Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI

DAN PELAPORAN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU

JUSBAIR BAHERI, S.E., M.SA.,Ak.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

NUR FARIN RAHMADANI (2166002016)

PUTRI PRISKILIA (216602018)

ALDAN SAPUTRA (216602039)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

makalah ini tentang Rerangka Konseptual untuk akuntansi dan pelaporan

keuangan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester 4 yang diberikan oleh Bpk

Jusbair Baheri, S.E., M.SA.,Ak. selaku Dosen mata kuliah Teori Akuntansi.

Makalah ini juga bertujuan agar dapat mempelajari bagaimana rerangka

konseptual akuntansi dan tujuan laporan keuangan. Oleh sebab itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah

kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik

dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang

akan datang.

Kendari, 4 mei 2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3

2.1 kerangka konseptual……………………………………………..3

2.2. Statement of financial accounting concept……………………..6

2.3. Tujuan pelaporan keuangan……………………………………11

BAB III PENUTUP.........................................................................................13

3.1 Kesimpulan....................................................................................13

3.2 Saran...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam


standar akuntansi bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB
menggunakan kerangka kerja konseptual untuk membekali perkembangan
standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten. Disamping
itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan
seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan.

Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan


dan karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan
tepat istilah-istilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta
menyediakan petunjuk untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan
keuangan yang tepat.

Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru,


memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang
berbeda dari sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada
seluruh pelaku akuntansi di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan
baru yang berlaku.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan diatas maka dapat dirumuskan


beberapa masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah definisi dari kerangka konseptual?


2. Bagaimanakah penjelasan mengenai statement of financial
Accounting concept (SFAC)?
3. Apakah tujuan dari pelaporan keuangan?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Penulis akan membahas sebagai berikut:


1. Mengetahui definisi dari konseptual
2. Mengetahui penjelasan mengenai statement of financial
Accounting concept (SFAC)
3. Mengetahui Tujuan dari pelaporan keuangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 kerangka konseptual

a. pengertian

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu


system yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat
mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta
keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan
mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental
adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk
dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan
mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada


penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa
yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka konseptual
digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan. Pada
tingkatan teori yang tinggi, kerangka konseptual mengindentifikasi ruang lingkup
dan tujuan pelaporan keuangan.

Pada tingkatan selanjutnya, karakteristik kualitatif dari informasi keuangan


dan elemen keuangan didefinisikan. Pada tingkatan operasional, kerangka
operasional berkaitan dengan prinsip- prinsip dan aturan- aturan tentang
pengakuan dan pengukuran elemen laporan keuangan. Artinya perumusan
kerangka konseptual dimulai dengan penentuan tujuan yang menjadi landasan
untuk menyusun elemen lain seperti karakteristik kualitatif dari informasi dan
pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.

3
b. isu-isu kerangka konseptual
1. Isu artikulasi
Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:
a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga
dengan pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense
merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan
penurunan aset bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi
earnings antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi
earnings periode sebelumnya dan gains serta losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement)
disebut juga pandangan laporan income atau penandingan, yang
berarti revenue dan expense dihasilkan dari kebutuhan akan
penandingan. Penandingan merupakan proses pengukuran
fundamental dalam akuntansi yang terbagi atas dua tahap yaitu
pengakuan revenue (dalam satuan waktu) melalui prinsip realisasi
dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab
akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera.
Pandangan laba-rugi menekankan pada pengukuran earnings, dan
tidak pada peningkatan atau penurunan modal bersih.
2. Isu definisi
Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang
dimiliki suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan
manfaat di masa mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas
masuk secara langsung atau tidak langsung.Aset juga dibatasi untuk
menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.
Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang
didefinisikan oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak
merepresentasikan sumber daya ekonomu suatu entitas, namun
diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai.
Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan
mempunyai karakteristik sebagai berikut:

4
 aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.
 manfaat potensial yang diperoleh entitas.
 konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi
akuntansi asset
 cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari
transaksi
 sekarang atau masa lalu, transaksi pertukaran, transfer
searah dari pemilik, atau keuntungan yang tidak diduga.
 dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari
aset.
c. Hal-hal yang mendasari konsep akuntansi akrual
1. Akrual
Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan
kejadian nonkas pada saat mereka terjadi atau dengan kata lain
pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva yang berkaitan
dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang
berkaitan dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima
atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa depan.
2. Penangguhan
Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas
saat ini sebagai kewajiban dan mengakui pembayaran kas saat
ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi dampak di masa
yang akan datang.
3. Alokasi
Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah
tertentu menurut rencana atau rumus tertentu.

4. Amortisasi

5
Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis
memperkecil jumlah tertentu melalui pembayaran ataupun
penghapusan secara berkala.

5. Realisasi
Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak
kas menjadi uang. Realisasi paling tepat digunakan dalam
pelaporan akuntansi dan keuangan untuk merujuk kepada
penjualan aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim
atas sejumlah uang.
6. Pengakuan
Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal
suatu hal dalam rekeningg dan laporan keuangan perusahaan.

2.2 statement of financial accounting concept (SFAC)


a. pengertian
SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework.
Statemen ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek
yaitu tidak membentuk prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP)
dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of Conduct of AICPA
yang melarang penyimpangan dari GAAP.
Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB
mengeluarkan Discussion Memorandum berjudul “ Conceptual Rerangka for
Financial Accounting and Reporting : Elements of Financial Statements and
Their Measurement “ pada tahun 1976. Hasil kerja dan tulisan tersebut
akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam komponen rerangka
konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting Concept
(SFAC). Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. 3
diantara nya dijelaskan sebagai berikut:

1. statemen of financial accounting concept No.1

6
SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan
secara keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan bisnis dan ekonomi. Statemen ini merupakan turunan langsung
Trueblood report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan
tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini. Beberapa
petimbangan nilai penting tersebut adalah :
a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya.
b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi tentang
perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning
power dan cash flow perusahaan.
d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat
prediksi dan penilaian masing-masing.
SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan
maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan
keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi
perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan
disajikan dengan mengukur earnings dan komponennya bagaimana kas diperoleh
dan dibayarkan. Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang
hati-hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman
yang tinggi.

2. Statements of Financial Accounting Concept No.2 Karakteristik Kualitatif


dari Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting
Information)
Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus
dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih
bermanfaat.

7
a. Relevansi informasi Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai
laporan keuangan. Dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu
informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan
keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau
mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan
yang diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan Informasi
dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan meningkatkan kemampuan
pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal
mereka. Informasi berpengaruh terhadap perilaku manusia dan karena orang
berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap informasi tersebut, maka
informasi keuangan tidap dapat dievaluasi dengan cara sebatas kebenaran
peramalan atas dasar informasi tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan
yang penting dalam memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak
relevan.
c. Ketepatan waktu (timeliness) Ketepatan waktu adalah aspek pendukung
relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah
sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk
tindakan masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang
rendah.Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam
mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat membuat informasi
relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat membuat informasi kehilangan
relevansinya.Jadi ada derajat timeliness.
d. Keandalan informasi (reliablelity) Keandalan merupakan kualitas informasi
yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi, sangat tergantung pada
kebenaran informasi yang dihasilkan.Keandalan suatu informasi sangat tergantung
pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar
keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

8
e. Representational faithfulness Representational faithfulness berhubungan
dengan tingkat kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena
yang digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang digambarkan adalah sumber
daya ekonomi, kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya dan
kewajiban entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan interpretasi.

3. Statements of Financial Accounting Concept No.6 Elemen-elemen Laporan


Keuangan (Elements of Financial Statements)
SFAC No. 6, “ Elements of Financial Statement of Business Enterprises “.
Dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :
a. Assets (asset)
Adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang
yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa masa lalu.
b. Liabilities (utang)
Adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk
mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang
sebagai akibat transaksi masa lalu.
c. Equity (ekuitas)
Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan
hak pemilik.
d. Investement by owner (investasi oleh pemilik)
Adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer
entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk
memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam
perusahaan tersebut.
e. Distribution to owner (distribusi pada pemilik)

9
Adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari
transfer aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan
kepada pemilik.
f. Comprehensive income (laba komprehensif)
Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda
yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber
yang bukan berasal dari pemilik.
g. Revenue (pendapatan)
Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang
suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal
dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan
kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus
menerus.
h. Expenses (biaya)
Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan
jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
i. Gains (keuntungan)
Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Losses (kerugian)
Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.

10
2.3 Tujuan pelaporan keuangan

Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan


dicurahkan. Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan
langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan
menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya
menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan.
Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan
kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang
dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional
pihak yang dituju. Pada gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan
tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan
pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan yang lebih luas
(tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara umum
merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
1. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang
bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah
ada maupun yang potensial dalam membuat keputusan mengenai
penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor. Keputusan tersebut
meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas dan
hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
2. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas,
investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta
kreditur lain yang membutuhkan informasi tentang sumber daya
entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun
efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisarisbyang
telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan
sumber daya entitas.
3. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi
keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber
daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut

11
dalam pelaporan entitas. Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu
entitas yang dirkomendasikan dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa
para pengguna informasi keuangan yang kepentingannya diutamakan
yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor dan calon
kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang
menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki
akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.

12
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka


konseptual menurut FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang
konheren dari tujuan dan fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu
standar yang konsistem.Ada dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi
keuangan, yang pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi terbagi
dalam dua perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi, dan
perspektif lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu
definisi erat kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi
milik entitas. Dalam materi dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang
terbagi menjadi sistem pemeliharaan modal keuangan dan fisik yang dapat diukur
dengan satuan moneter dan daya beli.

Pada pokok bahasan kedua, yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB
yang disebut dengan SFAC yang di dalamnya menguraikan hal-hal tertentu,
dalam SFAC No 1 misalnya menguraikan tentang tujuan pelaporan keuangan,
demikan seterusnya untuk SFAC yang lain dengan pokok bahasannya masing-
masing. SFAC terdiri dari SFAC No.1, 2, 6, No.8, dimana SFAC No.8 secara
umum memiliki isi tentang tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi
keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, Untuk menilai
prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas dan menyediakan
informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas .

1.2 Saran

Penelitian ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan untuk


keefektivitasan dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi penulis berharap

13
dengan adanya sistem informasi akuntansi diharapkan para perusahaan dapat
mengambil sebuah keptusan yang tepat guna menyelesaikan masalah ma

DAFTAR PUSTAKA

 Suwardjono.2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.


Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
 Shevalina. 2013. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model.
 Khoyunita. 2012. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model
dihttps://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/rerangka-
konseptualsuatu model-teori-akuntansi/

14

Anda mungkin juga menyukai