I. Pendahuluan
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari Agama dan Teknologi.
Dan pada pembahasan kali ini kita diberikan kesempatan untuk membahas tentang
Agama dan Ekonomi. Karena dalam kegiatan dan permasalahan ekonomi juga ada
juga keterlibatan agama didalamnya. Karena agama bukan hanya membahas manusia
dengan Tuhan nya tetapi juga ada hubungannya dengan keberlangsungan perjalanan
ekonomi. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi kita dan dapat menambah
wawasan kita sekalian.
II. Isi
1. Pengertian Ekonomi.
Istilah "ekonomi" berasal dari dua kata Yunani: oikos (ouxo) dan nomos
(quoc). atau "rumah tangga", dan nomos yang berarti "aturan" atau "adat" (tata
cara). Oikonomia berarti "penatalayanan" atau stewardship, atau manajemen suatu
rumah tangga. Seorang oikonomikos adalah seorang manajer atau seorang
penatalayan bagi suatu rumah tangga. Jadi pada awalnya, ekonomi berarti
manajemen, tata cara mengatur barang-barang dalam rumah tangga, bagaimana
bahan bahan makanan dan lain-lain itu diproduksi, dibagi-bagikan, dikonsumsi
atau digunakan demi kesejahteraan para anggota rumah tangga. Secara lebih luas,
tentunya pengertian oikonomia itu juga berlaku bukan saja bagi suatu rumah
tangga, tetapi juga berlaku untuk berbagai rumah tangga yang tergabung dalam
suatu komunitas atau masyarakat.
Pemahaman modern tentang istilah ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu yang
mengarah pada kompetensi analitis dan profesional yang ber manfaat bagi
industri, keuangan dan pemerintahan dapat ditelusuri sampai pada Adam Smith,
seorang pemikir dan filsuf Skotlandia, yang sering disebut sebagai Bapak Ilmu
Ekonomi Pada tahun 1776 ia menerbitka buku terkenalnya: An Enquiry into The
Nature and Causes of The Weak of Nations.
Dalam diskusi kita mengenai tema ini, kita memahami "ekonomi sebagai suatu
disiplin ilmu yang berkaitan dengan produksi, distribui dan konsumsi atau
pemanfaatan barang-barang dan jasa serta cara bagai mana berbagai proses itu
diatur atau dikontrol. Jadi, ekonomi itu bukan lah merupakan suatu realitas yang
berdiri sendiri, melainkan merupaka suatu cara untuk mempertimbangkan realitas
sosial dan masyarakat yang kompleks, termasuk hubungan-hubungan dan
harapan-harapan pene orangan, kesetiaan dan prioritas yang mengatur proses
produksi, distri busi dan konsumsi.1
1
Robert Setio, Teologi Ekonomi, (Jakarta: bpk Gunung Mulia) 33-34.
4. Mill J S mengungkapkan Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran
dan penagihan.
5. Menurut Abraham Maslow Ekonomi adalah salah satu bidang
pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan
asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala
sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta
teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap
efektif dan efisien.
6. Pendapat Hermawan Kartajaya, Ekonomi adalah platform dimana sektor
industri melekat diatasnya.
7. Sedangkan menurut Paul A. Samuelson : Ekonomi merupakan cara-cara
yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-
sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya
untuk dikonsumsi oleh masyarakat.2
3. Unsur-Unsur Ekonomi
Keinginan Manusia
Sumber-Sumber Daya
Cara-Cara Berproduksi
2
Hendra Safri, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Kel. Balandai Kec. Bara Kota Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopon Jalan Agatis, 2018) 8-9
Seiring perkembangan peradaban, kebudayaan, dan ilmu maupun teknologi
sekarang keinginan manusia semakin bertambah, tidak hanya keinginan pokok
tetapi keinginan tambahan pun juga ikut bertambah dan beraneka ragam.
keanekaragaman ini dibedakan berdasarkan beberapa faktor yaitu, gender, usia,
selera, agama, pendidikan, dan adat istiadat. Karena beragamnya keinginan
manusia maka barang dan jasa yang dibutuhkan juga beragam. Misalnya manusia
makan menurut seleranya, memilih baju menurut selera, dan umur. Maka dapat
disimpulkan, keinginan manusia dapat dikelompokkan menjadi 2 ciri, Keinginan
yang beraneka ragam dan keinginan yang tak terbatas.
Pengertian sumber daya adalah suatu nilai yang memiliki potensi atau unsur
dalam kehidupan. Sumber daya dapat berupa fisik dan non fisik. Sumber daya
dapat berubah ataupun hilang , dapat juga kekal. Selain itu sumber daya juga
dapat pulih atau terbarukan dan tidak terbarukan. Sumber daya yang dapat pulih
contohnya tanaman dan hewan (sumber daya hayati). alam ekonomi, sumber daya
dibutuhkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia. Sumber daya dapat
dikatakan sebagai faktor-faktor produksi. Sumber sumber daya ada yang
disediakan oleh alam ada juga yang dibuat oleh manusia untuk memproduksi
barang dan jasa. Sumber daya (faktor produksi) dapat dibedakan menjadi:
Hubungan antara agama yang dianut dengan tingkat kemajuan ekonomi yang di
peroleh. Negara-negara di Timur seperti India dan Cina tidak mengalami kemajuan
yang berarti di dalam bidang ekonomi karena agama-agama yang dianut (Hindu dan
Buddha) menjauhkan mereka di dunia. Sementara itu, kapitalisme berkembang pesat
di Eropa Barat karena mereka menganut agama Kristen, khusunya Calvinisme.
4
Reformed.sabda.org/node/80, diakses tanggal 22 Maret 2022, pada pukul 16.37.
Melalui buku The Protestant ethic and the Spirit of Capitalism, Weber menunjukkan
“mengapa negara-negara Protestan di Eropa Barat mengalami kemajuann ekonomi
yang sangat pesat?”. Hal ini berarti nilai-nilai agama atau kepercayaan mempunyai
pengaruh terhadap kemajuan ekonomi dan bukannya sebagai opium bagi
masyarakat.5
Untuk melihat peran atau fungsi agama dalam menghadapi masalah kemiskinan
tidak bisa dipisahkan dari peran agama dalam seluruh sector kehidupan manusia.
Selain kemiskinan itu sendiri hanya merupakan salah satu bagian dari permasalahan
kemanusiaan dalam kehidupan manusia yang berkaitan erat dengan masalah-masalah
lainnya, agama itu sendiri tidak bisa dilihat secara terpisah dari perannya yang
mengatur seluruh gerak aktivitas kehidupan manusia (pemeluknya).
Pada dasarnya, agama berperan sebagai pedoman hidup bagi manusia yang
akan menghantarkannya ke jalan keselamatan, baik di dunia ataupun di akhirat nanti.
Karena itu, agama merupakan suatu sistem yang total, meliputi seluruh sector
kehidupan manusia. Karena itu pula, maka agama akan senatiasa mempertautkan
dirinya dengan semua persoalan kemanusiaan yang dihadapi manusia. Dengan
demikian, setiap tantangan masalah kemanusiaan yang selalu dihadapi manusia adalah
juga merupakan tantangan bagi agama untuk menghadapinya. Hingga tantangan
tersebut bersifat permanen dan tidak pernah agama untuk tidak terpanggil dan dituntut
aktif dalam menghadapi masalah kemanusiaan yang selalu dihadapi manusia.
5
Bernard Raho, Agama dalam Perspektif Sosiologi, (Jakarta: KENCANA, 2016), 91.
Dan faktr kreatif adalah yang mendorong dan menghasung manusia, bukan hanya
untuk melakukan kerja positif saja. Sedangkan fungsi sublimatif adalah
mengkuduskan segala perbuatan manusia, baik yang bersifat keagamaan maupun
yang bersifat kedunjawian. Dan fungsi integrative yaitu, agama dapat memadukan
segenap kegiatan manusia, baik sebagai individu atau sebagai angota masyarakat
dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga terhindar dari bencana kepribadia yang
pecah dan mampu menghadapi tantangan serta resiko kehidupan.6
III. Kesimpulan
Agar suatu aktivitas ekonomi dapat berlangsung, dibutuhkan 3 unsur
yaitu: keinginan manusia, sumber-sumber daya, cara-cara berproduksi. Untuk
melihat peran atau fungsi agama dalam menghadapi masalah kemiskinan tidak
bisa dipisahkan dari peran agama dalam seluruh sector kehidupan manusia.
Selain kemiskinan itu sendiri hanya merupakan salah satu bagian dari
permasalahan kemanusiaan dalam kehidupan manusia yang berkaitan erat
6
Ahmad Sanusi, Agama di Tengah Kemiskinan, (Jakarta: LOGOS, 1999), 47-50.
7
http://nopry93.blogspot.com/2013/08/dampak-positifnegatif-globalisasi_16.html?m=1 diakses pada tanggal
27 Maret 2022, pukul 20:00 WIB.
dengan masalah-masalah lainnya, agama itu sendiri tidak bisa dilihat secara
terpisah dari perannya yang mengatur seluruh gerak aktivitas kehidupan
manusia (pemeluknya).
Hubungan antara agama yang dianut dengan tingkat kemajuan
ekonomi yang di peroleh. berarti nilai-nilai agama atau kepercayaan
mempunyai pengaruh terhadap kemajuan ekonomi dan bukannya sebagai
opium bagi masyarakat
Safri Hendra, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Kel. Balandai Kec. Bara Kota Palopo: Lembaga
Penerbit Kampus IAIN Palopon Jalan Agatis, 2018)
https://uiita.wordpress.com/2012/10/27/unsur-unsur-penting-dalam-aktivitas-ekonomi/
Reformed.sabda.org/node/80, diakses tanggal 22 Maret 2022, pada pukul 16.37.
http://nopry93.blogspot.com/2013/08/dampak-positifnegatif-globalisasi_16.html?m=1
diakses pada tanggal 27 Maret 2022, pukul 20:00 WIB.