Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

Subbab ke-3 (hal. 313-324)

Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis merupakan penggabungan usaha dimana adanya penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi. Sehingga, kombinasi ini mengacu pada
merger atau akuisisi suatu bisnis entitas. Dengan adanya kombinasi bisnis ini, antara satu entitas
dengan entitas bisa menyatu satu sama lain serta bisa memperoleh kendali atas aset dan operasi
perusahaan lain sehingga dari hal tersebut perlu adanya keputusan tentang bagaimana menilai
aset dan kewajiban entitas yang baru. Keputusan ini meliputi revaluasi seluruh aset dan
kewajiban yang diakuisisi menjadi nilai pasar, dengan dampak besar terhadap laporan keuangan
kini dan masa depan. Beberapa alasan ekonomis suatu entitas untuk melakukan kombinasi bisnis,
diantaranya yaitu:
1) Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran
atau pangsa pasar yang tak ternilai;
2) Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan;
3) Memperkuat manajemen;
4) Meningkatkan efisiensi operasi;
5) Mendorong diversifikasi;
6) Mempercepat masuk ke pasar;
7) Mencapai skala ekonomi, serta;
8) Memperoleh manfaat pajak.

Selain itu, kombinasi bisnis juga bermanfaat sebagai alat untuk meningkatkan citra
perusahaan, anggapan potensi pertumbuhan, atau kesejahteraannya serta dapat digunakan untuk
meningkatkan laba. Secara khusus perekayasa keuangan dapat memanfaatkan metode akuntansi
penggabungan usaha untuk menghasilkan gambaran pertumbuhan laba, yang sebagian besar,
hanyalah ilusi. Cara mencapai ilusi pertumbuhan laba tersebut meliputi:
 Melakukan merger antara perusahaan yang sedang tumbuh tinggi yang memiliki rasio
P/E yang tinggi dengan perusahaan yang prospek pertumbuhannya lebih rendah, dan
membayarnya dengan saham perusahaan yang tumbuh tinggi;
 Menggunakan cakupan akuntansi penggabungan usaha. Hal ini berbeda dengan manfaat
ekonomis sesungguhnya yang timbul dari penggabungan usaha.

a) Akuntansi kombinasi bisnis


Adanya metode akuisisi untuk akuntansi kombinasi bisnis dibuat dengan tujuan
mengakui harga yang bayarkan untuk akuisisi pada laporan posisi keuangan. Bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan mengakui semua aset (berwujud dan tidak berwujud) dan
liabilitas yang diperoleh oleh perusahaan sebesar nilai wajarnya pada saat tanggal akuisisi,
serta perbedaan antara harga akuisisi dan nilai wajar aset neto perusahaan yang diakuisisi
harus diakui sebagai goodwill.
 Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan ini melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan entitas induk dan
cabang dalam satu perangkat laporan.
 Mekanisme Konsolidasi
Dalam mekanisme ini, melibatkan dua langkah yaitu agregasi serta eliminasi.
1) Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset, liabilitas, pendapatan, dan
beban entitas cabang dengan pos-pos terkainya dalam laporan keuangan entitas
induk;
2) Mengeliminasi transaksi antar perusahaan untuk menghindari perhitungan ganda
atau pengakuan laba secara prematur.
 Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill merupakan kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas nilai
wajar dari keseluruhan aset bersih yang diperoleh oleh perusahaan penawar. Goodwill
yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas dan karenanya
tidak diamortisasi. Namun, goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunan nilai.
b) Permasalahan dalam Kombinasi Bisnis
 Pertimbangan Kontijensi, disetujui adanya penambahan uang yang akan dibayarkan
oleh pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh
perusahaan yang berkombinasi.
 Alokasi Total Biaya, seluruh aset dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban
yang ditanggung dalam penggabungan usaha menerima alokasi total biaya (umumnya
sam dengan nilai wajar masing-masing pada tanggal akuisisi).
 Penelitian dan Pengembangan dalam Proses, beberapa entitas menghapus sebagian
besar biaya akuisisi seperti penelitian dan pengembangannya yang dibeli.
 Utang dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, dalam laporan keuangan konsolidasi,
liabilitas tidak beroperasi sebagai lawan aset. Dalam hal gagal bayar, kreditor dijamin
atau tidak dijamin hanya dapat mengklaim aset entitas.
 Keuntungan atas IPO Entitas Cabang
o Kemudahan meningkatkan modal di masa depan;
o Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham, serta;
o Nilai pasar perusahaan diketahui.
 Penjualan dan Laba Sebelum Akuisisi, terdapat dua metode menurut GAAP untuk
menyelesaikan hal ketika perusahaan hanya melaporkan ekuitas mereka dalam
pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal akuisisi dan setelahnya.
o Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan
penjualan, beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan;
o Perusahaan dapat melaporkan penjualan dan beban anak perusahaan seluruh
tahun dan menarik laba sebelum akuisisi
 Akuntansi Push-Down, basis akuntansi dan pelaporan baru untuk setiap entitas
dengan laporan keuangannya yang terpisah, yang berdasarkan pada transaksi
pembelian saham berhak suara, dan yang menghasilkan perubahan kepemilikan
saham berhak suara yang beredar entitas tersebut.
 Keterbatasan Tambahan dalam laporan Keuangan Konsolidasian
o Laporan keuangan masing-masing perusahaan yang membentuk entitas yang
lebih besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan;
o Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan
kas di masing-masing entitas;
o Tingkat transaksi antar entitas tidak dapat diketahui, dan lain-lain.
 Konsekuensi Akuntansi untuk Goodwill, goodwill sifatnya tidak permanen.
Pengukuran goodwill menimbulkan masalah pengukuran potensial. Untuk
menganalisis goodwill akan lebih baik untuk memahami goodwill dan implikasinya
terhadap analisis. Perlu diketahui, pada umumnya goodwill pada laporan posisi
keuangan perusahaan gagal mencerminkan daya laba tak berwujud keseluruhan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai