Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN DAN PERANAN BISNIS

Bisnis dimaknai sebagai kegiatan untuk menghasilkan dan menyediakan barang dan jasa untuk
mendukung kebutuhan hidup manusia, berarti sejak manusia ada dibumi sudah memerlukan barang dan
jasa untuk bertahan hidup. Kegiatan bisnis umat manusia adalah berburu dan mengumpulkan barang-
barang yang sudah disediakan oleh alam.

Seiring dengan pertumbuhan peradaban dan perkembangan zaman, pada fase berikutnya mulai timbul
pertukaran barang yang disebut sebagai barter. Dengan dikenalnya uang sebagai alat tukar dan ditunjang
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak ada satu orangpun atau satu negara yang mampu
memenuhi barang dan jasanya sendiri.

Dengan demikian aktivitas bisnis bukan hanya menyediakan barang dan jasa tetapi juga termasuk
kegiatan mendistribusikan barang dan jasa kepihak lain serta mendukung kegiatan produksinya.

Dalam kaitannya dengan etika, dua sudut pandang yang beda dalam bisnis yaitu praktis-realistis atas
bisnis muncul dari individu yang paham moralitasnya didominasi oleh teori etika egoiame atau teori hak,
sedangkan pandangan idealism dalam bisnis muncul dari individu yang paham moralitasnya didominasi
oleh teori deontology, teori keutamaan, atau teori teonom. Yang menentukan derajat keetisan atau budaya
etis dari suatu kegiatan/tindakan bisnis adalah orang kunci dibelakang kegiatan bisnis itu sendiri, atau
yang popular dengan istilah the man behind the gun, bukan bisnis itu sendiri.

Komponen-komponen Budaya Etis

LIMA DIMENSI BISNIS

Untuk memahami persoalan bisnis ini, Bertens (2000) mencoba menjelaskan kegiatan bisnis dilihat dari :
Dimensi Ekonomi

Dari sudut pandang ini, bisnis adalah kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bisnis
merupakan tulang punggung kegiatan ekonomi; tanpa bisnis tidak ada kegiatan ekonomi.

Dimensi Etis

Pertama, kegiatan bisnis adalah kegiatan produktif, artinya kegiatan menghasilkan dan mendistribusikan
barang dan jasa untuk kebutuhan manusia. Aktivitas bisnis sudah tampak jelas mendukung produksi
untuk meningkatakan kemakmuran manusia secara duniawi, jelas bahwa tindakan bisnis itu sejalan dan
tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Kedua, persoalan etika dalam bisnis berhubungan dengan isu keadilan dan dampak kegiatan bisnis
tersebut bagi masyarakat dan alam.

Dimensi Hukum

Hukum dan etika sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat karena keduanya mengatur perilaku
manusia. Terlepas apapun pandangan orang tentang status hukum suatu perusahaan, setiap perusahaan
bila ingin memperoleh jaminan hidup jangka panjang harus tunduk pada berbagai peraturan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku baik di negara tempat perusahaan itu berada maupun disemua negara
yang meratifikasi peraturan/hukum internasional.

Dimensi Sosial

Perusahaan saat ini sudah berkembang menjadi suatu sistem terbuka yang sangat kompleks. Sebagai suatu
sistem, artinya didalam organisasi perusahaan terdapat berbagai elemen, unsur, orang, dan jaringan yang
saling terhubung, saling berinteraksi, saling bergantung, dan saling berkepentingan. Bila dilihat dari
dimensi sosial, tujuan pokok keberadaan perusahaan adalah untuk menciptakan barang dan jasa yang
diperlukan oleh masyarakat, sedangkan keuntungan akan datang dengan sendirinya bila perusahaan
mampu melayani kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai