Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN

STRATEGI
BISNIS
L I N D I U TA M I M A R Q U E R E T E , M . M .
• E-mail : lindi.utami93@gmail.com
• Phone Number : 0816605999
Tanggung Jawab Sosial dan Etika
Bisnis Dalam Perusahaan
Pendekatan Pemangku Kepentingan Terhadap Tanggung Jawab Sosial

Dalam pendefinisian ulang misi perusahaan, manajer strategis harus memahami hak-hak sah dari pihak
yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini yaitu para pemangku kepentingan (stakeholder).
Masing-masing kellompok kepentingan ini memiliki alasan untuk mengharapkan agar perusahaan
memenuhi tuntutan mereka secara bertanggung jawab.

Namun Ketika perusahaan mencoba untuk menggabungkan kepentingan dari kelompok-kelompok


tersebut dalam pernyataan misi, generalisasi yang bersifat luas tidaklah memadai.
Pendekatan Pemangku Kepentingan Terhadap Tanggung Jawab Sosial

Langkah-Langkah perlu diambil:

1. Memahami klaim spesifikasi dari masing-masing pemangku kepentingan terhadap perusahaan

2. Merekonsliliasi klaim dan menentukan prioritas

3. Mengkoordinasi klaim dengan elemen lain dari misi perusahaan.


Pandangan Pemangku Kepentingan mengenai Tanggung Jawab
Perusahaan
Pemangku kepentingan Sifat klaim

Pemegang saham Partisipasi dalam distribusi laba, penawaran saham tambahan, asetsaat likuidasi, hak suara, inspeksi
pembukuan perusahaan, pemindahan saham, pemilihan dewan direksi dan hak lain yang ditetapkan dalam
kontrak dengan perusahaan
Kreditor/Bank Proporsi legal dari pembayaran bunga yang jatuh tempo serta imbal hasil pokok investasi. Keamanan dari
asset yang dijaminkan. Prioritas relatif saat likuidasi, prerogative manajemen dan pemilik jika terdapat
kondisi tertentu pada perusahaan
Karyawan Kepuasan ekonomi, social, dan psikologis di tempat kerja. Aman dari perlikau arbiter dan perilaku tak terduga
dari eksekutif perusahaan. Pemberian tunjangan kebebasan untuk menjadi anggota serikat pekerja dan
berpartisipasi dalam tawar menawar kolektif, kebebasan individu untuk menawarkan layanan melakukan
kontrak, kondisi kerja sehat
Pelanggan Layanan yang menyertai produk, data Teknik mengenai cara menggunakan produk, garansi sesuai,
ketersediaan suku cadang selama penggunanaan, perbaikan produk melalui penelitian dan pengembangan,
fasilitas kredit
Pemasok Keberlangsungan sumber bisnis, pemenuhan kewajiban kredit secara tepat waktu, hubungan professional
dalam kontrak pembelian dan penerimaan barang & jasa
Pandangan Pemangku Kepentingan mengenai Tanggung Jawab
Perusahaan
Pemangku kepentingan Sifat klaim

Pemerintah Pajak (pajak penghasilan, PBB dsb) ketaatan pada peraturan kebijakan public tentang keharusan bersaing
bebas dan adil, pembayaran kewajiban hukum dari para pelaksana bisnis, ketaatan terhadap undang-undang
anti monopoli
Serikat pekerja Pengakuan sebagai agen negosiasi bagi karyawan, peluang untuk menjadikan serikat pekerja sebagai
partisipan dalam organisasi perusahaan
Pesaing Observasi norma-norma perilaku persaingan yang ditetapkan masyarakat dan industri. Diplomasi usaha
sebagai pihak yang setara.
Komunitas Lokal Memberikan lapangan kerja produktif dan sehat bagi komunitas, partisipasi eksekutif perusahaan dalam
masalah komunitas, penyediaan lapangan kerja yang adil. Dukungan untuk proyek dan budaya social.
Masyarakat umum Partisipasi dalam dan kontribusi kepada masyarakat, komunikasi efektif antara pemerintah dan unit bisnis
yang dirancang untuk saling memahami, menanggung proporsi layak atau beban pemerintah dan komunitas,
harga wajar atas produk serta kemajuan terkait dengan lini produk.
Dinamika Tanggung Jawab Sosial
Pemangku Kepentingan dari Pihak Pemangku Kepentingan dari Pihak Luar
Dalam
Pelanggan
Pemasok
Eksekutif Misi Perusahaan Kreditor
Dewan direksi Pemerintah
Serikat pekerja
Pemegang saham Pesaing
Karyawan Masyarakat umum
Jenis Tanggung Jawab Sosial
• Tanggung Jawab Ekonomi: Tugas manajer sebagai agen dari pemilik perusahaan untuk memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham.
• Tanggung Jawab Hukum: Kewajiban perusahaan untuk mematuhi hukum yang mengatur kegiatan bisnis.
• Tanggung Jawab Etis: Gagasan Manajer Strategi terhadap perilaku bisnis yang benar dan layak.
• Tanggung Jawab Direksi: tanggung jawab sukarela dilakukan oleh organisasi bisnis
• Tanggung Jawab Sosial perusahaan: Gagasan bahwa bisnis mempunyai tugas melayani masyarakat pada
umumnya sama halnya dengan ketertarikan pemegang saham terhadap keuangan perusahaan
• Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baru: Perubahan paling signifikan dalam retrukturasi adalah semakin
pentingnya peran audior internal perusahaan.
Sifat Etika dalam Bisnis

Inti keyakinan perusahaan sebaiknya dioperasikan


dengan cara responsive secara sosial untuk
kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah
Etika Manajemen kepentingan bahawa manajer akan berperilaku secara
etis.

Etika mengacu pada prinsip moral yang


mencerminkan keyakinan masyarakat menegnai
Tindakan benar/salah dari individu/kelompok.
Pendekatan terhadap Masalah Etika

Kualitas paling penting dari pengambilan keputusan


etika adallah konsistensi, sehingga mereka sering
mencoba mengadopsi pendekatan filosofis yang dapat
Etika Manajemen menjadi landasan bagi konsistensi yang dicari.
Pendekatan terhadap Masalah Etika

Pendekatan Utilitarian (Utilitarian Approach)


Menurut pendekatan ini, setiap tindakan dalam dunia
Etika Manajemen bisnis harus didasarkan pada konsekuensi yang
ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
Pendekatan Hak Individu (Individual Rights
Approach)
Menurut pendekatan ini, setiap orang dalam tindakan
dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus
dihormati.
Pendekatan Keadilan (Justice Approach)
Menurut pendekatan ini, para pembuat keputusan
mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik
secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kode Etik Bisnis

Untuk membantu menjamin konsistensi penerapan


standar etis, semakin banyak asosiasi profesi dan
perusahaan yang menetapkan kode etik
Etika Manajemen
Trend Utama Kode Etik
Trend pertama : kode etik ditampilkan secara
mencolok pada situs web perusahaan, dalam laporan
tahunan, poster dan majalah dinding perusahaan
Trend kedua : perusahaan menambah ukuran
Etika Manajemen penegakan kode etiknya, termasuk kebijakan yang
dirancang untuk memandu karyawan mengenai apa
yang harus dilakukan jika mereka melihat pelanggaran
dan sanksi apa yang akan dikenakan.
Trend ketiga : semakin meningkatnya perhatian
perusahaan untuk memperbaiki pelatihan karyawan
dalam memahami kewajiban berdasarkan pada kode
etik perusahaan. Tujuannya menekankan
pertimbangan etika selama proses pengambilan
keputusan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai