Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

INFORMASI AKUNTANSI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II
Dosen pengampu : Ted M. Suruan, SE.,

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Elsa Sinambela 202166040
2. Endang Iriana Prairawai
3. Nona Novita Makalu
4. Fita Arvita Resimanuk

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAPUA
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai perihal “ Informasi Akuntansi ”. Atas dukungan yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ted M.Suruan, SE., selaku
dosen Mata Kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi.

Dalam makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun
tugas makalah kelompok ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik,
saran dan nasihat yang baik demi perbaikan tugas ini kedepannya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi kita semua.

Manokwari, 08 Mei 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan ..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi............................................................................6
2.2 Sistem Akuntansi..................................................................................10
2.3 Buku Besar ( Ledger )...........................................................................11
2.4 Neraca Lajur ( worksheet )...................................................................12
2.5 Laporan Keuangan................................................................................13
2.6 Keterbatasan Laporan Keuangan.......................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan
melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau
suatu organisasi bisnis. Untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan
bagi perusahaan maka perlu disusun sistem akuntansi. Dengan adanya
penerapan sistem akuntansi dalam perusahaan diharapkan semua aktifitas
perusahaan dapat berjalan baik terutama yang berkaitan erat dengan
lajunya arus kas. Karena sifat kas yang mudah sekali diselewengkan maka
perlu adanya suatu sistem akuntansi yang sesuai agar pelaksanaan dan
penggunaan uang kas benar-benar digunakan untuk pembiayaan
pengeluaran perusahaan. Sistem akuntansi tersebut adalah sistem
akuntansi pengeluaran kas (Mulyadi, 2016: 3). Kas dilihat dari sifatnya
merupakan aktiva yang paling lancar dan hamper setiap transasksi dengan
pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting
dalam kelancaran jalannya kegiatan operasional perushaaan. Karena sifat
kas yang mudah sekali di selewengkan sehingga diperlukan pengendalian
intern terhadap kas dengan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan,
pelaksanaan dan pencatatan. Selain itu juga di adakan pengawasan yang
ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas. Tanpa adanya pengendalian
intern akan mudah terjadi penggelapan uang kas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi ?
3. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan ?
4. Apa yang dimaksud dengan keterbatasan laporan keuangan ?

4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan akuntansi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan keuangan
4. Untuk mengetahui bagaimana keterbatasan laporan keuangan

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi
Harahap dalam bukunya Teori Akuntansi ( 1995 , 2 ) memberikan
kepanjangan kata Akuntansi sebagai berikut :
A Angka

K keputusan
U Uang
N Nilai
T Transaksi / tjatatan
A Analisis
N Netral
S Seni
I Informasi
Gambar 3.1 Pengertian Akuntansi
Kata – kata ini dapat menjelaskan sendiri apa akuntansi itu ditinjau dari
berbagai sudut. Akuntansi itu memberikan informasi kuantitatif ( Aangka ),
ia memberikan informasi untuk dipakai dalam proses pengembalilan
keputusan ( Keputusan ), ia hanya mencatat yang berdampak moneter ( Uang
), akuntansi merupakan informasi mengenai nilai ( N ), ia hanya mencatat
transaksi ( T ) yang melibatkan perusahaan, akuntansi juga merupakan bahan
untuk dianalisa ( A ), ia netral ( N ) tidak memihak kepada pengguna laporan.
Accounting Principle Board ( APB ) Statemen No. 4 mendefinisikan
Akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah membrikan
informasi kuantitaif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan
ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengembalian keputusan
ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif
pilihan”

6
Malah Belkaoui dalam buku Teori Akuntansi ( Harahap 1993 ) disebutkan
beberapa image yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi sebagai berikut:
1. Akuntansi sebagai suatu ideologi
2. Akuntansi sebagai suatu bahasa
3. Akuntansi sebagai suatu catatan historis
4. Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini
5. Akuntansi sebagai sistem informasi
6. Akuntansi sebagai komoditi
7. Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban
Untuk memperdalam masalah ini dapat dibahas dalam teori akuntansi
Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar
dari akuntansi ( Keuangan ). Prinsip-prinsip ini mendasari setiap sifat dan ciri
laporan keuangan dan output akuntansi lainnya sebagai berikut:
1. Entitas
Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entitas ( lembaga )
tertentu yanng harus jelas terpisah dari badan atau entity yang lain.
Sehingaa transaksi dicatat untuk posisi keuangan perusahaan yang
terpisah dari pemilik-nya bukan gabungan keduanya.
2. Kontinuitas Usaha
Dalam menyusun laporna keuangan harus dianggap bahwa perusahaan
( entity ) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang
akan datang. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan
nilai pasar atau nilai sekarang atau nilai likuiditas.
3. Pengukuran
Akuntansi adalah sebagai media pengukur sumber-sumber ekonomi (
economic resources ) dan kewajiban ( liability ) beserta perubahannya.
4. Periode Laporan
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau
periode tetentu. Harus ada batas waktunya.
5. Unit Moneter

7
Pengukuran dalam bentuk uang. Transaksi perusahaan dilaporkan
dalam ukuran moneter, bukan kuantitatif lainnya seperti ukuran luas,
ukuran berat, dan sebagainya.
6. Accrual Basis
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan berdasarkan kejadian dan posisi hak dan kewajiban tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak, seperti dianut
dalam konsep Cash Basis.
7. Harga Pertukaran
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan
pada harga pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan harga
taksiran, kecuali dalam hal-hal tertentu terpaksa ada taksiran, dapat
dilakukan dengan catatan harus diungkapkan cara penentuan
harganya.
8. Penaksiran
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran.
Seperti taksiran umum, taksiran harga, pemilihan prinsip, dan
sebagainya.
9. Pertimbangan
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan keahlian akuntan, baik pertimbangan
memilih alternatif prinsip maupun pemilihan cara penyajian.
10. Tujuan Umum
Informasi yang disajikan laporan keuagan yang dihasilkan akuntansi
keuangan ditujuhkan buat kepentingan pemakai secara umum, bukan
pemakaian khusus.
11. Laporan Terkait
Neraca, Daftar Laba / Rugi, dan Laporan Sumber Dan Penggunaan
Dana atau Laporan Arus Kas mempunyai hubungan yang sangat erat
dan angka-angka yang berkaitan satu sama lain.
12. Hakitat di atas Legal ( Subtance Over Form )

8
Akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian dari
pada bukti legalnya.
13. Materialitas
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting
( Material ).
Disamping sifat-sifat tersebut sebenarnya para penulis lainnya adalagi
mengemukakan sifat-sifat lain yang terkandung dalam akuntansi keuangan
seperti:
1. Laporan Historis
Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang
sudah terjadi. Tidak mencatat transaksi yang akan terjadi.
2. Penggolongan
Informasi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai
dengan kepentingan laporan keuangan yaitu untuk lebih
dimengerti dan lebih dimengerti dan lebih bermanfaat bagi proses
pengambilan keputusan.
3. Pengikhtisaran
Transaksi dan kejadian-kejadian yang sama dalam perusahaan
dikelompokkan dan diikhtisarkan menurut metode tertentu sesuai
pola yang sudah mapan dalam akuntansi
4. Dasar Pengukur
Dasar pengukurnya yang digunakan dalam akuntansi ada
bermacam-macam seperti cost market, locom ( Low of Costor
Market ), Net Realizable value, Curret Value, Replacement Value
dan lainnya-lainnya.
5. Dapat Dicek Kebenarannya
Setiap informasi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri
dan dibuktikan melalui bukti-bukti yang benar dan sah.
6. Konsevatisme
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang tidak pasti (
uncertainty )

9
7. Istilah Teknis
Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan
merupakan istilah teknis akuntansi yang berlaku khusus untuk
akuntansi yang harus dipahami pembaca jika dia ingin menguasai
informasi akuntansi.
8. Pemabaca ( user )
Pemakai laporan keuangan dianggap adalah dunia bisnis, dan
mereka yang sudah dianggap tahu istilah akuntansi yang umu.
2.2 Sistem Akuntansi
Proses akuntansi adalah proses pengolahan data. Stettler ( 1978 )
mengambarkan elemen umum yang dipakai dalam setiap pengolahan data
seperti dibawah ini.
 Transaksi/Bukti
Yang dimaksud dengan transaksi adalah kejadian yang
merubah posisi keuangan ( harta, utang dan modal ) dan hasil
usaha perusahaan / lemabaga.
 Buku Harian Jurnal
Dalam sistem pembukuan Belanda transaksi dicatat secara
kronologis dalam buku harian tanpa melakukan klasifikasi
atau penjelasan lain terhadap transaksi tersebut.
Dalam menggunakan jurnal ini perusahaan dapat
menempuh dua cara:
1. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal yang disebut
jurnal umum. Dalam sistem ini semua jenis transaksi
dimasukkan ke buku jurnal umum ini saja.
2. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal :
a. Jurnal Khusus
b. Jurnal Umum ( serba-serbi )
Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-
transaksi sejenis yang banyak ditemukan dalam perusahaan. Transaksi sejenis

10
yang mempengaruhi perkiraan yang sama dikelompokkan dalam satu jurnal
yang disebut jurnal khusus.
Buku jurnal khusus biasanya adalah untuk :
1) Mencatat transaksi penjualan kredit saja dibuat jurnal
penjualan (Sales Journa ).
2) Mencatat transaksi pembelian kredit saja dibuat jurnal
pembelian (purchases journal)
3) Mencatat transaksi penerimaan kas dibuat jurnal penerimaan
kas (cash reccipts journal)
4) Mencatat transaksi pengeluaran kas dibuat jurnal pengeluaran
kas (cash disbursment journal)
5) Apabila diluar jurnal khusus ini ada lagi transaksi yang tidak
tertampung maka dapat dibuat jurnal tesendiri yang disebut
jurnal umum atau jurnal serba-serbi.
2.3 Buku Besar (Ledger)
Buku besar juga sering disebut perkiraan, akun, item, pos dan lain-lain.
Buku ini adalah tempat menampung seluruh transaksi yang telah
diklasifikasikan melalui jurnal.
Beberapa klasifikasi perkiraan dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Klasifikasi menurut laporan keuangan:
a. Perkiraan aktiva yaitu semua perkiraan yang mencatat aktiva.
b. Perkiraan utang/kewajiban.
c. Perkiraan Modal.
d. Perkiraan Biaya.
e. Perkiraan Penghasilan.
2. Klarifikasi menurut perlakuan jurnal
Perkiraan aktiva dan perkiraan biaya dapat dikelompokkan dalam satu
golongan apabila di tinjau dari segi perlakuan jurnal.
Perkiraan Utang, Perlakuan Modal, dan perkiraan penghasilan
dilakukan sebaliknya.
3. Dilihat dari segi pemecahannya perkiraan dibagi menjadi dua:

11
a. Perkiraan Kontrol(Controlling/General Ledger Account)
b. Perkiraan Pembantu( Subsidiary Account).
4. Lain-Lain
Sering juga kita mengenal perkiraan netral. Perkiraan ini merupakan
perkiraan yang tidak sampai disajikan ke laporan keuangan.
“Nominal Account” adalah perkiraan yang terdapat di dalam Laba/Rugi
seperti Penjualan, Biaya kantor dan lain-lain, sedangkan “ Real Account “
adalah perkiraan yang terdapat di Neraca seperti Kas, Piutang, utang dan
lain-lain. “Mixed Account” atau perkiraan campuran yaitu perkiraan yang
terdapat di Laba/Rugi dan juga terdapat di Neraca, misalnya perkiraan
persediaan.
2.4 Neraca Lajur(worksheet)
Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan menyusun
laporan keuangan. Neraca lajur mempunyai beberapa lajur yang masing-masing
dapat dipakai yaitu ada yang 8 lajur, 10 lajur atau 12 lajur yang berisi masing-
masing 2 lajur:
1. Neraca Percobaan (Tria Balance)
Yaitu Neraca yang menggabumgkan seluruh perkiraan dengan
memasukkan jumlah Debet, Kredit setiap buku besar. Disebut
Neraca Percobaan karena disini merupakan tempat pertama untuk
mencoba apakah proses pemindah – bukuan benar atau salah.
2. Neraca Saldo
Yaitu Neraca yang memuat perkiraan tapi yang dimasukkan hanya
saldo akhirnya saja, bersaldo debet atau kredit.
3. Jurnal Penyesuaian (Adjutsment)
Disini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan
atau meng up to date kan posisi masing – masing perkiraan
sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.
4. Lajur Laba/Rugi

12
Semua perkiraan yang mempengaruhi perhitungan Laba/Rugi
perusahaan yaitu semua pos hasil dan pos biaya ditempatkan di
lajur ini.
5. Lajur Laba ditahan
Semua perkiraan dan angka yang mempengaruhi laba ditahan
dibuat di jalur ini.
6. Lajur Neraca
Semua perkiraan neraca dioper ke lajur ini. Berdasarkan neraca
lajurnya di atas maka kita dapat dengan mudah menyusun laporan
keuangan.
2.5 Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak namun laporan keuangan utama
menurut SAK hanya 3 yaitu:
1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada
satu tanggal tertentu.
2. Perhitungan Laba/ Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, Biaya dan
Laba/ Rugi perusahaan pada waktu periode tertentu.
3. Laporan sumber dan penggunaan Dana.
Dalam SAK dijelaskan 2 konsep dana :
1) Dana dalam arti KAS ( cash basis fund statement )
2) Dana dalam arti modal kerja ( working capital basis fund statement )
4. Penjelasan Laporan Keuangan
Menurut penulis daftar ini semua adalah merupakan daftar pendukung
( Supporting Statement ) dan laporan keuangan utama. Bukan laporan
yang berdiri sendiri.
Para ahli menjelaskan bahwa Neraca adalah laporan yang menggambarkan
keadaan masa kini, Laba/Rugi menggambarkan keadaan masa lalu dan
Laporan Perubahan Dana menggambarkan keadaan yang akan datang.
2.6 Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut SAK sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah :

13
a) Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian
yang telah lewat.
b) Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan
bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.
c) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan.
d) Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
e) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian;
bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti
mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang
menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
f) Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa / transaksi daripada bentuk hukumnya ( formalitas ), ( Substance
over from ).
g) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah” teknis, dan
pemakaian laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan
sifat dari informasi yang dilaporkan.
h) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber – sumber ekonomis dan
tingkat kesuksesan antarperusahaan.
i) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan
melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau
suatu organisasi bisnis. Untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan
bagi perusahaan maka perlu disusun sistem akuntansi. Dengan adanya
penerapan sistem akuntansi dalam perusahaan diharapkan semua aktifitas
perusahaan dapat berjalan baik terutama yang berkaitan erat dengan
lajunya arus kas. Karena sifat kas yang mudah sekali diselewengkan maka
perlu adanya suatu sistem akuntansi yang sesuai agar pelaksanaan dan
penggunaan uang kas benar-benar digunakan untuk pembiayaan
pengeluaran perusahaan. Sistem akuntansi tersebut adalah sistem
akuntansi pengeluaran kas.
Proses akuntansi adalah proses pengolahan data. Stettler ( 1978 )
mengambarkan elemen umum yang dipakai dalam setiap pengolahan data
seperti dibawah ini:
 Transaksi/Bukti
 Buku Harian Jurnal

15
DAFTAR PUSTAKA
SOFYAN SYAFRI HARAHAP, ANALISIS KRITIS ATAS LAPORAN
KEUANGAN,PT RajaGrafindo Persada, JAKARTA

16

Anda mungkin juga menyukai