Anda di halaman 1dari 5

Andhika Ramadhan Danaatmaja (1202130190)

Dwi Fatimah Handayani (1202130199)


I Made Brahmandita (1202134205)
Viliane Puspa Negara (1202134222)
Akuntansi F 2013

Chapter 4 Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi (Income Statement) sering disebut sebagai bagian terpenting dalam sebuah
Laporan Keuangan. Unsur laporan tersebut adalah pendapatan (revenue), biaya (expenses), dan
laba (income). Laporan ini akan tetap dibutuhkan sebagai laporan keuangan utama yang sangat
penting dalam memprediksi aliran kas di masa yang akan datang serta untuk menilai kinerja
manajemen.

A. Elemen Dasar dalam Laporan Laba Rugi

1. Penjualan bersih (pendapatan)

Penjualan menunjukkan pendapatan dari semua barang yang dijual kepada konsumen.
Perusahaan menerima pendapatan dari hasil penjualan produk nya sendiri. Penjualan
menampilkan nilai bersih dari hasil penjualan setelah dipotong dengan berbagai diskon,
retur dan penyisihan.

2. Harga Pokok Penjualan

Bagian ini menunjukkan harga pokok penjualan untuk memproduksi suatu pendapatan.
Untuk perusahaan retail, HPP nya = persediaan awal + pembelian persedian akhir.

3. Pendapatan Operasional Lainnya

Berdasarkan kegiatan operasi nya, kemungkinan akan terjadi berbagai pendapatan


lainnya. Contohnya, Pendapatan sewa dan royalti.

4. Beban Operasi

Beban terbagi menjadi dua jenis; yaitu Beban Penjualan dan Beban administrasi. Beban
penjualan muncul akibat usaha perusahaan dalam melakukan penjualan. Sedangkan
beban administrasi muncul akibat administrasi umum perusahaan dalam kegiatan operasi
nya, contoh; beban gaji, beban listrik, dll.

5. Pendapatan/Beban Lainnya

Kategori ini adalah kegiatan yang bukan aktivitas utama perusahaan, yang tidak memiliki
relasi langsung terhadap kegiatan perusahaan.

B. Item Khusus Laporan Laba Rugi

1. Earning Per Share

Secara umum, earning per share adalah pendapatan dibagi dengan jumlah saham biasa
yang beredar.

2. Laba Ditahan (Retained Earnings)

Laba ditahan (retained earnings) adalah laba bersih yang tidak dibayarkan sebagai
dividen tetapi diakumulasikan selama masa usaha perusahaan dan dilaporkan pada bagian
kekayaan bersih atau ekuitas dalam neraca.
Laba ditahan digunakan untuk investasi kembali dalam bisnis atau untuk melunasi
kewajiban keuangan dan bisa bersaldo negatif jika terjadi kerugian.
Rumus laba ditahan adalah:
Laba ditahan awal periode +/ laba/rugi periode berjalan dividen yang dibayarkan =
laba ditahan akhir periode.

3. Dividen & Stock Split

Dividen

Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan jumlah
lembar yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap,
tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan
biasanya. Dividen akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha akan
menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan direksi
menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Dividen merupakan
hak pemegang saham ( common stock) , untuk mendapatkan bagian dari keuntungan
perusahaan. Jika perusahaan memutuskan membagi keuntungan dalam bentuk dividen
semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Namun pembagian dividen
untuk pemegang saham preferen lebih diutamakan dari pembagian dividen pemegang
saham biasa.
Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang dihasilkan
dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya, untuk
kepentingan kesejahteraan pemegang saham.

Stock Split
Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih
kecil. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional
dengan penurunan nilai nominal saham.
Tujuan dilakukan pemecahan saham adalah untuk menjaga harga agar saham tidak terlalu
tinggi sehingga sahamnya lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan. Dengan
pemecahan saham, pemegang saham harus menukarkan sahamnya dengan saham baru
yang memiliki nilai nominal lebih rendah. Sebab jika batas waktu penukaran yang
ditetapkan terlampaui, maka saham dengan nilai nominal lama tidak bisa diperdagangkan
di bursa.

4. Legality of Distributions to Stockholders

Legalitas distribusi kepada pemegang saham diatur oleh hukum negara yang berlaku .
Saat ini, 50 negara dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok untuk
tujuan distribusi kepada pemegang saham . Kelompok-kelompok ini adalah sebagai
berikut :

Distribusi kepada pemegang saham dapat diterima asalkan perusahaan memiliki


kemampuan untuk membayar utang sebagai mereka datang karena dalam kegiatan
usahanya .
Distribusi kepada pemegang saham dapat diterima asalkan perusahaan adalah pelarut dan
distribusi tidak melebihi nilai wajar aktiva bersih .
Distribusi terdiri dari solvabilitas dan neraca tes likuiditas dan risiko .

5. Comprehensive Income

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 6 menggunakan pendekatan


asset- liabilitas untuk mendefinisikan comprehensive income sebagai perubahan pada
ekuitas (net assets) sebuah entitas selama satu periode transaksi dan kejadian lain dan
circumstances diluar sumber daya pemilik.

Kategori dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain adalah :


1. Selisih kurs mata uang asing
2. Keuntungan yang belum direalisasi dan kerugian atas surat berharga yang tersedia untuk

dijual.
3. Perubahan ekuitas yang dihasilkan dari penyesuaian kewajiban pensiun minimum
tambahan.
4. Keuntungan dan kerugian dari instrumen derivatif yang belum direalisasi.

Pengungkapan diperlukan adalah sebagai berikut:


Pendapatan komprehensif
Setiap kategori pendapatan komprehensif lain
penyesuaian Reklasifikasi untuk kategori pendapatan komprehensif lain
Pengaruh pajak untuk setiap kategori pendapatan komprehensif lain
Saldo untuk setiap kategori akumulasi pendapatan komprehensif lain

Anda mungkin juga menyukai