Anda di halaman 1dari 20

TEORI AKUNTANSI

“KONSEP DASAR”

Disusun Oleh :

Widyatusyifa C301 18 510


Indah Suci R. C30119229
Ayu Advaita Kusuma Lija C301 19 242

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1) JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kamidapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Konsep Dasar” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah “Teori Akuntansi”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Konsep Dasar”   bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap adanya saran dan kritikan yang
membangun demi perbaikan penulis di masa yang akan datang.

Demikianlah kata pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat
di pahami bagi siapa pun yang membacanya. Mohon maaf apabila ada terdapat kesalahan
kata – kata di dalam makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Palu, 15Februari 2022

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KONSEP DASAR.................................................2


B. SUMBER-SUMBER KONSEP DASAR................................................................3

C. IMPLIKASI KONSEP DASAR TERHADAP STANDAR


AKUNTANSI....................................................................................................5
D. MANFAAT KONSEP DASAR...............................................................................6
E. KESATUAN USAHA..............................................................................................6
F. PENGERTIAN ASUMSI.........................................................................................6

BAB III PENUTUP....................................................................................................................8

A. KESIMPULAN........................................................................................................8
B. SARAN....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep dasar adalah sebuah pemikiran awal yang mana akan dijadikan


pedoman dan dikembangkan dalam pembentukan pengetahuan ilmiah yang
ada. Konsep dasar diperlukan dikarenakan digunakan sebagai pemikiran awal agar
dikembangkan menjadi suatu invoasi di berbagai bidang ilmiah atau di kehidupan
secara umum.

Konsep dasar akuntansi menjadi fondasi atau landasan utama dalam


melakukan proses pencatatan, meringkas, mengklarifikasi, menampilkan hingga pada
proses pengolahan data.

B. Rumusan Masalah

a. ApaPengertian dan Fungsi Konsep Dasar ?


b. Apa Saja Sumber-Sumber Konsep Dasar ?
c. Jelaskan Implikasi Konsep Dasar Terhadap Standar Akuntansi!
d. Apa Manfaat Konsep Dasar ?
e. Apa Itu Kesatuan Usaha ?
f. Apa Pengertian Asumsi ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KONSEP DASAR

Konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum
tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Konsep dasar pada
umumnya, merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakterisitik lingkungan tempat
atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan

Fungsi Konsep Dasar :

a. Sebagai landasan penalaran pada tingkat perekayasaan.

Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk


membangunstruktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk
menunjangtercapainya tujuan negara. Perekayasaan akuntansi memilih dan
mengaplikasikanideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedi secara
teoretis dan prakstisuntuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara dengan
mempertimbangkan faktorsosial, ekonomik, politik, dan budaya negara

b. Konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusun standar dalam berargumen
untuk menentukan konsep prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar.

P&L menegaskan bahwa penyusun standar harus dilandasi oleh pemikiran atau
penalaran yang jelas dan jermih. Pemilihan istilah.misalnya, harus didasarkan atas
pikiran yang jernih dan kaedah kebahasaan yang baik bukannya atas selera seseorang
yang berkuasa. Demikian juga, standar akuntansi tidak harus tunduk pada apa yang
nyatanya dipraktikkan tetapi harus lebih berorientasi kemasa depan demi perbaikan
secara bertahap.

B. SUMBER-SUMBER KONSEP DASAR

1.IAI/IASC

2
Ada dua konsep dasar (asumsi pelandas) yang disebut secara spesifik dalam rerangka
konseptual IASC: basis akrual dan usaha berlanjut

2. Paul Grady

Grady (1965) melakukan studi untuk menginventarisasi praktik akuntansi di Amerika


untuk mengidentifikasi berbagai faktor lingkungan kebiasaan, konsep, prinsip,
praktek, metode, dan teknik yang membentuk teknik akuntansi berterima umum
Amerika. Grady mengidentifikasi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi
praktek bisnis dar akuntansi di Amerika.Grady mendeskripsikan konsep dasar sebagai
konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi
atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemer keuangan

Konsep dasar merupakan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan


keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada
statement keuangan. 10 konsep dasar menurut Paul Grady adalah:

a) Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi

b) Entitas bisnis spesifik

c) Usaha berlanjut

d) Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akuntansi

e) Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama

f) Keanekaragaman perlakuan akuntansi diantara entitas independen

g) Konservatisna

h) Keterandalan data melalui pengendalian internal

i) Matearilitas

j) Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran.

3. Wolk. Tearney, dan Dodi

3
Mendaftar empat (4) konsep yang dianggap sebagai postulat dan beberapa konsep lain
sebagai prinsip berorientasi masukkan yaiturecognition, matching, conservatis,
disclosure,materialty dan objectivity dan prinsip berorientasi keluaran yaitu
comparability, materialty, dan uniformity. Keempat konsep yang dikategorikan
sebagai postulat adalah:

a) Usaha ber lanjut

b) Periode waktu

c) Entitas akuntansi

d) Unit Moneter

4. Antony, Hawkins dan Merchant

Mendaftar sebelas (11) konsep yang dijadikan sebagai basis dalam membahas
statemen keuangan yaitu:

A) Pengukuran Dengan Unit Uang

B) Entitas

C) Usaha Berlanjut

D) Kos

E) Aspek Ganda

F) Periode Akuntansi

G) Konservatisma

H) Realisas

I) Penandingan

J) Konsistensi

K) Materialitas

4
Konsep dasar I sampai 5 dikategorikan sebagai pelandasan statemen posisi keungan,
sedangkan konsep dasar 6 sampai 11 dikategorikan sebagai pelandasan statemen laba-
rugi.

5.Paton dan Littleton

Seperangkat konsep dasar yang dikemukakan Paton dan Littleton (1970) merupakan
konsep-konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumbersumber yang disebut
sebelumnya. Buku Paton dan Littleton (P&L) yang diterbitkan pertama kali pada
tahun 1940 merupakan salah satu karya klasik yang mempengaruhi pemikiran
akuntansi sesudah itu. Konsep konsep dasar yang dikemukakan P&L:

A) Entitas Bisnis Atau Kesatuan Usaha

B) Kontinuitas Kegiatan Atau Usaha

C) Penghargaan Sepakatan

D) Kos Melekat

E) Upaya Dan Capaian Atau Hasil

F)Bukti Terverifikasi Dan Objektif

G) Asumsi

Beberapa daftar diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tentang apa


yang dimasukkan sebagai konsep dasar oleh berbagai sumber diatas.Perbedaan dapat
terjadi karena perbedaan persepsi berbagai sumber tentang faktorlingkungan atau
karena perbedaan pendefinisian makna atau status suatukonsep sebagai konsep dasar.
Sebagai contoh, Grady menganggap bahawa hak milik pribadi merupakan suatu
konsep dasar sedangkan penulis yang lain menganggap hak milik pribadi adalah suatu
faktor lingkungan

P&L tidak memasukkan materialitas sebagai konsep dasar mungkin karena


mereka mengaggaap bahwa materialitas lebih merupakan kriteria pemilihar informasi
dan karenanya kurang validitas sebagai konsep dasarDemikian juga konsep taksiran
tidak dimasukkan dalam konsep dasar karena konsep taksiran lebih merupakan

5
keterbatasan informasi keuangan daripada konsep itu sendirinya adalah
konsekuensi atau turunan dari konsep entitas bisnis demikian juga konsep periode
waktu dan konsep akrual, keduanya sebenarnya adalah turunan konsep dasar
penandingan upaya dan hasil.

Untuk menunjukkan konsep yang maknanya sama sering kali juga digunakan
beberapa istilah yang berbeda misalnya: kesatuan akuntansi, kesatuan usaha,
kesatuan, entitas, kesinambungan, berlangsung terus dan kontinuitas usaha. Suatu
konsep dasar merupakan turunan atau konsekuensi logis dari konsep dasar yang lain
sehingga terjadi perbedaan tentang banyaknya konsep-konsep yang masuk dalam
seperangkat konsep dasar. Konsep- konsep yang diuraikan oleh P&L cukup lengkap
karena dapa menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang
berjalan pada jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang
satu.

C. IMPLIKASI KONSEP DASAR TERHADAP STANDAR AKUNTANSI

Implikasi konsep terhadap standar adalah adanya ketentuan penyajian


statemen laba-rugi periodic secara komparatif/serial, paling tidak untuk 2 periode
berturut-turut.Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi luar biasa
harus masuk dalam statemen laba-rugi all-inclusive.Konsep dasar akuntansi adalah
suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan
maupun pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Seperti konsep kesatuan usaha, konsep harga perolehan, konsep
kesinambungan, dan sebagainya. Baiklah, untuk lebih jelasnya mar dilanjutkan
beberapa contoh konsep dasar akuntansi.

1) Konsep Kesatuan Usaha

Dalam konsep kesatuan usaha ini, perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang
terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan.Artinya keuangan
perusahaan terpisah dari pemilik. terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah pula
dari keuangan pada direksi.Sehingga perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha

2) Konsep Harga Perolehan

Artinya konsep ini adalah setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar
harga perolehan tersebut. Contohnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp. 9.500.000,00

6
sebelum operasi masih diperlukan biaya pemasangan Rp.400.000,00 maka harga
perolehan menjadi Rp. 9.900.000,00 (Rp.9.500.000,00 + Rp. 400.000,00). Sehingga
nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi.Harga perolehanadalah jumlah uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang atau jasa dalam pertukaran sampai
barang tersebut siap dipakai.

3) Konsep Kesinambunga

Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, tentunya berupaya untuk


melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus menerus.
Dalam proses usaha itu, senantiasa dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan yang disusun secara berkala dapat dibandingkan sehingga diperoleh
informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha.

Dengan membandingkan laporan keuangan dari satu periode dengan periode lainnya
dapat diperoleh suatu data yang pasti tentang naik turunnya pendapatan dan beban,
sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajuan perusahaan.

4) Konsep Pengukuran dengan Uang

Pengukuran dengan nilai uang artinya seluruh informasi utama dalam laporan keuangan
itu diukur dengan satuan ukur uang, karena uang sudah umum digunakan untuk
mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahannya.

Akuntansi menggunakan satuan mata uang karena satuan tersebut paling


mudah untuk mengkuantifikasi objek atau jasa ke dalam satuan yang homogenus dan
juga karena harga dalam satuan uang adalah cara yang sudah umum untuk menyatakan
kesepakatan dalam pertukaran.Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan uang atau harga
itu sendiri yang mempunyai arti penting melainkan justru potensi jasa yang ada di balik
angka koslah yang mempunyai arti penting.

Potensi jasa tersebut adalah daya, kemampuan, atau Dari segi akuntansi,
sebenarnya bukan uang atau harga itu sendiri yang mempunyai arti penting melainkan
justru potensi jasa yang ada di balik angka koslah yang mempunyai arti penting.
Kapasitas yang kalau ditukarkan dapat menimbulkan daya, kemampuan, atau kapasitas
lain yang kekuatannya (besamya) paling tidak sama dengan yangsebelumnya dimiliki
perusahaan yang direpresentasi dalam bentuk kos. Misalnya, kas Rp5.000.000

7
ditukarkan dengan mesin, ini berarti bahwa daya beli (kos Rp 5.000.000) ditukarkan
dengan daya produksi (kos Rp 5.000.000).

5) Periode Akuntansi

Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi berupa


laporan keuangan dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan
dalam mengambil suatu keputusan. Misalnya per tahun, triwulan atau semesteran.

6) Penetapan Beban dan Pendapatan

Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan,
sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benarbenar sudah direalisasi.Perhitungan
laba/rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu
periode tertentu.

D. MANFAAT KONSEP DASAR


Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa
akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji
tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran.
Konsep dasar berfungsi melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan
akuntansi,konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan staandar dalam
berargumen untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan
dijadikan standar.
Dalam tiap standar yang diterbitkan, misalnya, FASB menyertakan bagian
yang disebut Basis Penyimpulan yang didalamnya terrefleksi konsep dasar yang
dianut baik secara eksplisit maupun implicit. P&L menegaskan bahwa penyusunan
standar harus dilandasi oleh pemikiran atau penalaran yang hjelas dan jernih.

Manfaat lain konsep dasar:

• Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis pada tingkat perekayasaan,


penetapan standar, atau penerapan standar.
• Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for conclusion) dalam rerangka
konseptual sebagai hasil perekayasaan.

8
• Terrefleksi di latar belakang penyimpulan (background information) dalam
pernyataan standar akuntansi.
• Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting policy) perusahaan dalam buku
pedoman akuntansi.

E. KESATUAN USAHA

Konsep kesatuan usaha adalah sebuah konsep yang menjelaskan bahwa sebuah
perusahaan di anggap berdiri sendiri tetapi terpisah dari pemiliknya.Konsep kesatuan usaha
atau pemisahan ini bertujuan untuk tetap menjaga keuangan perusahaan. Apabila konsep ini
bisa di pertahankan maka aktivitas ekonomi yg berkaitan dengan pemiliknya tidak akan
bercampur baur dengan transaksi keuangan perusahaan.

Konsep kesatuan usaha ini harus menghasilkan atau menyediakan barangjasa kemudian
menyerahkannya untuk menghasilkan pendapatan. Ada beberapa Implikasi pada konsep
kesatuan usaha ini yaitu :

a) Batas kesatuan usaha, konsep kesatuan usaha ini tergantung pada keberadaannya klu secara
yuridis.

b) Ekuitas, konsep kesatuan usaha ini memiliki implikasi terhadap ekuitas, ekuitas ini
bermaksud bahwa kesatuan usaha di anggap sebagai hubungan bisnis atau bisa juga utang
dalam konsep kesatuan usaha.

c) Pendapatan, pendapatan pada konsep kesatuan usaha ini dapat dianggap dapat menaikkan
ekuitas.

F. PENGERTIAN ASUMSI

Struktur akuntansi didasari pada beberapa asumsi dasar.Adapun untuk asumsi dasar akuntansi
tersebut terdiri atas kesatuan usaha khusus (sparate entity), keberlangsungan usaha (going
concem), pemakaian unit moneter dalam pencatatan (monetery unit) dan tepat waktu (time
periode).Berikut penjelasan tentang masing - masing asumsi dasar tersebut.

a) Kesatuan usaha khusus (sparate entity/ economic entity)

Pada asumsi dasar kesatuan usaha khusus, perusahaan dilihat sebagai suatu usaha yang

9
berdini sendiri, yang terpisah dari pemilik perusahaan.Atau dapat juga disebutkan bahwa
perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi yang terpisah dengan pemiliknya atau dari
kesatuan usaha yang lainnya.Dengan demikian semua transaksi yang ada dalam perusahaan
harus dipisah dengan transaksi pribadi pemilik perusahaan.

b) Kontinuitas usaha (going concern/continuity)

Asumsi dasar akuntansi ini menganggap bahwa perusahaan akan hidup terus dan tidak akan
terjadi lukuidasi untuk masa yang akan datang Penekanan dari asumsi ini adalah anggapan
terhadap perusahaan bahwa akan tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan usaha, kontrak
atau perjanjian. Sehingga dengan

demikian dibuat berbagai metode penilaian dan pengalokasian di dalam akuntansi.Untuk


contohnya adalah adanya prosedur amortisasi dan depresiasi. Suatu perusahaan dipandang
tidak cukup bukti bahwa perusahaan akan berhenti usahanya maka economic entity tersebut
dipandang akan hidup terus dan begu dengan sebaliknya.

c) Penggunaan unit moneter dalam pencatatan

Transaski yang ada dalam perusahaan bisa dilakukan dengan menggunakan ukuran unit fisik,
namun tidak seluruh transaksi tersebu memakai ukuran fisik yang sama. Dengan demikian
akan terjadi kendala dalam menyusun laporan keuangan. Untuk mengatasi hambatan tersebut
maka dipakai unit moneter pada saat terjadinya transaksi. Unit moneter tersebut adalah mata
uang dari negara dimana perusahaan tersebut berada.Pencatatan suatu transaksi dengan
menggunakan mata uang pada waktu terjadinya transaksi dikenal dengan biaya historis
(history cost).

Dasar ini dipakai dengan asumsi bahwa daya beli yang terjadi stabil dan tidak akan
menimbulkan penyesuaian-penyesuaian. Namun apabila terjadi perubahan daya beli yang
tajam (terutama inflasi) maka laporan keuangan yang menggunakan biaya histori akan
memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

d) Periode waktu (time periode/ periodecity)

Aktivitas suatu perusahaan akan berjalan terus dari periode yang saatu ke periode yang
lainnya dengan tingkat volume dan laba yag berbeda-beda. Persoalan yang muncul adalah
pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu yang mana dibuat laporan
keuangan. Pembuatan laporan keuangan harus tepat waktu supaya manfaat laporan keuangan
tersebut dapat dirasakan bagi kreditur dan juga bagi manajamen seperti apa yang menjadi
tujuan umum laporan keuangan Sehingga dengan demikian perlu dilakukan alokasi ke periode
- periode untuk transaksi - transaksi yang mempengaruhi beberapa period

10
BAB III

REVIEW ARTIKEL

KELOMPOK (KELOMPOK 4) MATA KULIAH “TEORI


AKUNTANSI”

ANGGOTA KELOMPOK 1. WIDYATUSYIFA C 301 18 510


2. INDAH SUCI RAHMADANI C 301 19
229
3. AYU ADVAITA KUSUMA LIJA C 301
19 242

TANGGAL REVIEW 20 FEBRUARY 2022

JUDUL ARTIKEL PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK


TERHADAP KONSEP DASAR,
PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN
AKUNTANSI LINGKUNGAN

NAMA PENULIS DEVINA RIZCHY SARI

TAHUN 2017

HALAMAN ARTIKEL 1-20

11
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikanpersepsi akuntan pendidik
terhadap konsep dasar akuntansi lingkungan,
pengukuran akuntansi lingkungan dan
pengungkapan akuntansi lingkungan,dan
mengetahui pendapat akuntan pendidik
khususnya di Kota Salatiga, Surakarta dan
Semarang tentang perkembangan dan penetapan
standarisasi akuntansi lingkungan di

Indonesia.Sehingga dapat diketahui langkah


selanjutnya untuk perkembangan standarisasi dan
implementasi penerapan akuntansi lingkungan di
Indonesia. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin
menggambarkan konsep dasar, pengukuran dan
pengungkapan akuntansi lingkungan dari sudut
pandang akuntan pendidik yang bekerja di tiga
perguruan tinggi di Kota Salatiga yaitu
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW),
IAIN dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ama
(STIE AMA), UNS Surakarta dan UDINUS
Semarang.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini


adalah akuntan pendidik yang ada di tiga kota di
Provinsi Jawa Tengah,Salatiga berasal dari
Universitas Kristen Satya Wacana, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga, dan STIE AMA
Salatiga, Solo berasal dari Universitas Sebelas
Maret, dan Semarang dari Universitas Dian
Nuswantoro. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan
Convenience sampling, dimana peneliti

1
mengambil sampel dari akuntan pendidik yang
bersedia mengisi kuesioner yang telah dibagikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Perolehan Data dan


Gambaran Umum Responden

Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 29


September 2016 sebanyak 60 kuesioner, semua
kuesioner terdistribusi secara langsung.
Kuesioner yang kembali dalam penelitian ini
sebanyak 50 kuesioner, yang semuanya diambil
langsung ditempat. Dalam distribusi kuesioner
ini 30 kuesioner didistribusi ke Universitas
Sebelas Maret Surakata dan kembali sebanyak 27
kuesioner, 15 kuesioner ke Universitas Dian
Nuswantoro Semarang dan kembali 9 kuesioner,
serta 20 kuesioner yang tersebar di Kota Salatiga
yang kembali sebanyak 14 kuesioner diantaranya
1 kuesioner dari Institut Agama Islam Negeri
Salatiga, 4 kuesioner dari STIE AMA dan 9
kuesioner dari Universitas Kristen Satya
Wacana.

2. Analisis Deskripsi Identitas Responden

Banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin,


sebanyak 26 orang atau 52% adalah responden
laki-laki dan sisanya adalah responden
perempuan yakni sebanyak 24 orang atau 48%.
Berdasarkan usia, mayoritas responden sebanyak
26 orang atau 52% adalah responden yang
berusia 26-45 tahun dan paling sedikit adalah
responden yang berusia 56 - 65 tahun yakni
sebanyak 3 orang atau 6%.Mayoritas responden
sebanyak 43 orang atau 86% adalah responden
yang pendidikan terakhirnya Magister/S2 dan

1
responden yang pendidikan terakhirnya
Doktor/S3 yakni sebanyak 7 orang atau 14%.

3. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian

Data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan


dan dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan
menggunakan alat ukur angket yang telah diuji
reliabilitasnya. Deskripsi dan operasionalisasi
konsep-konsep dalam angket ini dilakukan
berdasarkan jawaban kuesioner setiap responden
dari beberapa Universitas di Salatiga, Surakarta,
dan Semarang. Teknik analisis statistik deskriptif
bertujuan untuk menjelaskan mengenai
keseluruhan data yang dikumpulkan dengan
memaparkan, mengelompokkan dan
mengklasifikasikan ke dalam tabel distribusi
frekuensi yang kemudian diberikan penjelasan.

KESIMPULAN Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan


bahwa persepsi akuntan pendidik dari 3
perguruan tinggi di Kota Salatiga, Surakarta dan
Semarang terhadap konsep dasar akuntansi
lingkungan di Indonesia saat ini masih tergolong
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran
dan tindakan dibidang akuntansi belum memadai
karena belum adanya aturan yang tegas dan
terperinci terkait hal hal apa saja yang harus
diungkapkan dalam laporan keuangan. Dari hasil
analasis deskriptif yang telah dilakukan diperoleh
hasil bahwa rata-rata akuntan pendidik setuju
bahwa pengukuran akuntansi lingkungan dapat
diukur dengan satuan moneter. Akuntan pendidik
berpendapat bahwa pengukuran mengenai biaya-

1
biaya terkait dengan akuntansi lingkungan dapat
ditelusuri dengan berbagai metode salah satunya
dengan menggunakan estimasi biaya lingkungan.
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa rata rata jawaban
responden setuju apabila biaya biaya terkait
dengan akuntansi lingkungan diungkapkan dalam
laporan keuangan. Dengan diungkapkannya
biaya-biaya terkait dengan aktivitas lingkungan
kedalam laporan keuangan dapat memberikan
informasi yang relevan bagi pengambilan
keputusan dengan pertimbangan manfaat dan
efek dari lingkungan

KEUNGGULAN Artikel ini dapat menjelaskan dan memaparkan


point-point penting dengan sangat detail,
sehingga memudahkan para pembaca untuk
memahami point-point penting yang ada dalam
artikel ini.

KELEMAHAN Artikel ini terdapat spasi yang terlalu padat


sehingga membuat para pembaca tidak nyaman
untuk membacanya.

1
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Konsep Dasar Akuntansi memberikan standar yang sama dalam hal


melakukan pencatatan akuntansi. Bersama dengan Persamaan Dasar Akuntansi,
Konsep Dasar Akuntansi menjadi dua hal yang harus dikuasai untuk menghasilkan
laporan keuangan yang standar.

Ada 10 Konsep Dasar Akuntansi, yakni Konsep Kesatuan Usaha, Pengakuan


Pendapatan, Kesinambungan, Mempertemukan, Harga Perolehan, Penyajian Lengkap,
Asumsi, Kehati-hatian, Pengukuran Nilai Uang, dan Konsistensi.

Berbagai sumber manyajikan daftar konsep dasar yang berbeda-beda karena


perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep untuk disebut sebagai
konsep dasar. Konsep dasar yang satu dalam banyak hal merupakan turunan atau
konsekuensi dari konsep dasar lainnya.
Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa
akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji
tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran.

1
DAFTAR PUSTAKA

- Sulistiwati Munika.2014. Konsep Dasar Akuntansi.


https://munikasulistiawati.wordpress.com/2014/08/30/konsep-dasar-akuntansi/\.
Diakses 16 Februari 2022, Pukul 13.01

- Gita.2020. Mengenal Asumsi Dasar.https://accurate.id/akuntansi/mengenal-asumsi-


dasarakuntansi/#:~:text=Apa%20itu%20Asumsi%20Dasar
%20Akuntansi&text=Asumsi%20dasar%20akuntansi%20adalah%20tentang,tentang
%20bagaimana%20transaksi%20bisnis%20dicatat. Diakses 16 Februari 2022, Puku
21.12

- Kurniawan Sigit. 2020. Konsep Dasar Akuntanasi https://kledo.com/blog/konsep-


dasar-akuntansi/. Dikases 16 Februari 2022, Pukul 20.00

Anda mungkin juga menyukai