Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah
yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang
bertemakan tentang ”Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah mengatakan, “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
2.1 KERANGKA KONSEPTUAL.............................................................................................2
2.2 ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL..............................................................................2
2.3 HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL.............................3
2.4 STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)............................4
2.5 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN...............................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi bagi
lingkungan bisnis yang terus berubah.FASB menggunakan kerangka kerja konseptual untuk
membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten.
Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan seseorang
untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan.
1.3 TUJUAN
Agar Pembaca lebih memahami tentang rerangka konseptual dan tujuan laporan keuangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system yang
koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan
keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan
fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk dalam
memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan
pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis yang
menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada fakta
atau fenomena baru. Kerangka konseptual digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki
beberapa tingkatan. Pada tingkatan teori yang tinggi, kerangka konseptual mengindentifikasi
ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan. Pada tingkatan selanjutnya, karakteristik
kualitatif dari informasi keuangan dan elemen keuangan didefinisikan. Pada tingkatan
operasional, kerangka operasional berkaitan dengan prinsip- prinsip dan aturan- aturan tentang
pengakuan dan pengukuran elemen laporan keuangan. Artinya perumusan kerangka konseptual
dimulai dengan penentuan tujuan yang menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti
karakteristik kualitatif dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.
2.2 ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL
1. Isu artikulasi
Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:
a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet)disebut juga dengan pemeliharaan
modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang.
Peningkatan dan penurunan aset bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi earnings
antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan
gains serta losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement) disebut juga pandangan
laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan expense dihasilkan dari
kebutuhan akan penandingan. Penandingan merupakan proses pengukuran fundamental
dalam akuntansi yang terbagi atas dua tahap yaitu pengakuan revenue (dalam satuan waktu)
melalui prinsip realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab
2
akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera. Pandangan laba-rugi
menekankan pada pengukuran earnings, dan tidak pada peningkatan atau penurunan modal
bersih.
2. Isu definisi
Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu entitas,
dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa mendatang yang
diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak langsung.Aset juga
dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.
Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan oleh
pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya ekonomu
suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai.
Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.
b. manfaat potensial yang diperoleh entitas.
c. konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi asset
d. cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau masa lalu,
transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan yang tidak diduga.
e. dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.
1. Akrual
Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat mereka
terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva yang berkaitan
dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang berkaitan dalam jumlah tertentu
yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa depan.
2. Penangguhan
Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban dan
mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi dampak di
masa yang akan datang.
3. Alokasi
3
Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau rumus
tertentu.
4. Amortisasi
Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu melalui
pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.
5. Realisasi
Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak kas menjadi uang. Realisasi paling
tepat digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan untuk merujuk kepada penjualan
aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim atas sejumlah uang.
6. Pengakuan
Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal suatu hal dalam rekeningg dan
laporan keuangan perusahaan.
2.4 STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)
4
beberapa petimbangan nilai pentingSFAC No.1 ini. Beberapa petimbangan nilai
penting tersebut adalah:
a. Relevansi informasi
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat,
sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan.
Dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk
mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya
sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung
5
harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang
diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan
e. Representational faithfulness
6
Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat kesesuaian antara
pengukuran atau deskripsi dengan fenomena yang digambarkan.Dalam
akuntansi fenomena yang digambarkan adalah sumber daya ekonomi,
kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya dan kewajiban
entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan interpretasi.
7
g. Pendapatan (revenue) Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau
penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa,
atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
h. Biaya (expenses) Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa
atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
i. Keuntungan (gains) Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian (losses) Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.
8
1. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi
investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam
membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.
Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas dan
hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
2. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang
sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan
informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa
efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisarisbyang
telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
3. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari
pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap
sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan dalam
SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang kepentingannya
diutamakan yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor dan calon kreditor.
Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan sumber daya bagi suatu
entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: BPFE.
https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/rerangka-konseptual-suatu-model-
teori-akuntansi/
11