Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN


Dosen Pengampu : Achmad Nasrullah,S,Pd M.Ak

Disusun oleh: Kelompok 5

1. Fathul Rizkiyah 1903011012


2. Nurainina 1903011010
3. Shinta Nirmala Sari 1903011041
4. Komariyahtul Khibdiyah 1903011037

REGULAR MALAM A AKUNTANSI SEMESTER VI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah
yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang
bertemakan tentang ”Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah mengatakan, “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
2.1 KERANGKA KONSEPTUAL.............................................................................................2
2.2 ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL..............................................................................2
2.3 HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL.............................3
2.4 STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)............................4
2.5 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN...............................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi bagi
lingkungan bisnis yang terus berubah.FASB menggunakan kerangka kerja konseptual untuk
membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten.
Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan seseorang
untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan.

Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan


karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-istilah yang
biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk untuk pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat.Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan
(SAK) yang baru, memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang
berbeda dari sebelumnya.Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi
di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan definisi dari rerangka konseptual


2. Menjelaskan Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)
3. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan FASB
4. Menjelasakan tujuan pelaporan keuangan

1.3 TUJUAN

Agar Pembaca lebih memahami tentang rerangka konseptual dan tujuan laporan keuangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KERANGKA KONSEPTUAL

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system yang
koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan
keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan
fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk dalam
memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan
pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis yang
menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada fakta
atau fenomena baru. Kerangka konseptual digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki
beberapa tingkatan. Pada tingkatan teori yang tinggi, kerangka konseptual mengindentifikasi
ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan. Pada tingkatan selanjutnya, karakteristik
kualitatif dari informasi keuangan dan elemen keuangan didefinisikan. Pada tingkatan
operasional, kerangka operasional berkaitan dengan prinsip- prinsip dan aturan- aturan tentang
pengakuan dan pengukuran elemen laporan keuangan. Artinya perumusan kerangka konseptual
dimulai dengan penentuan tujuan yang menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti
karakteristik kualitatif dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.
2.2 ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL

1. Isu artikulasi
Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:
a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet)disebut juga dengan pemeliharaan
modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang.
Peningkatan dan penurunan aset bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi earnings
antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan
gains serta losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement) disebut juga pandangan
laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan expense dihasilkan dari
kebutuhan akan penandingan. Penandingan merupakan proses pengukuran fundamental
dalam akuntansi yang terbagi atas dua tahap yaitu pengakuan revenue (dalam satuan waktu)
melalui prinsip realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab

2
akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera. Pandangan laba-rugi
menekankan pada pengukuran earnings, dan tidak pada peningkatan atau penurunan modal
bersih.
2. Isu definisi
Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu entitas,
dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa mendatang yang
diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak langsung.Aset juga
dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.
Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan oleh
pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya ekonomu
suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai.
Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.
b. manfaat potensial yang diperoleh entitas.
c. konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi asset
d. cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau masa lalu,
transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan yang tidak diduga.
e. dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.

2.3 HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL

1. Akrual
Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat mereka
terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva yang berkaitan
dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang berkaitan dalam jumlah tertentu
yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa depan.
2. Penangguhan
Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban dan
mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi dampak di
masa yang akan datang.
3. Alokasi

3
Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau rumus
tertentu.
4. Amortisasi
Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu melalui
pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.
5. Realisasi
Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak kas menjadi uang. Realisasi paling
tepat digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan untuk merujuk kepada penjualan
aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim atas sejumlah uang.
6. Pengakuan
Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal suatu hal dalam rekeningg dan
laporan keuangan perusahaan.
2.4 STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)

SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework.


Statemen ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek yaitu tidak
membentuk prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan
sebagaimana Rule 203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari
GAAP.

Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan


Discussion Memorandum berjudul “ Conceptual Rerangka for Financial Accounting and
Reporting : Elements of Financial Statements and Their Measurement “ pada tahun 1976.
Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam komponen
rerangka konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting Concept (SFAC).
Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. 3 diantara nya dijelaskan
sebagai berikut:

1. Statements of Financial Accounting Concept No.1

SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan


secara keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan bisnis dan ekonomi . Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood
report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan tersebut, dengan

4
beberapa petimbangan nilai pentingSFAC No.1 ini. Beberapa petimbangan nilai
penting tersebut adalah:

a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk


mendapatkannya.
b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi
tentang perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi
earning power dan cash flow perusahaan.
d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna 
membuat prediksi dan penilaian masing-masing.

SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan


maupun bentuk dari laporan tersebut.Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan
seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi
dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan mengukur
earnings dan komponennya bagaimana kas diperoleh dan dibayarkan.Karenanya
SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang hati-hati dari tujuan komite
Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman yang tinggi.

2. Statements of Financial Accounting Concept No.2 Karakteristik Kualitatif dari


Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting Information)

Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus


dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih
bermanfaat.

a. Relevansi informasi
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat,
sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan.
Dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk
mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya
sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung

5
harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang
diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan

Informasi dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan meningkatkan


kemampuan pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan
membetulkan harapan awal mereka. Informasi berpengaruh terhadap perilaku
manusia dan karena orang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap
informasi tersebut, maka informasi keuangan tidap dapat dievaluasi dengan
cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar informasi tersebut. Nilai prediktif
merupakan pertimbangan yang penting dalam memisahkan informasi
akuntansi yang relevan dan tidak relevan.

c. Ketepatan waktu (timeliness)

Ketepatan waktu adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi tidak


tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah pelaporan
maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk tindakan masa depan.
Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang rendah.Timeliness
berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi
keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat membuat informasi relevan, tetapi
kurangnya timeliness dapat membuat informasi kehilangan relevansinya.Jadi
ada derajat timeliness.

d. Keandalan informasi (reliablelity)

Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian


informasi akuntansi, sangat tergantung pada kebenaran informasi yang
dihasilkan.Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan
suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang
digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

e. Representational faithfulness

6
Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat kesesuaian antara
pengukuran atau deskripsi dengan fenomena yang digambarkan.Dalam
akuntansi fenomena yang digambarkan adalah sumber daya ekonomi,
kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya dan kewajiban
entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan interpretasi.

3. Statements of Financial Accounting Concept No.6 Elemen-elemen Laporan


Keuangan (Elements of Financial Statements)

SFAC No. 6, “ Elements of Financial Statement of Business Enterprises “,


dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :
a. Aset (assets) Adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu
sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
b. Utang (liabitilies) Adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin
terjadi dimasa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas
untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa
mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
c. Ekuitas (equity) Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas
setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama
dengan hak pemilik.
d. Investasi oleh pemilik (investment by owners) Adalah kenaikan aset neto
suatu perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut
atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak
kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut.
e. Distribusi pada pemilik (distribution to owners) Adalah penurunan aset neto
suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan jasa, atau
penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
f. Laba komprehensif (comprehensive income) Adalah perubahan ekuitas (aset
neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari transaksi atau
peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.

7
g. Pendapatan (revenue) Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau
penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa,
atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
h. Biaya (expenses) Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa
atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
i. Keuntungan (gains) Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian (losses) Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.  

2.5 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan


dicurahkan.Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang
paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan
statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan
kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan
pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju. Pada
gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang
mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan
yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara umum
merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :

8
1. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi
investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam
membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.
Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas dan
hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.

2. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang
sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan
informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa
efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisarisbyang
telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.

3. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari
pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap
sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.

Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan dalam
SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang kepentingannya
diutamakan yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor dan calon kreditor.
Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan sumber daya bagi suatu
entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual menurut


FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren dari tujuan dan fundamental
yang selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang konsistem.Ada dua isu utama dalam
kerangka konseptual akuntansi keuangan, yang pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi.Isu
artikulasi terbagi dalam dua perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi,
dan perspektif lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi.Isu definisi erat
kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi milik entitas.Dalam materi
dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang terbagi menjadi sistem pemeliharaan
modal keuangan dan fisik yang dapat diukur dengan satuan moneter dan daya beli.
Pada pokok bahasan kedua, yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB yang
disebut dengan SFAC yang di dalamnya menguraikan hal-hal tertentu, dalam SFAC No 1
misalnya menguraikan tentang tujuan pelaporan keuangan, demikan seterusnya untuk SFAC
yang lain dengan pokok bahasannya masing-masing. SFAC terdiri dari SFAC No.1, 2, 6, No.8,
dimana SFAC No.8 secara umum memiliki isi tentang tujuan laporan keuangan yaitu
menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor,
Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas dan menyediakan
informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas .

10
DAFTAR PUSTAKA

 Suwardjono.2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: BPFE.

 Shevalina. 2013. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model.

 Khoyunita. 2012. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model di

 https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/rerangka-konseptual-suatu-model-

teori-akuntansi/

11

Anda mungkin juga menyukai