Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Ayu Lestari 206602026
2. Wiwit Rahma Fitria 206602086
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keperilakuan
dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Topik
Khusus Akuntansi serta membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca
mengenai Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keperilakuan. Pemahaman tersebut dapat
dipahami melalui pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah
ini. Makalah Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keperilakuan ini disajikan dalam konsep dan
bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Topik Khusus
Akuntansi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun
makalah Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keperilakuan ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik sangat
penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................13
3.2 SARAN.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
iii
BAB I
PEMBAHASAN
2
5. Untuk mengetahui dan memahami beberapa hipotesis keperilakuan untuk konsep
yang berbeda.
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Pendekatan laba seperti metode rasio tingkat laba (price earning ratio), metode
kapitalisasi proyeksi laba.
2. Pendekatan arus kas seperti metode diskonto arus kas.
3. Pendekatan dividen seperti metode pertumbuhan dividen.
4. Pendekatan aset seperti metode pendekatan aset.
5. Metode harga saham.
6. Pendekatan nilai tambah ekonomi (economic value added).
Menurut teori klasik managerial firm, secara umum tipe kepemilikan dan
pengendalian perusahaan terbagi menjadi 2 :
4
2.2 MUNCULNYA PERBEDAAN PERSEPSI
Persamaan rumus diatas dibaca: Pemilik memiliki aset dan sekaligus juga mempunyai
kewajiban, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan dikurangi
dengan kewajiban perusahaan.
Menurut teori ini, entitas itu dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pihak yang menanamkan modal ke dalam suatu perusahaan dan unit bisnis tersebut
yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan
pemilik. Unit bisnis (entity) tersebut yang dianggap memiliki kekayaan dan kewajiban
perusahaan kepada kreditor maupun kepada pemilik. Konsep ini kemudian
berkembang dengan istilah teori keagenan. Persamaan akuntansi menurut konsep ini
adalah sebagai berikut:
5
ASSET = LIABILITIES (PATTON, 1992)
ATAU
Persamaan rumus di atas dibaca: Aset adalah hak perusahaan, equity (pemilik fiktif)
merupakan sumber aset yang bisa berasal dari kreditor atas pemilik yang merupakan
kewajiban entitas. Kreditor dan pemilik sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang
berbeda dalam hal perlakuan atas income, risiko, pengawasan, dan likuidasi. Laba
adalah milik entitas sebelum dibagikan kepada pemilik.
Jika dikaji lebih lanjut, konsep entitas, sama seperti konsep kepemilikan, merupakan
sudut pandang, sebuah sikap dalam pikiran yang tidak hanya dibatasi terhadap akuntan.
Ini merupakan esensi dari konsep akuntansi entitas. Penganut konsep ini melihat entitas
sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak-pihak yang memberikan
kontribusi modal kepada entitas tersebut. Mereka memandang aset dan kewajiban
sebagai milik entitas itu sendiri dan bukan milik pemegang saham atau pemilik
perusahaan.
6
disamakan dengan corporate citizenship. Pada intinya, keduanya dimaksudkan sebagai
upaya perusahaan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan
lingkungan dalam kegiatan usaha dan juga pada cara perusahaan berinteraksi dengan
stakeholder yang dilakukan secara sukarela. Pada dasarnya, ada 3 hal yang memotivasi
perusahaan melakukan CSR.
Secara teoretis, konsep tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan
setidaknya akan menyinggung 2 makna, yakni tanggung jawab dalam makna
responsibility atau tanggung jawab moral atau etis, dan tanggung jawab dalam makna
liability atau kewajiban yuridis atau hukum.
7
terhadap masyarakat dengan alasan bahwasanya kegiatan produksi baik langsung
maupun tidak langsung membawa dampak for better or worse bagi kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi di sekitar perusahaan beroperasi.
Teori ini menjelaskan bahwa terjadinya perbedaan kinerja perusahaan yang dikendalikan
oleh manajemen jika dibandingkan dengan perusahaan yang dikendalikan oleh pemilik
perusahaan, disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan di antara keduanya. Perusahaan
yang dikendalikan oleh pemiliknya akan menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dengan ukuran perusahaan yang lebih kecil, sebaliknya untuk perusahaan yang dikendalikan
oleh manajemen maka akan dihasilkan tingkat pengembalian yang lebih rendah dan ukuran
perusahaan yang lebih besar.
Agency theory (teori keagenan) merupakan suatu hubungan yang berdasarkan pada kontrak
yang terjadi antar anggota dalam perusahaan, yakni antara principal (pemilik) dan agent (agen)
sebagai pelaku utama. Teori keagenan bertujuan untuk menyelesaikan:
1. Masalah agensi yang muncul ketika adanya konflik tujuan antara pemilik perusahaan dan
manajemen serta kesulitan pemilik perusahaan melakukan verifikasi pekerjaan manajemen.
2. Masalah pembagian risiko yang muncul ketika pemilik perusahaan dan manajemen
memiliki perilaku yang berbeda terhadap risiko.
8
Permasalahan Hubungan dari perbedaan pemilik perusahaan dengan
manajemen dan preferensi risiko (regulasi kompensasi,
kepemimpinan, manajemen impresi, pelapor pelanggaran
(whistle blowing), integrasi vertikal, transfer pricing
9
signifikansi yang kita bangun menjadi kerangka referensi melalui pengalaman masa
lalu. Kerangka ini mungkin saja menggunakan sistem nilai kita, yang terkadang dicetak
selama bertahun-tahun ketika kita membentuk sikap terhadap bermacam-macam
situasi, orang, kelompok, dan sebagainya.
10
Teori akuntansi dana dari Vatter dirancang menjadi sebuah ekspresi dari cara seeorang
memahami perusahaan walaupun sebagian besar menganggap teori dana sebagai
pengembangan dari teori entitas yang dirancang untuk menggunakan gagasan
personalistik, yang merupakan usaha yang semakin banyak dilakukan dari sudut
pandang statistik guna menangani masalah akuntansi.
Akuntansi dana merupakan cara memandang aset, bersama dengan
ekuitas dan utang, di mana dana yang diperoleh dari ekuitas dan utang penggunaannya
dibatasi hanya pda aset. Akuntansi dana melaporkan penggunaan dari dana ini dan cara
pembelanjaan. Hal ini konsisten dengan cara di mana konsep entitas dipahami dalam
perusahaan. Meskipun demikian, Vatter memandang teori dana yang dicetuskannya
sebagai impersonal dan netral. Adapun persamaan akuntansi dana adalah sebagai
berikut:
Dalam persamaan ini akuntansi didefinisikan dalam istilah aset. Penggunaan aset ini
adalah terbatas. Kewajiban merupakan suatu pembatasan ekonomi secara hukum
terhadap penggunaan aset.
11
satu pelaporan netral guna melukiskan posisi keuangan dan hasilnya dalam cara yang
dipahami, baik oleh teorektikus entitas maupun teoretikus kepemilikan.
Tanggung jawab merupakan sisi lain dari koin wewenang. Tanggung jawab
merupakan kewajiban seorang karyawan untuk melakukan tugas atau aktivitas yang
diberikan kepadanya. Akuntabilitas merupakan mekanisme yang digunakan agar
wewenang dan tanggung jawab berjalan selaras. Akuntabilitas berarti bahwa orang-
orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab harus melakukan pelaporan dan
penjelasan mengenai tugas yang diberikan kepada atasan mereka dirantai komando.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Semoga isi dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menjadi pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14