Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI KULIAH

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

DOSEN PENGAJAR:
SOFIE YUNIDA PUTRI, S.E., M.Ak

DISUSUN OLEH:
BRIGITHA ALEXANDRA TITIS YOLANDA
21013010178
HAKIKAT EKONOMI DAN BISNIS

Hakikat Ekonomi
Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola
sumber daya yang terbatas dan menyalurkan ke dalam berbagai individua tau kelompok yang
ada dalam suatu masyarakat. Ekonomi atau oikonomia bisa diartikan sebagai pengelolaan
rumah (Capra, 2002). Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang
berarti “keluarga, rumah tangga” dan nomos yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara
garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah
tangga”.
Asumsi dasar perkembangan ilmu ekonomi yaitu:
• Kebutuhan (needs) tidak terbatas
• Sumber daya yang terbatas (scarce resources)

Etika dan Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi adalah jaringan berbagai unsur yang terdiri atas pola piker, konsep, teori,
asumsi dasar, kebijakan, infrastruktur, institusi, seperangkat hukum, pemerintahan, negara,
rakyat, dan unsur terkait lainnya yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan masyarakat.
Paham sistem ekonomi ekstrem:
• Ekonomi Kapitalis
Adanya kebebasan individu untuk memiliki, mengumpulkan, dan mengusahakan
kekayaan secara individu. (John Locke, 1723-1790)
- Kodrat dasar manusia: Life, Freedom, dan Property
- Ciri pokok: liberalisme kepemilikan, dan dukungan ekonomi pasar bebas
- Dilandasi teori etika egoisme dan etika hak
• Ekonomi Komunis
Setiap individu dilarang menguasai modal dan alat-alat produksi (Karl Mark).
- Alat-alat produksi beserta kegiatan produksi, pekerjaan, dan distribusi pendapatan
setiap warga negara diatur oleh negara (sistem sosialis)
- Dilandasi teori etika altruisme (utilitarisme dan deontologi)

Etika dan Sistem Ekonomi Komunis


Sistem ini didasarkan atas hakikat manusia tidak utuh (tidak mengakui adanya Tuhan YME).
Alat-alat produksi dan kekayaan individu pun tidak diakui. Hal itu menyebabkan produktivitas
tenaga kerja sangat rendah sehingga keadaan perekonomian negara-negara blok komunis
semakin memburuk.

Etika dan Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi ini melahirkan perusahaan-perusahaan multinasional. Hal tersebut
menyebabkan:
- Terjadi pemanasan global dan kerusakan lingkungan di bumi
- Terjadi ketidakadilan distribusi kekayaan
- Ancaman kekerasan, konflik antar negara, kemiskinan, dan pengangguran
- Korupsi, kejahatan kerah putih, dan penyalahgunaan kekuasaan
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perjudian, kebebasan seks, pembunuhan,
perampokan, pencurian, dan tindakan-tindakan amoral
- Gaya hidup modern yang boros dan terlalu konsumtif
- Munculnya tanda-tanda tekanan mental dan psikologis
- Timbulnya penyakit akibat gaya hidup modern

Etika dan Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan
pengendalian pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali”. Ciri-ciri dari sistem ini sebagai
berikut:
- Kepercayaan kepada Tuhan YME
- Keadilan dan kebersamaan
- Hak dan kebebasan individu
Etika yang perlu dihindari oleh negara yang menganut ekonomi Pancasila dapat dijabarkan
sebagai:
• Korupsi: tindakan menyalahgunakan wewenang fasilitas, dan kekayaan negara untuk
memperkaya diri sendiri
• Kolusi: kerjasama oknum pejabat negara dengan oknum pimpinan perusahaan milik
negara maupun swasta untuk menyalahgunakan kekayaan demi kepentingan
perusahaan tersebut dengan cara memberikan suatu imbalan oleh perusahaan kepada
pejabat negara tersebut
• Nepotisme: model perekrutan karyawan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun
negara, yang lebih memilih anggota keluarga, kerabat, suku, kelompok, dan sejenisnya
dari oknum pejabat negara, atau oknum pimpinan perusahaan tersebut dan tidak
memberikan peluang yang adil bagi semua calon yang mempunyai kemampuan.

Komponen-komponen Budaya Etis


Lima Dimensi Bisnis:
1. Ekonomi
Kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh keuntungan.
2. Etis
Semua tindakan yang bermanfaat bagi diri individu dan masyarakat bersifat etis namun
bila tindakan itu merugikan masyarakat dan alam maka dinilai tidak etis meskipun
menguntungkan diri individu.
3. Hukum
Legal creator and legal recognition. Maksud legal-creator adalah perusahaan
sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum. Sedangkan legal-
recognition adalah suatu usaha bebas dan produktif.
4. Sosial
Menciptakan barang/jasa yang diperlukan oleh masyarakat
5. Spiritual
- God devotion: pengelola dan pemangku kepentingan (stakeholders) menyadari
bahwa kegiatan bisnis adalah bagian dari ibadah
- Prosperous society: tujuan bisnis adalah untuk memajikan kesejahteraan semua
pemangku kepentingan atau masyarakat
- Planet conservation: dalam menjalankan aktivitas bisnis, pengelola mampu
menjamin kelestarian alam

Hubungan Perusahaan dengan Stakeholder


Hubungan Tingkat Kesadaran, Teori Etika, dan Paradigma Pengelolaan Perusahaan
Tingkat Kesadaran Teori Etika Paradigma Sasaran
Pengelolaan Perusahaan
Kesadaran Hewani • Teori • Paradigma Memperoleh
Egoisme Kepemilikan kekayaan dan
• Teori Hak (proprietors keuntungan optimal
hip bagi pengelola yang
paradigm) sekaligus merangkap
sebagai pemilik
perusahaan
• Paradigma Pengelola
pemegang (manajemen) sudah
saham terpisah dari
(stockholder pemegang saham
paradigm) selaku pemilik
perusahaan
Memperoleh
kekayaan dan
keuntungan optimal
bagi para pemegang
saham
Kesadaran • Teori • Paradigma Meningkatkan
Manusiawi Utilitarisme ekuitas kekayaan dan
• Teori (equity keuntungan para
Keadilan paradigm) investor (pemegang
(fairness saham dan kreditur)
theory)
Kesadaran Hewani • Teori • Paradigma Mensejahterakan
Kewajiban perusahaan seluruh masyarakat
(deontology) (enterprise (semua stakeholder)
• Teori paradigm)
Keutamaan
Kesadaran • Teori • Paradigma Bagian dari ibadah
Transendental Teonom perusahaan kepada Tuhan
tercerahkan melalui pengabdian
(enlightened tulus untuk
company) kemakmuran
bersama dan
menjaga kelestarian
alam

Kepentingan dan Kekuasaan Stakeholder Primer


Stakeholer Interest Power
Pelanggan Memperoleh produk yang • Membatalkan pesanan
aman dan berkualitas sesuai dan membeli dari
dengan yang dijanjikan serta pesaing
memperoleh pelayanan yang • Melakukan kampanye
memuaskan negatif tentang
perusahaan
Pemasok Menerima pembayaran tepat • Membatalkan atau
waktu memboikot order dan
Memperoleh order secara menjual kepada
teratur pesaing
Karyawan Memperoleh gaji/upah yang • Melakukan aksi unjuk
wajar dan ada kepastian rasa/mogok kerja
kelangsungan pekerjaan • Memaksakan
kehendak melalui
organisasi buruh
Pemodal: Memperoleh dividen dan • Tidak mau membeli
• Pemegang saham capital again dari saham saham perusahaan
yang dimiliki • Memberhentikan para
eksekutif perusahaan
• Kreditur Memperoleh penerimaan • Tidak memberikan
bunga dan pengembalian kredit
pokok pinjaman sesuai • Membatalkan/menarik
jadwal yang telah ditetapkan kembali pinjaman
yang telah diberikan

Kepentingan dan Kekuasaan Stakeholder Sekunder


Stakeholder Interest Power
Pemerintah • Mengharapkan • Menutup/menyegel
pertumbuhan perusahaan
ekonomi dan • Mengeluarkan
lapangan kerja berbagai aturan
• Memperoleh pajak
Masyarakat • Mengharapkan peran • Menekan pemerintah
serta perusahaan melalui unjuk rasa
dalam program massal
kesejahteraan • Melakukan aksi
masyarakat kekerasan
• Menjaga kesehatan
lingkungan
Media Massa • Menginformasikan • Mempublikasikan
semua kegiatan berita negatif yang
perusahaan yang merusak citra
berkaitan dengan isu perusahaan
etika, nilai-nilai,
kesehatan,
keamanan, dan
kesejahteraan
Aktivis lingkungan • Kepedulian terhadap • Mengampanyekan
pengaruh positif dan aksi boikot dengan
negatif dari tindakan mempengaruhi
perusahaan terhadap pemerintah, media
lingkungan hidup, massa, dan
HAM, dan masyarakat
sebagainya • Melobi pemerintah
untuk
membatasi/melarang
impor produk
perusahaan tersebut
bila merusak
lingkungan hidup
atau melanggar HAM

Corporate Social Responsibility (CSR)


Komitmen bisnis untuk secara terus menerus berperilaku etis dan berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
masyarakat lokal, serta masyarakat luas pada umumnya.
Suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan perhatian pada masyarakat dan lingkungan
dalam operasi bisnisnya serta dalam interaksi dengan stakeholder secara sukarela.
Fungsi CSR:
1. Ekonomis: memperoleh keuntungan (profit) bagi perusahaan (kepentingan pemilik
perusahaan).
2. Sosial: pemberdayaan manusia (stakeholder primer/stakeholder sekunder).
3. Alamiah: menjaga kelestarian alam (planet/bumi)

Hubungan Tingkat Kesadaran, Teori Etika, dan Tingkat Keterlibatan CSR


Alasan Mendukung CSR:
- Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang mencari keuntungan bukan Lembaga
sosial
- Perhatian manajemen perusahaan terpecah jika dibebani banyak tujuan
- Biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk sehingga menambah harga
produk yang akan merugikan masyarakat
- Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga terampil
Alasan Kontra terhadap CSR:
- Kesadaran yang meningkat dan masyarakat yang kritis terhadap pengrusakan alam
dan sekitarnya oleh perusahaan
- Sumber daya alam yang makin terbatas
- Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik
- Perimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan kekuasaan
- Bisnis sebenarnya mempunyai sumber daya yang berguna
- Menciptakan keuntungan jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai