Anda di halaman 1dari 20

Making Higher

Education Open
All

TRANSAKSI LABA ANTARPERUSAHAAN


(INTERCOMPANY)—SEDIAAN
Inisiasi Tuton Ke-4
Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Fakultas Ekonomi
Universitas Terbuka
Penulis : Diana Supriati, S.E.,M.S.Ak
E-mail : diana.zulham@gmail.com
Penelaah : Yeni Widiastuti, S.E., M.Si.
E-mail : yeni@ecampus.ut.ac.id
Capaian Pembelajaran Umum

CPU
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep-konsep yang terkait dengan
transaksi laba antarperusahaan (sediaan)
Capaian Pembelajaran Khusus

CPK
1) Mengidentifikasi dampak dari laba antarperusahaan untuk sediaan dalam
menyiapkan kertas kerja konsolidasi.
2) Mengaplikasikan konsep penjualan sediaan secara hulu (upstream) dan hilir
(downstream).
3) Menunda laba sediaan belum terealisasi yang tersisa pada sediaan akhir
perusahaan induk dan perusahaan anak.
4) Mengakui realisasi dari laba sediaan yang sebelumnya ditunda pada sediaan
awal perusahaan induk dan perusahaan anak.
5) Menyesuaikan perhitungan jumlah kepentingan nonpengendali pada laba
sediaan antarperusahaan
KEGIATAN BELAJAR

Transaksi Sediaan Antarperusahaan


01 (Intercompany)

Laba Belum Terealisasi dari Penjualan


02 Hilir dan Hulu
Making Higher
Education Open
All

KEGIATAN BELAJAR 1

Transaksi Sediaan Antarperusahaan


(Intercompany)
TRANSAKSI SEDIAAN ANTARPERUSAHAAN
(INTERCOMPANY)

Perusahaan mengakui pendapatan saat telah terealisasi (realized) dan telah siap untuk
dipertukarkan dengan kas (earned). Saat pendapatan siap dipertukarkan dengan kas dari
sudut pandang entitas konsolidasi, harus ada penjualan ke entitas luar. Pendapatan dari
penjualan antara perusahaan berafiliasi tidak dapat diakui sampai barang tersebut terjual
ke luar entitas konsolidasi. Tidak ada laba konsolidasi yang dihasilkan dari transfer antara
perusahaan berafiliasi.
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SEDIAAN ANTAR
PERUSAHAAN

Yang membedakan yaitu, Jika Induk


memiliki lebih dari 50% saham PT. Anak, Dalam laporan keuangan konoslidasi
maka PT. Induk Sesuai Ketentuan PSAK, tidak diperbolehkan adanya pengakuan
harus membuat laporan keuangan laba transaksi antara PT Induk dan PT
konsolidasi. Perusahaan yang mempunyai Anak karean keduanya satu kesatuan
hubungan kepemilikan saham disebut usaha (entitas)
terafiliasi
Pendapatan dan Biaya yang timbul karena Sering terjadi pada perusahaan
transaksi induk dan anak perusahaan Manufaktur/dagang
dieliminasi dalam kertas kerja laporan
keuagan konsolidasi
Perlakuan akuntansi atas transaksi
Laba atau rugi dieliminasi atau sediaan antar dan induk perusahaan
ditangguhkan pengakuannya sama dengan perlakuan akuntansi
sampai dengan sediaan terjual ke transaksi lainnya
pihak luar (perusahaan non afiliasi)

Laba atau rugi transaksi boleh diakui / Pendapatan dan Biaya yang timbul karena
dicatat pada masing-masing pembukuan transaksi induk dan anak perusahaan
induk dan anak, tetapi tidak boleh dieliminasi dalam kertas kerja laporan
ditampilkan pada laporan keuangan keuagan konsolidasi
konsolidasi
ELIMINASI

ELIMINASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN ANTAR


PERUSAHAAN
Sistem perpetual sediaan yang digunakan Kita mengeliminasi penjualan dan
pembelian antarperusahaan pada proses konsolidasi dalam rangka melaporkan
penjualan dan pembelian (kos barang terjual) konsolidasi pada jumlah pembelian
dari dan penjualan ke entitas luar. Saat sistem periodik dipakai, entri kertas kerja
untuk mengeliminasi penjualan dan pembelian antarperusahaan secara sederhana
mendebit penjualan dan mengkredit pembelian. Eliminasi kertas kerja dengan
menggunakan unakan dalam modul ini adalah mendebit penjualan dan mengkredit
kos barang terjual.

ELIMINASI LABA BELUM TEREALISASI PADA SEDIAAN


EntitasAKHIR
konsolidasi merealisasi dan mengakui jumlah penuh laba antarperusahaan dalam
penjualan antarperusahaan afiliasi pada periode saat sediaan terjual kembali ke entitas luar.
Sampai penjualan kembali sediaansediaan tersebut, laba dan rugi apa pun belum terealisasi.
Kemudian, kita harus mengeliminasi efek ini dalam proses konsolidasi. Sediaan akhir dari
pembelian afiliasi memperlihatkan laba dan rugi belum terealisasi dalam penjualan
antarperusahaan karena sediaan tersebut merefleksikan transfer harga antarperusahaan
daripada kos ke entitas konsolidasi. Eliminasinya adalah mendebit kos barang terjual dan
mengkredit sediaan akhir sejumlah laba belum terealisasi.
Making Higher
Education Open
All

KEGIATAN BELAJAR 2

Laba Belum Terealisasi dan Penjualan Hilir dan


Hulu
PENGAKUAN LABA BELUM TEREALISASI PADA
SEDIAAN AWAL

Laba belum terealisasi pada sediaan akhir direalisasikan untuk tujuan pelaporan konsolidasi
saat sediaan terjual ke luar entitas konsolidasi. Realisasi biasanya terjadi segera pada periode
fiskal. Jadi, perusahaan secara sederhana menunda pengakuan untuk tujuan laporan konsolidasi
sampai tahun selanjutnya. Pengakuan laba belum terealisasi sebelumnya membutuhkan
pengkreditan dalam kertas kerja ke kos barang terjual karena jumlah sediaan awal direfleksikan
dalam kos barang terjual saat sistem perpetual digunakan. Arah penjualan, persentase kepemilikan
nonpengendali, dan metode akuntansi perusahaan induk untuk investasinya pada anak dapat
merumitkan pendebitan kertas kerja terkait.
PENJUALAN HILIR DAN HULU

 Penjualan hilir (Downstream) adalah penjualan yang dilakukan perusahaan induk ke


perusahaan anak.
 Penjualan hulu (Upstream) adalah penjualan yang dilakukan anak perusahaan ke induk
perusahaannya.

Laporan konsolidasi mengeliminasi jumlah penjualan (pembelian) dan kos barang terjual timbal
balik, tidak peduli apakah penjualan tersebut hulu atau hilir. Kita juga mengeliminasi laba kotor
belum terealisasi pada sediaan di seluruh penjualan hulu dan hilir. Dampak dari laba belum
terealisasi pada laporan induk perusahaan terpisah (sebagai investor) serta pada laporan keuangan
konsolidasian (yang memperlihatkan laba ke pemegang saham pengendali) ditentukan dari arah
aktivitas penjualan antarperusahaan dan persentase kepemilikan dari anak perusahaan, kecuali
untuk kepemilikan anak perusahaan sebesar 100% yang tidak memiliki pemilik nonpengendali
UPSTREAM AND DOWNSTREAM SALES

Downstream Subsidiary sells to


Sales parent

Parent sells to Parent


subsidiary Upstream Sales

Subsidiary Subsidiary Subsidiary


1 2 3
UPSTREAM AND DOWNSTREAM SALES

• Jurnal pada kertas kerja untuk mengeliminsasi intercompany profits


untuk downstream sales
Sales (-R, -SE) XXX
Cost of sales (-E, +SE) XXX
For the intercompany sales price
Cost of sales (E, -SE) XX
Inventory (-A) XX
For the profits in ending inventory
Investment in Subsidiary (+A) XX
Cost of sales (-E, +SE) XX
For the profits in beginning inventory

• Untuk upstream sales, Jurnal terkahir akan termasuk di debit pada


Hak non pengendalian, pembagian realisasi laba antara hak
pengendalian dan hak non pengendalian
CONTOH SOAL

• Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011:


• Subsidiary income (Laba anak Perusahaan) yaitu $5,200
• Subsidiary dividends a(Dividen anak perusahaan) yaitu $3,000
• Saat ini amortization of acquisition price is $450

• Intercompany (IC) sales information:


• IC Penjualan selama 2011 adalah $650
• IC profit dalam persediaan akhir $60
• IC profit dalam persediaan awal $24
INCOME SHARING WITH DOWNSTREAM SALES
PARENT MAKES SALE

Subsidiary net income $5,200


Current amortizations (450) CI 80% share
Adjusted income $4,750 $3,800
    (60)
Defer profits in EI (60) 24
Recognize profits in BI 24 $3,764
Income recognized $4,714  
    $2,400
NCI 20% share
Subsidiary dividends $3,000
$950
When parent makes the IC sale, the  
impact of deferring and recognizing  
profits falls all to the parent.  
$600
INCOME SHARING WITH DOWNSTREAM SALES
SUBSIDIARY MAKES SALE

Subsidiary net income $5,200


Current amortizations (450) CI 80% share
Adjusted income $4,750 $3,800
    (48)
Defer profits in EI (60) 19.2
Recognize profits in BI 24 $3,771.2 Income from subsidiary
Income recognized $4,714  
    $2,400
NCI 20% share
Subsidiary dividends $3,000
$950.0
 (12.0)
When subsidiary makes the IC sale, the 4.8
impact of deferring and recognizing profits $942.8
is split among controlling and noncontrolling
interests. $600
 
 
EFEK HULU DAN HILIR PADA PERHITUNGAN LABA

Materi ini akan diilustrasikan dengan contoh kasus. Laba terpisah antara
PT Pipit dan PT Clara (80% dimiliki PT Pipit) untuk tahun 2010 sebagai
berikut (dalam ribuan).
PT. PIPIT PT. CLARA
Penjualan Rp 3000 Rp 1.500
Kos Barang Terjual Rp 1.500 Rp 900

Laba Kotor Rp 1.500 Rp 600


Biaya Rp 500 RP 350
Laba terpisah Induk Rp 1.000

Laba Bersih Anak Rp 250

Penjualan antarperusahaan selama setahun sebesar Rp500.000 dan pada 31


Desember 2010 dalam sediaan termasuk jumlah laba belum terealisasi
sebesar Rp100.000.
EFEK HULU DAN HILIR PADA PERHITUNGAN LABA

• Perhitungan Bagian Kepentingan Nonpengendali Bila


penjualan antarperusahaan merupakan penjualan hilir, Dalam kasus ini, perhitungan
akun penjualan dan kos barang terjual perusahaan induk bagian kepentingan
mencerminkan laba belum terealisasi sebesar nonpengendali sebagai
Rp100.000, lalu laba bersih anak sama dengan laba berikut. (laba bersih anak
terealisasinya. Dalam kasus ini, perhitungan sebesar Rp250.000 – yang
kepentingan nonpengendali tidak terpengaruh oleh belum terealisasi Rp100.000)
transaksi antarperusahaan dan dihitung sebagai berikut. × 20% = Rp30.000.

• Laba bersih anak sebesar Rp250.000 × 20% =


Rp50.000.

Untuk lebih lengkap bisa dilihat pada


EKSI4309/MODUL 4 halaman 4.13 – 4.17
KESIMPULAN

Arah dari suatu penjualan (penjualan hulu atau hilir) sangatlah penting dalam transaksi
antarperusahaan (intercompany transaction), kecuali perusahaan-perusahaan
konsolidasian dengan kepemilikan 100% terhadap anak perusahaan.

Kita membebankan jumlah penuh dari laba antarperusahaan belum terealisasi dari
penjualan hilir (downstream) ke perusahaan induk dan laba bersih konsolidasian.

Dalam kasus penjualan hulu (upstream), kita membebankan laba belum terealisasi ke laba
bersih konsolidasian dan bagian kepentingan nonpengendali dalam basis kepemilikan
pengendali dan nonpengendali.

Laba antarperusahaan yang ditunda dalam satu periode kemudian akan diakui pada
periode sediaan tersebut terjual ke pihak di luar afiliasi atau entitaskonsolidasian

Anda mungkin juga menyukai