TEORI AKUNTANSI
KONSEP DASAR
Oleh Kelompok 3:
1. Dita Amanda ( 2262201081)
2. Lili Oktaviana ( 2262201086 )
3. Ratih ( 2262201088 )
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "konsep dasar teori
akuntansi" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang materi jenis-jenis dari produk perbankan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Pujiono Eddy, M.M selaku dosen Mata Kuliah Teori
Akuntansi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pihak lain yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Dasar
Konsep dasar merupakan abstraksi atau koseptualisasi karakteristik lingkungan atau
wilayah dimana pelaporan keuangan diterapkan. Terdapat berbagai sumber yang
mengajukan seperangkat konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda isinya. Hal ini
disebabkan karena perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep oleh suatu
sumber.
Konsep dasar secara implisit melekat pada proses penalaran dalam merekayasa
akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak dapat selalu diuji tetapi
bermanfaat sebagai basis penalaran. Adanya perbedaan konsep dasar atas sumber tak
terlepas dari perkembangan akuntansi di berbagai belahan dunia. Sejarah akuntansi yang
dimulai sejak 3600 SM yang mulai mengenal pembukuan yang kemudian berkembang
dalam sistem tata buku yang ditemukan catatan pedagang di abad pertengahan di Italia
pada tahun 1340.
2. Paul Grady
Grady mengidentifikasi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi
praktik bisnis dan akuntansi di Amerika. Grady mendeskripsi konsep dasar
sebagai konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan
informasi akuntansi atau keterbatasan (limitations) yang melekat pada statement
keuangan.
Konsep dasar tersebut adalah:
a. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi ( A
society and government structure honoring private property right).
b. Entitas bisnis spesifik ( Specific business entities).
c. Usaha berlanjut ( Going concern ).
d. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun ( Monetery
expression in accounts ).
2
e. Konsistensi antara perioda untuk entitas yang sama ( Consistency between
periods for the same antity ).
f. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independent (
Diversity in accounting among independent entities ).
g. Konservatisma ( Conservatism ).
h. Keterandalan data melalui pengendalian internal ( Dependability of data
through internal control ).
i. Materialitas ( Materiality ).
j. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
( Timepliness in financial reporting requires estimates ).
3
Kesebelas konsep dasar tersebut adalah :
a. Pengukuran degan unit uang ( Measurement with units of money ).
b. Entitas ( Entity )
c. Usaha berlanjut ( Business continues )
d. Kos ( Cost )
e. Aspek ganda ( Double aspect )
f. Perioda akuntansi ( Accounting Period )
g. Konservatisme ( conservatism ).
h. Realisasi (Realization)
i. Penandingan ( Matching )
j. Konsistensi ( Consistency )
k. Materialitas ( Materiality )
6. Paton and Littleton
Konsep-konsep dasar yang dikemukakan P&L:
a. Entitas bisnis atau kesatuan usaha ( The business entity ).
b. Kontinuitas kegiatan/usaha ( Continuity of activity ).
c. Penghargaan sepakatan ( Measured consideration ).
d. Kos melekat ( Cosh attact ).
e. Upaya dan capaian/hasil ( Effort and accomplishment ).
f. Bukti terverifikasi dan objektif ( Verifiable, objective evidence ).
g. Asumsi ( Assumptions ).
2.3 Akuntansi Postulat ( Accounting Postulat )
Postulat akuntansi merupakan berbagai pernyataan atau asumsi yang dibuat dan
menjadi suatu kebenaran, dimana kebenaran itu harus dipakai sebagai dasar dan harus
dipatuhi dalam penyusunan laporan keuangan. Menurut Financial Accounting
Standards Board (FASB) ada beberapa asumsi dasar dalam postulat akuntansi, yaitu :
1. Postulat entitas ( entity)
Berpendapat bahwa setiap akuntansi unit terpisah dan berbeda dari
pemiliknya dan perusahaan lain
Membedakan antara bisnis dan transaksi pribadi
Salah satu cara untuk menentukan unit ekonomi yang bertanggungjawab
untuk kegiatan ekonomi dan control atas unit tersebut.
Menentukan kepentingan ekonomi untuk berbagai pengguna informasi
akuntansi.
2. Postulat kelangsungan usaha (Going concern)
Berpendapat bahwa aktivitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup
lama untuk merealisasikan proyek, komitmen, dan kegiatan yang sedang
berjalan.
Tidak mengharapkan unit untuk dilikuidasi pada masa yang akan datang
atau untuk jangka waktu terbatas.
Memberikan laporan keuangan sebagai rangkaian laporan yang terus
menerus.
4
Membenarkan penilaian asset pada basis bebas likuidasi dan memberikan
dasar untuk penyusutan atau pemeliharaan ( impairment) asset.
Aktiva tetap diamortisasi selama umur ekonomisnya, daripada jangka
likuidasi yang pendek.
Mendukung teori manfaat yang mendorong manajer untuk melihat ke
depan dan memotivasi investor untuk melakukan investasi modal ke dalam
perusahaan.
3. Postulat unit pengukuran ( Unit of measure)
Diperlukan untuk mencatat transaksi perusahaan dalam cara atau unit
moneter yang seragam
Akuntansi dapat menjadi proses pengukuran dan komunikasi yang dapat
diukur dalam unit moneter
Dua pembatasan prinsip dari akuntansi:
a. Informasi akuntansi diukur dan membatasi prediksi informasi non
keuangan
b. Unit moneter memiliki unit daya beli yang tidak dapat ditentukan
secara akurat dan stabil.
4. Postulat periode akuntansi ( The accounting periode postulate)
Berpendapat bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan
dalam kekayaan perusahaan harus diungkapkan secara berkala.
Durasi periode mungkin bervariasi tetapi pajak penghasilan memerlukan
penentuan pendapatan pada dasar tahunan atau periode praktek bisnis
normal
Lebih banyak perusahaan mengeluarkan laporan interim untuk lebih
update dan informasi yang dapat dipercaya.
Memaksakan akrual dan deferrals, diperlukan penyusunan posisi keuangan
dalam hal biaya dibayar di muka, pendapatan belum diterima, gaji terutang
dan biaya depresiasi.
Akuntan mungkin harus bergantung pada pengalaman dan penghakiman
untuk menentukan perlunya akrual dan deferrals.
2. Revenue principles
Pada prinsip ini pendapatan laba bersih usaha berasal dari adanya transaksi
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Menurut FASB dua kriteria untuk
dipertimbangkan pada waktu penentuan pengakuan pendapatan adalah :
5
a. Saat pendapatan dapat direalisasi
b. Saat pendapatan telah dihasilkan
3. Matching principles
Konsep akuntansi dalam matching principles adalah konsep yang mendukung
pelaporan pendapatan serta beban terkait pada periode yang bersamaan.
4. Objectivity principles
Prinsip Objectivity principles terkait dengan penilaian atas harga perolehan suatu
barang. Para pengguna laporan keuangan cenderung memilih penilaian berdasarkan
historisnya. Hal ini dinilai oleh pemakai laporan lebih dapat dipercaya atau lebih objektif.
5. Concistency principles
Menurut prinsip concistency principles pencatatan transaksi sejenis harus dicatat
dengan metode yang sama juga pada periode berikutnya dengan tujuan agar laporan
keuangan dapat mempunyai daya banding. Jika terpaksa metode harus dirubah maka sifat
pengaruh dan alasan perubahannya harus diungkapkan di laporan keuangan saat periode
terjadinya perubahan.
6. Disclosure principles
Prinsip Disclosure principles adalah sebuah prinsip yang menekankan penyajian
seluruh informasi relevan pada laporan keuangan seharusnya dilakukan.
8. Materiality principles
Dalam prinsip ini material berhubungan dengan suatu item pada laporan keuangan.
Akuntan dalam prinsip ini memungkinkan untuk memakai pertimbangan profesionalnya
apakah item suatu barang material atau tidak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif, terutama yang
mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang sesuai dengan prinsip akuntansi dalam memilih
alternatif dari suatu keadaan. Di dalam Menyusun prinsip akuntansi, digunakan asumsi-
asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu.
Asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan di mana akuntansi itu dilaksanakan.
Sedangkan konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam Menyusun prinsip akuntansi.
Konsep dasar diperlukan untuk membuat kesatuan fikir dalam pembuatan laporan keuangan,
agar tidak terjadi perbedaan antara pembuat laporan keuangan yang satu dan yang lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/14/prinsip-
dasar-akuntansi-menurut-apb-statement-4/ diakses
tanggal 14 Desember 2021
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-10-prinsip
akuntansi-yang-perlu-anda-ketahui/ diakses tanggal
tgl 14 des 2021