Anda di halaman 1dari 3

Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 38 tahun

2018 tentang Pedoman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019,
kebijakan daerah harus disinkronkan dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Sekda juga
mengingatkan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah, supaya dalam penyusunan
APBD tahun 2019 hanya program yang benar-benar bermanfaat dan berdampak langsung
bagi masyarakat. Bukan sekedar karena tugas dan fungsi perangkat daerah atau unit kerja
semata.
Sebagaimana Permendagri 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Peyusunan APBD Tahun
Anggaran 2019, maka Pemerintah Daerah harus mempedomani aturan ini dalam menyusun
APBD Tahun Anggaran 2019. Ada lima poin yang menjadi pedoman pokok dalam
penyusunan APBD 2019 sesuai Permendagri 38 tahun 2018 ini. Meliputi Sinkronisasi
kebijakan pemerintah daerah dengan kebijakan pemerintah. Kemudian prinsip penyusunan
APBD. Selanjutnya, kebijakan penyusunan APBD, teknis penyusunan APBD dan hal khusus
lainnya.
Terkait dengan pedoman untuk mensinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dengan
pemerintah, maka terdapat lima prioritas pembangunan nasional Tahun 2019.
Pertama, pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan
pelayanan dasar. Kedua, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan
konektivitas dan kemaritiman. Ketiga, Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian,
industri dan jasa produktif. Keempat, Pemantapan ketahanan energi, pangan dan sumber daya
air melalui pelestarian lingkungan. Kelima, Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan
pemilu.
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 38 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019.
Panduan itu diharap bisa membantu daerah mengelola rancangan anggaran dengan
profesional. Aturan itu memerintahkan pemerintah daerah memperhatikan pelaksanaan zona
integritas, wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani
(WBBM). Jajaran di daerah juga harus memastikan pencapaian target reformasi birokrasi
2018 terlaksana dengan baik.
"Diharapkan pemerintah daerah dapat terus meningkatkan kualitas pengelolaan
keuangan daerahnya lebih baik dari tahun ke tahun," kata dia. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina
Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syarifuddin menambahkan ada
beberapa hal yang harus dipahami terkait Permendagri Nomor 38 Tahun 2018. Pertama yakni
fokus anggaran untuk memberi manfaat pada masyarakat dan memutus celah perilaku
koruptif. Selain itu, perancangan APBD juga harus mendukung tugas forum koordinasi
pimpinan daerah mulai dari provinsi hingga kecamatan. Syarifuddin juga mengingatkan agar
penganggaran mengedepankan fleksibilitas dalam pemberian hibah dan bantuan sosial.

Sumber :

https://www.goriau.com/berita/riau/amanat-permendagri-dalam-penyusunan-apbd-2019-
kebijakan-daerah-harus-disinkronkan-dengan-pusat.html

http://news.metrotvnews.com/politik/5b2Velrb-apbd-2019-harus-utamakan-pembangunan-
nasional
Paper dari penulis :

APBD adalah anggaran keuangan daerah yang berupa pendapatan dan belanja pada satu
periode waktu atau 1 tahun. APBD ini sangat penting dalam pemerintahan karena APBD lah
yang mengatur dana untuk setiap program pemerintahan di daerah. Dalam penyusunan APBD
2019 kemarin, pemerintah melalui KEMENDAGRI sangat menekankan pada singkron /
sejalan nya kebijakan pemerintah daerah dan pusat. Kedua unsur pemerintah daerah itu tak
boleh saling menekan sehingga rancangan peraturan daerah (raperda) dan APBD 2019 bisa
lebih mudah dalam pelaksanaanya.

Ada lima poin yang menjadi pedoman dalam penyusunan APBD 2019 sesuai Permendagri 38
tahun 2018 ini. Meliputi Sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dengan kebijakan
pemerintah Pusat, prinsip penyusunan APBD, kebijakan penyusunan APBD, teknis
penyusunan APBD dan hal khusus lainnya.

Dalam sinkronisai pemerintah pusat dan daerah terdapat 5 prioritas pembangunan nasional,
antara lain : Pertama, pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar. Kedua, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui
penguatan konektivitas dan kemaritiman. Ketiga, Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui
pertanian, industri dan jasa produktif. Keempat, Pemantapan ketahanan energi, pangan dan
sumber daya air melalui pelestarian lingkungan. Kelima, Stabilitas keamanan nasional dan
kesuksesan pemilu.

Dari uraian tadi dapat kita simpulkan bahwa program utama pemerintah lebih kepada
mengalokasikan dana APBD kepada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya dan efisiensi
anggaran serta mengurangi perilaku koruptif.
RESUME 3

MENGKRITISI PERMENDAGRI NO. 38 TH 2018 TENTANG PENYUSUNAN APBD


2019

Disusun oleh :

ROMY DWI PUTRA

1710533016

Anda mungkin juga menyukai