Anda di halaman 1dari 2

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

PENDAHULUAN
PSAK yang mengatur tentang Kombinasi Bisnis adalah :
 PSAK 4  Laporan Keuangan
 PSAK 15  Investasi pada entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
 PSAK 22  Kombinasi Bisnis
 PSAK 38  Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
 PSAK 55  Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 65  Laporan Keuangan Konsolidasi
 PSAK 67  Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain.

1. PENGERTIAN KOMBINASI BISNIS


KOmbinasi Bisnis  suatu transaksi yang mana entitas , sebagai pengakuisisi, memperoleh
pengendalian atas satu atau lebih bisnis yang disebut dengan pihak diakuisisi.
PSAK 22  Bisnis adalah suatu rangkaian terintergrasi atas aktivitas dan asset yang dikelola dan
diarahkan dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk deviden atau manfaat ekonomik lainnya
secara langsung kepada pemilik , anggota atau pelaku lainnya.
PSAK 65  Entitas dikatakan memperoleh pengendalian jika memiliki kekuasaan entitas lain , hak
atas imbal hasil variable dari keterlibatan dengan entitas lain dan kemampuan menggunakan
kekuasaanya untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil yang diberikan entitas lain ke investornya.

Bentuk Kombinasi Bisnis :


Jenis Kombinasi Bisnis Sebelum Kombinasi Bisnis Stelah Kombinasi Bisnis
Merger – 1 PT A + PT B PT A
Merger – 2 PT A + PT B PT C (entitas Baru)
Akuisisi PT A + PT B PT A (induk) + PT B (anak)

2. KOMBINASI BISNIS ENTITAS TIDAK SEPENGENDALI


a. Metode Akuisisi
Motode Akuisisi mensyaratkan untuk :
- Menentukan pihak pengakuisisi
- Menentukan tanggal akuisisi
- Mengakui dan mengukur asset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil dan
kepentingan non pengendali yang timbul dan,
- Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon (bargain
purchase)
PSAK 22 membrikan pedoma khusus untuk :
- Hak yang diperoleh Kembali
- Liabilitas kontijensi yang diakui pada tanggal akuisisi
- Aset indemnifikasi  suatu jaminan kontraktual yang diberikan oleh entitas penjual ke
entitas pengakuisisi atas hasil dari suatu kontijensi atau ketidakpastian terkait dengan
seluruh atau Sebagian asset atau liabitilas tertentu.
- Imbalan Kontijensi
Kepentingan non pengendali diukur pada ( PSAK 22) :
- Nilai Wajar, atau
- Bagian proporsional dari asset neto teridentifikasi yang diakui dari entitas diakuisisi.
b. Goodwill dan Pembelian dengan Diskon ( Bargain Purchase)
Transaksi Kombinasi Bisinis dapat menimbulkan goodwill dan bargain purchase.
Goodwill diperoleh nilai gabungan dari dibawah ini :
- Nilai wajar imbalan yang dialihkan oleh entitas pengakuisisi.
- Jumlah kepentingan non pengendali.
- Nilai wajar ekuitas yang telah sebelumnya dimiliki oleh entitas pengakuisisi di entitas yang
diakuisisi.
3. KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGENDALI
PSAK 38  Kombinasi Bisnis Sepengendali adalah kombinasi bisnis dikendalikan antara bisnis
(entitas) yang sebelum dan sesudah kombinasi bisnis dikendalikan oleh pihak yang sams dan
pengendaliannya tidak bersifat sementara.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali menggunakan metode penyatuan kepemilikan
berdasarkan jumlah tercatat.
Bentuk Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali :
a. Entitas induk memindahkan Sebagian asset bersih dari entotas anak yang dimiliki menjadi asset
bersih entitas induk.
b. Entitas induk perusahaan mengalihkan Sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak
ke entitas lainnya yang dimiliki entitas induk.
c. Entitas induk perusahaan kepemelikannya atas Sebagian asset bersih dalam entitas anak
dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lainnya.
4. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan Keuangan Konsolidasian  gabungan laporan keuangan yang menggabungkan laporan
keuangan entitas induk dan anak-anak seolah2 seluruh entitas tersebut merupakan satu entitas
secara substansi ekonomik.
Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (PSAK 65-PP86) :
a. Menggabungkan asset , liabilitas, ekuitas, penghasilan dan arus kas sejenis dari entitas induk
dan entitas anaknya.
b. Mengeliminasi jumlah tercatat dari investasi entitas induk di entitas anak dan sebaliknya.
c. Mengeliminasi secara penuh asset, liabilitas , ekuitas , penghasilan , beban dan arus kas yang
berasal dari transaksi antar entitas dalam kelompok usaha
5. KEHILANGAN PENGENDALIAN
Suatu entitas induk kehilangan pengendaliannya atas entitas anak , maka :
a. Menghentikan pengakuan asset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari Lapora Keuangan
Konsolidasi.
b. Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu sebesar nilai wajar pada tanggal
kehilangan pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut berdasarkan
standart akuntansi yang sesuai dengan pengaruh yang diperoleh dari sisa investasi yang
dimiliki.
c. Mencatat keuntungan atau kerugian dari terkait hilanya pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai