1. Mr Andrew seorang warga negara AS, mengikat kontrak dengan PT ABC sebuah
perusahaan di Indonesia untuk bekerja di perusahaan tersebut dengan kontrak selama
5 tahun. Setiap bulan Mr Andrew mendapat gaji berikut tunjangan USD 10.000 per
bulan. dalam rangka memenuhi kontrak tersebut, Mr. Andrew bertempat tinggal di
Indonesia, dengan menempati rumah dinas perusahaan yang disediakan oleh PT ABC.
Mr Andrew memiliki tempat tinggal tetap di sebuah rumah permanen di New York,
AS. Selama bekerja di Indonesia, isteri dan anak-anak Mr Andrew tetap tinggal di AS.
Setiap 3 bulan sekali Mr Andrew mendapat cuti selama 1 minggu dari perusahaan
untuk pulang ke negaranya.
Jawab :
Pada pasal 2(4) UU PPh menegaskan kewenangan Indonesia untuk memajaki
penghasilan yang diterima atau diperoleh WPLN dari sumber penghasilan yang
terletak di Indonesia. Indonesia mengaplikasikan baik yuridiksi domisiliary untuk
WPDN maupun yuridiksi sumber untuk WPLN. Dua masalah penting yang sangat
bergaantung pada KTSP (ketentuan tentang sumber penghasilan) adalah
1) Pemajakan WPLN yang pada umumnya terutang atas penghasilan yang bersumber
dari Indonesia,
2) Pemberian kredit pajak luar negeri (KPLN) bagi WPDN terhadap pajak yang
terutang yang dibayar atas penghasilan yang bersumber diluar Indonesia.
Pada pasal 24 (3) (d), tanpa memperhatikan tempat pelaksanaan jasa, pekerjaan dan
kegiatan, penghasilan dari jasa dan sebagainya tersebut dianggap berasal dari Indonesia
apabila dibayar atau menjadi beban badang, orang pribadi atau BUT yang bertempat
berkedudukan di negara tersebut.
Jumlah pajak yang harus dibayar di Indonesia dapat dikurangi dengan jumlah pajak
yang telah mereka bayar di luar negeri.Dasar hukum PPh Pasal 24 adalah Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (UU PPh).
Tercantum dalam Pasal 24 ayat 1 UU PPh bahwa pajak yang dibayar atau terutang
di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh wajib pajak
dalam negeri boleh dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan Undang-Undang ini
(UU PPh) dalam tahun pajak yang sama.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 24 ayat 2 UU PPh, besarnya kredit pajak
adalah sebesar pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak boleh
melebihi penghitungan pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini (UU PPh).
Dalam konteks ini pph yg dikenakan Indonesia adalah 30 % . USD 10.000 x 12 bulan = USD
120.000 = Rp 1.681.416.000 (Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas
Rp500.000.000,- adalah 30%)
19. menerima penghasilan Rp 50.000.000 per bulan. Mr C berada di Indonesia selama 100
hari di Indonesia dalam 12 bulan
Penghasilan bruto berupa gaji sebulan: Rp 50.000.000
= Rp10.000.000
Jadi, PPh pasal 26 atas gaji Mr C adalah Rp10.000.000. Hal ini dikarenakan Mr.C masih
merupakan WNA karena belum memenuhi syarat pada PPh pasal 21 salah satunya berada di
Indonesia lebih dari 183 hari.
20. Mr D merupakan penduduk AS, menjabat sebagai direktur PT XYZ di Indonesia. Terkait
dengan jabatannya Mr D menerima imbalan sebesar Rp 100.000.000. Mr D berada di
Indonesia selama 60 hari dalam 12 bulan
= Rp20.000.000
Jadi, pemungutan pajak Mr D adalah PPh pasal 26 atas imbalan adalah Rp20.000.000. Hal ini
dikarenakan Mr.D masih merupakan WNA karena belum memenuhi syarat pada PPh pasal
21 salah satunya berada di Indonesia lebih dari 183 hari
21. Mr Lee adalah penduduk korea, mengikuti kejuaraan Golf di Indonesia dan menerima
hadiah sebesar Rp 200.000.000. Mr Lee berada di Indonesia selama 3 minggu
Maka, atas penghasilan yang diterima oleh Mr Lee dari Korea tersebut akan dipotong PPh
Pasal 26 sebesar Rp40.000.000.
22. Ms Z adalah penyanyi penduduk Inggris, mengikat kontrak dengan manajemen artis CC
Glamour Ltd di Singapura, dimana penghasilan selaku penyanyi yang diterima dari pihak
ketiga akan dibayarkan kepada CC Glamour Ltd, Selanjutnya dibayar kepada Ms Z sebesar
80% nya. Suatu waktu Ms Z melakukan konser di Indonesia yang diselenggarakan oleh PT D
yang berkedudukan di Indonesia. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, PT D membayar
imbalan kepada CC Glamour Ltd sebesar Rp 500.000.000.
Perkiraan Penghasilan bruto : 80% x Rp 500.000.000 = Rp 400.000.000
Maka, atas penghasilan yang diterima oleh Ms Z tersebut akan dipotong PPh Pasal 26
sebesar Rp80.000.000.
23. Mrs S seorang artis teater penduduk Malaysia. Pada suatu waktu Mrs S melakukan
kunjungan dan pertunjukan di Indonesia dalam rangka pertukaran budaya. Kunjungan
tersebut didanai oleh Pemerintah Malaysia, dan Mrs S menerima imbalan sebesar Rp
100.000.000
Maka, atas penghasilan yang diterima oleh Mrs S tersebut akan dipotong PPh Pasal 26
sebesar Rp20.000.000