Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN

/ DESAIN
INDUSTRI

LINGKUNGAN BISNIS DAN HUKUM KOMERSIAL


KELOMPOK 3

WAHYU DWI CAHYO


WULANDARI
A.SOKO PALAWANGI
AMELIA SAFITRI
JORI NOVA PILO
ALIFAH NURSARI S
PENDAHULUAN
Permasalahan HKI dalam era globalisasi semakin terasa
lebih kompleks terus berkembang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Permasalahannya sudah tidak murni lagi hanya bidang
HKI semata, tetapi terkait dengan bidang ekonomi
antara negara maju dengan negara berkembang.
Mengingat hal tersebut HKI telah menjadi bagian
terpenting dan harus mendapat perlindungan.
Indonesia sebagai salah satu anggota WTO (World Trade
Organization) yang didalamnya menyangkut TRIPs
Agreement, wajib mengharmoniskan sistem hukum
HKI- nya dengan mematuhi standar-standar
internasional sesuai TRIPs. Salah satu kewajiban dalam
TRIPs Agreement adalah Indonesia harus memiliki
peraturan dan ketentuan hukum yang dapat
melindungi karya-karya di bidang Desain Industri.
MENGAPA
PERLINDUNGAN
TERHADAP DESAIN
INDUSTRI SANGAT
DIBUTUHKAN ?
LANDASAN
TEORI
Pengertian Desain Industri
Lingkup Desain Industri
yang Mendapat
Pengertian Desain Industri menurut UU No.
Perlindungan
31 Tahun 2000 adalah: Suatu kreasi tentang
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau 1. Hak Desain Industri diberikan untuk Desain
Industri yang baru.
warna, atau garis dan warna, atau gabungan 2. Desain Industri dianggap baru apabila pada
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau Tanggal Penerimaan, Desain Industri
tersebut tidak sama dengan pengungkapan
dua dimensi yang memberikan kesan estetis yang telah ada sebelumnya.
dan dapat diwujudkan dalam pola tiga 3. Pengungkapan sebelumnya, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) adalah
dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai pengungkapan Desain Industri yang sebelum
untuk menghasilkan suatu produk, barang, :
a. tanggal penerimaan; atau
komoditas industri, atau kerajinan tangan. b. tanggal prioritas apabila Permohonan
diajukan dengan Hak Prioritas;
c. telah diumumkan atau digunakan di
Indonesia atau di luar Indonesia.
Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
Konsep HAKI merupakan terjemahan atas istilah Intellectual
Property Right (IPR). Istilah tersebut terdiri dari
tiga kata kunci yaitu: ''Hak'', ''Kekayaan'' dan
''Intelektual''. Kekayaan merupakan abstraksi
yang dapat: dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun
dijual. Sedangkan ''Kekayaan
Intelektual''merupakan kekayaan atas segala
hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti
teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan
lagu, karya tulis, karikatur, dan seterusnya.
Terakhir, ''Hak atas Kekayaan Intelektual''
(HaKI) merupakan hak hak
(wewenang/kekuasaan) untuk berbuat sesuatu
atas Kekayaan Intelektual tersebut, yang diatur
oleh norma norma atau hukum hukum yang
berlaku. Setiap hak yang termasuk kekayaan
intelektual memiliki konsep yang bernama
konsep HAKI.
HAK KEKAYAAN INDUSTRI HAK DESAIN INDUSTRI
- PATEN Hak Desain Industri berdasarkan
Pasal 1 Ayat (5) Undang-Undang
- MEREK No 31 Tahun 2000 tentang Desain
Industri adalah “hak eksklusif
- DESAIN INDUSTRI yang diberikan oleh negara
- DESAIN TATA LETAK SIRKUIT Republik Indonesia kepada
pendesain atas hasil kreasinya
TERPADU untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri, atau
- RAHASIA DAGANG memberikan persetujuannya
- INDIKASI GEOGRAFIS kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak tersebut”.
PEMBAHASAN
MENGAPA PERLINDUNGAN TERHADAP DESAIN INDUSTRI SANGAT DIBUTUHKAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi pembentukan World Trade
Organization (WTO) melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1994. Konsekuensi Indonesia harus
melaksanakan kewajiban untuk menyesuaikan peraturan perundang-undangan nasionalnya dengan
ketentuan WTO, termasuk yang berkaitan Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property
Rights. Tujuan utama persetujuan TRIPs-WTO adalah untuk meningkatkan perlindungan yang efektif dan
memadai terhadap HKI dan untuk menjamin bahwa prosedur langkah-langkah penegakan hukum HKI itu
sendiri tidak menjadi hambatan terhadap perdagangan.
Salah satu cabang HKI yang harus dilindungi di Indonesia adalah Desain Industri. Indonesia telah
memiliki UU No. 31. Tahun 2000 tentang Desain Industri. Pembentukan Undang-Undang ini dimaksudkan
untuk memberikan perlindungan hukum yang memadai terhadap Desain Industri.
Pasal 5 Ayat (1) UU No. 31 Tahun 2000, jangka waktu perlindungan Hak Desain Industri adalah 10
tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan. Perlindungan hak Desain Industri biasanya
diberikan berdasarkan suatu prosedur pendaftaran terhadap Desain Industri tersebut (registered design).
Perlindungan hukum Hak Desain Industri didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 1945).
Desain Industri mendapat perlindungan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Hadirnya perlindungan terhadap pemegang hak Desain Industri membuat
para pendesain untuk lebih kreatif dan produktif dalam menciptakan dan
menghasilkan karya-karya desain industri.

Kebijakan mengenai HAKI pada bidang desain industri pasti mempengaruhi


perdagangan di Indonesia dengan adanya perundang-undangan yang
mengatur para pendesain bisa tetap tenang dari orang orang yang
melanggar, pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan seperti
yang termuat dalam Pasal 46 Undang-Undang No. 31 Tahun 2000 tentang
Desain Industri.

Dari Pasal di atas, maka sudah jelas bahwa pelanggaran dalam bidang
desain industri merupakan delik aduan, yang tidak dapat diproses secara
hukum apabila tidak ada pihak yang merasa dirugikan dana mengajukan
gugatan ke Pengadilan.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai