DOSEN PENGAMPU
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
keuangan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester 4 yang diberikan oleh Bpk
Jusbair Baheri, S.E., M.SA.,Ak. selaku Dosen mata kuliah Teori Akuntansi.
konseptual akuntansi dan tujuan laporan keuangan. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
3.1 Kesimpulan....................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. pengertian
3
b. isu-isu kerangka konseptual
1. Isu artikulasi
Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:
a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga
dengan pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense
merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan
penurunan aset bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi
earnings antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi
earnings periode sebelumnya dan gains serta losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement)
disebut juga pandangan laporan income atau penandingan, yang
berarti revenue dan expense dihasilkan dari kebutuhan akan
penandingan. Penandingan merupakan proses pengukuran
fundamental dalam akuntansi yang terbagi atas dua tahap yaitu
pengakuan revenue (dalam satuan waktu) melalui prinsip realisasi
dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab
akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera.
Pandangan laba-rugi menekankan pada pengukuran earnings, dan
tidak pada peningkatan atau penurunan modal bersih.
2. Isu definisi
Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang
dimiliki suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan
manfaat di masa mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas
masuk secara langsung atau tidak langsung.Aset juga dibatasi untuk
menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.
Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang
didefinisikan oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak
merepresentasikan sumber daya ekonomu suatu entitas, namun
diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai.
Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
4
aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.
manfaat potensial yang diperoleh entitas.
konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi
akuntansi asset
cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari
transaksi
sekarang atau masa lalu, transaksi pertukaran, transfer
searah dari pemilik, atau keuntungan yang tidak diduga.
dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari
aset.
c. Hal-hal yang mendasari konsep akuntansi akrual
1. Akrual
Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan
kejadian nonkas pada saat mereka terjadi atau dengan kata lain
pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva yang berkaitan
dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang
berkaitan dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima
atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa depan.
2. Penangguhan
Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas
saat ini sebagai kewajiban dan mengakui pembayaran kas saat
ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi dampak di masa
yang akan datang.
3. Alokasi
Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah
tertentu menurut rencana atau rumus tertentu.
4. Amortisasi
5
Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis
memperkecil jumlah tertentu melalui pembayaran ataupun
penghapusan secara berkala.
5. Realisasi
Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak
kas menjadi uang. Realisasi paling tepat digunakan dalam
pelaporan akuntansi dan keuangan untuk merujuk kepada
penjualan aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim
atas sejumlah uang.
6. Pengakuan
Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal
suatu hal dalam rekeningg dan laporan keuangan perusahaan.
6
SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan
secara keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan bisnis dan ekonomi. Statemen ini merupakan turunan langsung
Trueblood report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan
tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini. Beberapa
petimbangan nilai penting tersebut adalah :
a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya.
b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi tentang
perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning
power dan cash flow perusahaan.
d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat
prediksi dan penilaian masing-masing.
SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan
maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan
keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi
perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan
disajikan dengan mengukur earnings dan komponennya bagaimana kas diperoleh
dan dibayarkan. Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang
hati-hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman
yang tinggi.
7
a. Relevansi informasi Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai
laporan keuangan. Dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu
informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan
keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau
mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan
yang diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan Informasi
dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan meningkatkan kemampuan
pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal
mereka. Informasi berpengaruh terhadap perilaku manusia dan karena orang
berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap informasi tersebut, maka
informasi keuangan tidap dapat dievaluasi dengan cara sebatas kebenaran
peramalan atas dasar informasi tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan
yang penting dalam memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak
relevan.
c. Ketepatan waktu (timeliness) Ketepatan waktu adalah aspek pendukung
relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah
sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk
tindakan masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang
rendah.Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam
mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat membuat informasi
relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat membuat informasi kehilangan
relevansinya.Jadi ada derajat timeliness.
d. Keandalan informasi (reliablelity) Keandalan merupakan kualitas informasi
yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi, sangat tergantung pada
kebenaran informasi yang dihasilkan.Keandalan suatu informasi sangat tergantung
pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar
keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
8
e. Representational faithfulness Representational faithfulness berhubungan
dengan tingkat kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena
yang digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang digambarkan adalah sumber
daya ekonomi, kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya dan
kewajiban entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan interpretasi.
9
Adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari
transfer aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan
kepada pemilik.
f. Comprehensive income (laba komprehensif)
Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda
yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber
yang bukan berasal dari pemilik.
g. Revenue (pendapatan)
Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang
suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal
dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan
kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus
menerus.
h. Expenses (biaya)
Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu
perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan
jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama
perusahaan secara terus menerus.
i. Gains (keuntungan)
Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Losses (kerugian)
Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang
berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.
10
2.3 Tujuan pelaporan keuangan
11
dalam pelaporan entitas. Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu
entitas yang dirkomendasikan dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa
para pengguna informasi keuangan yang kepentingannya diutamakan
yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor dan calon
kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang
menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki
akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.
12
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pada pokok bahasan kedua, yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB
yang disebut dengan SFAC yang di dalamnya menguraikan hal-hal tertentu,
dalam SFAC No 1 misalnya menguraikan tentang tujuan pelaporan keuangan,
demikan seterusnya untuk SFAC yang lain dengan pokok bahasannya masing-
masing. SFAC terdiri dari SFAC No.1, 2, 6, No.8, dimana SFAC No.8 secara
umum memiliki isi tentang tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi
keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, Untuk menilai
prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas dan menyediakan
informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas .
1.2 Saran
13
dengan adanya sistem informasi akuntansi diharapkan para perusahaan dapat
mengambil sebuah keptusan yang tepat guna menyelesaikan masalah ma
DAFTAR PUSTAKA
14