Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis merupakan penggabungan usaha dimana adanya penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi. Sehingga, kombinasi ini mengacu pada
merger atau akuisisi suatu bisnis entitas. Dengan adanya kombinasi bisnis ini, antara satu entitas
dengan entitas bisa menyatu satu sama lain serta bisa memperoleh kendali atas aset dan operasi
perusahaan lain sehingga dari hal tersebut perlu adanya keputusan tentang bagaimana menilai
aset dan kewajiban entitas yang baru. Keputusan ini meliputi revaluasi seluruh aset dan
kewajiban yang diakuisisi menjadi nilai pasar, dengan dampak besar terhadap laporan keuangan
kini dan masa depan. Beberapa alasan ekonomis suatu entitas untuk melakukan kombinasi bisnis,
diantaranya yaitu:
1) Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran
atau pangsa pasar yang tak ternilai;
2) Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan;
3) Memperkuat manajemen;
4) Meningkatkan efisiensi operasi;
5) Mendorong diversifikasi;
6) Mempercepat masuk ke pasar;
7) Mencapai skala ekonomi, serta;
8) Memperoleh manfaat pajak.
Selain itu, kombinasi bisnis juga bermanfaat sebagai alat untuk meningkatkan citra
perusahaan, anggapan potensi pertumbuhan, atau kesejahteraannya serta dapat digunakan untuk
meningkatkan laba. Secara khusus perekayasa keuangan dapat memanfaatkan metode akuntansi
penggabungan usaha untuk menghasilkan gambaran pertumbuhan laba, yang sebagian besar,
hanyalah ilusi. Cara mencapai ilusi pertumbuhan laba tersebut meliputi:
Melakukan merger antara perusahaan yang sedang tumbuh tinggi yang memiliki rasio
P/E yang tinggi dengan perusahaan yang prospek pertumbuhannya lebih rendah, dan
membayarnya dengan saham perusahaan yang tumbuh tinggi;
Menggunakan cakupan akuntansi penggabungan usaha. Hal ini berbeda dengan manfaat
ekonomis sesungguhnya yang timbul dari penggabungan usaha.