Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pengertian etika adalah acode or set of principles which people live (kaedah atau
seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia). Etika adalah bagian dari filsafat yang
membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Dengan
demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai
baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa
sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran
moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk apa alasan
pikirannya, merupakan lapangan etika.
Pada dasarnya etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis
(dalam hal ini pedagang) untuk memecahkan problem-problem (moral) dalam praktek
bisnis merek.
Pada tahun 1990-an Paul Ormerof, seorang ekonom kritis Inggris menerbitkan
bukunya yang amat menghebohkan “The Death of Economics", Ilmu Ekonomi sudah
menemui ajalnya. (Ormerof,1994). Tidak sedikit pula pakar ekonomi telah menyadari
makin tipisnya kesadaran moral dalam kehidupan ekonomi dan bisnis modern.
Amitas Etzioni menghasilkan karya; The Moral dimension: Toward a New
Economics(1988). Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam ilmu ekonomi
semakin banyak bermunculnan. Contoh kecil kesadaran itu terlihat pada sikap para pakar
ekonomi kapitalis Barat yang telah merasakan implikasi keburukan strategi spekulasi
yang amat riskan mengusulkan untuk membuat kebijakan dalam memerangi spekulasi.
Prof. Lerner dalam buku “Economics of Control”, mengemukakan bahwa “kejahatan
spekulasi yang agressif, paling baik bila dicegah dengan kontra spekulasi. Mereka
tampaknya belum berhasil menyelesaikan krisis tersebut, meskipun mereka
menanganinya dengan serius”. Untuk itu dalam makalah ini kita akan mengkaji tentang
kasus pelanggaran etika di Indonesia.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah itu etika bisnis?
2. Bagaimana etika bisnis dalam masyarakat?
3. Bagaimana perkembangan etika bisnis?

1
IDENTITAS BUKU

BUKU INDUK

Judul Buku : ETIKA BISNIS

Pengarang : Prof. Ir. Sidharta dan Prof. Ir. Eko Budiarjo, M. Sc

Tahun terbit : 2005

Penerbit : KANISIUS

Cetakan :5

ISBN : 979-497-673-3

IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Judul Buku : Pengantar Etika Bisnis

Pengarang : K. Bertens

Tahun terbit : 2008

Penerbit : KANISIUS

Cetakan : ke-5

ISBN : 979-672-700-5

2
URAIAN ISI BUKU
1. BISNIS DAN ETIKA DALAM DUNIA MODERN
Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks. Banyak factor turut
mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis antara lain adalah factor
organisatoris-manajerial, ilmiah –teknologis, dan politik-sosial-kultural. Berdasarkan
sudut pandang ekonomis bisnis adalah kegiatan ekonomis dimana terjadi kegiatan
tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan dan interaksi manusia lainnya
dengan maksud memperolah untung.
Dalam sejarah industry moderan sebenarnya sudah banyak sejarah yang sudah berlalu
yang dapat dihindarkan, para manajerial pabrik memikul tanggung jawab besar bila
tejadi kecaelakaan yang menewaskan para pekerja dan para masyarakat disekitar.
Mengejar keuntungan merupakan hal yang wajar asal tidak merugikan orang lain, jadi
batasnya juga dapat menguntungkan perusahaan.
Kata etika atau etis tidak selalu dipakai dalam arti yang sama. Etiak ini dapat
dibedakan menjadi etika praksis dan etika refleksi, etika praksis berarti nilai-nilai dan
norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan, walaupun
seharusnya dipraktekkan. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral, kita akan
berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan,
berbicara tentang mengambil praktisis etis sebagai objeknya. Etika adalah cabang
filsafat yang mempelaljari baik-buruknya perilaku manusia. Etika bisnis mempelajari
aspek-aspek moral dari sistem ekonomi sebagai keseluruhan.
Perkembangan etika bisnis dimulai dari situasi dahulu, masa peralihan: tahun
1960-an, etika bisnis lahir di amerika serikat tahun 1970-an, etika bisnis meluas ke
eropa tahun 1980-an, etika bisnis menjadi fenomena global 1990-an dan profil etika
bisnis dewasa ini. Factor sejarah dan budaya dalam etika bisnis yaitu kebudayaan
yunani kuno, agama Kristen, agama islam, kebudayaan jawa, sikap modern dewasa
ini. Kritik atas etika bisnis yaitu etika bisnis mendeskriminasi, etika bisnis
kontradiktif, etika bisnis tidak praktis, etika bisnis tidak bisa mngambil alih tanggung
jawab.
2. SEKILAS TEORI ETIKA
a. Utilitarisme
Utilitarisme berasal dari bahasa latin ‘utilis’ yang berarti ‘bermanfaat’ menurut
teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat tapi manfaat itu

3
bukan hanya satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Misalnya: melestarikan lingkungan hidup
b. Deontology
Istilah deontology berasal dari kata yunani ‘deon’ yang berarti ‘kewajiban’, yang
menjadai dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Perbuatan tdak pernah
menjadi baik karena hasilnya baik melainkan karena wajib dilakukan.
c. Teori Hak
Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontology karena hak berkaitan
dengan kewajiban, kewajibansatu orang biasanya serentak berarti juga hak dari
orang lain. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu
sama.
d. Teori Keutamaan
Teori yang memandag sikap atau ahlak seseorang. Keutamaan bisa didefenisikan
sebagai deposisi watak yang telah diperolaeh seseorang dan memungkinkan dia
untuk bertingkah laku baik secara moral. Diantara keutamaan yang harus
menandai seorang pebisnis ialah kejujuran, keadilan, kepercayaan dan keuletan,
keempat keutamaan ini berkaitan erak satu sama lain dan kadang-kadang malah
ada tumpang tindih di antaranya.
3. EKONOMI DAN KEADILAN
Antara ekonomi dan keadilan terjalin hubungan erat karena dua-duanya
berasal dari sumber yang sama yaitu masalah kelangkaan, ekonomi timbul karena
keterbatasan sumber daya. Barang yang tersedia selalu langka dank arena itu kita
mencarikan cara untuk membagikannya atau mendistribusikannya dengan paling baik
oleh karena itu diperlukan keadilan didalamnya. Ada tiga unsur hakiki yang
terkandung dalam pengertian keadilan yaitu 1) kedailan selalu tertuju pada orang lain
atau keadilan selalu ditandai, 2) keadilan harus ditegakkan atau dilaksanakan, 3)
keadilan menuntut persamaan.
Pembagian keadilan, 1) pembagian klasik disebut klasik karena mempunyai
tradisi yang panjang. Keadilan ini kemudian dibagi menjadi keadilan umum (general
justice), keadilan distributive (distributive justice) dan keadilan komutatif
(commutative justice). 2) pembagian pengarang modern yaitu keadilan distributive
dan keadilan retributive. 3) pembagian individual dan keadilan social. Prinsip material
keadilan distrbutif melengkapi prinsip formal. Prinsip material menunjuk pada satu
aspek yang relevan yang bisa menjadi dasar untuk membagi dengan adil hal-hal yang

4
dicari oleh berbagai orang. Keadilan distrbutif terwujud kalau diberikan kepada setiap
orang bagian yang sama,kalau diberikan kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhan
individualnya, kepada setiap orang sesuai dengan haknya, kepada setiap orang sesuai
dengan usaha individualnya, kepada setiap orang sesuai dengan kontribusinya kepada
masyarakat dan kepada setiap orang sesuai dengan jasanya. Berdasrkan prinsip
material dibentuk beberapa teori keadilan yaitu teori elegalitarisme, teori solidaritas,
dan teori liberalistis.
4. LIBERALISME DAN SOSIALISME SEBAGAI PERJUANGAN MORAL
Inti pemikiran liberalisme adalah tekanannya pada kebebasan individu.
Dibidang ekonomi liberalis mengagungkan kebebasan pribadi , semboyan terkenal
dari liberalis adalah ‘laissez faire’ kata-kata prancis ini berarti ‘biar saja berjalan’ atau
jika dirumuskan secara negative ‘jangan campur tangan’. Mereka menolak segala
intervensi Negara dalam urusan ekonomi. Pasar bebas adalah pengertian pokok bagi
pemikiran liberalistis di bidang ekonomi.
Sosialisme berasal dari kata latin ‘socius’ yang berarti ‘teman’ atau ‘kawan’.
Sosialisme memandang manusia sebagai makhluk social atau sebagai sesame yang
hidup bersama orang lain. Liberalism lebih cenderung melihat manusia sebagai
individu yang mempunyai kebebasan masing-masing. Masyarakat yang diatur secara
liberalistis ditandai dengan egoisme. Liberalism menekankan atas hak milik pribadi.
Ada dua bentuk dari paham sosialisme yaitu sosialisme koministis (menolak milik
pribadi artinya milik harus menjadi milik bersama), sosialisme demokratis
(menempatkan masyarakt diatas individu tetapi berbeda dengan komunisme, mereka
tidak bersedia mengorbankan sistem pemerintahan demokratis yang meraka anggap
sebagai sebuah perolehan modern yang sangat berharga).
Kekuatan liberalisme adalah bahwa milik pribadi diakui sebagai cara penting
untuk mewujudkan kebebasan pribadi. Kelemahannya adalah bahwa mereka kurang
memperhatikan nasib kaum miskin dan orang yang kurang beruntung dalam
perjuangan hidup seperti kaum buruh dalam masyarakat berindustri. Kekuatan
sosialisme adalah mereka menemukan dimensi transindividual dari milik, milik selalu
mempunyai suatu fungsi social dan tidak pernah boleh dibatasi pada kepentingan
pribadi saja. Kelemahan dari sosialis terasa apabila ekonomi yang direncanakan ketat
daria tas ternyata tidak bisa berhasil.
Liberalism dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideology natagnis yang
berjuang merebut hegemoni di panggung politik-ekonomi selama kira-kira satu

5
setengah abad. Ada banyak kesulitan yang terjadi diantara kesulitan yang meronggang
Negara kesejahteraan modern secara khusus dapat disebut sebagai berikut dalam
Negara kesejahteraan tanggung jawab pribadi para warga Negara banyak berkurang,
kesuliatan terbesar mengancam kelangsungan Negara kesejahteraan adalah
pembiayaannnya.
5. KEUNTUNGAN SEBAGAI TUJUAN PERUSAHAAN
Keuntungan termasuk defenisi bisnis, menyediakan suatu produk atau jasa
secara percuma tidak merupakan bisnis. Keuntungan atau profit baru muncul dengan
kegiatan ekonomi yang memakai sistem keuangan. Mamaksimalisasi keuntungan
sebagai cita-cita kapitalisme liberal, profit maximization adalah menjadi satu-satunya
tujuan perusahaan. Masalah pekerjaan anak merupakan topic dengan banyak implikasi
etis tetapi masalah ini juga sangat kompleks karena factor-faktor ekonomis disini
dengan aneka macam cara bercampur baur dengan factor-faktor budaya dan social.
Umur minimum untuk boleh bekerja dengan cara yang sama oleh semua Negara yaitu
umur minimum 15 tahun untuk pekerjaan ringan dan 18 tahun untuk pekerjaan
berbahaya. Alasan menegaskan bahwa mempekerjakan anak merupakan cara pebisnis
yang tidak adil karena dengna cara itu pebisnis berusaha menekan biaya produksi dan
dengan demikian melibatkan diri dalam kompetisi kurang adil terhadap pebisnis yang
tidak mau menggunakan tenaga anak, karena menganggap hal itu cara bereproduksi
yang tidak etis.
Relativasi keuntungan, ada beberapa cara melukiskan relativasi keuntungan
Dallam bisnis sambil tidak mengaaikan perlunya yaitu sebagai berikut keuntungan
merupakan tolak ukur untuk menilai kesehatan perusahaan atau efisiensi manajmen
dalam perusahaan, keuntungan adalah petanda yang menunjukkan bahwa produk atau
jasanya dihargai oleh masyarakat, keuntungan adalah cambuk untuk meningkatkan
usaha, keuntungan merupakan syarat kelangsungan perusahaan, dan keuntungan
mengimbangi risiko dalam usaha.
6. KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
Ada tiga kewajiban karyawan yang penting yaitu kewajiban ketaatan,
kewajiban konfidensialitas (menyimpan informasi), dan kewajiban loyalitas
(konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan) kemudian ada
kewajiban karyawan melaporkan kesalahan perusahaan asalkan kesalahan perusahaan
harus besar, pelaporan harus di dukung oleh fakta yang jelas dan benar, pelaporan
harus dilakukan semata-mmata untuk mencegah terjadinya kerugian bagi pihak ketiga

6
bukan karena motif lain, penyelesaian masalah secara internal harus dlakukan dulu
sebelum kesalahan perusahaan dibawa keluardan harus ada kemungkinan bahwa real
pelaporan kesalahan akan mencatat sukses.
Kewajiban perusahaan terhadap karyawan yaitu perusahaan tidak boleh
mempraktekkan diskriminasi (diskriminasi dalam konteks perusahaan,argumentasi
etika melawan diskriminasidan masalah yang terkait lainnya), perusahaan harus
menjamin kesehatan dan keselamatan kerja yaitu dengan (harus terdsedia pekerja
alternative, pekerja harus diberikan informasi tentang resiko yang berkaitan dengan
pekerjaannya, dan perusahaan harus selalu berupaya agar resiko bagi pekerja
seminimal mngkin), kewajiban memberi gaji yang adil yaitu menurut (keadilan
distributive,enam factor khusus yaitu (peraturan hukum, upah yang lazim,
kemampuan perusahaan, sifat khusus pekerjaan tertentu, perbandingan dengan gaji
atau upah lain, perundingan upah yang adil), senoiritas dan imbalan rahasia),
perusahaan tidak boleh memberhentikan karyawan dengan semena-mena.
7. MASALAH ETIS SEPUTAR KONSUMEN
Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern,
bisnis tidak mungkin berjalan kalau tidak ada konsumen yang menggunakan produk
atau jasa yang dibuat dan ditawarkan oleh bisnis. Maka konsumen harus diberlakukan
dengan baik secara moral, maka ole karena itudiperlukan perhatian untuk konsumen
yaitu meliputi ha katas keamanan, ha katas informasi, hak untuk memili, hak untuk
didengarkan, hak lingkungan hidup, hak konsumen atas pendidikan. Tanggung jawab
bisnis untuk menyediakan produk yang aman dalam hal ini ada beberapa teori yang
mendassari yaitu teori kontrak, teori perhatian semestinya dan teori biaya social.
Tanggung jawab binis lainnya terhadap konsumen yaitu kualitas produk, harga,
pengemasan dan pemberian label. Ada beberapa kasusu pelangaran seputar masalah
etis konsumen yaitu pinjaman bank, ford pinto, tragedy obat thalidomide, obat
Tylenol dan lainnya.
8. PERIKLANAN DAN ETIKA
Periklanan atau reklame adalah bagian tak terpisahkan dari bisnis modern. Iklan
dilukiskan sebagai komunikasi antara produsen dan pasaran antara penjual dan calon
pembeli. Pada umumnya periklanan tidak mempunyai reputasi baik sebagai pelindung
atau pejuang kebenaran sebaliknya kerap kali iklan terkesan suka membohongi,
menyesatkan dan bahkan menipu public. Kaarena itu dalam pembaasan moral ini
harus kita selidiki secara khusus hubungan periklanan dengan kebenaran. Maka

7
periklanan perlu pengontrolan yaitu dapat dilakukan pengonrolan oleh pihak
pemerintah, control oleh para pengiklan, control oleh masyarakat. Kemudian
penilaian etis terhadap iklan dapat dilihat dari maksud si pengiklan, isi iklan, keadaan
public yang tertujudan kebiasaaan di bidang periklanannya.
9. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab legal dan tanggung jawab moral perusahaan, Karena
merupakan badan hukum perusahaan mempunyai banyak hak dan kewajiban legal
yang dimiliki juga oleh manusia perorangan dewasa seperti menuntut di pengadilan,
dituntut di pengadilan, mempunyai milik, mengadakan kontrak dan lain-lain.
Tanggung jawab ekonomis dan tanggung jawab social, tanggung jawab social
perusahaan adalah tanggung jawabnya terhadapa masyarakat di luar tanggung jawab
ekonomis, bisnis memang memikul tanggung jawab dalam arti negative karena tidak
boleh melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat. Kemudian juga perusahaan
juga mmepunyai tanggung jawab yang dipandang positif yaitu tanggung jawab yang
tidak bisa diwajibkan kepada pebisnis.

8
BAB II

PEMBAHASAN

A. KEKUATAN/KEUNGGULAN BUKU
1. Buku utama lebih lengkap dari pada buku pembanding dalam menjelaskantentang
teori etika bisnis serta ban yak referensi menurut pendapat para ahli yang sangat
mendukung teori-teori dari buku utama tersebut.
2. Pada bab I etika bisnis dalam dunia modern banyaknya terdapat pembahasan etika
bisnis mulai dari dulu sampai sekarang sehingga akan memudahkan pembaca
dalam memahami sejarah dari perkembangan etika dalam dunia bisnis modern ini
yaitu Perkembangan etika bisnis dimulai dari situasi dahulu, masa peralihan:
tahun 1960-an, etika bisnis lahir di amerika serikat tahun 1970-an, etika bisnis
meluas ke eropa tahun 1980-an, etika bisnis menjadi fenomena global 1990-an
dan profil etika bisnis dewasa ini. Factor sejarah dan budaya dalam etika bisnis
yaitu kebudayaan yunani kuno, agama Kristen, agama islam, kebudayaan jawa,
sikap modern dewasa ini. Kritik atas etika bisnis yaitu etika bisnis
mendeskriminasi, etika bisnis kontradiktif, etika bisnis tidak praktis, etika bisnis
tidak bisa mngambil alih tanggung jawab.
3. Buku utama dilengkapi dengan rangkuman yang memudahkan pembaca dalam
mencari, dan membaca sehingga pembaca tidak perlu membaca keseluruhan dar
isi buku per babnya.
4. Buku pembanding dilengkapi dengan soal latihan sehingga dapat menjadi evaluasi
bagi pembaca.
5. Buku pembanding Menjelaskan tentang tanggung jawab bisnis kepada konsumen
seta dilengkap dengan contoh kasus yang pernah terjadi. Tanggung jawab bisnis
untuk menyediakan produk yang aman dalam hal ini ada beberapa teori yang
mendassari yaitu teori kontrak, teori perhatian semestinya dan teori biaya social.
Tanggung jawab binis lainnya terhadap konsumen yaitu kualitas produk, harga,
pengemasan dan pemberian label. Ada beberapa kasusu pelangaran seputar
masalah etis konsumen yaitu pinjaman bank, ford pinto, tragedy obat thalidomide,
obat Tylenol dan lainnya.

9
B. KELEMAHAN/KEKURANGAN BUKU
1. Buku pembanding tidak dilengkapi dengan rangkuman yang dapat mempermudah
pembaca tanpa harus membaca keseluruhan isi buku.
2. Buku utama tidak dilengkapi dengan soal latihan yang dapat menjadi evaluasi
bagi pembaca.
3. Pada buku pembanding menjelaskan tentang masalah etis seputar konsumen.
Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern, bisnis
tidak mungkin berjalan kalau tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau
jasa yang dibuat dan ditawarkan oleh bisnis. Maka konsumen harus diberlakukan
dengan baik secara moral, maka ole karena itudiperlukan perhatian untuk
konsumen yaitu meliputi ha katas keamanan, ha katas informasi, hak untuk
memili, hak untuk didengarkan, hak lingkungan hidup, hak konsumen atas
pendidikan. Tanggung jawab bisnis untuk menyediakan produk yang aman dalam
hal ini ada beberapa teori yang mendassari yaitu teori kontrak, teori perhatian
semestinya dan teori biaya social. Tanggung jawab binis lainnya terhadap
konsumen yaitu kualitas produk, harga, pengemasan dan pemberian label. Ada
beberapa kasusu pelangaran seputar masalah etis konsumen yaitu pinjaman bank,
ford pinto, tragedy obat thalidomide, obat Tylenol dan lainnya. Namun tidak
menjelaskan pengertian dari masalah etis tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Etika adalah acode or set of principles which people live (kaedah atau seperangkat
prinsip yang mengatur hidup manusia). Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas
secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Dengan demikian, moral
berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk,
sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik
dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan
kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk apa alasan pikirannya, merupakan
lapangan etika.
Pada dasarnya etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis
(dalam hal ini pedagang) untuk memecahkan problem-problem (moral) dalam praktek
bisnis merek.

SARAN

Saran yang dapat disampaikan adalah mengenai tentang isi buku semoga
dapat menjadi motivasi dan buku yang dapat bermanfaat bagi pembacanya, namun
alangkah baiknya juga pembaca dapat memberi saran dan kritis yang baik.

11

Anda mungkin juga menyukai