Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI

PRINSIP HAKIKAT EKONOMI DAN BISNIS

Dosen : Julkifli, S.E., M.Ak., Ak., CA.

Alia Adelia
202141001
Fifi Ayudia
202141003

AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK


POLITEKNIK LP3I MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

BAB I 3
PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
BAB II 4
PEMBAHASAN 4
BAB III 4
PENUTUP 4
Kesimpulan 4
Daftar Pustaka 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prinsip ekonomi diterapkan dalam tiga kegiatan berbeda, yaitu produksi, distribusi, dan
konsumsi. Pada prinsip ekonomi juga digunakan sebagai panduan dalam memperkecil
resiko kerugian serta mencapai perbandingan rasional dengan tujuan utama mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya.

Pada prisipnya ekonomi digunakan untuk memenuhi permintaan tak terbatas dengan
sumber daya yang terbatas. Prinsip ekonomi juga dapat berarti pilihan yang dibuat
konsumen dan faktor serta perilaku yang mempengaruhi pilihan tersebut. Konsumen ini
bisa jadi setiap orang, perusahaan, organisasi, atau badan pemerintah yang menggunakan
jasa atau produk dengan tujuan memenuhi kebutuhannya. Konsumen sebagai orang yang
hanya akan menggunakan produk tersebut tanpa menjualnya kembali pada pihak-pihak
tertentu. Manfaat prinsip ekonomi sendiri diantaranya mengoptimalkan sumber daya yang
ada untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, memperkecil resiko kerugian atau
kerusakan, mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan, mencapai hasil kerja yang
terjamin mutunya untuk memenuhi tingkat kepuasan pelaku ekonomi.

Ekonomi sendiri ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang
atau jasa. Dimulai dari sistem barter (tukar menukar barang), ekonomi terus berkembang
menjadi suatu sistem yang jauh lebih kompleks seperti uang komoditas, kurs mata uang,
sampai hukum yang mengikat transaksi. Sistem ekonomi kompleks yang pertama kali
digunakan oleh masyarakat kuno babilonia (1696-1654 SM) adalah sistem ekonomi yang
paling mendekati sistem ekonomi modern yang kita gunakan saat ini. Dalam teori
ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau organisasi lainnya untuk mendapatkan laba. Jika dihubungkan dengan pelakunya,
bisnis merupakan kesibukan mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
Perkembangan sistem ekonomi tradisional menjadi sistem ekonomi modern terletak pada
perubahan prinsip, yaitu berubah dari prinsip demokratis, menjadi mandiri yang lebih
mengutamakan keuntungan. Akibat pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi,
bidang ekonomi dan bisnis berkembang semakin pesat dikarenakan dunia yang seakan
tanpa batas dan mudah serta cepatnya proses pertukaran informasi kepada siapapun,
dimanapun, dan kapanpun. Bidang ini telah berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tren
masyarakat modern serta pengeruh sektor-sektor lain dan menumbuhkan konsep ekonomi
baru, seperti e-commerce dan ekonomi kreatif.

B. Rumusan Masalah

Melihat semua hal yang menjadi latar belakang seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka kami menarik beberapa masalah dengar berdasar kepada :

1. Apa Pengertian Prinsip, Hakikat, Ekonomi dan Bisnis ?

2. Bagaimana Prinsip Hakikat Ekonomi dan Bisnis?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip, Hakikat, Ekonomi, dan Bisnis

1. Prinsip

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Prinsip adalah asas (kebenaran yang
menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya). Prinsip adalah suatu
pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh
seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah
prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan atau perubahan,dan merupakan
akumulasi dari pengalaman atau pemaknaan oleh sebuah objek atau subjek tertentu.

2. Hakikat

Salah satu kata yang cukup sering digunakan masyarakat terlebih saat berbicara formal
atau resmi adalah hakikat. Terdapat dua arti dari kata hakikat dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) yang masuk dalam kata nomina (kata benda) yaitu :

1. Intisari atau dasar, contohnya dia yang menanamkan hakikat ajaran islam dihatiku

2. Kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya) contohnya pada hakikatnya mereka


orang baik-baik

Secara Harfiah, hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber asal dari sesuatu. Didunia
syufi, hakikat merupakan aspek lain dari syariat yang bersifat eksoterik, yaitu aspek eksoterik
(batinia).

Sercata terminologi, hakikat dapat diartikan sebagai rahasia yang paling dalam dari segala
amal, inti dari syariat dan akhir dan perjalanan yang ditempuh oleh seorang syufi. Hakikat
yang disebut sebagai kebenaran adalah makna terdalam dari praktik dan petunjuk yang ada
pada syariat tarikat.
Dapat disimpulkan bahwa hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk
menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti
benda, kondisi atau pemikiran, akan tetapi ada beberapa yang menjadi ungkapan yang sudah
sering digunakan dalam kondisi tertentu, sehingga menjadi semacam konfensi, hakikat seperti
disebut sebagai hakikat secara adat kebiasaan.

3. Ekonomi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ekonomi adalah ilmu mengenai asas-
asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal
keuangan, penditribusian, dan percagangan).

Ekonomi adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan konsumsi yang saling terkait
yang membantu dal;am menentukan bagaimana sumber daya yang langka dialokasikan.
Produksi dan konsumsi barangdan jasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka
yang hidup dan beroperasi dalam perekonomian, yang juga disebut sebagai sistem
ekonomi.

Perekonomian mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan produksi, konsumsi,


dan perdagangan barang dan jasa disuatu daerah. Ekonomi berlaku untuk semua orang
mulai dari individu hingga entitas seperti perusahaan dan pemerintah. Ekonomi suatu
wilayah atau negara tertentu diatur oleh budaya, hukum, sejarah, dan geografi, diantara
faktor-faktor lainnya dan berkembang karena faktor kebutuhan.

4. Bisnis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisnis adalah usaha komersial dalam
dunia perdagangan, bidang usaha, dan usah dagang.

Bisnis adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh
laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis atau suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa inggris, dari kata busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan provit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu,
usaha, atau kapitas yang mereka berikan. Namun, tidak semua bisnis mengejar
keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperasi yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontraks dengan sistem sosialistik, dimana
bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat
pekerja.

Secara etimologi, Bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata bisnis sendiri memiliki tiga
penggunaan tergantung skupnya. Penggunaan singular kata bisnis dapt merujuk pada
badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor
pasar tertentu, misalnya bisnis pertelevisian. Penggunaan yang paling luas merujuk pada
seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Namun
defenisi bisnis yang tepat masing menjadi bahan perdebatan hingga saat ini

B. Bagaimana Prinsip Hakikat Ekonomi dan Bisnis

Ekonomi merupakan hal yang vital bagi kehidupan manusia. Dapat di katakan pada
ekonomilah bertumopu bangunan manusia lainnya, seperti politik, sosial, hukum, budaya,
teknologi, dan sebagainya. Apabila sifat ekonomi itu eksploitatif, maka dapat dipastikan
bangunan sosialnya, politiknya, hukumnya, budayanya, dan bahkan peradabannya pun
bersifat eksploitatif pula. Sebaliknya, apabila sifat ekonominya adil, bebas, dan
mengutamakan kepentingan persaudaraan secara umum ketimbang kepentingan
perseorangan maka bangunan sosialnya, politiknya, hukumnya, budayanya dan
peradabannya pun akan berwarna persaudaraan, kebebasan dan keadilan. Saat ini, yang
disebut pertamalah yang menjadi sifat ekonomi nasional, regional, maupun global.
Hakikat ekonomi ialah pertukaran, pertukaran kebutuhan yang satu dengan yang lain.
Dalam pertukaran itu, terkandung permintaan dan penawaran. Pada awalnya, manusia
melakukan pertukaran secara real antara kebutuhan yang satu terhadap suatu barang
ekonomi dengan kebutuhan yang lain terhadap suatu barang yang berbeda. Misalnya,
manusia X menukarkan kijang hasil buruannya dengan setandan pisang hasil bercocok
tanam manusia Y. Maka terjadilah pertukaran kebutuhan. Belum terlibat pada kegiatan
pertukaran itu apa yang dinamakan surat berharga, kwitansi, dan sebagainya sebagai tanda
pertukaran. Lama kelamaan manusia butuh jaminan dan kepastian untuk menghindari
kecurangan dalam kegiatan pertukaran itu, maka terlibatlah kwitansi, surat berharga, dan
sebagainya. Disebabkan tingginya insentitas pertukaran itu akibat perkembangan
masyarakat manusia, maka diperlukanlah alat tukar yang berfungsi sebagai standar ukuran
nilai antar masing-masing barang dan jasa yang dipertukarkan itu sekaligus untuk
mempersingkat dan mempermudah proses pertukaran tersebut. Pada tahap ini muncullah
keterlibatan uang agar uang sebagai alat tukar yang diakui bersama itu betul-betul efektif
sebagai alat tukar, maka dipilihlah logam mulia, dalam hal ini emas dan perak, sebagai
wujud fisik uang mengingat kelangkaannya, kesulitan produksinya, keindahannya, dan
tentu saja oleh kandungan jaminan dari suatu kekuasaan tertentu yang terdapat pada suatu
masyarakat. Cap penguasa pada uang itu menjadi jaminan atas fungsi uang sebagai alat
tukar bagi masyarakat.

Seiring waktu dan seriring perkembangan masyarakat manusia, uang itu tidak lagi
difungsikan semata mata sebagai alat tukar antar kebutuhan manusia. Manusia-manusia
yang serakah menggeser fungsi uang sebagai komoditi dan karenanya uang itupun ditahan
dan ditimbun untuk kepentingan dirinya.

Timbullah orang yang menguasai alat tukar, dalam hal ini uang dipihak lain sejumlah
orang yang mengalami kesulitan untuk menukarkan barang-barang yang dimilikinya
dengan kebutuhan-kebutuhannya. Sementara orang yang menimbun uang itu selagi uang
itu masing berlaku sebagai alat tukar yang sah secara mudah dapat membeli barang-barang
ekonomis, apalagi ditujukan pula untuk merauk keuntungan yang lebih banyak lagi. Maka
semakin kayalah orang itu.
Seiring dengan kemajuan kekayaannya, semakin meningkat pulalah kekuasaannya
(kewenangan dan kedudukan politiknya) dihadapan dan di tengah-tengah masyarakat. Tiba
dititik ini, adalah hal yang lumrah bagi dia untuk berbuat sewenang-wenang, didasari
ataupun tidak kepada pihak yang memerlukan kapitalnya untuk menopang kehidupan
seperti halnya para buruh.

Dapat disimpulakn bahwa prinsip hakikat ekonomi ialah pertukaran,Dikatakan pertukaran


karena kebutuhan yang satu dengan yang lain. Dalam pertukaran itu, terkandung
permintaan dan penawaran. Pada awalnya manusia melakukan pertukaran secara real
antara kebutuhan yang satu terhadap suatu barang ekonomi dengan kebutuhan yang lain
terhadap suatu barang yang berbeda.

Prinsip ekonomi yang dibagi menjadi tiga antara lain sebagai berikut :

1. Prinsip ekonomi konsumen

Bagi prinsip ekonomi konsumen hal lain dari prinsip ekonomi adalah menghindari gaya
hidup yang boros dan berfoya-foya, memilih barang yang kualitas terbaik, tawar
menawar dalam membeli barang atau jasa, serta membandingkan pengeluaran dan
pemasukan.

2. Prinsip ekonomi perodusen

Sementara bagi prinsip ekonomi produsenunsur dari prinsip ekonomiadalah


mempreduksi barang yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat, menyesuaikan
jumlah produksi dengan jumlah permintaan. Serta mencari bahanbaku dengan kualitas
terbaik namun dengan harga yang masih terjangkau.

3. Prinsip ekonomi distributor

Sedangkan bagi prinsip ekonomi distributor contoh dari prinsip ekonomiadalah


penggunaan saluran distirbusi yang baik juga mencari alat angkut yang ekonomis.
Kemudian mengetahui cara yang paling efektif dan efisien. Tidak hanya itu distrobutor
juga memilah-milah produk sesuai jenis, ukuran, dan banyak lagi sebelum sampai
kekonsumen. Melakukan promosi hingga menyalurkan barang secara tepat waktu dan
dengan hati-hati.
Sistem ekonomi adalah jaringan berbagai unsur yang terdiri atas pola pikir, konsep, teori,
asumsi dasar, kebijakan, infrastruktur, institusi, seperangkat hukum, pemerintahan,
negara, rakyat dan unsur terkait lainhya yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan masyarakat.

Paham sistem ekonomi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1. Ekonomi kapitalis

a. Adanya kebebasan individu untuk memiliki, mengumpulkan, dan


mengusahakan kekayaan secara individu

b. Kuadrat dasar manusia

c. Ciri pokok liberalisme kepemilikan dan dukungan ekonomi pasar bebas

d. Dilandasi teori etika egoisme, dan etika hak

2. Ekonomi komunis

a. Setiap individu dilarang menguasai modal dan alat-alat produksi

b. Alat-alat produksi beserta kegiatan produksi, pekerjaan dan distribusi


pendapatan setiap warga negara diatur oleh negara (sistem sosialis )

c. Dilandasi teori etika altruisme (utilitarisme dan deontologi)

Manfaat menerapkan prinsip ekonomi antara lain sebagai berikut :

1. Penggunaan sumber daya secara optimal untuk memperoleh keuntungan maksimal.

2. Meminimalisir terjadinya kerugian dan kerusakan dengan bekerja tepat,hemat dan


cepat.

3. Mampu mencapai target atau tujuan dengan tepat waktu untuk mencapai keuntungan
yang diinginkan.

4. Terpenuhinya tingkat kepuasan pelaku ekonomi dengan tercapainya kualitas kerja


yang baik

5. Meningkatkan tingkat kemakmuran dengan persaingan ekonomi yang sehat


Adapun ciri-ciri seseorang yang menerapkan prinsip ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Bertindak secara rasional, artinya sebelum melakukan kegiatan ekonomi, seseorang


akan mempertimbangkan barang atau jasa tersebut secara objektif tanpa melibatkan emosi
dan hawa nafsu. Biasanya orang dengan karakteristik ini dapat membedakan antara
kebutuhan dan keinginan.

2. Bertindak ekonomis, artinya seseorang mampu melakukan perhitungan cermat dan


teliti sebelum melakukan kegiatan ekonomi.

3. Bertindak hemat, artinya seseorang hanya membeli barang atau jasa sesuai dengan
kebutuhannya saja

4. Menyusun skala prioritas, artinya seseorang membuat daftar barang atau jasa yang di
butuhkan dan menyusunnya berdasarkan tingkat kebutuhan. Melalui cara ini, seseorang dapat
memastikan kebutuhan primer akan tercukupi terlebih dahulu.

5. Memperhatikan konsep kos dan benefit, artinya seseorang tetap memperhitungkan


jumlah keuntungan dan kerugian dari setiap kegiatan ekonominyang dilakukan.

Dalam konteks sederhana, bisnis ialah kesibukan dalam melakukan suatu aktivitas atau
pekerjaan yang memberikan keuntungan pada seseorang. Sedangkan dalam konteks
entitas pengertian bisnis adalah suatu organisasi atau badan lain yang bergerak dalam
kegiatan komersial,profesional, atau industri untuk memperoleh keuntungan. Dengan
kata lain, bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang
melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun
jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Adapun pengertian bisnis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Grififin & Ebert (2007)

Menurut Grififin & Ebert bisnis adalah organisasibyang menyediakan barang atau jasa
dengan maksud mendapatkan laba.
2. Prof. Owen

Menurut Prof. Owen bisnis adalah sebuah perusahaan yang berhubungan dengan
produksi dan distribusi barang-barang untuk dijual kepasaran ataupun memberikan harga
pada setiap jasanya.

3. William Spregal

Menurut William Spregal bisnis adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan produksi
dan penjualan barang-barang ataupun jasa dapat diklasifikasikan dalam aktivitas-
aktivitas bisnis.

4. Prof. L.R. Dicksee

Menurut Prof. L.R. Dicksee bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya
bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.

5. Mc Naughton

Menurut Mc Naughton bisnis adalah pertukaran barang-barang, uang ataupun jasa untuk
keuntungan mutuasi.

6. Glos, Steade & Lowry (1996)

Menurut Glos, Steade & Lowry bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber
daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

Bisnis pada hakikatnya adalah organisasi yang bekerja ditengah-tengah masyarakat atau
sebuah komunitas yang berada ditengah-tengah komunitas lainnya. Bisnis mempunyai
peran penting dalam kehidupan manusia, mulai dari jaman prasejarah abad pertengahan,
era markantilisme, fisiokrat, klasik, sampai zaman modern sekarang ini. Menurut bartens
bisnis sebagai kegiatan sosial pada hakikatnya dapat dipandang dari tiga sudut yang
berbeda yaitu sudut pandang ekonomi, moral, dan hukum .
1. Sudut pandang ekonomi

Bisnis adalah salah satu kegiatan ekonomi yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar
menukar, memproduksi memasarkan, bekerja mempekerjaksan, dan interaksi
manusiawi lainnya dengan maksud memperoleh untung. Bisnis berlangsung sebagai
komunikasi sosial yang menguntungkan para pihgak yang terlibat. Bisnis selalu
bertujuan memperoleh keuntungan dan perusahaan dapat disebut sebagai organisasi
yang didirikan untuk memperoleh keuntunngan.

2. Sudut pandang moral

Dengan tetap mengakui peran sentral dari sudut pandang ekonomis dalam bisnis,perlu
ditambahkan sudut pandang lain dalam bisnis, yaitu moral. Mengejar keuntungan
adalah hal yang wajar, asalkan tidak mengorbankan atau merugikan orang lain.
Kepentingan dan hak orang lain harus diperhatikan demi kepentingan bisnis itu
sendiri. Perilaku etis penting dalam bisnis untuk mempertahankan kelangsungan hidup
dan posisi finansial bisnis itu sendiri. Daro sudut pandang moral, bisnis yang baik
bukan saja bisnis yang menguntungkan melainkan juga bisnis yang baik secara moral.
Perilaku yang baik dalam bisnis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-norma
moral.

3. Sudut pandang hukum

Seperti halnya moral, hukum merupakan sudut pandang normatif karena menetapkan
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Peraturan hukum merupakan kristalisasi
atau pengendapan dari keyakinan moral. Dalam praktek hukum, banyak masalah
timbul dari kegiatan bisnis. Jika perilaku bisnis itu legal, maka dari sudut pandang
moral juga dipandang baik. Bisnis harus menaati peraturan yang berlaku. Bisnis yang
baik berarti bisnis yang patuh terhadap hukum namun, sikap bisnis belum terjamin etis
bisa hanya dibatasi pada hukum saja.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik.
Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi
paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di
era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis
merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik
penting diperhatikan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Di dalam
bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan sebagai cara. Bahkan tindakan yang
berbau kriminal pun ditempuh demi mencapai suatu tujuan. Kalau sudah demikian,
pengusaha yang menjadi penggerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang
ekonomi. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan
kecenderungan tetapi sebaliknya makin hari makin meningkat.
Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/document/240463101/Hakikat-Bisnis

https://www.coursehero.com/file/36425987/Hakikat-Ekonomi-dan-Bisnis-FIXdocx/

http://eprints.perbanas.ac.id/359/3/BAB%20I.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-ekonomi/amp/

https://jagokata.com/arti-kata/prinsip.html#:~:text=%5Bprinsip%5D%20Arti%20prinsip%20di
%20KBBI,arti%20dan%20definisi%20di%20jagokata

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip#:~:text=Prinsip%20adalah%20suatu%20pernyataan
%20fundamental,pedoman%20untuk%20berpikir%20atau%20bertindak

https://m.merdeka.com/jabar/hakikat-adalah-inti-sari-atau-dasar-berikut-penjelasannya-menurut-
kbbi-kln.html#:~:text=Terdapat%20dua%20arti%20kata%20hakikat,hakikatnya%20mereka%20orang
%20baik%2Dbaik

https://www.kbbi.co.id/arti-kata/ekonomi

https://kamus.tokopedia.com/e/ekonomi/

https://www.bola.com/ragam/read/4588305/pengertian-bisnis-tujuan-fungsi-jenis-dan-manfaat-
yang-diperoleh#:~:text=Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia%20(KBBI,%3B%20bidang
%20usaha%3B%20usaha%20dagang

https://id.scribd.com/document/240463101/Hakikat-Bisnis

https://www.academia.edu/10086964/HAKIKAT_EKONOMI_DAN_BISNIS_Etika_Profesi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bisnis

Anda mungkin juga menyukai