Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Tingkat Kesadaran, Teori Etika, dan Paradigma Pengelolaan

Perusahan
Tingkat Teori Etika Paradigma Pengelolaan Sasaran Perusahaan
Kesadaran
Kesadaran Teori Egoisme  Paradigma Memperoleh kekayan dan
Hewani Teori Hak Kepemilikan keuntungan optimal bagi
(Proprietorship pengelolah yang sekaligus
paradigma) merangkap sebagai pemilik
perusahaan

Pengelolaan (manajemen) sudah


terpisah dari para pemegang
 Paradigma Pemegang saham selaku pemilik perusahaan
saham (Stockholder
Paradigma)
Sasaran perusahaan adalah
memperoleh kekayaan dan
keuntungan optimal bagi para
pemegang saham
Kesadaran  Tori Paradigma Ekuitas (Equity Sasaran pengelolaan perusahan
Manusiawi Utilitarianisme Paradigma) untuk meningkatkan kekayaan dan
 Teori Keadilan keuntungan para investor (
(fairness theory) pemegang saham dan kreditur)
 Teori Kewajiban Paradigma Perusahaan Sasaran pengelolaan perusahaan
(Deontelogi) (Entership Paradigma) adalah untuk kesejahteraan seluruh
 Teoti keutamaan masyarakat (semua pemangku
kepentingan/stockholders)
Kesadaran Teori Teonom Paradigma Perusahaan Tuuan pengelolaan perusahaan
Transendental Tercerahkan (Enlightened adalah sebagai bagian dari ibadah
Company) kepada Tuhan melalui pengabdian
tulus untuk kemakmuran bersama
dan menjaga kelestarian alam

Analisis Pemangku Kepentingan ( Stakeholder Analysis )


Berdasarkan pendekatan sistem, perusahaan adalah bgian atau unsur dari sistem yang lebih
besar (suprasystem). Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan
berdasarkan pendekatan pemangku kepentingan, antara lain:

a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan, baik yang nyata maupun yang masih bersifat
potensial
b. Cari tahu kepentingan (interest) dan kekuasaan (power) setiap penggolongan pemangku
kepentingan.
c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan antar golongan pemangku kepentingan
tersebut.

Keputusan berdasarkan berdasarkan pertimbangan

a. Pemangku kepentingan adalah pihak yang menerima manfaat yang paling besar dari keputusan
itu
b. Kalau pun ada pihak yang dirugikan, dampak kerugian hanya menimpa sesedikit
mungkinpemangju kepentingan
c. Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan kelompok pemangku
kepentinganyang dominan.

Kepentingan adalah sesuatu yang menyebabkan kelompok pemangku kepentingan ini tertarik atau
peduli pada perusahaan. Sedangkan kekuasaan diartikan sebagai seberapa kuat pengaruh/kekuatan
kelompokini dalam menentukan arahdan keberadaan perusahaan.

Tabel 4.3a

Kepentingan dan kekuasaan pemangku kepentingan kelompok primer

Pemangku Kepentingan (interest) Kekuasaan (power)


Kepentingan

Kelompok Primer:
1. Pelanggan Memperoleh produk yang amamn dan Membatalkan pesanan dan
berkualitas sesuai dengan yang membeli dari pesaing,
dijanjikan serta memperoleh Melakukan kampanye negatif
pelayanan yang memuaskan tentang perusahaan
2. Pemasok Menerima pembayaran tepat waktu, Membatalkan atau memboikot
memperoleh order secara teratur order dan memjual kepada
pesaing
3. Pemodal Tidak mau membeli saham
 Pemegang Memperoleh dividen dan capital perusahaan, Memberhentikan
Saham gaindari saham yang dimiliki para eksekutif

Memperoleh penerimaan bunga dan


pengembalian pokok pinjaman sesuai Tidak memberikan kredit,
 Kreditur jadwal yang telah ditetapkan Membatalkan/menarik kembali
pinjaman yang telah diberikan

4. Karyawan Memperoleh gaji/upah yang wajar dan Melakukan aksi/mogok kerja,


ada kepastian kelangsungan pekerjaan Memaksakan kehendak melalui
organisasi buruh yang ada

Tabel 4.3b

Kepentingan dan kekuasaan pemangku kepentingan kelompok Sekunder

Pemangku Kepentingan Kepentingan (interest) Kekuasaan (power)

Kelompok Sekunder:
1. Pemerintah Mengharapkan pertumbuhan Menutup/menyegel perusahaan,
ekonomi dan lapangan kerja, Mengeluarkan berbagai peraturan
Memperolah pajak
2. Masyarakat Mengharapkan peran serta Menekan pemerintah melalui ujuk
perusahaan dalam program rasa massal,
kesejahteraan masyarakat, Melakukan aksi kekerasan
Menjaga kesehatan lingkungan
3. Media Massa Menginformasi semua kegiatan Memublikasikan berita negatif yang
perusahaan yang berkaitan dengan merusak citra perusahaan
isu etika,nilai-nilai, kesehatan,
keamanan, dan kesejahteraan
4. Aktivis Lingkungan Kepedulian terhadap pengaruh Mengampanyekan aksi boikot dengan
positif dan negatif dari tindakan mempengaruhi pemerintah, media
perusahaan terhadap lingkungan massa, dan masyarakat,
hidup, HAM, dan sebagainya Melobi pemerintah untuk
membatasi/melarang impor produk
perusahaan apabila merusak
lingkungan hidup atau melanggar
HAM

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL


RESPONBILITY – CSR)

Munculnya konsep Corporate Social Responbility (CSR) dan Stakeholder, dan sejenisnya merupakan
respon atas tindakan perusahaan yang telah merugikan masyarakat dan bumi yang kita huni ini.

EU Green Paper on CSR memberikan definisi CSR sebagai “ Suatu Konsep dimana perusahaan
mengintegrasikan perhatian pada masyarakat dan lingkungan dalam operasi bisnisnya seta dalam
interaksinya dengan para pemangku kepentingan secara sukarela.”

Konsep CSR ingin memedukan tiga fungsi perusahaan secara seimbang, yaitu:

a. Fungsi ekonomis
Merupakan fungsi tradisional perusahaan, yaitu untuk memperoleh keuntungan (profit) bagi
perusahaan (yang sebenarnya merupakan kepentingan pemilik perusahaan).
b. Fungsi sosial
perusahaan menjalankan fungsi ini melalui pemberdayaan manusianya yaitu para pemangku
kepentingan (people/stakeholders) baik pemangku kepentingan primer maupun pemangku
kepentingan sekunder. Perusahaan berperan menjaga keadilan dalam membagi manfaat dan
menanggung beban yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan.
c. Fungsi alamiah
Perusahaan berperan dalam menjaga kelestarian alam (planet/bumi). Perusahaan hanya
merupakan salah satu elemen dalam sistem kehidupan bumi ini.

Tingkat/Lingkup Keterlibatan dalam CSR


Keberasilan CSR dan cakupan program CSR yangdijalan akan ditentukan oleh tingkat
keasadaran para pemangku bisnis dan para pemangku kepentingan lainnya.

Gambar 4.3
Hubungan Tingkat Kesadaran, Teori Etika, dan Tingkat Keterlibatan CSR
Tingkat Kesadaran Teori Etika Tingkat Keterlibatan CSR

Hewani Egoisme Rendah

Manusiawi Ultilitarianisme

Transendental Teonom Tinggi

Berdasarkan tingkat/lingkup keterlibatan ini Lawrence, Weber dan Post (2005) membedakan dua
prinsip CSR, Yaitu: prinsip amal (charity principles) dan prinsip pelayanan (stewardship principles).

Tabel 4.4

Fondasi Prinsip CSR

Ciri-ciri Prinsip Amal Prinsip Pelayanan


Definisi Bisnis harus memberikan Sebagai agen, tindakan bisnis
bantuan sukarela kepada seharusnya
orang atau kelompok yang mempertimbangkan semua
memerlukan kelompokpemangku
kepentingan yang dipengaruhi
oleh keputusan dan kebijakan
perusahaan
Tipe aktivitas Filantropi korporasi, Mengakui dadanya saling
Tindakan sukarela untuk ketergantungan perusahaan
menunjang citra perusahaan dengan masyarakat,
Menyeimbangkan kepentingan
dan kebutuhan semua ragam
kelompok dimasyarakat
Contoh Mendirikan yayasan amal, Pribadi yang tercerahkan,
berinsiatif untuk memenuhi ketentuan hukum,
menanggulangi masalah menggunakan pendekatan
sosial,,bekerja sama dengan stakeholders dalam
kelompok masyarakat yang perencanaan strategis
memerlukan perusahaan

Pro dan Kontra terhadap CSR


Alasan – alasan yang menentang CSR antara lain:
a. Perusahaan adala lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari keuntungan, bukan
merupakn lembaga sosial..
b. Perhatian manajemen perusahaan akan terpecah dan akan membingunkan mereka bila
perusahaan dibebani banyak tujuan.
c. Biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk yang ditambahkan pada harga
produk sehingggga pada gilirannya akan merugikan masyarakat/kosumen itu sendiri.
d. Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang terampil dalam menjalankan keiatan
sosial.

Alasan – alasan yang mendukung CSR antara lain:

a. Kesadaranyang meningkat dan masyarakat yang kritis terhadap dampak negatif dari tindakan
perusahaan yang merusak alam serta merugikan masyarakat sekitarnya.
b. Sumber daya alam makin terbatas.
c. Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik
d. Perimbangan yang lebih baik dalam memikul tangggungg jawab dan kekuasaan dalam memikul
beban sosial dan lingkungan antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat.
e. Bisnis sebenarnya mempunyai sumber daya yang berguna.
f. Menciptakan keuntungan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai