Anda di halaman 1dari 5

UTS ETIKA BISNIS

Nama : Christian Lasindrang


NIM : 210611020595
Kelas : 2B9

Ringkasan
Pertemuan 1
 Apa itu etika bisnis?
Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang pedoman norma bagi sebuah perusahaan dalam
mengambil keputusan, kegiatan bisnis,dan juga mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu,perusahaan dan juga masyarakat.
 Alasan untuk mempelajari etika bisnis
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja pemegang saham, masyarakat.

 Mengapa kita harus mempelajari etika bisnis


Belajar etika bisnis untuk menciptakan standar diri yang baik di mata masyarakat,
mengetahui tingkat kualitas yang baik dan dapat membedakan prilaku di masyarakat.
Dengan adanya etika bisnis masyarakat dapat membedakan suatu kinerja bisnis yang
lebih menarik, etis dan logis. Sehingga masyarakat tidak mudah dibodohin dengan bisnis
yang hanya memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan/merugikan bagi salah
satu pihak dalam berbisnis melainkan saling menguntungkan satu dan yang lain.

Pertemuan 2

 Arti kata etika


Etika diartikan sebagai sebuah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana
sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar. Dalam Kamus Besar Indonesia
(KBBI), arti kata etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
hak dan kewajiban moral (akhlak).

 Etika dalam etos


Etos berasal dari bahasa Latin ‘ethikos’, yang berarti moral atau karakter moral. Etos
biasa diartikan juga sebagai suatu keyakinan, kepercayaan, kebiasaan, sikap, atau dasar
dari etika. Kata lain yang berkaitan erat dengan etos dan etika adalah profesionalisme.

 Etika dalam moralitas


Dalam etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam keadaan wajar dan sesuai dengan norma
dan etika yang berlaku. Setiap tindakan bisnis harus dilandasi oleh moralitas dan prinsip
kebenaran yang disertai dengan tanggung jawab.
Pertemuan 3
 System klasifikasi etika
Contohnya klasifikasi dari Rich (Rich 1994) yg tidak melihat system etika sebagai
kategorifilosofis, agama, kuno dan modern yg biasa.
Menurut Rich bahwa semua system etikadikategorikan kedalam 3 kelompok dasar.

 Deskriptif dari etika


Deskirptif berasal dari Bahasa latin yaitu‘’deskriptio’’ yang artinya adalh menggambar,
sektsa, deskripsi ( menggambarkan sesuatudengan kata-kata/penjelasan. Etika deskriptif
berkaitan dengan etos (sikap, kepribadian,watak, karakter, serta keyakinanatas sesuatu)

 Etika normative
Etika tidak sepenuhnya hanya tentang mendeskripsikan. Dengan hanya menggambarkan
seperti apa hukum bisnis, karena ada beberapa hal penting dalam etika normatif untuk
membangun kondisi yang diprediksi dibuat keputusan untuk masa depan seseorang
dimana berkaitan dengan pencptaan prasyarat.

 Meta etika
Meta etika adalahcabang dari ilmu etika yang berusaha untuk memahamikarakteristik hal
yang etis, sikap etis, penilaian dan pernyataan yang etis.

 Penggambaran grafis
Etika menurut bidang minat dapat dibagi menjadi Etika deskriptif, etika normatif, dan
meta-etika.
 Etika Deskriptif
Etika yang berbicara tentang suatu fakta tentang nilai dan pola perilaku menusia
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
 Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian juga himbauan kepada manusia tentang bagaimana
harus bertindak.
 Meta-etika
Suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan.

Pertemuan 4

 Etika empiris
Etika empiris mengikuti utilitarianisme. Alih-alih kegunaan, konsep ini terlihat
diverifikasi secara statistikkebenaran. Prinsip etika di sini tampaknya didasarkan pada
pemikiran dan tindakan yang dievaluasi secara statistiksebagai yang paling sering. Fakta
bahwa mereka sering diulang secara statistik dianggap sebagai ‘baik’.

 Etika menurut norma atau prinsip


Etika membentuk kehidupan manusia dalam bentuk norma. Pada saat yang sama, mereka
harus menghormati dan menerima otonomi moral dan etikanya. Etika menurut norma atau
prinsip adalah pendekatan yang sangat menarik, namun masih ada situasi yang kita sebut
moral dilema atau konflik etika.

 Etika kasuistik
Etika kasuistik sebenarnya lebih tentang memodifikasi metodologi yang digunakan
dalametika dengan norma atau prinsip. Ini adalah pendekatan kasus per kasus, dengan
menggunakan norma dan maksim individu. Untuk setiap kasus norma dan maksim
dipecah menjadi aturan yang berlakuuntuk kasus tunggal itu.

 Etika situasi
Kehidupan manusia tidak dapat diprogram tanpa sekaligus dibatasi kebebasannya. Semua
manusiakeberadaannya tidak dapat diprediksi, baru dan unik. Situasi yang dihadapi orang
selalu berbeda. Kadang-kadang suatu situasi tampaknya telah terjadi sebelumnya, seperti
halnya déjà vu, tetapi pada kenyataannya itu hanya menyerupaisituasi yang terjadi di
masa lalu.

 Etika deontologis
Etika hisab diakhiri dengan membiarkan pertanyaan terbuka yang tidak sepenuhnya
menjawabnya tetap. Apa kriteria pamungkas di antara semua kriteria lain yang membuat
manusia bertindak secara etis? Ditunjukkan dalam teks sebelumnya tentang etika bisnis
bahwa salah satu pertanyaan utama adalah tentangapakah membayar untuk bertindak
dengan cara ini. Pertanyaan ini dijawab oleh Immanuel Kant dalam karyaCritique of Pure
Reason (Kant 1998), di mana dia berpendapat bahwa orang tidak dapat memikirkan
keberadaanmereka secara eksklusif karena mereka terus-menerus dihantui oleh
pertanyaan tentang perilaku alami merekayang tidak dapat mereka hindari. Pengalaman
tidak bisa memberikan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini.

 Etika tanggungjawab
Kritik umum terhadap etika deontologis membawa kita ke masalah yang tidak bisa
dilewati. Etika darikewajiban adalah di satu sisi tentang mengakui norma-norma tertinggi
yang valid dari perilaku dan pemikiran danberbicara tentang moral, tetapi di sisi lain tidak
dapat memastikan bahwa etika menjadi “mesin”kehidupan sehari-hari.

Pertemuan 5

 Etika menurut orientasi


Orientasi etis merupakan alternatif pola perilaku seseorang untuk menyelesaikan dilema
etika dan konsekuensi yang diharapkan oleh fungsi yang berbeda.

 Etika terapan
Merupakan disiplin filsafat yang berusaha untuk menerapkan teori – teori etika dalam
situasi kehidupan sehari – hari. Etika terapan merupakan cabang etika yang terdiri dari
analisis dari masalah moral yang spesifik dan konvensional.

 Munculnya etika terapan


Etika terapan muncul dari kepedulian etis yang mendalam, hal ini dipicu oleh berbagai
faktor diantara lain:
•Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi.
•Terciptanya semacam ”iklim moral” yang mengundang minat baru untuk etika.

Pertemuan 6

 Nilai-nilai etika bisnis


Ada nilai-nilai yang umumnya dianggap sebagai khas untuk kehidupan ekonomi. Ini
didasarkan pada tradisi ekonomi Euro-Amerika yang panjang (Putnova & Seknicka
2007).
-Kebebasan
-Keadilan
-Tanggung jawab
-Kepercayaan
-Kemajuan
-Kemakmuran
-Kelestarian
-Rasionalitas

 Kebebasan
Tanpa kebebasan tidak akan ada pembicaraan tentang etika atau perilaku etis atau moral.
Kebebasan berarti bahwa orang memutuskan untuk bertindak dengan cara tertentu,
Meskipun mereka dapat memilih secara berbeda atau mereka memutuskan untuk tidak
bertindak.

 Keadilan
Keadilan memiliki dua prinsip dalam ekonomi
- Teori keadilan komutatif :Teori ini menunjukkan bahwa keadilan menurut
Aristoteles dideskripsikan sebagai bentuk perlakuan dari seseorang atau satu pihak
kepada orang lain tanpa melihat jasa-jasa yang diberikan oleh seseorang tersebut
sebelumnya.

- Keadilan distributive : Pada teori ini, keadilan menurut Aristoteles dijelaskan


sebagai perlakuan yang diberikan atau diterapkan untuk seseorang karena jasa
yang telah diberikan.

 Tanggungjawab
Tanggung jawab dalam bidang ekonomi dapat dibagi menjadi:

- tanggung jawab pemilik atau orang yang mewakili organisasi atau perusahaan atas
tindakannya dan aktivitas semua karyawan
- tanggung jawab semua karyawan kepada pemilik atau orang yang mewakili organisasi
si atau perusahaan

- tanggung jawab organisasi atau perusahaan kepada pelanggan mereka

- tanggung jawab organisasi atau perusahaan terhadap seluruh masyarakat atau negara

- tanggung tanggung jawab organisasi

 Kepercayaan
John Stuart Mill pernah Berkata bahwa niat baik bukanlah subjek untuk diskusi etis.
Namun itu terjadi pada abad ke-19, pada saat sistem ekonomi nasional sedang lahir.
Tanggung jawab dan kepercayaan masih menjadi nilai utama dalam ekonomi global. Niat
baik untuk memenuhi kewajiban adalah prasyarat kepercayaan. Ini berlaku untuk
keluarga politik dan eekonomi

 Kemajuan
Hal ini diinginkan untuk melihat istilah-istilah ini dalam konteks ekonomi yang lebih luas
dan terutama dari sudut pandang etika bisnis. Masyarakat dapat berkembang, melambat,
surut atau hancur.

 Kemakmuran
Kata ini digunakan untuk menggambarkan usaha yang membawa keberuntungan bagi
mereka yang berpartisipasi secara aktif di dalamnya.

Kemakmuran ekonomi berarti memaksimalkan keuntungan. Sebagai cara untuk


mengukur ini tetapi yang paling terkenal adalah PDB dalam kurung produk domestik
bruto kesejahteraan diukur dengan menetapkan tingkat kenaikan barang dan jasa yang
diproduksi dan peningkatan daya beli.

 Keberlanjutan
Konsep keberlanjutan terutama telah digunakan dalam etika ekologi sejak sekitar tahun
1980-an, dengan anemphasis pada tanggung jawab umat manusia terhadap alam hidup
dan non-hidup untuk kepentingan seluruh umat manusia. Dengan kata lain, ini adalah
tentang kehidupan bertanggung jawab di Bumi.

 Rasionalitas
Perilaku dianggap rasional jika berasal dari wacana konseptual yaitu dari pengetahuan
yang benar-benar logis dan terbukti secara metodologis berdasarkan fakta. Rasionalitas
sebagai nilai yang digunakan dalam kehidupan ekonomi didasarkan pada pendekatan
logis dan metodologis ini menggunakan fakta untuk tujuan membuat kesimpulan
dedukatif.

Sebabnya Mengapa etika sejak lama dianggap sebagai disiplin yang tidak relevan
menjelaskan gagasan benar dan salah dalam istilah yang terlalu metafisik aspek moral dan
etika dari kegiatan ekonomi baru diakui setelah munculnya Etika deskriptif.

Anda mungkin juga menyukai