Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 7 :

1. Tiurnanda Arie Kusumaning Tiyas (G02218022)


2. Chofifa Kurnia Putri (G92218071)

Kelas : Akuntansi C

Dosen : Ashari Lintang Yudhanti, S.E., M.Ak.

Pengantar Etika Bisnis dan Profesi

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (bentuk tunggal) yang berarti: tempat tinggal,
padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk
jamaknya adalah ta etha, yang berarti adat istiadat. Arti etika dapat dilihat dari dua hal berikut:

1. Etika sebagai praksis; sama dengan moral atau moralitas yang berarti adat istiadat,
kebiasaan, nilai - nilai, dan norma – norma yang berlaku dalam kelompok atau
masyarakat.
2. Etika sebagai ilmu atau tata susila adalah pemikiran atau penilaian moral. Etika sebagai
pemikiran moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses penalaran terhadap moralitas
tersebut bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Dalam taraf ini ilmu etika dapat saja
mencoba merumuskan sesuatu teori, konsep, asas, atau prinsip – prinsip tentang perilaku
manusia yang dianggap baik atau tidak baik, mengapa perilaku tersebut dianggap baik
atau tidak baik, mengapa menjadi baik itu sangat bermanfaat, dan sebagainya.

Etika bersumber dari masyarakat ada yang berbentuk lisan berupa adat kebiasaan dan ada pula
yang tertulis berupa kode etik. Etika mengatur objek yang bersifat Rohaniah, misalnya perilaku
etis (jujur, tidak menipu, bertanggung jawab) dan perilaku tidak etis (korupsi, mencuri,
berzina). (Sukrisno, 2009: 26-30)

Etika bisnis secara hakiki merupakan etika terapan. Sasaran etika bisnis adalah perilaku
moral pembisnis yang berkegiatan ekonomi. Tujuan etika bisnis bagi pengusaha dalah untuk
mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan – batasan bagi para pengusaha atau
pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau
dirty business yang dapat merugikan pihak lain. Etika bisnis dapat dijalankan dengan tiga taraf:
taraf makro, meso dan mikro. Tiga taraf ini berkaitan dengan tiga kemungkinan yang berbeda
untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis. Pada taraf makro, etika bisnis mempelajari
aspek – aspek moral dari sistem ekonomi sebagai keseluruhan. Jadi masalah – masalah etika
disoroti pada skala besar. Misalnya masalah keadailan: bagaimana sebaiknya kekayaan di bumi
ini dibagi dengan adil? Beberapa contoh lain adalah: aspek - aspek etis dari kapitalisme;
masalah keadilan sosial dalam suatu masyarakat terutama berkaitan dengan kaum buruh. Pada
taraf meso (madya atau menengah), etika bisnis menyelidiki masalah – masalah etis dibidang
organisasi. Organisasi di sini terutama berarti perusahaan, tetapi bisa juga serikat buruh,
lembaga konsumen, perhimpunan profesi dan lain – lain. Pada taraf mikro, yang difokuskan
ialah individu dalam hubungan dengan ekonomi atau bisnis. Di sini dipelajari tanggung jawab
etis dari karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, pemasok dan
investor. (Bertens, 2009 : 35)

Etika Profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki oleh seorang professional sebagai
bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta menerapkan norma –
norma etis umum pada bidang – bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia. Etika
Profesi berbentuk kode etik yang berisi tuntutan keahlian dan komitmen moral yang berada di
atas rata – rata tuntutan bagi orang kebanyakan dan tidak boleh dilanggar apabila masih ingin
mengemban profesi tersebut. Kode etik menyangkut apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan, apa yang harus didahulukan dan apa yang boleh dikorbankan dalam situasi konflik
atau dilematis tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu profesi. Kode etik nantinya
akan memperlihatkan dengan jelas bahwa orang yang professional bukan saja ahli dan terampil,
melainkan juga adalah orang yang punya komitmen moral yang tinggi. Sasaran pokok dari
etika profesi adalah untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian
secara sengaja maupun tidak sengaja dari kaum professional dan juga melindungi keluhuran
profesi tersebut dari perilaku – perilaku bobrok orang – orang yang mengaku dirinya
professional. Prinsip – prinsip etika profesi adalah prinsip tanggung jawab, prinsip keadilan,
prinsip otonomi, dan prinsip integritas moral. (Sonny, 2012 : 40-46)

Referensi :

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Selemba Empat.

K. Bertens. 2012. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.

Keraf, A. Sonny. 2012. Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya). Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai