Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ETIKA BISNIS DI ERA PANDEMI”

Disusun Oleh:

AGUNG PRIANTOKO

B02.19.0084P

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA

SEMARANG

2020-2021

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat dunia telah disibukkan dengan adanya wabah virus corona atau
Covid19 yang telah menghancurkan segala sendi kehidupan. Kehidupan bermasyarakat
telah mengalami perubahan yang sangat drastis, begitupun cara berkomunikasi yang
semakin terbatas. Hal tersebut dikarenakan adanya berbagai macam kebijakan yang
dilakukan pemerintah, antara lain: social distancing, Physical distancing, work from
home (wfh), pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta berbagai kebijakan lainnya
yang bertujuan untuk menghambat penyebaran virus ini.

Salah satu sektor yang mengalami pukulan karena wabah ini adalah sektor ekonomi,
dimana mayoritas pelaku bisnis mengalami masalah dalam menjalankan roda usahanya.
Banyak bisnis yang tumbang terkena dampak wabah ini, meskipun ada juga beberapa
bisnis yang tetap eksis atau bisa dikatakan tumbuh di tengah pandemi ini. Dengan
adanya wabah ini, tingkat konsumsi masyarakat pada produk semakin menurun, hal ini
membuat pelaku bisnis harus jeli dalam melihat peluang agar bisnisnya dapat terus
bertahan.

Dengan adanya pandemi ini kebutuhan akan obat dan alat yang dapat mambantu
mencegah penularan virus Covid19 menjadi sangat tinggi. Obat-obatan yang dipercaya
dapat membantu penyembuhan infeksi Covid19 serta suplemen makanan dan minuman
menjadi hal baru yang diburu masyarakat, begitu juga permintaan akan masker serta
hand sanitizer yang meledak membuat peluang bisnis baru bagi masyarakat yang jeli
melihat pasar. Sayangnya kondisi ini dimanfaatkan oleh segelintir pelaku bisnis yang
mencari keuntungan priibadi di dalam kesulitan orang lain. Hal itu terjadi umumnya
karena kurangnya etika bisnis yang dimiliki para pelaku bisnis yang mencari keuntungan
pribadi tanpa memperhatikan keadaan sekitarnya.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan kajian mengenai etika berkenaan dengan
bisnis agar dapat dijadikan pegangan atau rambu-rambu dalam menjalankan
operasional perusahaan. Sedangkan hasil yang diharapkan adalah agar perusahaan
dapat mencapai tujuannya tidak dengan menghalalkan segala cara dan tanpa merugikan
orang lain serta dapat menjadi sebuah panutan bagi perusahaan yang lain dalam
menjalankan roda bisnisnya. Makalah ini akan membahas beberapa teori tentang etika
sebagai pedoman atau rambu-rambu oleh pelaku bisnis dalam menjalankan
perusahaannya sehingga tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan namun
bermanfaat pula bagi masyarakat secara umum.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan perumusan masalah sebagai


berikut :

1. Apa Pengertian Etika? Pentingkah strategi inovasi produk dan jasa ?


2. Apa Pengertian Bisnis? Bagaiman cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan
produk?
3. Apa Pengertian Etika Bisnis? Apa peran pemasaran (marketing) dalam inovasi
produk?
4. Apa Sajakah Prinsip – Prinsip Etika Bisnis? Bagaimana cara meluncurkan produk baru?
5. Bagaimana Etika Bisnis Di Era Pandemi Covid19?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami Pengertian Etika.
2. Mengetahui dan memahami Pengertian Bisnis.
3. Mengetahui dan memahami Etika Bisnis.
4. Mengetahui dan memahami Prinsip – Prinsip Etika Bisnis.
5. Mengetahui dan memahami Bagaimana Etika Bisnis Di Era Pandemi Covid19.

D. Metode Penulisan

Dalam melakukan pengerjaan makalah ini, penulis mencari informasi yang berhubungan
dengan etika bisnis, penulis menggunakan metode penulisan dengan cara mempelajari
semua yang berhubungan dengan etika bisnis dari berbagai media seperti buku dan
internet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang menurut Kerat (1998) adalah adat
istiadat atau kebiasaan. Perpanjangan dari adat istiadat membangun suatu aturan kuat
di masyarakat, yaitu setiap tindakan mengikuti aturan, dan aturan tersebut membentuk
moral masyarakat dalam menghargai adat istiadat yang berlaku. Etika pada umumnya
diidentikkan dengan moral (atau moralitas). Meskipun keduanya terkait dengan baik dan
buruknya tindakan manusia, etika dan moral memiliki pengertian yang berbeda. Moral
lebih terkait dengan nilai baik dan buruk setiap perubahan manusia, sedangkan etika
lebih merupakan ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk tersebut (Hendar
Riyadi, 2007: 114 dalam Abdul Aziz: 2013). Etika mempersoalkan norma-norma yang
dianggap berlaku, menyelidiki setiap dasar norma tersebut, serta mempersoalkan hak
dari setiap lembaga.

Etika menuntut orang agar bersikap rasional terhadap semua norma sehingga
membantu manusia menjadi lebih otonom atau mandiri. Kemandirian (kebebasan)
manusia tidak terletak pada kebebasan dari segala norma atau aturan yang ada dan
berbeda dengan perilaku yang sewenang- sewenang, tetapi tercapai dalam kebebasan
untuk mengakui norma-norma yang diyakininya sendiri sebagai kewajiban yang harus
dipatuhi. Etika merupakan pembahasan yang bersifat fungsional dimana mengatur
mengenai hal-hal yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan manusia serta tingkah
laku manusia dilihat dari segi baik dan buruknya tingkah laku tersebut. Etika atau norma
dibutuhkan sebagai pengantar pemikiran kritis yang dapat membedakan antara hal yang
sah dan hal yang tidak sah, hal yang baik dan buruk, serta hal yang salah dan hal yang
benar. Etikawan dari Yunani Kuno menjabarkan berbagai gagasan untuk membahas
berbagai cara untuk mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan dalam hidup secara
paripurna sesuai dengan tujuan hidup dan cita-citanya.

B. Pengertian Bisnis

Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “business” yang artinya kesibukan, dari
kata dasar “busy” yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dengan pengertian, sibuk dalam melakukan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Dalam konteks sederhana, yang dimaksud dengan
kesibukan adalah melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan
keuntungan pada seseorang. Bisnis adalah suatu organisasi atau perorangan yang

3
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Di dalam menjalankan roda bisnis, kita wajib untuk mematuhi etika agar dipandang
sebagai bisnis atau usaha yang baik. Bisnis yang beretika adalah kegiatan bisnis yang
mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan
norma. Suatu bisnis dapat disebut etis apabila dalam menjalankan roda bisnisnya
pengusaha selalu mengedepankan hati nuraninya.

Berikut ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :

1. Allan afuah (2004)

Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi dalam rangka
menghasilkan dan menjual barang ataupun jasa untuk memperoleh keuntungan dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri.

2. T. chwee (1990)

Bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat.

3. Grifin dan ebert

Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan.

C. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan suatu pedoman dalam melangsungkan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh faktor yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Dalam membangun hubungan yang baik dan efektif dengan
konsumen/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat etika bisnis dalam suatu
perusahaan dapat dibentuk dari nilai, norma dan tingkah laku karyawan serta pimpinan
sehari-hari.

Bisnis yang beretika, dimana bisnis dengan kemampuan unggul dan berkesinambungan
yang dijalankan dengan mengikuti kaidah-kaidah etika sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku harus diyakini oleh setiap perusahaan merupakan prinsip bisnis
yang baik.

Dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari seluruh karyawan termasuk manajemen harus


menjadikan moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional sebagai
landasan serta pedoman, serta etika bisnis harus menjadi parameter dan panduan
dalam melakukan manajemen perusahaan.

Tiga pemikiran dasar dalam menetapkan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

4
1. Utilitarian Approach (Pendekatan Manfaat) : setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti
cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesarbesarnya kepada masyarakat,
dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendahrendahnya.
2. Individual Rights Approach (Pendekatan Hak Asasi Manusia) : setiap orang
mempunyai hak dasar yang harus dihargai dalam perbuatan dan tingkah lakunya.
Namun perbuatan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan mengakibatkan terjadi dampak dengan hak orang lain.
3. Justice Approach (pendekatan Hukum) : dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan baik secara perseorangan maupun secara kelompok para perancang
keputusan mempunyai posisi yang sama, serta berlaku adil.

D. Prinsip-prinsip Etika Bisnis

Menurut Keraf (1998), prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis adalah prinsip otonomi,
prinsip kejujuran, prinsip keadilan, prinsip saling menguntungkan, dan prinsip integritas
moral. Sonny Keraf (1998) menguraikan bahwa dasar atau prinsip etika bisnis meliputi :

1. Prinsip Otonomi; yaitu tindakan dan kesanggupan manusia dalam menarik


keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya
baik untuk dilakukan
2. Prinsip Kejujuran; dalam prinsip ini terdapat tiga cakupan kegiatan bisnis yang
dapat ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan dapat bertahan dalam
jangka waktu panjang dan berhasil apabila tidak dilandasi atas kejujuran. Pertama:
jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak, Kedua: kejujuran
dalam penawaran barang maupun jasa dengan kualitas dan harga yang sepadan
atau seimbang, Ketiga: jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
3. Prinsip Keadilan; menuntut setiap orang atau individu memperoleh perlakuan yang
sama sesuai dengan ketentuan yang adil dan sesuai standar yang rasional obyektif,
serta mampu dipertanggung jawabkan
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle); menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak
5. Prinsip Integritas Moral; agar dalam menjalankan bisnis untuk tetap menjaga nama
baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya dan hal tersebut harus
dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan,

Selain 5 prinsip diatas, terdapat beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam
menciptakan etika bisnis , antara lain yaitu:

1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri serta tidak mudah untuk terpengaruh oleh pesatnya
pertumbuhan informasi dan teknologi

5
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menjauhi perilaku 5K ( Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi )
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Meningkatkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha lemah
9. Konsekuen dan konsisten dengan kesepakatan yang telah disetujui bersama
10. Kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya beberapa etika bisnis yang dimasukkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan

Penerapan etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar bebas
dimana perusahaan-perusahaan harus dapat bersaing berhadapan satu sama lain serta
dengan kondisi pasar yang sangat dinamis. Perusahaan harus dapat bersaing untuk
memperoleh keuntungan tetapi tetap mengindahkan kaidah-kaidah yang mengatur tata
cara berbisnis dengan baik.

E. Peran Etika dalam Kegiatan Bisnis

Dibawah ini merupakan beberapa peran etika dalam kegiatan bisnis (Haurissa dan
Praptiningsih: 2014):

1. Etika harus menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, dan seharusnya juga
menjadi pedoman bagi pebisnis.
2. Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Pelayanan purna jual merupakan
refleksi nilai atau etika yang diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas
konsumennya.
3. Etika juga berperan sebagai syarat utama untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Loyalitas konsumen dapat membantu perusahaan agar tetap bisa bertahan.
4. Untuk menciptakan budaya bisnis yang sehat, seharusnya diawali dari perancangan
etika yang akan dipakai sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku
ditetapkan dan dijalankan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam
bentuk aturan hukum.
5. Sebagai kontrol terhadap individu. Pelaku dalam bisnis melalui penerapan
kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam
prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan
kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi

F. Etika Bisnis di Era Pandemi

Dengan adanya pandemi Covid19 menyebabkan meningkatnya berbagai macam


kebutuhan peraalatan Kesehatan seperti masker serta hand sanitizer. Kedua barang
tersebut sangat dibutuhkan untuk mencegah resiko penularan infeksi Covid19 yang

6
dapat terjadi melalui partikel droplet dari orang yang telah terinfeksi virus tersebut.
Dengan memakai masker akan meminimalkan resiko keluarnya droplet dari penderita
serta memperkecil kemungkinan masuk/terhirupnya droplet tersebut melalui mulut dan
hidung dari orang yang berinteraksi dengan penderita. Sedangkan produk hand sanitizer
dibutuhkan untuk membersihkan tangan kala beraktifitas dimana tidak terdapat sumber
air yang memadai, sehingga penggunaan hand sanitizer sangat dibutuhkan bagi
masyarakat untuk berkatifitas diluar rumah.

Kenaikan permintaan terhadap masker dan hand sanitizer tersebut dimanfaatkan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memperoleh keuntungan pribadi tanpa
memperdulikan orang lain. Harga masker sempat bahkan sempat melonjak antara 5
sampai 10 kali lipat dari harga normal yang biasanya per boks isi 50 lembar dijual antara
Rp. 25.000 sampai Rp. 30.000 menjadi Rp. 150.000 sampai Rp. 300.000 per boksnya.
Sedangkan kenaikan harga hand sanitizer yang awalnya dengan harga belasan ribu
rupiah melambung hingga Rp 50.000 sampai Rp. 70.000.

Tindakan mark up tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip etika bisnis terutama


Prinsip Integritas Moral, yang mana dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap mempertahankan
nama baik pimpinan atau individu serta perusahaan. Dengan melakukan mark up atau
menaikan harga dimana barang tersebut sangat dibutuhkan masyarakat banyak di masa
pandemi seperti ini dipandang sangat tidak bermoral atau tidak mempunyai hati nurani
dimana mencari keuntungan dari musibah orang lain.

Selain bertentangan dengan Prinsip Integritas Moral, hal tersebut juga tidak sesuai
dengan Prinsip Keadilan dan Prinsip Saling Menguntungkan dimana salah satu pihak
menjadi korban keserakahan pihak lainnya. Permainan harga, apalagi di bidang
kesehatan di tengah pandemi sudah seharusnya tidak dilakukan oleh siapapun.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di masa persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah
ketetapan, yang tidak dapat ditawar lagi. Dengan adanya keterbukaan dan luasnya
informasi saat ini, baik-buruknya serta image sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan
cepat dan luas. Dengan menempatkan karyawan, pemasok, pemodal dan konsumen
serta masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara agar mampu
bertahan di dalam dunia bisnis saat ini.

Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnis tidak memperhatikan


etika dalam berbisnis. Banyak pelaku bisnis yang dengan sengaja mencari keuntungan
pribadi maupun korporasinya ditengah kesulitan orang atau pihak lain. Hal tersebut
apabila dibiarkan terus menerus akan mempengaruhi image atau nama baik
perusahaan. Etika bisnis sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari
masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis perusahaan. Pemasok (supplier),
perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Setiap elemen tersebut harus mampu memelihara etika, sehingga kepercayaan yang
menjadi prinsip kerja dapat terpelihara dengan baik sehingga roda bisnis dapat terus
berputar.

Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam
kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam
lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera,
namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran
bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting. Dan tentunya dalam
bidang profesi masing-masing.

B. Saran

Perlu adanya kesadaran dari dalam hati setiap pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya agar dapat menerapkan etika dalam berbisnis. Dengan adanya kesadarana
akan etika dalam berbisnis akan menumbuhkan iklim bisnis yang sehat bagi setiap
pelaku usaha. Selain itu tentu masih sangat dibutuhkan peran serta pemerintah sebagai
regulator dalam dunia usaha agar mampu menjaga iklim bisnis di Indonesia tetap sehat.
Sudah seharusnya pelaku bisnis yang tidak beretika mendapat hukuman baik moral

8
maupun material agar dapat menjadi pelajaran bagi pelaku usaha yang lain untuk tetap
menjaga etika dalama berbisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Makalah Etika Bisnis dan Etika Profesi.


https://docplayer.info/110072349-Makalah-etika-bisnis-dan-etika-profesi.html. Diakses
pada 5 Juli 2020

https://www.google.co.id/

https://www.suara.com/yoursay/2020/03/05/094929/kenaikan-harga-masker-dan-
hand-sanitizer-melebihi-kenaikan-harga-sembako . Diakses pada 5 Juli 2020

https://tirto.id/dampak-virus-corona-harga-masker-hand-sanitizer-melonjak-di-dki-
eCp9. Diakses pada 5 Juli 2020

9
LAMPIRAN

10
Gambar 1 : Cuplikan berita dari Suara.com

11
Gambar 2 : Cuplikan berita dari Tirto.id

12

Anda mungkin juga menyukai