Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERANGKA KONSEPTUAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Teori Akuntansi

Dosen Pengampu

Erwan Sutrisno, S..E., M.M.

Oleh :

Kelompok 6

Bella Winda Wiguna Seleon (201111014)

Erisa Septia Andini (201111023)

Kelas ASA20

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti
dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Erwan Sutrisno, S..E., M.M.
Sebagai dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Yogyakarta, 21 Oktober 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................... 4

Latar belakang ............................................................................................ 4.1

Rumusan masalah ....................................................................................... 4.2

Tujuan ......................................................................................................... 4.3

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................... 4

Definisi kerangka konseptual ...................................................................... 4.1

Isu-isu kerangka konseptual ........................................................................ 4.2

Hal-hal yang mendasari konsep akuntansi akrual .......................................... 7

Statements of Financial Accounting Concept (SFAC) ............................... 7.1

Tujuan pelaporan keuangan ......................................................................... 12

BAB III : PENUTUP .................................................................................................. 14

KESIMPULAN ......................................................................................... 14.1

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar


akuntansi bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka
kerja konseptual untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara
terorganisasi dan konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual
FASB akan memudahkan seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa
depan.
Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan
karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-
istilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk
untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat. Dengan adanya
Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru, memberikan petunjuk-petunjuk dan
aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga diperlukan
adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi di Indonesia agar menyesuaikan
dengan peraturan baru yang berlaku.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan definisi dari kerangka konseptual


2. Menjelaskan Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)
3. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan FASB
4. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan

C. TUJUAN

Agar pembaca lebih memahami tentang kerangka konseptual dan tujuan laporan
keuangan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KERANGKA KONSEPTUAL

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system


yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong
standar yang konsisten dan menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi
keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengidentifikasikan sasaran dan maksud
akuntansi, sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep
yang memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian
tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada


penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang
harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka konseptual
digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan. Pada tingkatan
teori yang tinggi, kerangka konseptual mengidentifikasi ruang lingkup dan tujuan
pelaporan keuangan. Pada tingkatan selanjutnya, karakteristik kualitatif dari informasi
keuangan dan elemen keuangan didefinisikan. Pada tingkatan operasional, kerangka
operasional berkaitan dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan tentang pengakuan dan
pengukuran elemen laporan keuangan. Artinya perumusan kerangka konseptual
dimulai dengan penentuan tujuan yang menjadi landasan untuk Menyusun elemen lain
seperti karakteristik kualitatif dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen
laporan keuangan.

B. ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL

1. Isu artikulasi

Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu :

5
a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga dengan
pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari
perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan penurunan aset bersih yang
tidak dimasukkan dalam definisi earnings antara lain, kontribusi modal,
penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan gains serta
losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement) disebut
juga pandangan laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan
expense dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan. Penandingan
merupakan proses pengukuran fundamental dalam akuntansi yang terbagi
atas dua tahap yaitu pengakuan revenue (dalam satuan waktu) melalui
prinsip realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan
sebab akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera.
Pandangan laba-rugi menekankan pada pengukuran earnings, dan tidak
pada peningkatan atau penurunan modal bersih.

2. Isu definisi

Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki
suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa
mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak
langsung.Aset juga dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki
entitas.

Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan
oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya
ekonomi suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentuan income
secara memadai. Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan
mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.


b. manfaat potensial yang diperoleh entitas.
c. konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi asset

6
d. cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau
masa lalu, transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan
yang tidak diduga.
e. dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.

C. HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL


1. Akrual
Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat
mereka terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva
yang berkaitan dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang berkaitan
dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan, biasanya
dalam bentuk kas di masa depan.
2. Penangguhan
Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban
dan mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi
dampak di masa yang akan datang.
3. Alokasi
Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau
rumus tertentu.
4. Amortisasi
Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu
melalui pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.
5. Realisasi
Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak kas menjadi uang.
Realisasi paling tepat digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan untuk
merujuk kepada penjualan aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim atas
sejumlah uang.
6. Pengakuan
Adalah proses pencatatan atau pemasukan secara formal suatu hal dalam rekening
dan laporan keuangan perusahaan

D. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPTS (SFAC)

7
SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen
ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek yaitu tidak membentuk
prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule
203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP.

Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan


Discussion Memorandum berjudul “ Conceptual Rerangka for Financial Accounting and
Reporting : Elements of Financial Statements and Their Measurement “ pada tahun 1976.
Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam
komponen rerangka konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting
Concept (SFAC). Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. 3
diantara nya dijelaskan sebagai berikut:

1. Statements of Financial Accounting Concept No.1

SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan


secara keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan bisnis dan ekonomi . Statemen ini merupakan turunan langsung
Trueblood report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan tersebut,
dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini. Beberapa petimbangan
nilai penting tersebut adalah:

a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk


mendapatkannya.
b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi
tentang perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi
earning power dan cash flow perusahaan.
d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap
pengguna membuat prediksi dan penilaian masing-masing.

SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan


maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan
keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi
perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan
disajikan dengan mengukur earnings dan komponennya bagaimana kas diperoleh

8
dan dibayarkan. Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang hati-
hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman yang
tinggi.

2. Statements of Financial Accounting Concept No.2 Karakteristik Kualitatif


dari Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting
Information)

Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus


dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih
bermanfaat.

a. Relevansi informasi
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki
manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh
pemakai laporan keuangan. Dengan kata lain, relevan
merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk
mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan
keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut
mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang
hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan
Informasi dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan
meningkatkan kemampuan pembuat keputusan untuk
memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal mereka.
Informasi berpengaruh terhadap perilaku manusia dan karena
orang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap informasi
tersebut, maka informasi keuangan tidap dapat dievaluasi
dengan cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar informasi
tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan yang penting
dalam memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak
relevan.
c. Ketepatan waktu (timeliness)
Ketepatan waktu adalah aspek pendukung relevansi. Ketika
informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah

9
sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak
memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut
memiliki relevansi dan manfaat yang rendah.Timeliness berarti
tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam
mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat
membuat informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat
membuat informasi kehilangan relevansinya.Jadi ada derajat
timeliness.
d. Keandalan informasi (reliablelity)
Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan
pemakaian informasi akuntansi, sangat tergantung pada
kebenaran informasi yang dihasilkan.Keandalan suatu informasi
sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk
menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang
digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
e. Representational faithfulness
Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat
kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena
yang digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang
digambarkan adalah sumber daya ekonomi, kewajiban, transaksi
dan kejadian yang merubah sumber daya dan kewajiban
entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan
interpretasi.

3. Statements of Financial Accounting Concept No.6 Elemen-elemen Laporan


Keuangan (Elements of Financial Statements)

SFAC No. 6, “ Elements of Financial Statement of Business Enterprises “,


dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :
a. Aset (assets)

10
Adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang
diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa masa lalu.

b. Utang (liabitilies)

Adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa


mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk
mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang
sebagai akibat transaksi masa lalu.

c. Ekuitas (equity)

Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik.

d. Investasi oleh pemilik (investment by owners)

Adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer
entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk
memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam
perusahaan tersebut.

e. Distribusi pada pemilik (distribution to owners)

Adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset,
penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.

f. Laba komprehensif (comprehensive income)

Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang
berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang
bukan berasal dari pemilik.

g. Pendapatan (revenue)

Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang suatu
entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari
pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan

11
kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus
menerus.

h. Biaya (expenses)

Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan
utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang
berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan
secara terus menerus.

i. Keuntungan (gains)

Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas
dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari
pendapatan dan investasi oleh pemilik.

j. Kerugian (losses)

Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas
dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari
biaya dan distribusi pada pemilik.

E. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan.
Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling
krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan
statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan
kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan
pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju. Pada
gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang
mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan

12
yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara
umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :

1. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi


investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial
dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas
pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument
ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
2. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor
yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang
membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas
tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan
pengelolaan dan komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka
untuk menggunakan sumber daya entitas.
3. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan
dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan
klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.

Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang direkomendasikan


dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang
kepentingannya diutamakan yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor
dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan
sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi
yang dibutuhkan.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka
konseptual menurut FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren
dari tujuan dan fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang
konsistem.Ada dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan, yang
pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi terbagi dalam dua
perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi, dan perspektif
lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu definisi erat
kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi milik entitas.
Dalam materi dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang terbagi menjadi
sistem pemeliharaan modal keuangan dan fisik yang dapat diukur dengan satuan
moneter dan daya beli.

Pada pokok bahasan kedua, yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB
yang disebut dengan SFAC yang di dalamnya menguraikan hal-hal tertentu, dalam
SFAC No 1 misalnya menguraikan tentang tujuan pelaporan keuangan, demikan
seterusnya untuk SFAC yang lain dengan pokok bahasannya masing-masing. SFAC
terdiri dari SFAC No.1, 2, 6, No.8, dimana SFAC No.8 secara umum memiliki isi
tentang tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi keuangan tentang
pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, Untuk menilai prospek arus kas bersih
yang dimiliki oleh suatu entitas dan menyediakan informasi tentang posisi keuangan
dari pelaporan suatu entitas .

14
DAFTAR PUSTAKA

• Suwardjono.2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.


Yogyakarta: BPFE.
• Shevalina. 2013. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model.
• Khoyunita. 2012. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model di
• https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/rerangka-konseptual-suatu-
model-teori-akuntansi/

15

Anda mungkin juga menyukai