Kelompak I :
Anis Husnul Khusnul D2D005212
Eko Adhi Jatmiko D2D005222
Elif Ardianto D2D005223
Gatruh Gumilang D2D005227
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
• Pencampuradukan antara wilayah etika dan moral dengan wilayah hukum
seringkali menyebabkan kebanyakan orang Indonesia tidak bisa membedakan
antara perbuatan yang semata-mata tidak sejalan dengan kaidah-kaidah etik dan
moral, dengan perbuatan yang masuk kategori perbuatan melanggar hukum.
• Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori
yaitu: Suap (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian
(Theft), Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination).
• Masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika karena manusia
seringkali “lupa” dan kehilangan orientasi dalam memperlakukan alam. Karena
“lupa” dan kehilangan orientasi itulah, manusia lantas memperlakukan alam
secara tidak bertanggungjawab.
• Kesadaran akan etika sebenarnya sudah ada pada pelaku bisnis di
Indonesia, tetapi praktiknya etika tersebut sering dikesampingkan, perlu adanya
perubahan pendekatan untuk menerapkan etika dalam berbisnis.
4.2. Rekomendasi
• Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kehidupan sehari-hari
maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan ke dalam
manajemen korporasi, denagn cara:
o Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik
o Memperkuat sistem pengawasan
o Menyelenggarakan pelatihan pada karyawan dan manajemen secara terus-
menerus.
• Adanya enforcement dari kebijakan pemerintah mengenai penerapan etika bisnis.
• Penanaman pentingnya nilai-nilai etika bisnis sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/attachments/040_etika%20bisnis%20dan
%20kewirausahaan.pdf.
http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/udejournal/(12)%20soca-
anderson-etika%20bisnis(1).pdf.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2009/03/herwnlingkungan-dlm-kajian-etika-dan-
moral.doc.
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5562/Modul_ke_5_sim_ptik.doc.