KERANGKA KONSEPTUAL
Teori Akuntansi
Dosen Pengampu
Oleh :
Kelompok 6
Kelas ASA20
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti
dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Erwan Sutrisno, S..E., M.M.
Sebagai dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................... 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Agar pembaca lebih memahami tentang kerangka konseptual dan tujuan laporan
keuangan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Isu artikulasi
5
a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga dengan
pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari
perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan penurunan aset bersih yang
tidak dimasukkan dalam definisi earnings antara lain, kontribusi modal,
penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan gains serta
losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement) disebut
juga pandangan laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan
expense dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan. Penandingan
merupakan proses pengukuran fundamental dalam akuntansi yang terbagi
atas dua tahap yaitu pengakuan revenue (dalam satuan waktu) melalui
prinsip realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan
sebab akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera.
Pandangan laba-rugi menekankan pada pengukuran earnings, dan tidak
pada peningkatan atau penurunan modal bersih.
2. Isu definisi
Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki
suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa
mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak
langsung.Aset juga dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki
entitas.
Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan
oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya
ekonomi suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentuan income
secara memadai. Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
6
d. cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau
masa lalu, transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan
yang tidak diduga.
e. dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.
7
SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen
ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek yaitu tidak membentuk
prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule
203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP.
8
dan dibayarkan. Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang hati-
hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman yang
tinggi.
a. Relevansi informasi
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki
manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh
pemakai laporan keuangan. Dengan kata lain, relevan
merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk
mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan
keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut
mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang
hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan
Informasi dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan
meningkatkan kemampuan pembuat keputusan untuk
memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal mereka.
Informasi berpengaruh terhadap perilaku manusia dan karena
orang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap informasi
tersebut, maka informasi keuangan tidap dapat dievaluasi
dengan cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar informasi
tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan yang penting
dalam memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak
relevan.
c. Ketepatan waktu (timeliness)
Ketepatan waktu adalah aspek pendukung relevansi. Ketika
informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah
9
sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak
memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut
memiliki relevansi dan manfaat yang rendah.Timeliness berarti
tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam
mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat
membuat informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat
membuat informasi kehilangan relevansinya.Jadi ada derajat
timeliness.
d. Keandalan informasi (reliablelity)
Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan
pemakaian informasi akuntansi, sangat tergantung pada
kebenaran informasi yang dihasilkan.Keandalan suatu informasi
sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk
menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang
digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
e. Representational faithfulness
Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat
kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena
yang digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang
digambarkan adalah sumber daya ekonomi, kewajiban, transaksi
dan kejadian yang merubah sumber daya dan kewajiban
entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan
interpretasi.
10
Adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang
diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa masa lalu.
b. Utang (liabitilies)
c. Ekuitas (equity)
Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik.
Adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer
entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk
memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam
perusahaan tersebut.
Adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset,
penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang
berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang
bukan berasal dari pemilik.
g. Pendapatan (revenue)
Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang suatu
entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari
pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan
11
kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus
menerus.
h. Biaya (expenses)
Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan
utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang
berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan
secara terus menerus.
i. Keuntungan (gains)
Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas
dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari
pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian (losses)
Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas
dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari
biaya dan distribusi pada pemilik.
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan.
Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling
krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan
statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan
kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan
pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju. Pada
gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang
mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan
12
yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara
umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka
konseptual menurut FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren
dari tujuan dan fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang
konsistem.Ada dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan, yang
pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi terbagi dalam dua
perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi, dan perspektif
lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu definisi erat
kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi milik entitas.
Dalam materi dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang terbagi menjadi
sistem pemeliharaan modal keuangan dan fisik yang dapat diukur dengan satuan
moneter dan daya beli.
Pada pokok bahasan kedua, yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB
yang disebut dengan SFAC yang di dalamnya menguraikan hal-hal tertentu, dalam
SFAC No 1 misalnya menguraikan tentang tujuan pelaporan keuangan, demikan
seterusnya untuk SFAC yang lain dengan pokok bahasannya masing-masing. SFAC
terdiri dari SFAC No.1, 2, 6, No.8, dimana SFAC No.8 secara umum memiliki isi
tentang tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi keuangan tentang
pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, Untuk menilai prospek arus kas bersih
yang dimiliki oleh suatu entitas dan menyediakan informasi tentang posisi keuangan
dari pelaporan suatu entitas .
14
DAFTAR PUSTAKA
15