Secara khusus, keuntungan atau kerugian antarperusahaan yang belum direalisasi di eliminasi
dengan cara berikut :
Penjualan Eliminasi
Arus ke bawah Terhadap kepemilikan mayoritas
Arus ke atas
Terhadap kepemilikan mayoritas
Anak perusahaan dimiliki penuh
Secara proporsional terhadap
Anak perusahaan dimiliki
kepemilikan mayoritas dan
mayoritas
kepemilikan mayoritas
CONTOH SOAL
Asumsikan PT Ideal memiliki 75% saham biasa dari PT Akasia. PT Ideal melaporkan laba operasi
dari aktivitasnya sendiri, tidak termasuk pendapatan investasi dari PT Akasia sebesar Rp
100.000.000, PT Akasia melaporkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000, termasuk di dalam laba
afiliasi penjual adalah keuntungan belum direalisasi sebesar Rp 10.000.000 dari transfer aset
antarperusahaan. Jika penjualan tersebut merupakan transfer arus kebawah, laba belum realisasi
di eliminasi seluruhnya dari bagian laba kepemilikan mayoritas pada saat penyusunan laporan
keuangan konsolidasi. Hitunglah laba bersihnya.
CONTOH
SOAL
Pendapat Kepemilikan
Minoritas
Laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas adalah
bagian proporsional kepemilikan minoritas atas laba
direalisasi anak perusahaan dalam transaksi dengan
pihak eksternal dari entitas konsolidasi. Laba yang
dialokasikan ke kepemilikan minoritas dalam contoh arus
ke bawah dihitung sebagai berikut :
Lanjutan...
Laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas dalam contoh arus kas ke atas dihitung
sebagai berikut :
02
2. Pada tanggal 1 Juli 20X1, PT Induk menjual tanak ke PT Anak seharga
Rp 35.000.000. PT Induk semula membeli tanah tersebut pada tanggal 1
Januari 20X1 seharga Rp 20.000.000. PT Anak masih memiliki tanah
tersebut selamam tahun 20X1 dan tahun-tahun berikutnya.
3. Selama tahun 20X1, PT Induk melaporkan laba terpisah sebesar Rp
03
155.000.000, terdiri atas laba dari operasi regular sebesar Rp
140.000.000 dan keuntungan penjualan tanah sebesar Rp 15.000.000,
PT Induk mengumumkan deviden sebesar Rp 60.000.000. PT Anak
melaporkan laba bersih sebesar Rp 50.000.000 dan mengumumkan
deviden sebesar Rp 30.000.000.
4. PT Induk mencatat investasinya di PT Anak menggunakan metode
ekuitas dasar, dimana PT Induk mencatat bagiannya atas laba bersih
dan deviden PT Anak, tetapi tidak menyesuaikannya untuk laba antar
perusahaan belum direalisasi.
Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar – 20X1
Selama tahun 20X1, PT Induk mencatat bagiannya atas laba dan deviden dari PT
Anak dengan ayat jurnal umum menggunakan metode ekuitas dasar.
(5) Kas 24.000.000
Investasi 24.000.000
Mencatat deviden dari PT Anak
Rp 30.000 x 0,80
(6) Investasi pada saham PT Anak 40.000.000
Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas
Rp 50.000 x 0,80
Investasi pada Saham PT Anak
Biaya perolehan 240.000.000
Akrual ekuitas Deviden
(6) (Rp 50.000.000 x 0,80) 40.000.000 (5) (Rp 30.000.000 x 0,80) 24.000.000
Saldo, 31/12/x1 256.000.000
E(7) Pendapatan dari Anak Perusahaan 40.000.000
Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 16.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan
Penjualan Arus ke
Bawah
Contoh:
Asumsikan bahwa PT Induk menjual peralatan ke PT Anak pada tanggal 31 Desember 20X1
seharga Rp7.000.000, Biaya perolehan peralatan PT Induk sebesar Rp9.000.000 pada saat
dibeli pada tanggal 31 Desember 20W8, tiga tahun sebelum 31 Desember 20X1, dan telah
disusutkan menggunakan metode garis lurus dengan umur 10 tahun, tanpa nilai sisa. Nilai
buku dari peralatan sesaat sebelum penualan oleh PT Induk dihitung sebagai berikut.
Lanjutan...
Keuntungan yang diakui oleh PT Induk dari penjualan peralatan antarperusahaan sebesar:
31 Desember 20X1
(20) Peralatan 7.000.000
Kas 7.000.000
Mencatat pembelian peralatan.
PT Induk harus mencatat penyusutan peralatan untuk tahun 20X1 karena memiliki aset
tersebut sampai akhir tahun.
31 Desember 20X1
(21) Beban Penyusutan 900.000
Akumulasi Penyusutan 900.000
Mencatat beban penyusutan tahun 20X1 atas
peralatan yang dijual.
Place Your Picture Here And Send To Back
Lanjutan...
PT Induk juga mencatat penjualan pada akhir tahun 20X1 dan mengakui keuntungan dan penjualan tersebut sebesar
Rp700.000 (Rp7.000.000 – Rp6.300.000)
31 Desember 20X1
(22) Kas 7.000.000
Akumulasi Penyusutan 2.700.000
Peralatan 9.000.000
Keuntungan dari penjualan peralatan 700.000
Mencatat penjualan peralatan.
Selain itu, PT Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas untuk mengakui bagiannya atas laba dan deviden PT Anak
tahun 20X1.
(23) Kas 24.000.000
Investasi pada Saham PT Anak 24.000.000
Mencatat deviden dari PT Anak:
Rp30.000.000 x 0,80
(24) Investasi pada Saham PT Anak 40.000.000
Pendapatan dari anak perushaan 40.000.000
Mencatat pendapatan metode akuitas:
Rp30.000.000 x 0,80
Kertas Kerja
Konsolidasi – 20X1
Tiga ayat jurnal eliminasi pertama adalah ayat jurnal yang biasa untuk
(1)mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Anak yang diakui oleh PT Induk
dan perubahan akun investasi untuk tahun berjalan,
(2)mengalokasikan pendapatan ke kepemilikan minoritas,
(3)mengeliminasi akun ekuitas pemegang saham PT Anak dan akun investasi
pada awal tahun:
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Konsolidasi
Debit Kredit
Selama tahun 20X2, PT Anak mulai menyusutkan biaya perolehan peralatan sebesar Rp7.000.000 yang dibeli dari PT
Induk selama sisa umur 7 tahun menggunakan penyusutan garis lurus. Hasilnya adalah beban penyusutan sevesar
RP1.000.000 per tahun (Rp7.000.000/7 tahun).
Jumlah penyustan tersebut lebih tinggi Rp100.000 dibandingkan penyusutan yang akan dicatat tiap tahun oleh PT Induk
terus memiliki peralatan tersebut.
Place Your Picture Here And Send To Back
Lanjutan...
PT Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas untuk tahun 20X2 untuk mencerminkan bagiannya atas laba dividen PT
Anak sebesar Rp74.000.000 dan dividen sebesar Rp40.000.000.
Kertas Kerja
Konsolidasi-20X2
Lanjutan...
Ayat jurnal E(33) mengalokasikan ke kepemilikan minoritas penuh 20% dari laba yang dilaporkan PT Anak sebesar
Rp74.000.000 karena laba belum direalisasi terdapat dalam pembukuan induk perusahaan.
Selain ayat jurnal normal tersebut, ayat jurnal E(35) diperlukan untuk mengeliminasi pengaruh dan transaksi
antarperusahaan tahun 20X1 pada awal tahun 20X2.
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Konsolidasi
Debit Kredit
Jawab :
(1) Tanah Rp. 20.000.000
Kas Rp 20.000.000
1 Januari 20X1
(2) Kas Rp. 30.000.000
Tanah Rp. 20.000.000
Keuntungan Rp. 10.000.000
31 Desember 20X1
E(1) Keuntungan penjualan tanah Rp. 30.000.000
Tanah Rp. 30.000.000
( Mengeliminasi keuntungan )
1 Januari 20X5
Tanah Rp. 10.000.000
Keuntungan Rp. 10.000.000
31 Desember 20X5
Keuntungan Rp. 10.000.000
Tanah Rp. 10.000.000
L6-6 Ayat Jurnal Eliminasi untuk Transfer Aset Disusutkan : Penjualan Akhir Tahun
Jawab :
Penyusutan per tahun = Rp. 45.000.000
15
= Rp. 3.000.000
Akm. Penyusutan = Rp. 3.000.000 × 5 tahun = Rp. 15.000.000
Nilai Buku = Rp. 45.000.000 – Rp. 15.000.000 = Rp. 30.000.000
L6-6 Ayat Jurnal Eliminasi untuk Transfer Aset Disusutkan : Penjualan Akhir Tahun
31 Desember 20X6
Kas Rp. 40.000.000
Akm. Penyusutan Rp. 15.000.000
Truk Rp. 45.000.000
Keuntungan Rp. 10.000.000
Tahun 20X6
Eliminasi (1) :
Truk Rp. 5.000.000
Keuntungan Rp. 10.000.000
Akm. Penyusutan Rp. 15.000.000
L6-6 Ayat Jurnal Eliminasi untuk Transfer Aset Disusutkan : Penjualan Akhir Tahun
Tahun 20X7
1 Desember 20X7
Truk Rp. 10.000.000
Keuntungan Rp. 10.000.000
Eliminasi (1)
Saldo Laba Rp. 10.000.000
Truk Rp.10.000.000
L6-8 Transfer Aset Disusutkan pada Akhir Tahun
31 Desember 20X5
Truk Rp. 210.000.000
Kas Rp. 210.000.000
( Mencatat Pembelian Truk )
Eliminasi (1)
Truk Rp. 90.000.000
Keuntungan Rp. 30.000.000
Akm. Penyusutan Rp. 120.000.000
L6-8 Transfer Aset Disusutkan pada Akhir Tahun
31 Desember 20X6
Beban Penyusutan Rp. 30.000.000
Akm. Penyusutan Rp. 30.000.000
( Mencatat beban penyusutan tahun 20X6 atas kendaraan yang dijual )
L6-8 Transfer Aset Disusutkan pada Akhir Tahun
31 Desember 20X6
Truk Rp. 210.000.000
Kas Rp. 210.000.000
( mencatat pembelian truk )
Eliminasi (1)
Truk Rp. 90.000.000
Keuntungan Rp. 60.000.000
Akm Penyusutan Rp. 150.000.000
L6-15 Penjualan Bangunan ke Induk Perusahaan pada Periode sebelumnya
PT. Turangga membeli 70% PT. Samarang kira-kira 20 tahun lalu. Pada tanggal 31 desember 20X8, PT.
Turangga membeli bangunan dari PT. Semarang seharga Rp. 300.000.00. PT. Semarang dulunya membeli
bangunan tersebut pada tanggal 1 januari 20X1 dengan biaya perolehan sebesar Rp. 400.000.000dan
menggunakan penyusutan garis lurus dengan ekspektasi umur 20 tahun. Total estimasi umur ekonomis asset
tidak mengalami perubahan karena penjualan antarperusahaan tersebut.
Diminta:
a.Berapakah jumlah beban pemyusutan yang dilaporkan PT. Turangga di tahun 20X9?
b.Berapakah jumlah beban pemyusutan yang dilaporkan PT. Semarang untuk tahun 20X9 jika terus memiliki
tanah tersebut?
c.Buatlah ayat jurnal eliminasi yang diperlukan untuk mengeliminasi pengaruh transfer bangunan
antarperusahaan dalam penyusunan laporan keungan konsolidasi pada tanggal 31 desember 20X9.
d.Berapakah jumlah laba yang di alokasikan ke kepemilikan minoritas dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun
20X9 jika PT. Semarang melaporkan laba neto sebesar Rp. 40.000.000 untuk tahun 20X9?
e.Asumsikan bahwa PT.Semarang melaporkan asset dengan nilai buku Rp. 350.000.000 dan kewajiban dengan
nilai Rp. 150.000.000 pada tanggal 1 januari 20X9, dan melaporkan lana neto sebesar Rp. 40.000.000 dan
deviden sebesar Rp. 15.000.000 untuk tahun 20X9. Berapakah jumlah yang akan dialokasikan ke kepemilikan
minoritas dalam neraca konsolidasi tanggal 31 desember 20X9 ?
L6-15 Penjualan Bangunan ke Induk Perusahaan pada Periode sebelumnya
Jawab :
a) PT. Semarang
Perhitungan penyusutan bangunan :
Penyusutan = Rp. 400.000.000
20
= Rp. 20.000.000
Akm. Penyusutan dari tahun 20X1-20X8 = Rp. 20.000.000 × 8
= Rp. 160.000.000
Nilai Buku = Rp. 400.000.000 – Rp 100.000.000 = Rp. 240.000.000
b) PT. Turangga
Bangunan Rp. 300.000.000
Kas Rp. 300.000.000
( Pembelian Bangunan )
Rp. 300.000.000 = Rp. 25.000.000
12