DETAIL STUDI
Bagian pertama dari suatu desain penelitian terutama dalam penelitian kuantitatif adalah
detail studi (details of study). Berfungsi sebagai backbone suatu penelitian. Peneliti
diharuskan mengindetifikasi semua masalah utama yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilaksanakan. Setiap aktivitas pada detail studi merupakan bagian yang integral
sehingga harus diidetifikasi secara sistematis dan berkelanjutan. Detail studi diawali
dengan pernyataan permasalah penelitian dan diakhiri dengan setting studi.
MASALAH PENELITIAN
Setelah peneliti menentukan bidang penelitian (problem area) yang diminatinya,
selanjutnya menemukan permasalahan (problem finding atau problem generation). Bila
permasalahan tidak ditemukan, maka penelitian tidak perlu dilakukan. Pentingnya
penemuan permasalahan : “berhasilnya perumusan permasalahan merupakan setengah
dari pekerjaan penelitian”. Permasalahan yang ditemukan perlu dirumuskan dalam suatu
pernyataan (problem statement). Sehingga penelitian dapat dilihat sebagai proses yang
mencakup dua tahap: (1) penemuan masalah, dan (2) perumusan masalah.
Menemukan tipe pertanyaan penelitian merupakan tahap paling penting dalam setiap
penelitian, sehingga peneliti dituntut menyediakan waktu lebih lama untuk merumuskan
masalah penelitian dengan baik. Harus dipahami pertanyaan-pertanyaan penelitian
memiliki substansi misal, apakah peneliti sedang mempertanyakan siapakah, apakah,
dimanakah, mengapakah, atau bagaimanakah yang akan memberikan rambu-rambu
penting untuk strategi penelitian yang sesuai.
Perumusan Permasalahan
Sering dijumpai usulan penelitian yang memuat latar belakang permasalahan secara
panjang lebar tapi tidak diakhiri atau disusul oleh rumusan pernyataan masalah.
Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian sebenarnya merupakan kesimpulan dari
uraian latar belakang. Kriteria penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah yang
jelas dan tidak ambiugitas. Rumusan masalah yang jelas tajam akan sanggup memberi arah
gambaran tentang jenis data yang diperlukan, cara pengolahannya yang sesuai, dan
memberi batas lingkup tertentu pada temuan yang dihasilkan.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasar Problem statement yang ada peneliti harus menetukan tujuan penelitian apakah
termasuk menjajki atau memahami dengan baik suatu kondisi (eksploratif), untuk
menjelaskan (deskritif), atau bertujuan menguji hipotesis. Tahap penetuan studi ini sangat
penting karena akan menentukan pemilihan metode dan pendekatan yang akan digunakan.
Penelitian Deskripsi
Dilakukan dalam rangka menegaskan dan untuk dapat menjelaskan karakteristik variabel
yang diteliti pada suatu kondisi. Tujuannya menjelaskan aspek yang relevan dari fenomena
yang diteliti berdasar perpektif individual, organisasional, industri atau tinjauan yang lain
Uji Hipotesis
Dimaksudkan untuk menjelaskan sifat suatu hubungan atau perbedaan antar kelompok
atau indenpendensi dari dua atau lebih faktor dalam suatu keadaan. Disamping
mengemukakan hubungan korelasional antar variabel, dapat juga menentukan hubungan
sebab-akibat.
JENIS PENELITIAN
Peneliti harus menetukan apakah untuk menjawab masalah (pertanyaan) penelitian
diperlukan studi hubungan sebab-akibat (causal), atau hubungan (correlational). Studi
kausal digunakan jika peneliti ingin mengetahui adanya penyebab dari suatu fenomena,
serta akibat yang ditimbulkannya. Sedangkan korelasional dipergunakan jika peneliti ingin
mengidentifikasi faktor-faktor penting yang berhubungan (associated with) dengan
permasalahan penelitian.
Jenis penelitian berhantung pada tujuan penelitian (research question). Jika tujuannya
untuk mengetahui hubungan sebab-akibat (causal suatu variabel maka jenis penelitiannya
adalah dengan kausal dan hipotesisnya akan diarahkan pada studi sebab akibat (causal).
Sebaliknya jika untuk mengindentifikasikan variabel yang berhubungan, maka
hipotesisnya diarahkan pada studi hubungan atau studi beda diantara variabel-variabel
penelitian
UNIT ANALISIS : satuan terkecil dari objek penelitian yang diinginkan peneliti sebagai
klasifikasi pengumpulan data. Ditentukan berdasar rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian. Beberapa contoh unit analisis adalah sebagai berikut:
1. tingkat individual, jika peneliti ingin mengetahui perilaku pekerja atau karyawan
tentang sistem kompensasi yang baru ditetapkan sehingga unit data yang dianalisis
adalah data yang berasal dari setiap individu pekerja
2. tingkat kelompok, jika fokus penelitian pada perilaku pekerja dalam suatu
kelompok yang dalam lingkungan organisasional berupa kelompok kerja, satuan
tugas, bagian, seksi atau departemen. Walaupun unit analisisnya tingkat
organisasional, data yang dianalisis merupakan penjumlahan atau agregasi dari data
setiap individual pekerja.
3. tingkat perusahaan, jika penelitian difokuskan pada lingkungan perusahaan
tertentu, misal penenilaian kinerja suatu perusahaan