Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN TRADISIONAL UNTK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Teori Akuntansi

Dosen Pengampu:
Wa Ode Sitti Nur Insani, SE.,M.E

Oleh:
Kelompok 4
Agustina Nim 216602109
Dea Ayudyah Fahrani Nim 216602087

KELAS KAP
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalahini dengan judul
“Konsep Elemen dan Struktur Teori Akuntansi”, tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Wa Ode Sitti Nur Insani,
SE.,M.Esebagai dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi yang telah
membantumemberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Tidak
lupa juga ucapan Terimakasih kepada anggota kelompok yang sudah berkontribusi
dalam pembuatan makalah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 06 Mei 2023

Kelompok 4

i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….1
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………... …2
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….......2
1.2 Rumusan Masala…………………………………………………………………3
1.3 Tujuan Penulis……………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….4
2.1 Hakikat Akuntansi Berbagai Gambar……………………………………………4
2.2 Penyusuna Dan Verifikasi Teori…………………………………………………8
2.3 Metodologi Dalam Perumusan…………………………………………………. .8
2.4 Pendekatan Untuk Perumusan teori akuntansi…………………………………...9
2.5 Pendekatan Slektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi………………………..10
2.6 pemdekatan selektif untuk teori perumusan teori akuntansi……………………12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….13
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………13
3.2 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….14

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Pada perkembangan saat
ini, akuntansi didefinisi dengan mengacu pada konsep informasi bahwa akuntansi
adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat
dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara
alternatif tindakan yang ada.

Definisi ini merujuk akuntansi sebagai suatu “seni” maupun sebagai “aktivitas
jasa” dan secara tidak langsung menyatakan bahwa akuntansi mencakup sekumpulan
teknik yang dianggap bermanfaat untuk suatu bidang tertentu. Para akuntan memiliki
pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam menguraikan
perbedaan teori-teori akuntansi. Sebelum menguji pendekatan¬-pendekatan
tradisional dalam perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila dilakukan
pengujian terhadap beberapa pandangan yang telah membentuk perkembangan
akuntansi keuangan. Pandangan-pandangan tersebut adalah akuntansi sebagai bahasa,
akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi saat
ini, akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi sebagai komoditas, dan akhirnya,
akuntansi sebagai sebuah ideologi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat akuntansi sebagai gambaran?
2. Bagaimana Penyusunan dan verifikasi teori?
3. Bagaimana Hakikat teori akuntansi?
4. Apa yang di maksud Metodologi dalam perumusan teori akuntansi?
5. Bagaimana pendekatan untuk perumusan teori akuntansi?
6. Bagaiman pendekatan selektif untuk perumusan teori akuntansi.

1.3 Tujuan Penulis

1. Untuk mengetahui hakikat akuntansi sebagai gambaran


2. Untuk mengetahui Penyusunan dan verifikasi teori
3. Untuk mengetahui Hakikat teori akuntansi
4. Untuk mengetahui Metodologi dalam perumusan teori akuntansi
5. Utnuk mengetahui pendekatan untuk perumusan teori akuntansi
6. Untuk mengetahui pendekatan selektif untuk perumusan teori akuntans

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Akuntansi Berbagai Gambaran


Akuntansi sebagai seni maupun sebagai aktivitas jasa dan secara tidak
langsungmenyatakan bahwa akuntansi mencakup sekumpulan teknik yang
dianggap bermanfat untuksuatu bidang tertentu. The Handbook of Accounting
mengidentifikasi berbagai bidang yangmemanfaatkan akuntansi yaitu: laporan
keuangan, penentuan dan perencanaan pajak, auditindependent, system-sistem
pemrosesan data dan informasi, akuntansi biaya danmanajemen, akuntansi
pendapatan nasional, dan konsultasi manajemen.Para akuntan memiliki
pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansidalam menguraikan
perbedaan teori-teori akuntansi. Beberapa pandangan tersebut antaralain:

1. Akuntansi sebagai ideologi

Ideologi merupakan pandangan umum yang terlepas dari wawasannya


yang perihaldan mungkin penting, mencegah kita untuk memahami masyarakat di
mana kita tinggal dankemungkinan untuk mengubahnya. Akuntansi dipandang
sebagai suatu fenomena ideologisebagai suatu sarana untuk mempertahankan dan
melegimitasi aturan-aturan social, ekonomidan politik yang berlaku saat
ini.Persepsi akuntansi sebagai instrument rasionalitas ekonomi digambarkan
dengansangat baik oleh Weber, yang mendefinisikan rasionalitas formal dari
suatu Tindakan ekonomi sebagai “tingkat samapi sejauh mana perhitungan
kuantitatif atau akuntansimungkin dilakukan secara teknis dan secara nyata dapat
diterapkan”

2. Akuntansi Sebagai Bahasa

3
Akuntansi adalah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis.
Persepsiakuntansi sebagai bahasa ini juga diakui oleh profesi akuntansi, yang
menerbitkan bulletinterminilogi akuntansi. Hal ini juga diakui dalam literature
empiris, yang mencoba untukmengukur komunikasi dari konsep akuntansi. Hal
itu mungkin dapat dibuktikan sebagai berikut :
a. Symbol / Karakter Leksikal dari suatu bahasa adalah unit-unit atau kata-
kata “yangmemiliki arti” dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa mana pun.
b. Aturan tata bahasa dari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis pada
bahasaapa pun.

3. Akuntansi Sebagai Catatan Historis


Umumnya, akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana
penyediaansejarah/historis (history) suatu organisasi dan transaksi-transaksinya
dengan lingkungannya.Baik bagi pemilik maupun pemegang saham perusahaan,
pencatatan akuntansi menyediakansuatu sejarah kepengurusan manajer terhadap
sumber daya pemilik. Binbergmembedakannya menjadi empat periode :
a. Periode Pemeliharaan Murni
b. Periode Pemeliharaan Tradisional
c. Periode Utilisasi Aktiva
d. Periode Terbuka

4. Akuntansi Sebagai Realitas Ekonomi Masa Kini


Akuntansi juga telah dipandang sebagai suatu sarana untuk
mencerminkan realitasekonomi masa kini. Tesis utama dari pandangan ini adalah
bahwa baik neraca maupunlaporan laba rugi harus didasarkan pada suatu basis
penilaian yang lebih mencerminkankenyataan ekonomi daripada biaya historis.

4
Tujuan utama dari gambaran akuntansi iniadalah penentuan laba yang
sebenarnya, suatu konsep yang mencerminkan perubahankesejahteraan
perusahaan pada suatu periode waktu.

5. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi


Akuntansi sebagai proses yang menghubungkan sumber informasi atau
transmitter(biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima
(pengguna eksternal).Pandangan ini memberikan manfaat yang penting baik
secara konseptual maupun secara empiris,
a. Pandangan ini mengasumsikan bahwa system akuntansi merupakan satu-
satunya system pengukuran formal dalam organisasi.
b. Pandangan ini memunculkan kemungkinan desain system akuntansi yang
optimal yangmemiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang
bermanfaat.

6. Akuntansi Sebagai Komoditas


Akuntansi juga dipandang sebagai suatu komoditas yang merupakan hasil
dari suatuaktivitas ekonomi. Akuntansi ada karena terdapat permintaan akan
informasi khusus danakuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya.

7. Akuntansi Sebagai Mitos


Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami
duniaekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu
fenomena ekonomikompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang
lebih mudah dan dapatdimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mitos dari
pada kenyataan.

5
8. Akutannsi Sebagai Alasan Logis
Akuntansi mungkin digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa
dankarenanya menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka di masa
mendatang, denganadanya ketidaktepatan dan ketidakpastian yang melingkupi
kebanyakan angka akuntansi,akuntansi mungkin digunakan sebagai suatu cara
untuk melegimitasi pemunculannya. Oleh sebab itu, akuntansi menjadi suatu
perisai jaminan atau sertifikasi otoritas terhadap angkatersebut dan menyediakan
suatu alasan pemikiran atas tindakan yang berdasar pada angka tersebut.

9. Akuntansi Sebagai Perumpamaan


Akuntansi memberikan kontribusi terhadap penciptaan suatu gambaran atau
citradari organisasi. Akuntansi bertindak sebagai suatu gambaran organisasi
melalui peristiwayang telah diseleksi dan transaksi yang terjadi di organisasi.
Konsekuensinya adalah timbul perasaan akan pentingnya akuntansi dan konsepsi
tertentu mengenai realitas organisasi.

10. Akuntansi Sebagai Percobaan


Akuntansi cukup fleksibel untuk mengekomodasi berbagai situasi,
mengadaptasisolusi-solusi baru untuk masalah baru, dan beradaptasi terhadap
kasus-kasus yang palingkompleks. Perusahaan-perusahaan dapat melakukan
percobaan melalui pemakaian data, teknik, laporan atau pengungkapan
akuntansi yang berbeda agar sesuai dengan lingkungantertentu yang mereka
miliki dan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang berubah,
dan bukannya terhambat atau terpaku kepada pendekatan konvensional yang sa
ma. Akuntansimerupakan percobaan terutama ketika ia bersifat sukarela,
inovatif dan tentative.

6
11. Akuntansi Sebagai Distrorsi

Karena akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau memengaruhi tindakan-


tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi
sasaranidealbagi pihakpihak yang mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan
yang akan dilihat oleh pengguna. Terdapat empat kelompok yang mungkin me
mengaruhi atau dipengaruhi oleh pesan-pesan akuntansi Subjek yang
perilakunya memberikan data bagi pesan-pesan akuntansi :

a. Akuntan yang menyiapkan data


b. Akuntan yang memeriksa data
c. Akuntan penerima data.

Tindakan disfungsional berupa manipulasi data ini disebut sebagai


gangguan suara. Metode yang digunakan untuk mendistorsi system informasi
dapat diklasifikasikan menjadienam kategori besar berikut ini :

a. Perataan atau penghalusan : mencakup proses pengubahan arus data alami


atauterencana tanpa mengubah aktivitas actual dari organisasi.
b. Pembiasan : mencakup proses pemilihan tanda-tanda yang memiliki
kemungkinan paling besar untuk diterima dan dipilih oleh pengirim.
c. Pemfokusan : mencakup proses baik penguatan ataupun pelemahan aspek-
aspek tertentudari sekumpulan informasi.
d. Permainan : mencakup proses menyelesaikan aktivitas-aktivitas oleh
pengirim sehinggamenyebabkan terkirimnya pesan.
e. Penyaringan : mencakup proses pemilihan aspek-aspek tertentu yang
menguntungkandari serangkaian informasi yang sama berharganya dari
komunikasi melalui pengumpulan, penyajian, agregasi, penahanan, atau
penundaan.

7
2.2 Penyusunan Dan Verifikasi Teori
Walaupun akuntansi merupakan sekumpulan teknik yang dapat
digunakan
dalam bidang spesifik, namun praktiknya dilakukan dalam kerangka konseptual
implicit yangterdiri dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik yang telah diterima
oleh profesi, dikarenakanoleh kegunaan dan logika yang dikandungnya.
Petunjuk yang disebut sebagai
“Prinsip- prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)” atau “ Generally
Accepted AccountingPrinciples (GAAP)”ini mengarahkan profesi akuntansi
dalam pemilihan teknik-teknikakuntansi dan dalam penyiapan laporan
keuangan dengan suatu cara yang dianggap sebagai praktek terbaik.

Teori seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat logis


dan empirisuntuk membuktikan keakuratannya.Jika suatu teori bersifat
matematis, pembuktian sebaiknya diprediksi melaluikonsistensi logis. Apabila
teori didasarkan pada fenomena fisik atau social, pembuktiannyasebaiknya
diprediksi melalui hubungan antara kejadian-kejadian dan observasi-
observasisesungguhnya yang digunakan untuk membuat kesimpulan. Suatu
teori akuntansiseharusnya dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena
akuntansi yang ada: saatsejumlah fenomena muncul, fenomena-fenomena
tersebut diharapkan dapat membuktikankebenaran teori tersebut.

2.3 Hakikat Teori Akuntansi

Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi


peramalan
dan penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita asumsikan, sebagai salah

8
satu pasal darikepercayaan, bahwa teori akuntansi adalah suatu hal yang
mungkin. Teori didefinisikansebagai suatu rangkaian gagasan, definisi dan
usulan yang saling berhubungan yangmelambangkan suatu pandangan
sistematis atas fenomena melalui penentuan hubungan yang ada diantara
variable-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkanfenomena.

2.4Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntasi


Kita sekarang telah menetapkan bahwa suatu teori akuntansi adalah mungkin
jika:
1. Teori memberikan suatu kerangka referansi seperti yang disarankan oleh
Hendriksen.
2. Teori mencakup tiga elemen:
a. Pengodean fenomena ke dalam penyajian simbolis
b. Manipulasi atau kombinasi yang mematuhi ataran tertentu.
c. Penerjemahan kembali ke fenomena dunia nyata, seperti yang disarankan
olehMcDonald.

Akuntansi adalah suatu seni yang tidak dapat diformalisasikan dan


bahwametodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara
tradisionaladalah usaha untuk menjustifikasikan apa yang telah terjadi dengan
memodifikasikan praktekpraktek akuntansi. Teori tersebut dinamakan akuntansi de
skriptif. Sedangkanakuntansi normative adalah teori akuntansi berusaha untuk
menjustifikasikan apa yangseharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi. Inventory of
Generally Accepted AccountingPrinciples for Bussiness Enterprise (Paul Grady),
Accounting Priciples Board (APB)Statement No 4 merupakan bentuk pendekatan

9
deskriptif dalam akuntansi. A Statementof Basic Accounting Theory (American
Accounting Association) merupakan bentuk pendekatan normative dari akuntansi.

2.5 Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi


Walaupun belum ada satupun teori akuntansi yang komprehensif, namun
berbagaiteori akuntansi yang bersifat menengah atausetengah jadi telah
dihasilkanmelaluisejumlah pendekatan yang berbeda. Untuk menjamin kejelasn
kita akan membatasi diskusi dalam bab ini hanya pada pendekatan tradisional u
ntuk menyusun teori akuntansi. Pendekatan- pendekatan tradisional ini
meliputi:

1. Non Teoritis, praktis, atau pragmatisAdalah suatu pendekatan pragmatis dan


pendekatan kekuasaan. Pendekatan pragmatis terdiri atas penyusunan
suatu teori yang ditandai oleh kesamaan dengan praktikdi dunia nyata yang
berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis.Sedangkan
pendekatan kekuasaan untuk merumuskan suatu teori akuntansi yang
terutamadipergunakan oleh organisasi professional terdiri atas penerbitan
pernyataan sebagairegulasi dari praktik-praktik akuntansi.
Pendekatan teori akuntansi merasionalisasikan pilihan dari teknik-
teknik akuntansiyang berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi.
Pernyataan neraca biasanyadinyatakan sebagai : AKTIVA = KEWAJIBAN
+ EKUITAS. Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai :
LABA AKUNTANSI = PENDAPATAN – BEBAN.
2. Teoritis :
a. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyususnan teori manapun diawali dengan
dalildasar dan diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis

10
mengenai subjek yangdipertimbangkan. Langkah yang dipergunakan
untuk memperoleh pendekatan dediktifakan meliputi :
 Menentukan tujuan dari laporan keuangan.
 Memilih “postulat” dari akuntansi
 Menghasilkan “prinsip” dari akuntansi
 Mengembangkan “teknik” dari akuntansi
b. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dari penyusunan sebuah teori diawali dengan
observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum.
Pendekatan induktif untuk suatu teorimencakup empat tahap :
 Mencatat seluruh observasi.
 Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk
mendeteksi danyahubungan yang berulang kembali.
 Penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari
observasi yangmenggambarkan hubungan berulang.
 Menguji generalisasi.Menarik untuk diingat bahwa walaupun
pendekatan deduktif diawali dengan dalilumum, formulasi dari
dalil sering diselesaikan dengan alas an induktif, dikondidikan
oleh pengetahuan penulis, dan pengalamannya dengan praktik
akuntansi.

c. Pendekatan Etis
Inti dasar dari pendekatan etis adalah terdiri dari konsep kewajaran,
keadilan,ekuitas dan kenyataan. Konsep tersebut merupakan criteria utama
dari D.R Scott untuk perumusan teori akuntansi.
d. Pendekatan Sosiologi

11
Pendekatan sosiologi bagi perumusan teori akuntansi menekankan
pengaruhsocial dari teknik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis
yang berpusat pada suatukonsep dari kewajaran yang lebih luas,
kesejahteraan social. Berdasar pada pendekatansosiologi, prinsip atau
teknik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari
dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas.
e. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi
menekankan
pada pengendalian perilaku dari indicatorindikator makro ekonomi yang d
ihasilkan olehadopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan
etis berfokus pada suatu konsep“kewajaran” dan pendekatan sosiologi
pada
suatukonsep“kesejahteraansocial”pendekatah ekonomi berfokuspada suatu
konsep dari “ kesejahteraan ekonomi umum”. Konsekuensi ekonomi dari
laporan keuangan termasuk, antara lain :
 Distribusi kesejahteraan
 Tingkat Resiko Agregat dan alokasi resiko di antara individu
 Konsumsi dan produksi agregat
 Alokasi Sumber Daya antar perusahaan

2.6 Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi


Secara umum, perumusan suatu teori akuntansi dan pengembangan
prinsip- prinsip akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif, atau kombinasi dar
i berbagai pendekatan. Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kep

12
ada pendekatan baru yang sedang diperdebatkan dalam literature : pendekatan per
aturan, pendekatan perilaku serta pendekatan kejadian, prediksi, dan positif

13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendekatan tradisional terhadap suatu perumusan teori akuntansi telah


menggunakan metodologi normatif atau metodologi deskriptif suatu
pendekatan teoretis atau nonteoritis, suatu bentuk alasan deduktif atau
indukti, dan telah berfokus pada suatu konsep kewajaran," "kesejahteraan
sosial,," atau "kesejahteraan ekonomi Pendekatan tradisional telah berubah
secara perlahan menjadi pendekatan selektif dan mulai digantikan oleh
pendekatan-pendekatan yang lebih baru. Apa pun pendekatan yang dipilih,
penting untuk dingat bahwa suatu teori akuntansi harus dikonfirmasikan
untuk dapat diterima.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed Riahi-Belkaoui. 2006.Teori Akuntansi ”Pendekatan Tradisiona


luntuk perumusan Teori Akuntansi”. Jakarta:Penerbit salemba4 Accounting
Theory,5

15

Anda mungkin juga menyukai