan kepada induk
perusahaan (upstream) adalah antara lain:
1. Penjualan hulu dari entitas anak perusahaan, semua laba disesuaikan denagn
mempengaruhi akun investasi saham di anak perusahaan sebesar bagian/proporsi
kepemilikan saham dari laba afiliasi anak perusahaan dan akun kepentingan non
pengendali sebesar sebesar bagian/proporsi kepemilikan saham non pengendali dari
laba afiliasi anak perusahaan .
2. Nilai penjualan dari afiliasi anak perusahaan dan pembelian dari afiliasi induk
perusahaan menjadi terlalu besar (overstated value) sebesar harga jual atau harga beli
antar kedua perusahaan afiliasi tersebut.
3. Nilai persediaan awal dan persediaan akhir dari afiliasi induk perusahaan menjadi
terlalu besar (overstated value) karena didalamnya sudah termasuk laba yang sudah
diakui afiliasi anak perusahaan .
4. Laba yang diakui afiliasi anak perusahaan menjadi terlalu besar (overstated value)
sebesar laba kotor yang melekat pada nilai persediaan akhir afiliasi induk perusahaan,
sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
5. Ada kemungkinan masih terdapat utang-piutang antara afiliasi yang saling bertransaksi.

Ilustrasi: Upstream Sales of Inventory


PT Peterpan mengakusisi 70% saham PT Sigma pada tanggal 1 Januari 2017 dengan
harga perolehan $420,000 ketika ekuitas saham PT Sigma terdiri dari modal saham
sebesar $200,000 dan saldo laba sebesar $200,000. Nilai buku aset bersih PT Sigma sama
dengan nilai wajarnya, terkecuali nilai persediaan dicatat terlalu rendah sebesar $50,000
(terjual habis di tahun 2017) dan bangunan dengan masa manfaat 20 tahun dicatat terlalu

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
rendah $100,000. Selisih yang terjadi antara harga perolehan dan nilai aset bersih diakui
sebagai goowill.

Kedua perusahaan mengakui laba bersih dan deviden selama tahun 2017 dan 2019 sebagai
berikut:
PT Peterpan PT Sigma
2017 2018 2017 2018
Laba bersih $1,250,000 $1,500,000 $705,000 $745,000
Deviden $600,000 $600,000 $280,000 $300,000
Selama tahun 2017, PT Sigma melakukan penjualan barang dagangan kepada PT Peterpan
dengan harga pokok penjualan $700,000 dan dilakukan mark up 20%. Pada akhir tahun
2017, diketahui saldo persediaan akhir di PT Peterpan adalah sebesar $240,000.

Kemudian pada tahun 2018, PT Sigma melakukan penjualan barang dagangan kepada PT
Peterpan dengan harga pokok penjualan $900,000 dan dilakukan mark up 25%. Pada akhir
tahun 2018, diketahui saldo persediaan akhir di PT Peterpan adalah sebesar $100,000.

DIMINTA:
1. Hitung excess yang terjadi dan pengakuan goodwill pada saat akuisisi.
2. Buatlah jurnal transaksi yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan keuangan
konsolidasian terkait transaksi yang terjadi selama tahun 2017 dan 2018.

JAWABAN:
1. Hitung excess dan goodwill yang terjadi pada tanggal 1 Januari 2017

Harga perolehan 70% saham PT Sigma $420,000


Nilai tersirat 100% kepemilikan saham di PT Sigma
($420,000 / 0.70) $600,000
Nilai buku aset bersih PT Sigma ($200,000+$200,000) 400,000
Excess cost over book value $200,000
Excess dialokasikan: Persediaan 50,000
Bangunan 100,000
Goowill 50,000
Total 200,000
2. Jurnal selama tahun 2017

Selama tahun 2017, PT Peterpan harus menghitung biaya amortisasi atas alokasi
selisih yang telah dilakukan:
 Persediaan akhirnya terjual di tahun 2017  biaya amortisasi $50,000.
 Bangunan dengan masa manfaat 20 tahun ($100,000/20tahun)  biaya
amortisasi selama tahun 2017 adalah $5,000
 Total biaya amortisasi tahun2017 = $50,000+$5,000 = $55,000  akan
menyesuaikan laba bersih PT Sigma tahun 2017 sebesar $705,000 - $55,000
= $650,000.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
PT Peterpan mengakui nilai persediaan di akhir tahun 2017 sebesar $240,000, nilai
persediaan ini terlalu tinggi karena sudah termasuk laba yang harus ditangguhkan
dari penjualan oleh PT Sigma (telah dimark up 20%). Oleh karena itu, harus
dieliminasi pada nilai persediaan akhir sebesar $240,000 x 20/120 = $40,000. Nilai
ini akan menyesuaikan laba bersih PT Sigma 2017 yang telah disesuaikan sebesar
$605,000 - $40,000 = $610,000
Pada akhirnya, PT Peterpan akan mengakui pendapatan dari PT Sigma di tahun
2017 sebesar 70% x $610,000 = $427,000  akan menambah akun investasi saham
di PT Sigma. Sedangkan, laba untuk pihak non pengendali akan diakui sebesar 30%
x $610,000 = $183,000.
Deviden PT Sigma tahun 2017 sebesar $280,000  diakui mengurangi akun invetasi
saham di PT Sigma sebesar 70% x $280,000 = $196,000. Deviden PT Sigma akan
diakui sebagai pendapatan pihak non pengendali sebesar 30% x $280,000 =
$84,000

Dr. Investasi saham di PT Sigma $420,000


Cr. Kas $420,000
Mencatat pembelian saham di PT Sigma
Dr. Kas $176,000
Cr. Investasi saham di PT Sigma $176,000
Mencatat pembayaran deviden dari PT Sigma sebesar $280,000

Dr. Investasi saham di PT Sigma $427,000


Cr. Pendapatan dari PT Sigma $427,000
Mencatat laba PT Sigma yang telah disesuaikan sebesar $610,000

Jurnal eliminasi
1. Penyesuaian atas kesalahan dan kelalaian  tidak ada

2. Eliminasi transaksi laba (rugi) antar perusahaan afiliasi.

Penjualan arus ke atas:


Dr. Penjualan $840,000
Cr. Harga pokok penjualan $840,000
Eliminasi harga penjualan antar perusahaan afiliasi ($700,000 x 120%)

Dr. Harga pokok penjualan $40,000


Cr. Persediaan di $40,000
Eliminasi laba ditangguhkan pada persediaan akhir di PT Peterpan

Dr. Investasi saham di PT Sigma 0


Kepentingan non-pengendali 0
Cr. Harga pokok penjualan 0
Eliminasi pengakuan laba ditangguhkan pada persediaan awal belum ada

3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo
awal atas akun investment saham di anak perusahaan

Dr. Pendapatan dari PT Sigma (I.S) $427,000


Cr. Deviden (RE Statement) $196,000

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Investasi saham di PT Sigma (B/S) $231,000
4. Mencatat laba dan deviden untuk kepentingan non pengendali di anak
perusahaan
dr. Laba kepentingan non pengendali (I/S) $183,000
cr. Deviden (RE Statement) $84,000
kepentingan non pengendali (B/S) $99,000
5. Eliminasi saldo timbal balik akun investasi saham di anak perusahaan dan
ekuitas anak perusahaan
Dr. Modal saham (B/S) $200,000
Saldo Laba (RE Statement, beginning) $200,000
Persediaan (B/S) $ 50,000
Bangunan (B/S) $100,000
Goodwill (B/S) $ 50,000
cr. Investasi saham di PT Sigma (B/S) $420,000
Kepentingan non pengendali (B/S) $180,000
6. Amortisasi perbedaan nilai wajar dengan nilai buku
Dr. Harga pokok penjualan (I/S) $50,000
Biaya penyusutan bangunan (I/S) 5,000
cr. Persediaan (B/S) $50,000
Bangunan (B/S) 5,000
7. Eliminasi saldo akun timbal balik lainnya  tidak ada

Jurnal selama tahun 2018

Selama tahun 2018, PT Peterpan harus menghitung biaya amortisasi atas alokasi
selisih yang telah dilakukan:
 Bangunan dengan masa manfaat 20 tahun ($100,000/20tahun)  biaya
amortisasi selama tahun 2018 adalah $5,000
 Total biaya amortisasi tahun 2018 = $5,000  akan menyesuaikan laba
bersih PT Sigma tahun 2018 sebesar $745,000 - $5,000 = $740,000.
PT Peterpan mengakui nilai persediaan di akhir tahun 2018 sebesar $100,000, nilai
persediaan ini terlalu tinggi karena sudah termasuk laba yang harus ditangguhkan
dari penjualan oleh PT Sigma (telah dimark up 25%). Oleh karena itu, harus
dieliminasi pada nilai persediaan akhir sebesar $100,000 x 25/125 = $20,000. Nilai
ini akan menyesuaikan laba bersih PT Sigma tahun 2018yang telah disesuaikan
sebesar $740,000 - $20,000 = $720,000.
Pada tahun 2017, laba kotor yang ditangguhkan di persediaan akhir PT Peterpan
adalah $40,000, dan akan terbawa menjadi persediaan awal di tahun 2018.
Selanjutnya, pada tahun 2018, laba kotor tersebut harus diakui karena asumsinya
barang dagangan tahun 2017 sudah terjual di tahun 2018 sehingga nilai laba yang
direalisasi sebesar $40,000 akan menyesuaikan laba bersih PT Sigma 2018 yang
sudah disesuaikan sebelumnya sebesar $720,000+$40,000 = $760,000
Pada akhirnya, PT Peterpan akan mengakui pendapatan dari PT Sigma di tahun
2018 sebesar 70% x $760,000 = $532,000  akan menambah akun investasi saham
di PT Sigma. Sedangkan, laba untuk pihak non pengendali akan diakui sebesar 30%
x $760,000 = $228,000.

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Deviden PT Sigma tahun 2018 sebesar $300,000  diakui mengurangi akun invetasi
saham di PT Sigma sebesar 70% x $300,000 = $210,000. Selanjutnya, deviden PT
Sigma akan diakui sebagai pendapatan pihak non pengendali sebesar 30% x
$300,000 = $90,000

Dr. Kas $210,000


Cr. Investasi saham di PT Sigma $210,000
Mencatat pembayaran deviden dari PT Sigma sebesar $300,000

Dr. Investasi saham di PT Sigma $532,000


Cr. Pendapatan dari PT Sigma $532,000
Mencatat laba PT Sigma yang telah disesuaikan sebesar $760,000

Jurnal eliminasi 2018


1. Penyesuaian atas kesalahan dan kelalaian  tidak ada

2. Eliminasi transaksi laba (rugi) antar perusahaan afiliasi.

Penjualan arus ke atas:


Dr. Penjualan $1,125,000
Cr. Harga pokok penjualan $1,125,000
Eliminasi harga penjualan antar perusahaan afiliasi ($900,000 x 125%)

Dr. Harga pokok penjualan $20,000


Cr. Persediaan di $20,000
Eliminasi laba ditangguhkan pada persediaan akhir di PT Peterpan

Dr. Investasi saham di PT Sigma (70%) $28,000


Kepentingan non-pengendali (30%) $12.000
Cr. Harga pokok penjualan 40,000
Eliminasi pengakuan laba ditangguhkan pada persediaan awal sebesar $40,000

3. Eliminasi laba dan deviden dari anak perusahaan serta penyesuaian ke saldo
awal atas akun investment saham di anak perusahaan
Dr. Pendapatan dari PT Sigma (I.S) $532,000
Cr. Deviden (RE Statement) $210,000
Investasi saham di PT Sigma (B/S) $322,000
4. Mencatat laba dan deviden untuk kepentingan non pengendali di anak
perusahaan
dr. Laba kepentingan non pengendali (I/S) $228,000
cr. Deviden (RE Statement) $ 90,000
kepentingan non pengendali (B/S) $138,000
5. Eliminasi saldo timbal balik akun investasi saham di anak perusahaan dan
ekuitas anak perusahaan
Dr. Modal saham (B/S) $200,000
Saldo Laba (RE Statement, beginning) $625,000
Bangunan (B/S) $95,000
Goodwill (B/S) $ 50,000
cr. Investasi saham di PT Sigma (B/S) $679,000

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak
Kepentingan non pengendali (B/S) $291,000
6. Amortisasi perbedaan nilai wajar dengan nilai buku
Dr. Biaya penyusutan bangunan (I/S) $5,000
cr. Bangunan (B/S) $5,000

7. Eliminasi saldo akun timbal balik lainnya  tidak ada

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan II /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Yogo Tantular Rahman, M.Si, Ak

Anda mungkin juga menyukai